Lokasi: Dermaga Desa Kota Batu, Kec.Warkuk Ranau Selatan. suatu paradigma yang menempatkan manusia sebagai titik

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan kekayaan bangsa dan sekaligus sebagai modal dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Artinya, manusia sebagai subjek dan objek pembangunan dalam

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berada di garda terdepan. Pembangunan manusia (human development)

HUMAN DEVELOPMENT INDEX

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

1.1 LATAR BELAKANG. I n d e k s P e m b a n g u n a n M a n u s i a K a b u p a t e n B a n y u w a n g i

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah pangkal kecerdasan, produktivitas, kesejahteraan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk melihat

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. kultural, dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MOBILITAS PENDUDUK Senin, 19 Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN. Competitiveness Report Seperti halnya laporan tahun-tahun sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat terealisasi, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya melakukan perbaikan perbaikan untuk mencapai taraf hidup dan

KAJIAN TENTANG PENGELUARAN PEMERINTAH DI SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDG s), yang

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Development Programme) sejak tahun 1996 dalam seri laporan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan Nasional yang berlandaskan. dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan pada era 1950-an hanya berfokus pada bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah. rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. fisik/fasilitas fisik (Rustiadi, 2009). Meier dan Stiglitz dalam Kuncoro (2010)

KONTRIBUSI KB DALAM PENINGKATAN HDI PROVINSI DIY. Oleh ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESRA

BAB I PENDAHULUAN. internasional dikenal adanya tujuan posisi manusia sebagai central dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan pada indikator sosial maupun ekonomi menuju kearah yang lebih

BAB V MODEL ALTERNATIF IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERBASIS KEWILAYAHAN DI KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Human Development Index ( HDI ) Salah Satu Indikator Yang Populer Untuk Mengukur Kinerja Pembangunan Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (IPM), pembangunan manusia didefinisikan sebagai a process

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial

Development Index (HDI) untuk 180 negara. Indonesia menempati peringkat ke- 110 dari 180 negara pada tahun 2015, mengalami penurunan dari tahun 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala bidang yang dilakukan pemerintah bersama

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN. Minggu 13

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

Data Pokok Pembangunan 2014 PEMBANGUNAN MANUSIA

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan, namun pada

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

Bab 1 Pendahuluan. Gambar 1.1 Peta Dunia Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (2004). menengah. tinggi. data ( ) rendah (

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang diterjemahkan sebagai kesejahteraan hidup. Secara ekonomi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. nilai inti untuk memahami pembangunan yang paling hakiki antara lain

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan penggunaan waktu (Boediono, 1999). pada intinya PDB merupakan nilai moneter dari seluruh produksi barang jadi

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

Demokratisasi Pembangunan Ekonomi Nasional dan daerah

Sebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) YULIANI *) *) Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibuat dan dipopulerkan oleh United Nations

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Analisis jalur dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA(IPM) TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BERITA RESMI STATISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kemdiknas

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2013

ANALISIS PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha secara sadar yang sengaja dirancang untuk

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Transkripsi:

LATAR BELAKANG Pembangunan manusia merupakan perwujudan jangka panjang dari masyarakat itu sendiri, yaitu meletakkan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan 1 Lokasi: Dermaga Desa Kota Batu, Kec.Warkuk Ranau Selatan Human Development (Pembangunan Manusia) merupakan suatu paradigma yang menempatkan manusia sebagai titik sentral, sehingga setiap upaya pembangunan mempunyai ciri: 1

dari, oleh, dan untuk rakyat. Dalam kerangka ini maka pembangunan daerah ditujukan untuk dapat meningkatkan partisipasi penduduk dalam semua proses kegiatan pembangunan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan upaya meningkatkan kualitas penduduk sebagai sumber daya, baik dari aspek fisik (kesehatan), aspek intelektualitas (pendidikan), aspek kesejahteraan ekonomi (daya beli), serta aspek moralitas (iman dan takwa), sehingga partisipasi penduduk dalam pembangunan akan dengan sendirinya meningkat. Hal ini selain sesuai dengan tujuan pembangunan, yang termaktub dalam UUD 1945, yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, secara implisit juga mengandung makna pemberdayaan penduduk. Untuk itu kehidupan masyarakat di suatu daerah perlu dipantau perkembangannya, terutama yang berkaitan dengan kemajuannya setelah satu periode, yang dalam konteks 2

pembangunan berarti mengevaluasi kinerja pembangunan di suatu wilayah. Pemantauan dimaksud juga dilakukan dalam kerangka akuntabilitas publik yang mengevaluasi kinerja pemerintah daerah sebagai penyelenggara pemerintah di tingkat Kabupaten. Bidang kehidupan yang perlu dipantau meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat baik yang berkaitan dengan individu maupun yang berkaitan dengan wilayah. Dalam konteks bahwa masyarakat merupakan objek pembangunan maka diperlukan suatu indikator untuk mengukur perkembangan keadaan masyarakat itu sendiri. Indikator ini disusun sebagai Human Development Report (HDR) atau Laporan Pembangunan Manusia (LPM). LPM ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran tentang pencapaian pembangunan yang dicapai oleh suatu wilayah. Pencapaian pembangunan dimaksud akan dilihat apakah sudah berwawasan Pembangunan Manusia, yaitu pembangunan 3

yang bertujuan untuk memperluas peluang atau memperluas pilihan bagi masyarakatnya. Oleh karena manusia sebagai masyarakat itu merupakan subjek yang melakukan pembangunan, yang juga sekaligus merupakan objek yang akan dibangun dan yang akan menikmati hasil pembangunan itu sendiri, maka sangat diperlukan sekali LPM tersebut. LPM di suatu wilayah menggunakan alat ukur berupa angka Human Development Index (HDI) atau dalam istilah Indonesia dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Konsep pembangunan manusia menurut United Nations Development Program (UNDP, 1990) adalah melihat keterlibatan atau partisipasi aktif penduduk dalam pembangunan, mulai dari sejak perumusan, penentuan kebijakan hingga evaluasi, sehingga disebut sebagai pembangunan yang berpusat pada penduduk (people centered development): oleh, tentang dan untuk 4

penduduk. Secara harfiah people centered development dijabarkan sebagai berikut : - Oleh Penduduk ; berupa upaya untuk memperkuat (enpowerment) penduduk dalam menentukan harkat manusia dengan cara berpartisipasi dalam proses pembangunan. - Tentang Penduduk ; berupa investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial lainnya. - Untuk Penduduk ; berupa penciptaan peluang kerja. Pembangunan manusia dapat dilihat juga sebagai pembangunan (formation), yaitu kemampuan manusia melalui perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan dan keterampilan, sekaligus sebagai pemanfaatan (utilization) terhadap kemampuan atau keterampilan mereka. Jadi konsep pembangunan tersebut mempunyai pengertian yang jauh lebih luas dibanding konsep pembangunan ekonomi yang menekankan pada pertumbuhan, 5

kebutuhan dasar, kesejahteraan masyarakat atau pengembangan SDM, sebab konsep UNDP menjelaskan bahwa pembangunan manusia didukung empat unsur yaitu ; produktifitas, pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan. Pengukuran pembangunan manusia difokuskan pada tiga dimensi yang dianggap paling penting bagi kehidupan manusia yaitu usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living standard), menurut UNDP keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah dapat terealisasi jika penduduk paling tidak memiliki : peluang berumur panjang dan sehat, pengetahuan dan keterampilan serta peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan produktif Untuk mengukur tingkat pemenuhan ketiga unsur di atas, dilakukan dengan sistem pengukuran yang dipakai UNDP dalam menyusun IPM global. Hal ini didorong dengan harapan agar 6

indeks yang dihasilkan terbanding secara nasional maupun internasional. Bagi daerah-daerah yang baru terbentuk seperti Kabupaten OKU Selatan, kegiatan penyusunan IPM memiliki peran yang sangat strategis dalam perencanaan pembangunan regional, khususnya pembangunan manusia. Dalam evaluasi pembangunan manusia, IPM ini dapat diamati perkembangannya setiap periode (biasanya tahunan), sehingga dapat diamati seberapa besar percepatan pembangunan manusia antar periode. Di sisi lain, secara cross section IPM juga dapat diperbandingkan antar wilayah, yang menunjukkan posisi relatif pembangunan manusia suatu wilayah terhadap wilayah lainnya. Sebagai daerah yang terus memacu dan melanjutkan pembangunan, Pemerintah Kabupaten OKU Selatan dapat memanfaatkan IPM ini sebagai identifikasi awal (starting point) mengenai kondisi pembangunan manusia saat ini sehingga dapat 7

disusun suatu target pencapaian pembangunan manusia untuk periode selanjutnya. Dalam skala regional, melalui tersusunnya IPM Kabupaten OKU Selatan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan perbandingan mengenai kondisi pembangunan manusia di Kabupaten OKU Selatan terhadap daerah lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. 8