UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

SILABUS : ADM 505 / 2. - Teori Organisasi - Kepemimpinan. : Genap 2002/2003. : FIP / Administrasi Pendidikan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Dengan demikian nilai modal ( human capital ) suatu bangsa tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

SEJARAH MBS DAN PENERAPANNYA DI INDONESIA

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Cicih Sutarsih, M.Pd

Manajemen Mutu Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

I. PENDAHULUAN. Desa menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang. Pemerintahan Daerah, merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ERA GLOBALISASI. Paningkat Siburian. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih

Manajemen Berbasis Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Sekretariat Biro Akademik terhadap Loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dalam pengelolaan organisasi sekolah agar dapat

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

AKUNTABILITAS PENDIDIKAN. As ari Djohar

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH

HAKIKAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) 1 (School Based Management/SBM)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi yang seluas-luasnya, dalam arti daerah diberikan

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. upaya-upaya secara maksimal untuk menciptakan rerangka kebijakan yang

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MANAJEMEN PENDIDIKAN FORMAL

PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH DALAM KERANGKA MBS. Rahmania Utari

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan (SMK) Sebagai Upaya Pengendalian Mutu Pendidikan

BAB VII STANDAR PENGELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan salah satu perkembangan yang terjadi ditiaptiap

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAB I. tangganya sendiri (Kansil, C.S.T. & Christine S.T, 2008). perubahan dalam sistem pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke desa.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengelolaan pendidikan yang terencana dan terorganisir dalam suatu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Menjelaskan tentang silabus, tata tertib perkuliahan dan. penilaian. Memberikan pengantar tentang konsep, prinsip dan pentingnya.

PERUMUSAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Oleh : Suyanto SMK 2 Wonosobo. Faktor keberhasilan pendidikan di SMK yang dapat dilihat secara umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terbukannya vertical SDM. 1 Pengelolaan yang baik merupakan

1 UNIVERSITAS INDONESIA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BEBERAPA ISU PENTING RUU SISDIKNAS UNTUK ORIENTASI PRAKTEK MANAJEMEN PENDIDIKAN/SEKOLAH DI MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan barang atau jasa yang memiliki kandungan teknologi yang

JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. baru memusatkan perhatianya kepada investasi sumber daya manusia yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Ditandai dengan. berkurangnya keluhan (complaint). Dalam memperoleh kepuasan

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN RELEVANSINYA DI ERA PENDIDIKAN MASA KINI. DR. H. Ma mur Sutisna WD, M.M.Pd Dosen FKIP Universitas Subang ABSTRAK

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

MATERI KULIAH MANAGEMEN BERBASIS SEKOLAH. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, propinsi, kabupaten dan kota.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dan BisnisProgramStudiAkuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Namun karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan,

DETERMINAN KINERJA AKADEMIK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNNES. Joko Widodo 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

PROGRAM KERJA PERIODE

penduduknya bekerja sebagai petani dan tingkat pendidikan relatif rendah, dengan

STRATEGI MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH. Oleh Sukmawati (PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak)

Transkripsi:

RENCANA PERKULIAHAN 1. Nama Mata Kuliah 2. Kode / SKS 3. Mata Kuliah Prasyarat 4. Semester 5. Fakultas / Jurusan 6. Dosen / Asisten : Manajemen Mutu Terpadu (MMT) : ADM 505 / 2 : - Teori Sistem (ADM 537) - Teori Organisasi - Kepemimpinan : Genap : FIP / Administrasi Pendidikan : 1. Prof. Dr. H. Dadang Suhardan, M. Pd. 2. Nugraha Suharto, M. Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 20

Pokok Bahasan 13 Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian manajemen mutu pendidikan. 2. Mahasiswa dapat menyebutkan indikator manajemen mutu pendidikan. Proses Belajar : 1. Dosen memberikan penjelasan materi dan mengarahkan pada pola diskusi kelas. 2. Presentase / penyajian hasil kerja kelompok (2 kelompok). 3. Dosen Memberikan komentar proses dan materi yang disajikan oleh masing-masing kelompok. Ringkasan Materi : MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN DAN INDIKATORNYA Manajemen mutu terpadu dalam dunia pendidikan adalah bagaimana berbagai unsur / satuan pendidikan dikelola / diberdayakan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pemakai jasa pendidikan. Unsur unsur / Satuan pendidikan sebagai indikator dalam manajemen mutu pendidikan meliputi: 1. Mutu Program (kurikulum) yaitu, suatu keseluruhan proses yang vital dalam menentukan tujuan pendidikan yang lebih aplikatif dan operasional. Artinya, keberhasilan suatu lembaga pendidikan ditentukan oleh susunan program yang dijalankan lembaga tersebut. 2. Mutu Input yaitu, suatu standarisasi dari siswa-siswa yang akan masuk ke lembaga atau sekolah tersebut, telah ditentukan kriterianya. 3. Mutu PBM yaitu, suatu standar yang ditentukan oleh interaksi guru dan siswa yang terjadi disaat melakukan kegiatan belajar mengajar. 4. Mutu Evaluasi yaitu, suatu penilaian terhadap hasil akhir suatu pembelajaran yang telah ditempuh oleh siswa. Mutu evaluasi ini sangat menentukan mutu sekolah tersebut. 5. Mutu Fasilitas yaitu, standar fasilitas yang ada di sekitar sekolah tersebut, seperti: gedung, peralatan belajar, kantin sekolah dan sebagainya. 21

6. Mutu Organisasi yaitu, organisasi yang mengelola sekolah tersebut harus mampu secara efektif dan efisien menggunakan berbagai unsur pendidikan yang tersedia. 7. Mutu Lulusan yaitu, mutu dari output / lulusan yang dihasilkan oleh sekolah tersebut, baik dan berguna atau diterima masyarakat. Evaluasi : - Test : 1. coba jelaskan pengertian manajemen mutu pendidikan! 2. Apa saja yang dapat dijadikan indikator manajemen mutu pendidikan? Sumber / Kepustakaan : - Dedi Permadi. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung : Sarana Panca Karya. - Depdiknas. (2000). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan Pelaksanaannya. Jakarta. - Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London. - Nanang Fatah. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : CV Andira. - Stanley J. Spanbauer. (1992). A Quality System for Education. Milawauke Wisconsin. 22

Pokok Bahasan 14 Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa dapat menerangkan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) mencakup: 1.1 Pengertian. 1.2 Asumsi dasar 1.3 Tujuan. 1.4 Pilar. Proses Belajar : 1. Dosen memberikan penjelasan materi. 2. Mahasiswa menyimak dan mencatat. 3. Tanya jawab dosen mahasiswa tentang materi yang disajikan. 4. Pemberian tugas individu: mahasiswa membuat Implikasi MBS terhadap manajemen mutu. Ringkasan Materi : MANAJEMEN MUTU BERBASIS SEKOLAH Realisasi Manajemen Mutu Berbasis Sekolah sangat berkaitan erat dengan pelaksanaan Otonomi Daerah, seperti tercantum dalam Undang Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah. Daerah memiliki otonomi dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsanya sendiri. Implikasi UU. No. 22 Tahun 1999 terhadap bidang pendidikan adalah adanya penyerahan otonomi pendidikan yang dimaksudkan untuk: 1) Mengurangi beban pemerintah, terutama dalam anggaran pendidikan. 2) Meningkatkan kepedulian masyarakat. 3) Mengatur segala urusan rumah tangganya. 4) Memperkuat kesatuan bangsa. Realisasinya pada tingkat persekolahan ditandai oleh munculnya sistem pengelolaan berdasarkan otonomi sekolah atau Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 23

Adapun asumsi dasarnya adalah, bahwa sekolah harus lebih bertanggung jawab (high responbility), mempunyai wewenang yang lebih (more outhority), dapat dituntut pertanggung jawabannya oleh yang berkepentingan (public accountability by stakeholders) dalam mengemban misinya sebagai pelayan pendidikan. MBS adalah, sebagai bentuk desentralisasi dalam kewenangan pengambilan keputusan pada sekolah. MBS menekankan pada perlunya sekolah meningkatkan pelayanan (customer well service) internal (siswa) maupun eksternal (masyarakat) serta pihak terkait lainnya, seperti dunia usaha dan dunia industri. Sedangkan Tujuannya adalah: 1) Agar sekolah lebih berdaya; 2) Sekolah makin akrab dengan masyarakat; 3) Tercipta iklim belajar mengajar yang makin bermutu; 4) Kepala Sekolah mempunyai otonomi yang luas; 5) Sekolah dan guru-gurunya menjadi lebih sejahtera. Dalam pelaksanaannya, agar MBS dapat berjalan efektif dan efisien dalam mencapai sasaran, maka perlu adanya pilar penyangga yakni: 1) Pemberdayaan; 2) Transparansi; 3) Standarisasi mutu; 4) Partisipasi masyarakat; 5) Akuntabilitas. Evaluasi : - Non test: Tugas pembuatan makalah tentang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). - Test : 1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Berbasis Sekolah? 2. Coba jelaskan asumsi dasar Manajemen Berbasis Sekolah! 3. Coba sebutkan tujuan Manajemen Berbasis Sekolah! 4. Coba sebutkan pilar penyangga Manajemen Berbasis Sekolah! 24

Sumber / Kepustakaan : - Dedi Permadi. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung : Sarana Panca Karya. - Depdiknas. (2000). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan Pelaksanaannya. Jakarta. - Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London. - Nanang Fatah. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : CV Andira. - Stanley J. Spanbauer. (1992). A Quality System for Education. Milawauke Wisconsin. 25

Pokok Bahasan 15 Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang mutu akademik. 2. Mahasiswa dapat menerangkan upaya peningkatan mutu akademik. 3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu akademik. Proses Belajar : 1. Dosen memberikan penjelasan materi. 2. Mahasiswa menyimak dan mencatat. 3. Tanya jawab dosen mahasiswa tentang materi yang disajikan. Ringkasan Materi : PENINGKATAN MUTU AKADEMIK Peningkatan mutu akademik, sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam proses pendidikan merupakan proses dalam rangka pengembangan SDM. Peningkatan mutu akademik harus dilakukan secara terarah, terencana dan intensif sehingga mampu menyiapkan bangsa Indonesia memasuki era globalisasi yang sarat persaingan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu akademik, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, pengadaan buku dan alat pengajaran, perbaikan sarana dan prasarana serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Akademik yang bermutu dapat dicapai, jika sekolah / lembaga pendidikan dengan berbagai keanekaragamannya diberikan wewenang untuk dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Adanya pemikiran ini, mendorong upaya pemberian otonomi yang luas kepada sekolah / lembaga pendidikan. Dalam hal ini, melalui pimpinan lembaga / kepala sekolah agar secara efektif dan dinamis dapat mengupayakan peningkatan mutu akademik melalui sumber daya yang dimilikinya. 26

Jika mutu akademik merupakan jasa pelayanan, maka peningkatan mutu akademik perlu mengacu pada: Reliability: Keterpercayaan pemakai jasa pendidikan. Assurance: Keterjaminan program pendidikan yang ditawarkan. Tangible: Kebersihan, kesehatan, kerapihan, keteraturan, dan kenyamanan di lingkungan pendidikan. Empaty: Kepemerhatian / memperhatikan terhadap aspirasi dan kebutuhan pelanggan pendidikan ; Dan Responsiveness : Ketanggapan / tanggap terhadap keluhan pemakai jasa pendidikan. Hal ini bertujuan agar pada akhirnya standar mutu pendidikan tetap terjaga yakni, suatu standar yang disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator keberhasilan dalam bidang pendidikan. Evaluasi : - Test : 1. Apa yang dimaksud dengan mutu akademik? 2. Upaya apa yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan mutu akademik? 3. Hal hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan mutu akademik? Sumber / Kepustakaan : - Amin Widjaya Tunggal. (1993). MMT Suatu Pengantar. Jakarta : Aneka Cipta. - Dedi Permadi. (2001). Manajemen Berbasis Sekolah dan Kepemimpinan Mandiri Kepala Sekolah. Bandung : Sarana Panca Karya. - Depdiknas. (2000). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan Pelaksanaannya. Jakarta. - Edward Sallis (1993). Total Quality in Education. Philadelpia, London. - Nanang Fatah. (2000). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : CV Andira. - Stanley J. Spanbauer. (1992). A Quality System for Education. Milawauke Wisconsin. - Yoyon Bachtiar Irianto. (1995). MMT. Bandung : Adpend UPI. 27