BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. indonesia.org (n.d.: 8 Februari 2014), kanker adalah suatu penyakit yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. Hasdianah, Siyoto, dan Peristyowati (2014:69) dalam buku Gizi, Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Namun pada kenyataannya, kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang anak-anak. Penyakit Kawasaki adalah penyakit demam akut pada anak

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah geografis Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng benua

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Mellitus ataupun yang lebih sering dikenal dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi bangsa dimasa depan yang sering kali terabaikan,

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut Dr. Yahmin Setiawan (diakses dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti pewarna, perasa, pemanis, pengawet. Minuman soda berpemanis sangat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis terhadap lima puluh partisipan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, merupakan negara kepulauan terbesar menyimpan kekayaan karang

BAB I PENDAHULUAN. digerakan oleh energy ( Pengertian Energi Listrik, n.d.).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Thalassaemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. perubahan peran, hormon dan psikologi, serta kelelahan fisik yang dialami ibu

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Langkah - langkah dalam proses perancangan poster kampanye anti. a. Langkah pertama ialah mencari data yang mencakup tentang

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO, warisan budaya merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. tertentu ( diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Sosiolog dari Universitas Indonesia Ida Ruwaida Noor yang dikutip dalam situs

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan di masa yang akan datang. Anak-anak memiliki proses

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE POLA HIDUP SEHAT UNTUK PARA DESAINER

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. menurun. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh salah satu dokter spesialis

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan informasi yang kurang terhadap sebuah penyakit. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Makanan cepat saji termasuk ke dalam junk food atau makanan sampah. Makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. layak untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dalam hidup bagi semua orang. Semua orang tentunya ingin hidup yang sehat, namun agar dapat hidup dengan sehat, selalu ada berbagai macam penyakit yang siap mengancam hidup. Salah satu penyakit yang sering dijumpai adalah masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi bagaikan bom waktu yang tidak memberikan tanda-tanda peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi karena penderitanya sering kali tidak menyadari dan merasakan gejalanya dan risiko kematian semakin besar jika tidak dikontrol dengan baik. Siapa pun dapat menderita hipertensi, dari berbagai kelompok usia dan kelompok sosial-ekonomi. Hipertensi adalah gangguan pada pembuluh darah di mana tekanan darah seseorang secara konsisten berada pada atau di atas 140/90 mmhg. Hipertensi sendiri dibagi menjadi 2 macam, yang pertama adalah hipertensi primer, yaitu peningkatan tekanan darah seseorang yang disebabkan oleh adanya keterkaitan genetik atau yang disebabkan dari gaya hidup yang tidak baik ( bertanggung jawab atas 90% atau lebih dari semua kasus). Kedua, hipertensi sekunder, yaitu peningkatan tekanan darah yang disebabkan dari gangguan fungsi ginjal atau gangguan jantung. 15

Menurut data dari www.depkes.go.id/ (16 September 2015, 01:55 WIB), tekanan darah tinggi atau hipertensi ini sudah menjadi kasus yang umum dan serius di Indonesia, pada tahun 2013 menunjukan bahwa 25,8% penduduk Indonesia mennderita hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Menurut hasil wawancara dengan Dr. Hermanto menambahkan bahwa usia yang paling banyak menderita hipertensi anatara 25-45 tahun. Di sini penulis akan fokus mengenai bahaya hipertensi primer di Jakarta. Ini dikarenakan gaya hidup, terutama pada pola makan lebih bervarian berada di Jakarta. Banyak penyebab yang dapat memicu hipertensi primer ini antara lain melalui mengkonsumsi makanan dengan kandungan natrium berlebih, stress, mengkonsumsi minuman beralkohol, kopi, dll. Menurut Townsend (2010) dalam bukunya 100 Tanya- Jawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan dr. Puspitorini (2008) dalam bukunya Hipertensi: Cara Mudah Mengatasi Darah Tinggi, hipertensi dapat berakibat fatal dan menentukan risiko kematian karena merupakan faktor risiko utama untuk stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, dan masalah sirkulasi peripheral jika tidak kita tangani. Berdasarkan fenomena tersebut dan banyaknya penyebab yang menjadikan kita lebih rentan terkena penyakit hipertensi, maka hipertensi menjadi salah satu masalah yang urgent. Maka penulis melihat solusi atas fenomena tersebut adalah dengan memberikan beberapa solusi untuk mencegah agar terhindar dari penyakit hipertensi, khususnya hipertensi primer yang dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang baik dan benar mulai dari 16

mengurangi asupan natrium yang berlebih, olahraga yang teratur, kurangi berat badan yang berlebih, dll. Oleh karena itu di sini penulis merancang Perancangan Kampanye Sosial Mengenai Bahaya Hipertensi Primer karena menurut Peter & Olson (2000) kampanye sosial dapat menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan suatu hal kepada masyarakat dengan tujuan mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti ajakan tersebut. Sehinga masyarakat dapat terhindar dari ancaman hipertensi. Di sini, perancangan akan mengaplikasikan prinsip dan elemen desain yang sesuai serta berlandaskan teori yang telah dipelajari untuk menciptakan sebuah desain yang baik. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer? 1.3. Batasan Masalah Untuk merancang sebuah desain kampanye sosial yang baik, maka penulis menentukan beberapa batasan masalah menurut Kotler (2005) yang sesuai dalam bukunya Principles of Marketing An Asia Perspective, yakni secara : 1. Secara demografis untuk pria dan wanita dalam rentang usia 20-25 tahun dikarenakan menurut hasil wawancara dengan Dr. Hermanto, beliau menjelaskan bahwa usia yang paling banyak menderita hipertensi adalah 25-45 tahun. Strata Ekonomi Sosial (SES) pada kategori menengah ke atas. 17

2. Secara psikogafis untuk orang-orang yang nafsu makannya berlebih dan konsumtif dengan makanan. 3. Secara geografis kampanye sosial ini ditujukan di daerah Jakarta karena pola hidup, terutama makanan yang lebih bervarian berada di daerah Jakarta. 4. Media desain terbatas pada media cetak saja. 1.4. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan adalah untuk merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer. 1.5. Manfaat Tugas Akhir Di sini dalam perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini terdapat beberapa manfaat yang hendak dicapai oleh penulis, yaitu: 1. Bagi Penulis Melalui perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini, penulis mendapat manfaat untuk mencegah bahayanya hipertensi dan perancangan tugas akhir ini sebagai sarana yang dapat mengasah softskill maupun hardskill yang telah dipelajari selama perkuliahan, serta menambah pengetahuan baru bagi penulis mengenai penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). 2. Bagi Umum Melalui perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini, manfaat yang didapat adalah untuk mencegah masyarakat khususnya 18

laki-laki dan perempuan yang berusia 20-25 tahun agar tidak mengalami penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). 3. Bagi Universitas Melalui perancangan tugas akhir ini sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi dari kurikulum yang sudah ditentukan dan sebagai bentuk kontribusi kepada fakultas seni dan desain Universitas Multimedia Nusantara. 1.6. Metode Pengumpulan Data Menurut Kothari (2004) dalam bukunya yang berjudul Research Methodology Methods and Techniques 2 nd Edition, ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat digunakan. Di sini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka. (hlm. 97-110) 1.6.1. Wawancara Metode ini bersifat kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara kepada Dr. Hermanto sebagai narasumber untuk memperoleh data mengenai hipertensi primer. (29 Juli 2015) 1.6.2. Kuesioner Metode ini bersifat kuantitatif yang dilakukan melalui pembagian kuesioner kepada 100 orang mahasiswa dengan rentang usia antara 20-25 di beberapa daerah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebagai sample target untuk 19

mendapatkan data yang akan digunakan dalam desain perancangan kampanye sosial ini. 1.6.3. Studi Pustaka Metode studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi dan artikel yang mendukung judul penulis. Beberapa buku yang digunakan oleh penulis antara lain buku 100 Tanya-Jawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) (2010) sebagai referensi data mengenai hipertensi, buku Design Basics (6 th Ed.) (2005) sebagai panduan data mengenai prinsip desain, buku Graphic Designer s Essentials Reference: Visual Elements, Techniques, and Layout Strategies for Busy Designer (2011) sebagai panduan data mengenai teori warna, buku Typographic Design: Form and Communication (4 th Ed.) (2007) sebagai panduan data mengenai tipografi, dan buku Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Ed. 4) (2000) sebagai panduan data mengenai kampanye sosial. 1.7. Metode Perancangan Dalam buku Research Methodology Methods and Techniques, Kothari (2004) mengatakan ada beberapa tahap perancangan dalam menghasilkan sebuah desain. Metode Perancangan dimulai dengan mencari fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. 20

1.7.1. Riset Awal Penulis melakukan wawancara kepada Dr. Hermanto terkait fenomena yang terjadi, yaitu mengenai penyakit hipertensi dan setelah hasil dari wawancara tersebut cukup, kemudian penulis melakukan studi pustaka terkait masalah hipertensi ini. Setelah itu penulis melakukan survey dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat di daerah Jakarta dengan rentang usia 20-25 tahun. Atas data yang didapat tersebut, maka ditemukan bahwa bahayanya hipertensi menjadi masalah yang urgent, khususnya hipertensi primer yang banyak terjadi di masyarakat. 1.7.2. Analisa Permasalahan Dari data yang diperoleh dari wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka, maka penulis melakukan analisa permasalahan dengan melakukan tahapan awal dalam pengerjaan yaitu, mind mapping untuk menemukan inti dari permasalahan yang ada di dalam fenomena tersebut yang pada nantinya akan digunakan dalam melakukan proses perancangan, kemudian melakukan brainstorming. 1.7.3. Solusi Desain Sebagian besar masyarakat masih kurang peduli pada pola hidup yang terkait kesehatanya. Pada akhirnya, penulis melihat bahwa solusi atas fenomena tersebut adalah dengan merancang kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer. Melalui kampanye sosial kita dapat menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat agar megerti dan melakukan sesuatu yang 21

dianjurkan atas dasar suka rela dengan tujuan masyarakat dapat terhindar dari penyakit hipertensi. Untuk mempermudah proses pengerjaan dan agar pembahasan menjadi lebih terfokus, penulis kemudian menentukan tema, rumusan dan batasan masalah, tujuan serta manfaat dalam perancangan tersebut. Setelah melakukan brainstorming, penulis melakukan visualisasi melalui beberapa sketsa kasar baik secara manual maupun digital. Proses digital dilakukan menggunakan program Adobe Illustrator. 1.7.4. Konsep Desain Di dalam menentukan konsep untuk perancangan karya desain, penulis menggunakan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka sehingga konsep desain akan berlandaskan dengan data. Setelah itu penulis mencari gaya desain yang sesuai dengan target. 1.7.5. Visual penulis kemudian melakukan pengaplikasian prinsip dan elemen desain yang sesuai mulai dari color scheme, layout, dan elemen lainnya yang mengandung unsur unity, rhtyhm, balance, dll yang mendukung desain yang ingin dicapai berdasarkan landasan teori yang dipelajari untuk menjadikannya desain yang baik tidak hanya secara visual tetapi juga pesan di dalamnya tersampaikan kepada target. Perancangan kampanye sosial ini akan divisualisasikan dalam bentuk digital yang kemudian pada hasil akhirnya akan dicetak. 22

1.7.6. Aplikasi Media Penerapan media dalam perancangan desain ini akan menggunakan adalah berupa media cetak, seperti poster, booklet, x-banner, dll. 1.8. Skematika Perancangan LATAR BELAKANG Banyaknya masyarakat yang mengalami penyakit tekanan darah tinggi atau Hipertensi, khususnya karena faktor pola hidup yang tidak baik. Tekanan darah tinggi berbahaya karena dapat berakibat fatal jika tidak ditangani. RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer? TARGET Demografi: laki-laki dan perempuan berusia 20-25 tahun. Psikografi: orang-orang yang nafsu makannya berlebih dan konsumtif dengan makanan. Geografi: ditijukan di daerah Jakarta. SURVEY LAPANGAN Melakukan wawancara dengan Dr. Hermanto mengenai Bahaya hipertensi dan melakukan pembagian kuesioner kepada masyarakat Jakarta dengan rentang usia 20-25 tahun. TUJUAN Merancang kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer. INSIGHT Bagaimana membuat cara yang efektif untuk mencegah masyarakat agar tidak mengalami penyakit hipertensi melalui sebuah desain kampanye sosial. KONSEP PERANCANGAN Big Idea : Merancang kampanye sosial untuk mencegah masyarakat tidak mengalami hipertensi, khususnya dari pola hidup. Konsep : Membuat desain kampanye sosial mengenai hipertensi primer dengan menggunakan prinsip dan elemen desain yang baik dan menarik. Media : menggunakan media cetak seperti poster, booklet, x-banner, dll. 23