Sistem Informasi Berbasis Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Oleh : Saripudin PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternative tindakan untuk

P9 Perancangan SPK. SQ Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

Siste Si m ste Info nf rmasi Akuntansi Ak Hata Maulana, M.T.I

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Blue Bird Group Padang) Yanni Suherman, M.Kom Dorris Yadewani, M.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Sistem Pendukung Keputusan. Oleh: Ade Sarah H., M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PASKIBRAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Decision Support System (DSS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN. Sistem Informasi Pariwisata

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan perusahaan. PT. Bintang Citra Motor yang beralamat di Jln Moh Toha No 141. Bandung.

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-10. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

THEOREMA BAYES DALAM APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH

Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)

1 DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR SESI - 1

Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling tepat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SOAL SOAL BERIKUT MEMPUNYAI JAWABAN LEBIH DARI 1

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan.

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN ALAT KONTRASEPSI BAGI ASEPTOR KELUARGA BERENCANA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini :

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Fuzzy, SMA, SAW, dan Beasiswa

Manajemen DSS untuk Pengambilan Keputusan Strategis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan untuk Membantu Proses Seleksi Calon Pegawai Baru di Pdam Bekasi

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi adalah proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk

KOMPONEN DSS IRA PRASETYANINGRUM

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK

Dibawah ini adalah pembahasan singkat tentang konsep-konsep pokok sistem informasi manajemen.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemrograman selain implementasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat suatu perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan sebagai Alat Bantu Manager

Sistem Informasi pengiriman Barang PT. Lima Putri Timor Leste Leonor Faria Soares ( ) ABSTRAK Kata Kunci:

B A B I P E N D A H U L U A N

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pada sistem, uraian instalasi pada Aplikasi inventory barang Toko R&R Berikut

PERANAN SISTEM INFORMASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

RUANG LINGKUP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Sistem Informasi Manajemen. Session 1 Pengenalan Materi dan Pengantar

Orang-orang, Prosedur-prosedur, Data, Software (perangkat lunak), Infrastruktur teknologi informasi.

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

Latihan Soal PSIM. 1. Pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh user disebut : a. EUC d. DSS b. EDPS e. ES c.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Manajemen Sistem Informasi Publik

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

PERTEMUAN 2 PENGANTAR CBIS (COMPUTER BASED INFORMATION SYSTEM) KONSEP DASAR MANAJEMEN INFORMASI

PERTEMUAN 4 KONSEP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 - MANAJEMEN STIE BINA BANGSA

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

Transkripsi:

Sistem Informasi Berbasis Komputer 1

Sistem Informasi Akuntansi Slide 2

Definisi Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991). Slide 3

Pendahuluan Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : SIA melaksanakan tugas yang diperlukan Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci Berfokus historis Menyediakan informasi pemecahan minimal Slide 4

Pendahuluan Perbedaan SIA dan SIM : SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi Slide 5

Pendahuluan Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Slide 6

Pengguna SIA Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar seperti investor dan kreditor. Slide 7

Komponen SIA 2 komponen SIA Spesialis Informasi Akuntan Contoh SIA sbg pusat informasi perusahaan : Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut Slide 8

Komponen SIA Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran. Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai. Slide 9

Komponen SIA Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu : Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan. Slide 10

Output dari SIA Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu : informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern. Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Slide 11

Output dari SIA Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu : Sistem Akuntansi Biaya Sistem Budgeting Slide 12

Output dari SIA Sistem Akuntansi Biaya Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan Budgeting proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan Slide 13

Elemen elemen yang mempengaruhi SIA Unsur unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan : Analisa Perilaku Metode kuantitatif Komputer Slide 14

Elemen elemen yang mempengaruhi Analisa Perilaku SIA Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orangorang yang terlibat dalam sistem tersebut. Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orangorang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif. Slide 15

Elemen elemen yang mempengaruhi Analisa Perilaku SIA Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan. Slide 16

Elemen elemen yang mempengaruhi SIA Metode Kuantitatif Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut. Komputer Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Slide 17

Data dan Informasi Akuntansi Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu Pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security), dan Penghasil informasi. Slide 18

Pengumpulan Data Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu Slide 19

Pemrosesan Data Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkahlangkah sebagai berikut: 1. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan. 2. Menyalin data ke dokumen atau media lain. 3. Mengurutkan, atau menysusn data menurut karaktersitiknya. 4. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis. Slide 20

Pemrosesan Data 5. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip. 6. Melakukan penghitungan. 7. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif. 8. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada. Slide 21

Manajemen Data Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1. Penyimpanan, Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. 2. Pemutakhiran, Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Slide 22

Manajemen Data 3. Pemunculan kembali (retrieving). Data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Slide 23

Manajemen Data Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Manajemen data dapat dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen. Slide 24

Pengendalian Data Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2) untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Slide 25

Penghasil Informasi Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti Penginterprestasian Pelaporan Pengkomunikasian informasi. Slide 26

Sistem Penunjang Keputusan Slide 27

Definisi SPK adalah suatu sistem informasi berbasis computer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai masalah yang memerlukan penilaian atau judgement dari pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model. Slide 28

Pendahuluan SPK memberikan dukungan langsung pada permasalahan dengan menyediakan alternative pilihan dan menekankan pada efektivitas pengambilan keputusan dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang lebih baik. Pada sistem ini yang memegang peranan terpenting adalah pengambil keputusan karena sistem hanya menyediakan alternative keputusan, sedangkan keputusan aktif tetap ditentukan oleh pengambil keputusan Slide 29

Keuntungan SPK SPK memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya. SPK membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan Slide 30

Keuntungan SPK Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulant bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya. Karena SPK mampu menyajikan berbagai alternatif. SPK dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambilan keputusan Slide 31

Komponen komponen SPK SPK terdiri atas tiga komponen utama atau subsistem yaitu [TURB95] [KEND88] [KORT91] [MCLE95]: Subsistem data (database) Susistem model (model base) Subsistem dialog (user system interface) Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Slide 32

Hubungan Antar Komponen Gambar. Komponen Utama Sistem Pendukung Keputusan Sumber: Daihani, 2001 Slide 33

Subsistem Data (Data Subsystem) Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut Data Base Management System atau DBMS. Melalui manajemen pangkalan data inilah data dapat diambil dan diekstrasi dengan cepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Slide 34

Subsistem Data Gambar 2.2. Subsistem Data Sumber : Daihani, 2001 Gambar 2.2 menggambarkan pangkalan data dalam SPK berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan) dan sumber eksternal (dari luar perusahaan). Data eksternal ini sangat berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan tingkat strategis. Slide 35

Subsistem Model (Model Subsystem) Subsistem yang kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model model keputusan. Kalau pada pangkalan data, organisasi data dilakukan oleh manajemen pangkalan data maka dalam hal ini ada fasilitas tertentu yang berfungsi sebagai pengelola berbagai model yang disebut pangkalan model (model base). Slide 36

Subsistem Model (Model Subsystem) Kendala yang sering kali dihadapi dalam merancang suatu model adalah model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan seluruh variable alam nyata, sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model pada sistem pangkalan model harus tetap dijaga fleksibilitasnya, artinya harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguna untuk memodifikasi atau menyempurnakan model yang seiring dengan perkembangan pengetahuan. Slide 37

Subsistem Model (Model Subsystem) Hal hal yang perlu diperhatikan pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat, sehingga pengguna atau perancang: Mampu membuat model yang baru dengan mudah dan cepat Mampu mengakses dan mengintegrasikan subrutin model Slide 38

Subsistem Model (Model Subsystem) Mampu menghubungkan model dengan model yang lain melalui pangkalan data Mampu mengelola model base dengan fungsi manajemen yang analog dengan manajemen database (seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat catalog, menghubungkan dan mengakses model) Slide 39

Subsistem Dialog (User System Interface) Subsistem ini mempunyai fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Fasilitas subsistem ini dikenal sebagai subsistem dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem diartikulasikan dan diimplementasikan sehingga pengguna atau pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Slide 40

Subsistem Dialog (User System Interface) Fasilitas yang dimiliki dibagi atas tiga komponen yaitu Bahasa Aksi (Action Language) Suatu perangkat lunak yang dapat digunakan penggunan untuk berkomunikasi dengan sistem, komunikasi ini dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick, mouse atau keyfunction lainnya. Slide 41

Subsistem Dialog (User System Interface) Bahasa Tampilan (Display atau Presentation Language) Suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya printer, grafik monitor, plotter. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara efektif. Slide 42

Gambar Sub Sistem Dialog Gambar Subsistem Dialog Sumber : Daihani, 2001 Slide 43

Gaya Dialog Kombinasi dari berbagai kemampuan di atas dikenal sebagai Gaya Dialog (Dialog Style) yang terdiri atas beberapa jenis diantaranya: Dialog Tanya Jawab Dalam Dialog ini, sistem bertanya kepada pengguna, dan pengguna menjawab, kemudian dari hasil dialog ini sistem akan menawarkan alternative keputusan yang dianggap memenuhi keinginan pengguna. Slide 44

Gaya Dialog Dialog Perintah Dalam dialog ini, pengguna memberikan perintahperintah yang tersedia pada sistem untuk menjalankan fungsi yang ada pada SPK. Dialog Menu Menu dialog ini merupakan gaya dialog yang paling populer dalam SPK. Dalam hal ini pengguna dihadapkan pada berbagai alternative menu yang telah disediakan sistem. Dalam menentukan pilihannya, pengguna sistem cukup menekan tomboltombol tertentu dan setiap pilihan akan menghasilkan respon atau jawaban tertentu. Slide 45

Gaya Dialog Dialog Masukan atau Keluaran Dialog ini menyediakan form input atau masukan. Melalui media ini, pengguna memasukkan perintah dan data. Disamping form input, juga disediakan form keluaran yang merupakan respon dari sistem. Setelah memeriksa keluaran, pengguna dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog berikutnya. Slide 46

Konsep SPK yang Dibangun Dalam merancang serta menggunakan SPK, dikenal tiga tingkatan teknologi yaitu: SPK Spesifik atau Specific DSS (SDSS) Pembangkit SPK atau DSS Generator (DSSG) Perlengkapan SPK atau DSS Tool (DSST) Slide 47

SPK Spesifik atau Specific DSS (SDSS) Sistem yang ditujukan untuk membantu pemecahan serangkaian masalah yang memiliki karakteristik tertentu, melalui pengkombinasian model, data yang akan menghasilkan berbagai alternative yang akan memudahkan pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Sistem ini pada hakikatnya, dapat juga digunakan untuk menjelaskan, memperkuat, memberikan justifikasi terhadap Slide 48

Pembangkit SPK atau DSS Generator (DSSG) SPK yang merupakan perangkat lunak untuk pengembangan SPK. Sistem ini berfungsi untuk menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam merancang dan membangun SPK. DSSG dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memudahkan perancang dalam membangun SPK spesifik. Slide 49

Perlengkapan SPK atau DSS Tool (DSST) Siatem yang terdiri atas elemen perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan adanya berbagai utilitas yang dimiliki DSST, maka perancang akan lebih mudah membangun SPK terutama untuk mengembangkan SPK spesifik dan pembangkit SPK. Slide 50

Fungsi utilitas dalam DSST DSST mempunyai fungsi utilitas untuk : 1. Pengembangan bahasa bagi keperluan tertentu 2. Meningkatkan sistem operasi untuk mendukung perancangan subsistem dialog 3. Perancangan grafik berwarna 4. Perancangan subsistem lainnya Slide 51

Teknik Perancangan SPK Cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam perancangan SPK sangat tergantung pada kondisi dan waktu yang tersedia. Ada tiga kategori teknik perancangan SPK: Perancangan dengan cara cepat. Perancangan dengan cara bertahap Perancangan dengan SPK lengkap Slide 52

Perancangan dengan cara cepat Cara ini dilakukan bila dibutuhkan SPK yang mempunyai kemampuan khusus dan dapat memberikan hasil yang cukup dengan waktu perancangan yang singkat. SPK yang dikembangkan yaitu SPK Spesifik yang dibuat secara langsung dengan menggunakan peralatan yang tepat sehingga diperoleh manfaat dalam penggunannya dan tepat digunakan bila tujuan yang hendak dicapai jelas, prosedur dalam organisasi jelas, data telah tersedia, penggunanya sedikit dan sistem dapat beroperasi secara bebas begitu data telah diterima. Slide 53

Perancangan dengan cara bertahap Cara ini dilakukan dengan membuat suatu SPK spesifik, pembuatannya disesuaikan dengan perencanaan masa yang akan datang sehingga bagian yang telah dikembangkan dalam sistem awal dapat digunakan lagi untuk pengembangan selanjutnya Slide 54

Perancangan dengan SPK lengkap Sebelum SPK spesifik dibuat, terlebih dahulu perlu dikembangkan pembangkit SPK yang lengkap serta struktur organisasi pengelolaannya. Dalam hal ini, digunakan perancangan dengan cara cepat (quick hit), karena waktu pembuatan yang singkat dan manfaat yang diperoleh yaitu cepat memberikan hasil, prosedur pengembangan dan pemanfaatan teknologi lebih mudah. Slide 55

Teknik Pendekatan pengembangan SPK Dalam mengembangkan SPK dikenal dua cara perancangan yaitu : Perancangan Iteratif Suatu hasil rancangan SPK harus mempunyai kemungkinan untuk diubah secara mudah dan cepat. Dalam perancangan iterative, tahapan umum pengembangan system seperti analisis, design, construction, implementation dikombinasikan menjadi satu langkah tunggal yang dilaksanakan secara berulang. Slide 56

Perancangan dengan pendekatan analisa sistem Tujuannya dapat mengidentifikasikan kebutuhan kebutuhan pengambil keputusan dan menyesuaikan kebutuhan tersebut dengan kemampuan dari ketiga tingkatan SPK yang ada. Pendekatan ini didasarkan atas empat entitas yang dikenal dengan singkatan ROMC, yaitu Representasi (Representations), Operasi (Operations), bantuan memori (memory Aids), Mekanisme control (Control Mechanism). Slide 57

Perancangan Dalam hal ini, digunakan perancangan iterative. Rincian dari proses ini adalah sebagai berikut: Identifikasi masalah utama Pada langkah ini, pengambilan keputusan atau user bersama sama dengan perencana (builder) merumuskan persoalan yang dianggap paling penting untuk dipecahkan. Slide 58

Perancangan Pengembangan sistem inti Berdasarkan hasil perumusan pada tahap satu, maka dikembangkanlah sistem inti yang bertujuan memecahkan persoalan pemberian keputusan KPR tersebut. Pemeliharaan secara berkala Slide 59

Perancangan Evaluasi sistem secara terus menerus. Evaluasi di sini harus dititikberatkan pada nilai guna sistem terhadap kebutuhan pengambil keputusan. Slide 60

Fleksibilitas Pengembangan SPK Salah satu sifat utama dari SPK adalah fleksibilitas. Fleksibilitas ini dimaksudkan untuk menampilkan kemampuan pemahaman (intelligence), perancangan (design), pemilihan (choice) serta kemampuan dalam menggali berbagai alternative sesuai dengan masalah yang dihadapi. Slide 61

Fleksibilitas Pengembangan SPK Alasan utama SPK harus fleksibel yaitu: SPK harus tumbuh dan berkembang hingga mencapai suatu rancangan akhir, sebab tidak seorangpun yang dapat mengantisipasi kebutuhan masa datang. Suatu sistem tidak akan pernah memiliki bentuk final, dirinya harus sering berubah. Hal ini dimaksudkan untuk dapat mengikuti perubahan kebutuhan pengguna dan perubahan kondisi lingkungan sistem. Slide 62

Fleksibilitas Pengembangan SPK Kedua alasan tersebut di atas, mengharuskan sistem memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi. Dalam hal ini, fleksibilitas yang digunakan adalah yang memberi kemampuan pada pengguna untuk menghadapi suatu masalah secara fleksibel dengan caranya sendiri. Slide 63