ABSTRAKSI. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

dokumen-dokumen yang mirip
CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tepat. Hal ini disebabkan karena harga pesanan khusus berupa Plywood-CF

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI-AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Ekonomi OLEH:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Klasifikasi Biaya pada PT Hotmal Jaya Perkasa

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH

ANALISIS PEMANFAATAN SCRAP UNTUK MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu AL, Sumedang dan Super di Kota Padang)

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ABSTRAK. Kata kunci: Relevant Cost, keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

PENERAPAN INFORMASI AUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANANA KHUSUS PADA USAHA KECIL MENENGAH BAPA DUME

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

Variable Costing Sebagai Salah Satu Penentu Break Even Point Pada UD. Bali Alam Desa Padang Sambian Kelod, Denpasar Barat

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nisaa Aqmarina EB10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Laba Berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba Pada CV Jarwo Tirta Murni Di Samarinda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

Azizah Himmatul Husnia. MR Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan yang kompleks, dimana masalah-masalah yang dihadapi

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rumusan masalah adalah sebagai berikut: Magelang adalah sebagai berikut: Tabel 5.1

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. PENDAHULUAN

EVALUASI BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD.KAREMA

OLEH : KUSNUL PATIMAH NPM :

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENERAPAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN HPP DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK DUPA PADA UD GANESHA

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sejak tahun 2011 yang memproduksi pupuk. UMKM Pupuk PAZ s Bio

BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK. A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPRODUKSI SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK GARMENT DARI PIHAK KETIGA PADA CV. MADIN PRATAMA

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

Transkripsi:

ABSTRAKSI Salah satu kegiatan pokok manajemen dalam fungsi merencanakan adalah pengambilan keputusn yaitu memutuskan tindakan yang terbaik dari berbagai alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penerapan analisis perilaku biaya disini adalah untuk memisahkan total biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel yang dapat diketahui dari klasifikasi biaya yaitu biaya produksi dan non produksi. Dimana dasar dari pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus disini adalah analisis differensial. Sedangkan analisis perilaku biaya hanya digunakan untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variabel yang nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan analisis differensial untuk mengambil keputusan untuk mengetahui laba yang diperoleh setelah adannya pesan khusus serta mengetahui nilai differensial cost dan differensial revenue yang dapat digunakan sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. SUDAN dengan Produknya berupa air minum dalam kemasan ROTAIR, yakni Produk yang mendapat pesanan khusus dari CV. Fardyn s Distributor Batur. Dengan analisis perilaku biaya pemisahan total biaya (biaya campuran) dengan metode full costing maka manajemen dapat mengetahui masing-masing biaya tetap per unitnya Rp. 157,45,- dan biaya variabel per unit adalah Rp. 2.955,19. Satelah masing-masing biaya diketahui, manajemen PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara tentunnya mengharapkan suatu tingkat penjualan yang semakin meningkat yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9. Dengan adanya suatu pesanan khusus yang dapat menambah tingkat pendapatan dalam perusahaan maka perusahaan harus mempunyai perencaan yang matang dalam menerima atau menolak pesanan tersebut tanpa harus mengganggu aktivitas normal perusahaan. Maka dari itu dibutuhkan analisis differensial sebagai dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Kata kunci : Hasil Produksi terhadap Perilaku Biaya untuk Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.

PENDAHULUAN Perusahaan adalah sebuah institusi yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan melalui peningkatan penghasilan, baik itu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, dagang maupun manufaktur. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam meningkatkan penghasilannya merupakan tugas pihak manajemen. Manajemen berkemampuan untuk dapat melihat kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang sering kali manajer dihadapkan pada pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah biaya ( Harliani dan Toto Sugiharto 2005 hal : 1 ). Ini disebabkan karena biaya merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan demi tercapainya suatu tujuan yang diharapkan oleh peusahaan. Pengaruh hasil produksi di dalam perusahaan terhadap perilaku biaya sangat mempengaruhi kinerja manajemen dalam suatu pengambilan keputusan. Hasil produksi yang telah diketahui disini akan menentukan apakah tingkat penjualan di dalam perusahaan naik atau bahkan turun, yang akan mempengeruhi besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Setelah perusahaan mengetahui hasil produksi telah menghasikan laba maka manajemen dapat mengambil suatu keputusan di dalam perusahaan. PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara agar tetap yakin dan tetap dapat bersaing dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan laba sesuai dengan tujuan perusahaan, menetapkan kebijaksanaan untuk mengambil suatu keputusan harus mempunyai suatu perencaan yang matang agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai. Selain itu PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara juga sering menghadapi masalah yaitu adanya pesanan khusus diatas kapasitas normal perusahaan. Adapun pesanan khusus adalah pesanan dari suatu perusahaaan, instansi maupun suatu organisasi tertentu yang memesan suatu produk dengan harga dibawah harga jual normal dengan kapasitas diatas. Obyek dalam penelitian ini adalah PT. Sumberdaya Alam Industri Nusantara dengan produknya berupa air kemesan dengan merek A, yakni yang mendapat pesanan khusus CV. Fardy s Distrindo Batur. Hal yang dijadikan pertimbangan penerimaan

pesanan khusus ini adalah apabila ada kapasitas yang menganggur dan tidak mengganggu berjalannya aktivitas produksi perusahaan. Selain itu juga adanya tambahan laba yang didapat setelah adanya pesanan khusus tersebut. Hukum diskriminasi harga mengharuskan perusahaan menjual produk yang identik dengan harga yang sama pada pelanggan yang bersaing dipasar yang lama. Larangan ini tidak diterapkan pada penawaran yang bersaing atau pelanggan yang tidak bersaing. Harga penawaran dapat berbeda antar pelanggan di pasar yang sama, dan perusahaan sering kali memiliki peluang untuk mempertimbangkan pesanan khusus dalam jumlah besar dari pelanggan yang berpotensi di pasar yang biasanya tidak dilayani. Tindakan khusus harus diambil sehingga penerimaan pesanan khusus tidak membahayakan saluran distribusi normal atau secara bertolak belakang mempengaruhi elemen stratejik lainya. Dengan kualifikasi ini, perlu dicatat bahwa pesanan khusus sering kali dapat menarik, terutama jika perusahaaan beroprasi dibawah kapasitas produktif maksimum dan jika kegiatan lain memiliki kapasitas tidak digunakan yang memadai untuk menyerap segala kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pesanan tersebut. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh hasil produksi terhadap perilaku biaya untuk pengambilan keputusan manajemen, menerima atau menolak pesanan khusus pasa PT. Sumber Daya Industri Nusantara di SelomertoWonosobo. METODE PENELITIAN Jenis data yang dikumpulkan adalah berupa data kualitatif dan merupakan data sekunder. Data yang digunakan meliputi gambaran umum perusahaan, bidang usaha dan hasil pengumpulan data berdasarkan buku-buku dan laporan keuangan perusahaan. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dalam hal ini adalah biaya produksi dan dan variabel terikat yaitu biaya non produksi perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengukuran menggunakan analisis differensial untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi Biaya Air minum Dalam Kemasan PT.SUDAN di Selomerto Wonosobo. PT. SUDAN dalam produksinnya menghasilkan ADMK dengan merek WONDI, SAMAIR, dan ROTAIR yang dibedakan berdasarkan jenis dan harga bahan baku. Kapasitas produksi normal PT.SUDAN juga dibagi berdasarkan jenis barngnya. Namun yang mendapat pesanan khusus pada penelitian ini adalah merk ROTAIR dengan jenis barang 19lt dimana kapasitas normalnya adalah 21.000 galon. Dengan kapsitas maksimalnya 26.250 dan mempunyai kapasitas tidak terpakai atau menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas normal dikurangi kapasitas mennganggur). Dimana volume produksi PT.SUDAN Pada th. 2008 adalah Rp. 1.500.000 dari produksi tersebut data pada tahun tersebut, kualifikasi biayannya adalah sebagai berikut : BIAYA PRODUKSI Biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi AMDK adalah Rp.2.880 per satuan galon. PT. SUDAN menggunakan 34 orang tenaga buruh yang dipekerjakan untuk memproduksi AMDK dan gaji perhari Rp. 10.000/orang, produksi perusahaan selama 300 hari, maka biaya untuk memproduksi Galon yaitu : 34 x Rp.10.000 x 300 hari = Rp. 102.000.000 Rp. 102.000.000 : 1.500.000 = Rp. 68 BOP Variabel Biaya reparasi dan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh PT. SUDAN selama 1 th. Karena biaya ini merupakan biaya semi variabel dimana caracaranya dengan menngunakan least square method yaitu menghubungkan antara volume produksi biaya reparasi dan pemeliharaan yang di perlihatkan pada table berikut ini :

Tabel IV.5 volume produksi, biaya reparasi dan pemeliharaan Bulan Jumlah Biaya XY ( X )² Unit Produksi ( Rp ) ( Rp ) (X) (Y) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 120.000 133.000 135.000 115.000 130.000 128.000 124.000 125.000 122.000 119.000 117.000 132.000 331.500 318.400 408.200 259.500 384.000 322.500 348.900 339.300 315.700 318. 000 367.000 303.500 39.780.000.000 42.347.200.000 55.107.000.000 29.842.000.000 49.998.000.000 41.280.000.000 43.263.000.000 42.412.500.000 38.515.400.000 37.842.000.000 42.997.500.000 40.062.000.000 14.400.000.000 17.689.000.000 18.225.000.000 13.335.000.000 16.900.000.000 16.384.000.000 15.376.000.000 15.625.000.000 14.884.000.000 14.161.000.000 13.689.000.000 17.424.000.000 Jumlah 1.500.000 4.017.600 503.447.700.000 187.982.000.000 Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai berikut : b = n. Σxy Σx. Σy n. Σx² - (Σx)² = 12 (503.447.700.000) - (1.500.00) (4.017.600) 12 (187.982.000.000) (1.500.000)² = 2,59 a = Σy b Σx n = 4.017.600 (2,59) (1.500.000) 12 = 11.050

Dari hasil perhitungan pada tabel IV.5 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59. Biaya listrik dan Air yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar Rp. 5.359.200 karena biaya ini merupakan biaya semi variabel. Maka arus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dimana cara pemisahannya menngunakan least square method yaitu menghubungkan antara volume produksi listri dan Air yang di perlihatkan pada table berikut ini Tabel IV.6 volume produksi, biaya listrik dan Air Bulan Jumlah Biaya XY ( X )² Unit Produksi ( Rp ) ( Rp ) (X) (Y) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 120.000 133.000 135.000 115.000 130.000 128.000 124.000 125.000 122.000 119.000 117.000 132.000 444.300 424.500 544.500 346.700 512.600 430.600 464.300 452.700 425.400 423.500 485. 000 404.500 53.316.000.000 56.458.500.000 73.507.500.000 39.870.500.000 66.618.000.000 55.116.800.000 57.573.500.000 56.587.200.000 51.898.800.000 50.396.500.000 56.815.200.000 53.394.000.000 14.400.000.000 17.689.000.000 18.225.000.000 13.335.000.000 16.900.000.000 16.384.000.000 15.376.000.000 15.625.000.000 14.884.000.000 14.161.000.000 13.689.000.000 17.424.000.000 Jumlah 1.500.000 5.359.200 671.573.500.000 187.982.000.000 Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai berikut : b = n. Σxy Σx. Σy n. Σx² - (Σx)²

= 12 (671.573.500.000) - (1.500.00) (5.359.200) = 3,47 12 (187.982.000.000) (1.500.000)² a = Σy b Σx n = 5.359.200 (3,47) (1.500.000) 12 = 12.850 Dari hasil perhitungan pada tabel IV.6 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 2.59. BOP Tetap bersama PT. SUDAN mempunyai 14 water tridment untuk proses air sebelum dikemas sampai menjadi barang jadi dan siap untuk dipasarkan dengan harga perolehan Rp. 10.000.000. dengan penyusutan mesin selama 15 tahun tanpa nilai sisa penyusutan mesin tersebut untuk 1 tahun AMDK galon yaitu : 14 x Rp. 10.000.000 : Rp.1.500.000 = Rp. 16, 67 5 PT. SUDAN memakai mesin disel yang dengan harga perolehan Rp. 16.000.000 diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa. Perhitungan mesin tersebut yaitu : Rp.16.000.000 : 1.500.000 = Rp. 2, 13 5 Adapun kendaraan yang dimiliki PT. SUDAN ada 14 dengan harga perolehan kendaraan sebesar Rp. 27.500.000 per unit dengan umur ekonomis 30 tahun dan tidak ada nilai sisa dan penyusutan kendaraan sebesar : (17 x 27.500.000) : 1.500.000 = Rp. 10, 38 30

Untuk menjalankan produksinnya pemilik mendirikan PT. SUDAN dengan harga perolehan Rp. 350.000.000 dengan penyusutan 25 tahun serta tidak mempunyai nilai Residu penyusutan gedung di hitung sebagai berikut : 450.000.000 : 1.500.000 = Rp. 12 25 Berdasarkan hasil perhitungan tabel IV. 5 maka diketahui biaya reparasi dan pemeliharaan tetap yang dikeluarkan perusahaan perbulannya sebesar Rp. 11.050 Sedangkan biaya per tahunnya Rp. 11.050 x12 = Rp. 132.600 Sehingga biaya pergalonnya Rp.132.600 : 1.500.000 = Rp.0.08 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV. 6 maka diketahui biaya listrik dan air tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar Rp. 12.850 sedangkan biaya per tahun adalah : Rp. 12.850 x 12 = Rp. 0,10 1.500.000 Biaya asuransi pabrik dan mesin yang di keluarkan perusahaan per tahunnya adalah sebesar Rp. 16.000.000 sedangkan biaya per galonnya adalah Rp 16.000.000 : 1.500.000 = Rp.10.67 Biaya Tetap tehindar untuk memproduksi AMDK mempekerjakan 3 orang mandor dengan gaji yang harus dikeluarkan PT. SUDAN sebulan sebesar Rp. 600.000 sedangkan produksi selama 1 tahun, maka perhitungan untuk 1 tahun, yaitu : 3 x 600.000 x 12 = Rp. 21.600.000 Sehingga biaya tetap per glonnya yang bisa dihindarkan karena tidak membuat AMDK sebesar : Rp. 21.600.000 : 1.500.000 = Rp.14,4

BIAYA NON PRODUKSI Biaya non produksi Variabel Biaya telp yang dikeluarkan oleh PT.SUDAN selama 1 tahun sebesar: Tabel IV.7 volume produksi, biaya telpon Bulan Jumlah Biaya XY ( X )² Unit Produksi ( Rp ) ( Rp ) (X) (Y) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 120.000 133.000 135.000 115.000 130.000 128.000 124.000 125.000 122.000 119.000 117.000 132.000 220.000 212.000 275.000 203.000 256.000 215.000 232.000 226.000 215.000 212.000 245. 000 202.000 26.400.000.000 28.196.000.000 37.125.000.000 23.345.000.000 33.280.000.000 27.520.800.000 28.768.000.000 28.250.000.000 26.230.000.000 25.228.500.000 28.665.000.000 26.664.000.000 14.400.000.000 17.689.000.000 18.225.000.000 13.335.000.000 16.900.000.000 16.384.000.000 15.376.000.000 15.625.000.000 14.884.000.000 14.161.000.000 13.689.000.000 17.424.000.000 Jumlah 1.500.000 2.713.000 339.671.000.000 187.982.000.000 Untuk menghitung biaya tetap total dan biaya variabel per unit digunakan rumus b dan a dengan analisis perilaku biaya adalah sebagai berikut : b = n. Σxy Σx. Σy n. Σx² - (Σx)² = 12 (339.671.000.000) - (1.500.00) (2.713.000) 12 (187.982.000.000) (1.500.000)² = 1,13

a = Σy b Σx n = 2.713.000 (1,13) (1.500.000) 12 = 84.833, 33 Dari hasil perhitungan pada tabel IV.7 terlihat bahwa biaya reparasi dan pemeliharaan adalah 1.13. Adapun biaya pengiriman yang dikeluarkan perusahaan sebesar pertahun, sehingga biaya per tahunnya sebesar : 14.750.000 : 1.500.000 = 9.83 Biaya Non Produksi Tetap Untuk gaji direktur dan staff yang dikeluarkan perusahan adalah Rp. 79.000.000 / tahun sehingga biaya per unit galon sebesar : Rp. 79.000.000 : 1.500.000 = 52,67 Untuk gaji bagian penjualan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 32.000.000 : 1.500.000 = 21,34 Biaya perlengkapan yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 16.500.000 per tahun sehinnga biaya per galon sebesar : Rp. 12.500.000 : 1.500.000 = Rp. 8.34 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel IV.3 maka diketahui biaya telepon tetap yang dikeluarkan perusahaan per bulannya sebesar Rp.84.833.33 maka per tahunnya yaitu : Rp. 84.833,33 x 12 = Rp. 1.017.999,96 Maka per galonnya Rp. 1.017.999,96 : 1.500.000 = 0.67 Untuk biaya umum dan lain-lain yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 12.000.000 per tahun sedangkan perunit adalah sebagai berikut : Rp. 12.000.000 : 1.500.000 = Rp. 8

Berdasarkan seluruh perhitungan biaya produksi maka akan disajikan alokasi biaya pada masing-masing kualitas pada tabel IV.4 sebagai berikut: Tabel IV. 8 Biaya Penuh Air Minum Dalam Kemasan NO KETERANGAN Galon BIAYA PRODUKSI 1. 2. 3. 4. 5. BBB BTKL BOP Variabel a. reparasi dan peralatan b. listrik dan air BOP Tetap a. Mesin Water teradment b. Disel c. Kendaraan d. Pabrik e. Reparasi dan peralatan f. Listri dan air g. Asuransi pabrik BOP tetap terhindar a. Mandor 2.880 68 2,59 3,47 16,67 2,13 10,38 12 0,08 0,10 10,67 14,4 1. 2. Jumlah Biaya Produksi 3.028,55 BIAYA NON PRODUKSI Biaya Variabel a. biaya telp b. biaya pengiriman Biaya Tetap a. Biaya Gaji direktur staff b. Gaji bagian penjualan c. Perlengkapan d. Telp e. Biaya umum dan lain-lain 1,13 9,83 52,67 21,34 8,34 0,67 8 Jumlah Biaya Non Produksi 101,98 Jumlah Biaya Penuh 3.130,53

Dari tabel biaya penuh tersebut dapat di ketahui antara jumlah biaya produksi sebesar Rp. 3.028,55 dan biaya non produksi sebesar Rp. 101,53 dengan jumlah total biaya adalah Rp. 3.130,53. dari biaya penuh tersebut dapat dipisahkan antara biaya variabel dengan biaya tetap dengan nilai biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya telp dan biaya pengiriman yang jumlahnya adalah Rp. 2.955,19 sedangkan biaya total adalah jumlah BOP tetap dan BOP terhindar serta biaya gaji direktur dan staff, biaya gaji bagian penjualan, biaya perlengkapan, biaya telp, biaya umum dan lain-lain dengan jumlaj Rp. 157,45. Berdasarkan perhitungan analisis biaya total penuh diatas maka untuk mengambil keputusan meerima atau menolak pesanan khusus dapat dilihat pada pembahasan dibawah ini : Hasil produksi yang dikumpulkan sangat mempengaruhi dari pada perilaku biaya untuk menentukan biaya tetap dan biaya variabel. Berapa harga bahan baku, berapa jumlah tenaga kerja, dll yang harus digunakan untuk proses produksi sangat mempengaruhi hasil akhir produksi yang dikerjakan. Hasil produksi yang telah dikumpulkan akan dijadikan bahan untuk suatu perhitungan berapa nilai biaya tetap dan biaya variabelnya mempengaruhi suatu keputusan manajemen dalam menerima atau menolak pesanan. Untuk menunjukan bahwa dengan menggunakan analisis perilaku biaya setelah biaya dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, manajemen dapat mengambil keputusan yang dapat memperbesar laba perusahaan. Berikut ini adalah salah satu penerimaan khusus pada PT. SUDAN yang diterima pada tahun 2008 dengan pemesanan diatas kapasitas normal, dengan harga di bawah normal tetapi dalam jangka waktu yang pendek, yaitu sebagai berikut : Pada tahun 2008, PT. SUDAN menerima pesanan khusus air minum dalam kemasan dari CV.Fardyn s Distrindo Batur. Adapun CV.

Fardyn s Distrindo Batur memesan air minum dalam kemasan tersebut dengan merk ROTAIR dalam ukuran galon sebanyak 1.048 dalam jangka waktu 10 bulan. CV. Fardy s Distrindo Batur meminta kepada perusahaan untuk memberikan potongan harga jual per galonnya. Dan di sini PT. SUDAN hanya memberikan potongan 5% dari harga jual normalnya. Sehinga harga jual per boxnya menjadi 7.125,-. Untuk mengetahui berapa kapasitas produksi PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel IV. 9 Kapasitas Normal dan Kapasitas Maksimal Jenis Kapasitas Kapasitas Satuan Barang Normal Maksimal Gallon 19 lt Gallon 21.000 26.250 Botol 600 ml Box ( 24 botol ) 16.250 17.500 Cup 240 ml Box (48 cup ) 33.750 35.000 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kapasitas normal untuk ukuran galon 19 lt adalah 21.000 galon, sedangkan kapasitas maksimalnya adalah 26.250 galon. Berarti disini perusahaan mempunyai kapasitas menganggur sebesar 5.250 galon (kapasitas maksimal dikurangi kapasitas normal) untuk memenuhi pesanan tersebut. Untuk memecahkan masalah tersebut disini penulis menggunakan bantuan analisis differensial untuk melakukan perhitungan laba serta pengambilan keputusan menerima pesanan khusus yang dapat memberikan keuntungan lebih besar dari pada sebelum perusahaan mendapatkan pesanan. Dari analisis ini dapat di ketahui apabila diferential revenue lebih tinggi dari pada atau sama dengan diferential cost maka perusahaan dapat menerima pesanan khusus tersebut. Di bawah ini dapat dilihat dengan analisis diferensial dalam pengambilan keputusan menerima pesanan khusus yang dapat memberikan laba lebih besar dibandingkan laba sebelum pesanan yaitu sebagai berikut:

Tabel IV.10 Perhitungan Analisis Differensial Sebelum dan Sesudah Ada Pesanan Khusus Keterangan Sebelum ada Pesanan (Rp) Sesudah ada Pesanan (Rp) Jumlah Selisih (RP) Penjualan : 21.000 x Rp.7.500 1.048 x Rp.7.125 Jumlah Biaya Variabel 21.000 x 2.955,19 1.048 x 2.955,19 Jumlah 196.875.000 196.875.000 7.467.000 0 7.467.000 (A) 196.875.000 204.342.000 7.467.000 62.058.990 62.058.990 3.097.039,12 0 3.097.039,12(B) 62.058.990 65.156.029,12 3.097.039,12 Contribution Margin Biaya Tetap 134.816.010 139.185.970,9 4.367.960,9 21.000 x 157,45 3.306.450 3.306.450 0 Laba Bersih 131.509.560 135.879.520,9 4.367.960,9 Keterangan : A = Differential Revenue B = Differential Cost Dari tabel perhitungan sebelum dan sesudah ada pesanan khusus di atas maka dapat dilihat bahwa hasil penjualan PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada pesanan sebesar Rp. 196.875.000,-. Sedangkan penjualan sesudah ada pesanan khusus naik menjadi Rp. 204.342.000,-. Dalam hal ini kenaikkan hasil penjualan sebelum dan sesudah ada pesanan sebesar Rp.7.467.000,-. Biaya variabel sebelum ada pesanan sebesar Rp. 62.058.990,-, sedangkan setelah ada pesanan sebesar Rp. 65.156.029,12,-. Dapat

dilihat pula contribution margin sebelum ada pesanan sebesar Rp. 134.816.010,-, sedangkan sesudah ada pesanan sebesar Rp. 139.185.970,9,- Dari tabel di atas pula dapat dilihat bahwa laba yang diperoleh PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara sebelum ada pesanan sebesar Rp. 131.509.560,- dan laba yang diperoleh setelah ada pesanan khusus sebesar Rp 135.879.520,9,-. Dalam hal ini pertambahan laba sesudah ada pesanan yaitu sebesar Rp. 4.367.960,9,-, jadi PT. Sumber Daya Alam Industri Nusantara dapat memutuskan untuk menerima pesanan khusus tersebut melalui analisis perilaku biaya dengan dasar analisis differensial.

DAFTAR PUSTAKA Charles T. Horgren. 2002. Pengantar Akuntansi Manajemen. Erlangga : Jakarta. Hansen dan Mowen. 2000. Manajemen Biaya, Akuntansi dan Pengendalian. Salemba Empat : Jakarta. Harliani dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Informasi Akuntansi Differensial Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada PT. Bumi Pusaka Adhi Perkasa. Procceeding Seminar nasional : Jakarta.. 2000. Akuntansi Biaya, Jilid 2. Erlangga : Jakarta. Mas ud Machfoedz. 2000. Akuntansi Manajemen, perencaan dan pembuatan keputusan jangka pendek. STIE Widya Wiwaha : Yogyakarta. Mulyadi. 1997. Akuntansi Biya. BPee : Yogyakarta.. 2003. Activity Based Cost System. UPP AMP YKPN : Yogyakarta. Slamet Sugiri. 2000. Akuntansi manajemen. UPP AMP YKPN : Yogyakarta. Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya. BPFE : Yogyakarta.