BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Indonesian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sudah tersedia (Utami, 2013). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

PENGARUH KECAKAPAN MANAJERIAL TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI. ( Skripsi ) Oleh DAVID SAPUTRA

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kecakapan manajerial

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyajian data, uji statistik dan operasionalisasi variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan Manufaktur periode tahun yang terdapat di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (PROPER) yang terdaftar di BEI tahun Pemilihan sampel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang IPO pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar didalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat (listing) di

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), OSIRIS, dan website Bursa Efek Indonesia. Data tersebut berupa laporan keuangan yang nantinya akan diambil elemenelemen tertentu yang akan digunakan dalam pengukuran variabel kecakapan manajerial dengan metoda DEA maupun variabel manajemen laba. Pemilihan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan metoda purposive sampling dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk kategori perusahaan manufaktur selama periode 2009-2011. 2. Selama periode 2009-2011 perusahaan menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan dalam mata uang rupiah. 3. Perusahaan memiliki data lengkap mengenai informasi yang meliputi total aset, pendapatan, piutang dagang, sediaan, aset tetap, harga pokok penjualan (cost of goods sold), aliran kas bersih dari operasi, jumlah tenaga kerja, jumlah dewan komisaris.

26 Dari kriteria di atas, didapat 47 sampel perusahaan manukfaktur manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Tabel 3.1 menjelaskan jumlah dan kriteria perusahaan yang sesuai. Tabel 3.1 Pemilihan Sampel No Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk tahun 115 2009-2011 2 Tidak tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2009- (61) 2011 3 Tersedia laporan tahunan lengkap selama tahun 2009-2011 54 4 Laporan kuangan dalam mata uang asing (7) Total Sampel 47 Sumber : Data olahan (2013) Jumlah perusahaan manufaktur yang sesuai kriteria adalah 47 perusahaan dari berbagai subsektor perusahaan, pengamatan selama 3 tahun sehingga 47 perusahaan dikali 3 sehingga didapat 141 pengamatan. 3.2 Data Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan laporan tahunan (annual report) periode 2009-2011. Sumber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan website Bursa Efek Indonesia.

27 3.2.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas. Metode pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Tinjauan Kepustakaan Metode ini digunakan untuk mempelajari lebih dalam konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga mendapatkan landasan teori yang memadai untuk melakukan penelitian. 2. Mengakses web dan situs terkait Metode ini digunakan untuk mencari dan melengkapi data-data yng dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai sumber informasi, antara lain: Indonesian Capital Market Directory (ICMD), IDX, Bursa Efek Indonesia. Data yang terkumpul kemudian akan dilanjutkan dengan pencatatan, perekapan dan penghitungan sehingga mendapatkan hasil penelitian. 3.3 Operasional Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Penyajian laba merupakan hal yang sering dimanipulasi oleh pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan suatu pelaporan keuangan yang terlihat menguntungkan. Usaha ini disebut dengan manajemen laba. Pengukuran manajemen laba dilakukan dengan dengan cara menghitung discretionary accrual. Pengukuran discretionary accrual sebagai proksi kualitas laba (manajemen laba)

28 menggunakan model Jones (1991) yang dimodifikasi oleh Dechow, dkk. (1995). Model ini digunakan karena dinilai merupakan model yang paling baik dalam mendeteksi manajemen laba. Untuk mendapatkan nilai discretionary accrual dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: a. Menghitung total accrual: Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak (net income) arus kas operasi (cash flow from operating). b. Menghitung nilai accruals dengan persamaan regresi linear sederhana atau Ordinary Least Square (OLS): TTTTTTTT AAAA 1 = αα1 1 PPPPPPPP + αα2 ΔΔΔΔΔΔΔΔΔΔ + αα3 ( AAAA 1 AAAA 1 AAAA 1 ) + ee Keterangan: TACt : total accruals perusahaan i pada periode t. At-1 : total aset untuk sampel perusahaan i pada tahun t-1. ΔREVt : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t. PPEt : aktiva tetap (gross property plant and equipment) perusahaan tahun t. c. Menghitung nilai nondiscretionary accrual (NDA): perhitungan nilai nondiscretionary accrual (NDA) dengan persamaan dengan terlebih dahulu melakukan regresi linear sederhana dengan persamaaan : NNNNNN tt = αα 1 1 + αα AA 2 RRRRRR tt RRRRRR tt + αα 23 ( PPPPPP tt ) tt 1 AA tt 1 AA tt 1

29 Keterangan: NNNNNN tt : non discretionary accruals pada tahun t. αα : fitted coeffcient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals. RRRRRR tt : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t. d. Menghitung nilai discretionary accruals: Keterangan: DACt = ( TACt At 1 ) NDAt DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t. 3.3.2 Variabel independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Kecakapan Manajerial Kecakapan manajerial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat keefisienan relatif sebuah perusahaan dalam mengelola input-input (faktor-faktor sumber daya dan operasional) untuk meningkatkan output (penjualan). Tingkat keefisienan relatif ini kemudian disimpulkan sebagai hasil dari kecakapan manajer. Semakin efisien sebuah perusahaan dibanding dengan perusahaan lainnya dalam subsektor industri pemanufakturan yang sama, maka semakin cakap manajer yang berada di perusahaan tersebut (Isnugrahadi dan Kusuma, 2009).

30 Kecakapan manajerial diukur dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). DEA adalah sebuah program optimisasi yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) berupa perbandingan antara output atau multi output dengan input atau multi input. Hasil perbandingan antara UKE yang satu dapat diperbandingkan efisensi relatifnya dengan UKE yang lain dengan syarat output dan input yang digunakan sama. Output dan input yang digunakan adalah sebagai berikut: Output: Output yang digunakan hanya satu yaitu penjualan. Alasan memakai penjualan sebagai output karena penjualan merepresentasikan nilai nominal dari produk perusahaan yang merupakan output mendasar dari perusahaan. Input: Beberapa item yang dijadikan input dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu faktor sumber daya (total aset dan jumlah tenaga kerja) dan faktor operasional (Days COGS in Inventory dan Days Sales Outstanding). a. Total Aset Total aset dimasukkan sebagai input karena aset merupakan faktor sumber daya yang sangat penting dalam menghasilkan penjualan (output). Seorang manajer yang cakap akan mampu mengelola besaran aset yang diperlukan untuk menghasilkan penjualan yang maksimal. b. Jumlah tenaga kerja Selain aset, faktor sumber daya lain yang berperan menghasilkan penjualan adalah tenaga kerja. Secara umum, untuk nilai penjualan yang tertentu, semakin kecil

31 jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan penjualan tersebut maka semakin efisien perusahaan tersebut. c. Days COGS in Inventory (DCI) Variabel ini mengukur besaran kecepatan perputaran sediaan perusahaan dalam satuan hari. Semakin kecil waktu (hari) yang diperlukan untuk perputaran sediaan maka semakin efisien perusahaan tersebut. Manajer yang handal diharapkan mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan besaran DCI ini. Rumus untuk menghitung besaran DCI adalah sebagai berikut: DCI = 365 / (COGS / Inventory) Keterangan: COGS : Cost of Goods Sold d. Days Sales Outstanding (DSO) DSO mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kas setelah melakukan penjualan. Semakin cepat perusahaan mendapatkan kas semakin baik. Rumus untuk menghitung DSO adalah sebagai berikut: DSO = Receivables / (Sales / 365) Model yang dipergunakan untuk menghitung efisiensi dengan pendekatan DEA adalah sebagai berikut: Keterangan: MMMMMMMM = SS II 1 UU iiyy iiii MM JJ 1 VV jj XX jjjj θθ Ui : nilai efisiensi perusahaan k : bobot output i yang dihasilkan perusahaan k

32 Yik Vj Xjk : jumlah output i dari perusahaan k dan dihitung dari i=1 hingga s : bobot input j yang digunakan perusahaan k : jumlah input j dari perusahaan k dan dihitung dari j=1 hingga m Rasio efisiensi θθ kemudian didapatkan dengan persamaan: SS II 1 SS JJ 1 UU ii YY iiii VV jj XX jjjj (kk = 1,., nn) VV1,VV2,,VVmm 0 UU1,UU2,,UUss 0 Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa nilai efisiensi tidak akan melebihi 1 (100%) dan input output yang dianalisis harus positif. 3.3.3 Variabel Pemoderasi Komposisi Dewan Komisaris Dewan komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan Terbatas (PT). Di Indonesia Dewan Komisaris ditunjuk oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan di dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari dewan komisaris. Dewan komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak demi kepentingan perusahaan.

33 Jika dalam laporan keuangan tidak dicantumkan berapa jumlah anggota dewan komisaris independen, maka diasumsikan perusahaan tersebut memiliki komisaris independen sebanyak 1 orang, karena di dalam undang-undang perseroan terbatas No. 40 tahun 2007 mewajibkan semua perusahaan untuk memiliki dewan komisaris independen. Lai (2005) dalam Tutut (2010) menyatakan bahwa pengukuran komposisi dewan komisaris diukur dengan cara menjumlah semua anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan (dewan komisaris independen) dibagi dengan total dewan komisaris pada perusahaan sampel. 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif ini meliputi jumlah sample, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali, 2006). Minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk mengetahui rata rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.

34 3.4.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak pada semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan adalah uji normalitas, uji mutikolenieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji auto korelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2007 dalam Rahayu, 2010). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2005 dalam Rahayu, 2010). Untuk menguji multikolinearitas dengan cara melihat nilai

35 VIF (Variance Inflation Factor) masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya ( Ghozali, 2007 dalam Rahayu, 2010). Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, yaitu jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2005 dalam Rahayu, 2010). Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. 3.5 Pengujian Hipotesis Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas luas pengungkapan risiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda menggunakan taraf signifikansi pada level 5% (αα=0,05). Model regresi yang dikembangkan

36 untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1. H 1 diuji dengan analisis regresi linear sederhana (simple regression analysis). ABSDACCt = ß0 + ß1 KMt + ε 2. H 2 diuji dengan analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis). ABSDACCt = ß0 + ß1 KMt + ß2 KDKt + ß3 KM * KDKt + ε Keterangan: ABSDACCt = Nilai absolut akrual diskresioner pada tahun t t KMt KDK t ε = Kecakapan manajerial perusahaan pada tahun t = Komposisi dewan komisaris perusahaan pada tahun t = Error