WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 03 Tahun : 2010 Seri : E

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 30 TAHUN 2011

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SURAT PINDAH. No. Dok : PM SIEPEL - 03 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KTP. No. Dok : PM SIEPEL - 01 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAYANAN KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 99 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

KEPUTUSAN CAMAT SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG No. 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG CAMAT SUMUR BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Nomor 163 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 163 TAHUN 2009 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 143 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 36 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 861 TAHUN 2011 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 30 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Repub

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA KECAMATAN SE KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 SERI C.3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA KECAMATAN SINDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KARTU KELUARGA BAGI WNI

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN KECAMATAN BOJONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2006 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

BUPATI BANYUMAS. PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR: co TAR04 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

SALINAN BUPATI BULELENG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG MEKANISME PELAYANAN BERBASIS ELEKTRONIK DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan dan mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan di Kelurahan dan Kecamatan, maka perlu disusun mekanisme pelayanan berbasis elektronik di Kelurahan dan Kecamatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Walikota Yogyakarta; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 8. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum; 10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.Pan/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 11. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; 12. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tenta Urusan Pemerintahan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2008 tenta Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Kecamat dan Kelurahan; 14. Peraturan Walikota Nomor 90 Tahun 2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Kota Yogyakarta; 15. Peraturan Walikota Nomor 91 Tahun 2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Kelurahan di Lingkungan Kota Yogyakarta; 16. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan; 17. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota kepada Camat untuk Melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah; 18. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2009 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Walikota kepada Lurah untuk Melaksanakan Urusan Pemerintahan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG MEKANISME PELAYANAN BERBASIS ELEKTRONIK DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. 5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. 6. Camat adalah Kepala Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. 7. Lurah adalah Kepala Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. 8. Pelayanan adalah pelayanan administrasi pemerintahan umum dan perijinan. 9. Mekanisme pelayanan adalah tata cara dan prosedur pemberian pelayanan administrasi yang dilaksanakan di tingkat Kelurahan dan Kecamatan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pemohon pelayanan. 10. Pemberi pelayanan adalah perangkat Kelurahan dan Kecamatan yang memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 11. Pemohon pelayanan adalah orang, masyarakat, lembaga, instansi pemerintah dan dunia usaha yang mengajukan permohonan pelayanan administrasi di Kelurahan dan Kecamatan. 12. Pelayanan berbasis elektronik adalah proses pemberian pelayanan yang dilakukan dengan dukungan teknologi komputer sesuai dengan kewenangan dan kapasitas sistem yang dibuat. 13. Biaya pelayanan adalah segala biaya sebagai imbalan jasa atas pemberian pelayanan administrasi. 14. Asas pelayanan adalah sifat-sifat dasar yang harus dipenuhi dalam tata kelola pelayanan, yang meliputi: transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, serta keseimbangan hak dan kewajiban. 15. Prinsip pelayanan adalah sifat-sifat dasar yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pelayanan, yang meliputi : kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, serta kenyamanan. 16. Standar pelayanan adalah ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau pemohon pelayanan. 17. Petugas front office adalah perangkat Kelurahan dan Kecamatan yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk menerima dan memverifikasi berkas permohonan pelayanan dan menyampaikan output pelayanan. 18. Petugas operator sistem pelayanan adalah perangkat Kelurahan dan Kecamatan yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan entri dan

penyimpanan data elektronik ke komputer dan mencetak berkas output pelayanan. 19. Petugas registrasi adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan pelaporan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan di Kelurahan dan Kecamatan. 20. Petugas perekam data adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan entri dan penyimpanan data kependudukan di Kelurahan dan Kecamatan; 21. Database kependudukan adalah kumpulan elemen data penduduk yang terstruktur yang diperoleh dari hasil kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk. 22. Database server adalah program komputer yang menyediakan layanan database pada program komputer atau komputer lain dalam jaringan network Pemerintah Kota Yogyakarta. 23. Output pelayanan adalah berkas/formulir dan/atau hasil keluaran sistem yang sudah ditandatangani oleh Lurah dan/atau Camat serta dibubuhi cap basah. BAB II PENYELENGGARAAN PELAYANAN KELURAHAN DAN KECAMATAN Pasal 2 Penyelenggaraan pelayanan Kecamatan dan Kelurahan harus memenuhi dan menerapkan asas, prinsip dan standar pelayanan sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 (1) Dalam rangka pelaksanaan asas pelayanan Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdapat beberapa ketentuan dalam pelayanan Kelurahan dan Kecamatan yang harus dipenuhi yaitu : a. transparansi pelayanan dengen penyediaan papan informasi pelayanan/ leaflet/buku prosedur pelayanan yang memuat informasi tentang jenis, prosedur, persyaratan dan biaya pelayanan; b. transparansi dan akuntabilitas pelayanan dengan pemberian resi atau kwitansi bukti pembayaran biaya pelayanan kepada pemohon pelayanan. (2) Dalam rangka pelaksanaan prinsip pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdapat beberapa ketentuan dalam pelayanan Kelurahan dan Kecamatan yang harus dipenuhi yaitu: a. sarana dan prasarana pelayanan seperti ruang tunggu, meja dan kursi tunggu pelayanan, sarana komputer, dan tempat sampah di ruang tunggu; b. kotak pengaduan/saran dan formulir aduan sebagai bentuk pengawasan eksternal dari masyarakat; c. kepastian waktu pelayanan, sehingga pelayanan di Kelurahan dan Kecamatan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam rangka pelaksanaan standar pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdapat beberapa ketentuan dalam pelayanan Kelurahan dan Kecamatan yang harus dipenuhi yaitu: a. petugas yang mampu memberikan penjelasan/informasi pelayanan dengan baik dan memiliki ketrampilan yang memadai dalam memberikan pelayanan;

b. petugas pelayanan yang sopan, ramah dan empati dalam memberikan pelayanan. Pasal 4 Penyelenggaraan pelayanan di Kelurahan dan Kecamatan dilakukan dengan berbasis elektronik. Jenis pelayanan Kelurahan meliputi: BAB III JENIS PELAYANAN Bagian Kesatu Kelurahan Pasal 5 a. Pelayanan legalisasi meliputi : 1. surat keterangan terkait warisan atau tanah; 2. surat pernyataan domisili; 3. surat kuasa pengambilan pensiun dan keterangan pensiun; 4. surat keterangan untuk mendapatkan tunjangan keluarga ; 5. surat pernyataan beda nama; 6. surat pernyataan kematian; 7. pelayanan legalisasi yang menjadi kewenangan Kelurahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pelayanan pemberian surat keterangan untuk: 1. nikah, talak, cerai dan rujuk (NTCR) dan dispensasi; 2. memperoleh beasiswa; 3. memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM); 4. memperoleh Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); 5. memperoleh Akta Kelahiran dan Akta Kematian; 6. pengajuan kredit; 7. memperoleh keringanan biaya rumah sakit; 8. memperoleh keringanan biaya pendidikan; 9. taksasi harga tanah; 10. keringanan PBB; 11. pelayanan pemberian surat keterangan yang menjadi kewenangan Kelurahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pelayanan pemberian kajian teknis meliputi: 1. Izin Gangguan (HO);

2. Izin Mendirikan Bangun Bangunan (IMBB); 3. surat izin penyelenggaraan pondokan (SIPP); 4. izin penggunaan lokasi kaki lima; 5. In gang; 6. saluran air hujan (SAH) / saluran air limbah (SAL); 7. penutupan jalan tertentu; 8. pelayanan pemberian kajian teknis yang menjadi kewenangan Kelurahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Pelayanan kependudukan meliputi: 1. Surat Keterangan Lahir; 2. Surat Keterangan Kematian; 3. Surat Keterangan Pindah Antar Wilayah dalam satu kecamatan; 4. Kartu Tanda Penduduk (KTP); 5. Kartu Keluarga (KK); 6. Kartu Identitas Anak (KIA); 7. pelayanan kependudukan yang menjadi kewenangan Kelurahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jenis pelayanan di Kecamatan meliputi: Bagian Kedua Kecamatan Pasal 6 a. Pelayanan legalisasi meliputi: 1. pernyataan domisili penduduk; 2. pernyataan domisili usaha; 3. keterangan untuk mendapatkan tunjangan keluarga; 4. pernyataan tidak mampu; 5. beasiswa; 6. surat keterangan terkait warisan atau tanah; 7. pengajuan kredit; 8. keringanan biaya rumah sakit; 9. keringanan biaya pendidikan; 10. taksasi harga tanah; 11. pelayanan legalisasi yang menjadi kewenangan Kecamatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Pelayanan pemberian surat keterangan untuk: 1. nikah, talak, cerai dan rujuk (NTCR) dan dispensasi; 2. memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM); 3. memperoleh Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); 4. memperoleh Akta Kelahiran dan Akta Kematian; 5. keringanan PBB; 6. keterangan beda nama; 7. keterangan bepergian; 8. keterangan domisili penduduk; 9. keterangan domisili usaha; 10. perubahan biodata;

11. pelayanan pemberian surat keterangan yang menjadi kewenangan Kecamatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pelayanan pemberian kajian teknis meliputi: 1. Izin Gangguan (HO); 2. Izin Mendirikan Bangun Bangunan (IMBB); 3. In gang; 4. saluran air hujan (SAH); 5. saluran air limbah (SAL). d. Pelayanan penerbitan perizinan yang menjadi kewenangan Kecamatan meliputi : 1. Izin Gangguan (HO); 2. Izin Mendirikan Bangun Bangunan (IMBB); 3. Surat Izin Penyelenggaraan Pondokan (SIPP); 4. Izin Penggunaan Lokasi Kaki Lima; 5. penutupan jalan tertentu. e. Pelayanan Kependudukan meliputi: 1. Surat Keterangan Pindah Antar Wilayah dalam satu kota; 2. Kartu Tanda Penduduk (KTP); 3. Kartu Keluarga (KK); 4. Kartu Identitas Anak (KIA); 5. pelayanan kependudukan yang menjadi kewenangan Kecamatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV MEKANISME PELAYANAN Bagian Kesatu Kelurahan Paragraf I Pelayanan Legalisasi Pasal 7 Mekanisme pelayanan legalisasi di Kelurahan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kelurahan dengan membawa berkas persyaratan administrasi yang dimintakan legalisasi; b. petugas front office melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan administrasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; c. berkas yang belum memenuhi persyaratan administrasi disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan berupa hasil legalisasi; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server;

h. berkas permohonan yang telah memenuhi persyaratan dimintakan tanda tangan Lurah; i. apabila Lurah berhalangan, maka proses penandatanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku; j. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf II Pelayanan Pemberian Surat Keterangan Pasal 8 Mekanisme pelayanan pemberian surat keterangan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kelurahan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri surat keterangan dari RT dan RW; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan berupa surat keterangan Lurah; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan serta dilakukan pencetakan output pelayanan berupa surat keterangan Lurah; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server.; h. output pelayanan berupa surat keterangan Lurah dimintakan tanda tangan Lurah; i. apabila Lurah berhalangan, maka proses penandatanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku; j. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf III Pelayanan Pemberian Kajian Teknis Pasal 9 Mekanisme pelayanan pemberian kajian teknis adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kelurahan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri surat keterangan dari RT dan RW; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan diberikan catatan tentang kekurangan persyaratan tersebut; d. petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan; e. berkas permohonan diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon diinput dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus dientri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server;

h. berkas permohonan dimintakan tanda tangan Lurah sebagai bentuk pemberian rekomendasi dan Lurah dapat memberikan catatan tambahan; i. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf IV Pelayanan Kependudukan Pasal 10 Mekanisme pelayanan kependudukan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kelurahan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri surat keterangan dari RT dan RW; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan dan formulir kependudukan untuk diisi oleh pemohon sesuai dengan jenis permohonan; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan formulir kependudukan yang telah diisi diserahkan kepada petugas operator sistem untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. petugas operator sistem pelayanan menyerahkan berkas kepada petugas registrasi untuk dilakukan validasi data kependudukan serta pengisian Buku Harian Kependudukan dan Peristiwa Penting, Buku Mutasi Penduduk dan buku register kependudukan lainnya sesuai jenis pelayanan; i. apabila dalam validasi terdapat ketidaksesuaian antara berkas dengan database kependudukan, maka petugas registrasi melakukan verifikasi lebih lanjut dengan pemohon pelayanan; j. apabila telah terdapat kesesuaian data antara berkas dengan database kependudukan, maka formulir kependudukan dimintakan tanda tangan Lurah; k. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf V Bagan Alur Pelayanan Pasal 11 Bagan alur pelayanan legalisasi, pemberian surat keterangan, pemberian kajian teknis dan pelayanan kependudukan berbasis elektronik di Kelurahan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I, II dan III Peraturan ini. Bagian Kedua Kecamatan Paragraf I Pelayanan Legalisasi Pasal 12

Mekanisme pelayanan legalisasi di Kecamatan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kecamatan dengan membawa berkas persyaratan administrasi yang dimintakan legalisasi; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan hasil legalisasi; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. berkas yang telah memenuhi persyaratan dimintakan tanda tangan Camat; i. apabila Camat berhalangan, maka proses penandatanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku; j. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf II Pelayanan Pemberian Surat Keterangan Pasal 13 Mekanisme pelayanan pemberian surat keterangan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kecamatan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri pengantar atau rekomendasi dari Kelurahan; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan berupa surat keterangan Camat; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan serta dilakukan pencetakan output berupa surat keterangan Camat; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. output pelayanan berupa surat keterangan Camat dimintakan tanda tangan Camat. i. apabila Camat berhalangan, maka proses penandatanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku; j. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf III Pelayanan Pemberian Kajian Teknis

Pasal 14 Mekanisme pelayanan pemberian kajian teknis adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kecamatan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri pengantar atau rekomendasi dari Kelurahan; c. berkas permohonan yang belum memenuhi persyaratan diberikan catatan tentang kekurangan persyaratan tersebut; d. petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan; e. berkas permohonan yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. berkas permohonan dimintakan tanda tangan Camat sebagai bentuk pemberian rekomendasi dan Camat dapat memberikan catatan tambahan; i. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon; Paragraf IV Pelayanan Perizinan Pasal 15 Mekanisme pelayanan perizinan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kecamatan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri pengantar atau rekomendasi dari Kelurahan; c. berkas yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan; e. berkas yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk wilayah Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pribadi pemohon bukan penduduk wilayah Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. petugas operator sistem pelayanan menyampaikan berkas permohonan kepada seksi yang membidangi untuk dilakukan penyeliaan teknis; i. petugas operator sistem pelayanan menindaklanjuti rekomendasi persetujuan dari seksi teknis dengan mencetak form yang sudah disediakan oleh sistem pelayanan untuk ditandatangani Camat; j. apabila rekomendasi hasil penyeliaan teknis menyatakan bahwa permohonan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, maka berkas dikembalikan kepada pemohon melalui petugas front office; k. apabila Camat berhalangan, maka proses penandatanganan dapat dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

l. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf V Pelayanan Kependudukan Pasal 16 Mekanisme pelayanan kependudukan adalah: a. pemohon pelayanan datang ke Kecamatan dengan membawa berkas persyaratan administrasi sesuai jenis pelayanan yang dimohonkan dengan dilampiri surat pengantar atau rekomendasi dari Kelurahan; c. berkas yang belum memenuhi persyaratan disampaikan kembali kepada pemohon untuk dilengkapi; d. apabila kelengkapan persyaratan berkas telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat bukti pengambilan output pelayanan dan formulir kependudukan untuk diisi oleh pemohon sesuai dengan jenis permohonan; e. berkas yang telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan formulir kependudukan yang telah diisi diserahkan kepada petugas operator sistem pelayanan untuk dientrikan mengenai data pemohon dan jenis pelayanan yang dimohonkan; f. khusus pemohon pelayanan penduduk Daerah, maka data pemohon di input dari g. data pemohon bukan penduduk Daerah harus di entri terlebih dahulu dan akan tersimpan dalam database server; h. petugas operator sistem pelayanan menyerahkan berkas kepada petugas registrasi untuk dilakukan validasi data kependudukan serta pengisian Buku Harian Kependudukan dan Peristiwa Penting, Buku Mutasi Penduduk dan buku register kependudukan lainnya sesuai jenis pelayanan; i. apabila dalam validasi terdapat ketidaksesuaian antara dengan database kependudukan, maka petugas registrasi melakukan verifikasi lebih lanjut dengan pemohon pelayanan; j. apabila telah terdapat kesesuaian data antara berkas dengan database kependudukan, maka berkas dan formulir kependudukan disampaikan kepada Camat untuk ditandatangani; k. berkas dan formulir kependudukan yang telah ditandatangani Camat disampaikan kepada petugas perekam data untuk di entri ke dalam sistem aplikasi kependudukan dan dilakukan pencetakan output pelayanan; l. petugas front office menyerahkan output pelayanan kepada pemohon. Paragraf VI Bagan Alur Pelayanan Pasal 17 Bagan alur pelayanan legalisasi, pemberian surat keterangan, pemberian kajian teknis, perizinan dan pelayanan kependudukan berbasis elektronik di Kecamatan sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV, V, VI dan VII Peraturan ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 11 Agustus 2009 WALIKOTA YOGYAKARTA ttd Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 11 Agustus 2009 H. HERRY ZUDIANTO SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA ttd H. RAPINGUN BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2009 NOMOR 92