Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Produksi Media PR Audio-Visual

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Pertemuan 10. White Balance ACHMAD BASUKI

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

Fotografi 1. Anatomi. KAMERA SLR (single-lens Reflector) Lensa & Jenis Film

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Matahari dan Kehidupan Kita

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

FOTOGRAFI merupakan SAINS dan SENI Kata PHOTOGRAPHY berasal dari bahasa Yunani, yang berarti MENULIS DGN SINAR. Aspek Sains Fotografi mengandung arti

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

TATA CAHAYA PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 BANTUL

TATA CAHAYA. Arah Cahaya ( Direction of Light ) 1. Frontlight

Film Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa digambarkan dan direkam dlm sebuah lapisan emulsi yg peka cahaya, shg bisa dilih

LAMPIRAN. Foto Still Life dengan cahaya matahari. menginginkan efek pencahayaan. matahari (Natural Light). Namun. pada pemotretan Still Life yang

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 1 A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK

Komposisi dalam Fotografi

PENCAHAYAAN (LIGHTING)

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam. Cahaya dapat kita temui dimana-mana. cahaya bersifat gelombang dan

PRODUCT PHOTOGRAPHY. Pertemuan ke 2. Dosen Pembimbing : Muhammad Fauzi S.Des., M.Ds Program Studi : Desain Produk Universitas Esa Unggul

Gambar 1. Teteasan air dan Kristal es di dalam awan menghamburkan spectrum cahaya tampak kesegala arah

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

Penentuan Warna Gigi Tiruan

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

Metamerisme dan Iluminan Isi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Modul MK Gambar Bentuk

LIGHTING 1. Dasar Pencahayaan 2. Unsur-Unsur Lighting

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

PENGINDERAAN JAUH D. SUGANDI NANIN T

lighting with one light

ISTILAH DI NEGARA LAIN

BAGIAN III W A R N A

ACARA I SIMULASI PENGENALAN BEBERAPA UNSUR INTERPRETASI

Pelatihan Dasar Fotografi, PPI Goetingen 21 April 2011 [FOTOGRAFI DASAR]

Elemen Elemen Desain Grafis

Pengolahan citra. Materi 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menghasilkan prototip alat konsentrator surya (Gambar 14)

4.1 MENGGAMBAR ALAM BENDA BUATAN MANUSIA

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

SOLAR ENVELOPE Lingkungan Penerangan Ernaning Setiyowati

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Rancang Teknik Fotografi

LATIHAN BACA RASA UNTUK FOTO-FOTO DI MODUL 1

PENCAHAYAAN PADA INTERIOR RUMAH SAKIT: STUDI KASUS RUANG RAWAT INAP UTAMA GEDUNG LUKAS, RUMAH SAKIT PANTI RAPIH, YOGYAKARTA

Cara cepat untuk membuat terarium padang pasir yang sempurna

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

Sunglasses kesehatan mata

11. Batasan dan Definisi Judul I 1.2. Latar Belakang Permasalahan I

Bab 7 Jenis-jenis Lampu. Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T Jenis Lampu

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

Tips Dasar Black & White Photography

Teknik dan Komposisi Fotografi/Sinematografi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

BAB III ELABORASI TEMA

Pengaturan Pencahayaan Ruangan Menggunakan Sinar Matahari

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

MEMAHAMI PENGGUNAAN PERALATAN TATA CAHAYA SMKN 1 KUTA SELATAN 2014 BAHAN AJAR TIK SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB III LANDASAN TEORI

Daylighting Ilumination. By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST. MT

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENCIPTAAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

Transkripsi:

Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak harus diketahui oleh seorang fotografer. Cara mempelajari penguasaan pencahayaan adalah dengan melatih mata untuk lebih peka terhadap cahaya yang muncul. Syarat-syarat fotografi Cahaya Fotografi ditemukan berdasarkan bias terbalik dari matahari, karena cahaya yang di pantulkan dan mengenai objek/visual akan terlihat terbalik dan tugas kameralah yang melakukan penyimpanan objek/visual tersebut pada film ataupun memory sebagi medianya. Film dan kertas foto adalah material peka cahaya dalam fotografi. Unsur utama dalam fotografi adalah cahaya, dengan kata lain cahaya sebagai bagian terpenting, dimana tanpa cahaya tidak ada fotografi. Jika para seniman lukis membuat gambar dengan kuas dan kanvas, maka bidang fotografi pada dasarnya adalah seni melukis dengan cahaya. Cahaya telah ditemukan sebagai energi yang dapat membuat suatu hasil dapat dilihat dengan jelas.

Sinar Sinar merupakan arah dari cahaya, setelah mengenai bidang sinar ini terbias, dan memancarkannya ke segala arah dan penjuru. Pancaran sinar ini terdiri dari bermacam-macam warna Suhu Cahaya Warna cahaya sangat dipengaruhi oleh suhu cahaya Refleksi Cahaya Dari pembiasan sinar matahari/cahaya yang mengenai objek/visual pemotretan, sinarnya di tangkap oleh kamera, dengan kata lain refleksi cahaya adalah sinar arah datangnya cahaya yang di tangkap oleh kamera. Jenis-jenis cahaya Cahaya Alam ( Natural Light/ Available Light ) Cahaya alam adalah sumber cahaya utama dalam pemotretan luar ruang (outdoor), sumber cahaya alam berasal dari matahari dan bendabenda angkasa yang mampu memantulkan cahaya, seperti bulan. Dalam prakteknya, cahaya alam hampir tidak mungkin dikontrol (kalaupun bisa hanya sebagian kecil saja). Namun anda dapat memperkirakan kapan waktu yang paling baik untuk melakukan pemotretan sesuai dengan konsep pemotretan yang anda inginkan untuk

mendapatkan pencahayaan yang terbaik. Khusus untuk pemotretan siang hari, yang mempengaruhi kualitas cahaya matahari adalah posisi matahari, keadaan awan dan cuaca. Cahaya Langsung ( Direct Light ) Coba kita amati pengaruh cahaya langsung matahari terhadap objek. Ada bagian yang terang (highlight) dan gelap (shadow). Perbedaan tone diantara keduanya, disebut kontras. Semakin langsung cahaya semakin kontras (perbedaan antara gelap dan terang) makin besar perbedaan itu makin kontras. Cahaya matahari menimbulkan banyak kontras, sedangkan cahaya suram kurang, sebagai contoh pada situasi mendung cahaya menjadi lembut, tidak sekeras dibanding bila cahaya langsung menimpa objek. Selisih tone antara terang dan gelap menjadi kecil, berarti kontasnya berkurang. Ketika matahari bersinar dengan terangnya, coba amati pengaruhnya terhadap objek sebelum anda melakukan pemotretan terhadapnya. Pemandangan (landscape) bisa tampil bagus dalam situasi cahaya terang, sebab terangnya pencahayaan itu akan menimbulkan kontras. Namun ini tergantung pemandangan apa yang anda inginkan, pemandangan padang pasir misalnya cenderung kecil kontrasnya dan tampil lebih datar dibandingkan pemandangan hutan, sebab pepohonan menghalangi cahaya matahari dan membentuk bidang gelap.

Jadi cahaya langsung adalah cahaya yang datang langsung dari sumber cahaya tanpa hambatan dan dapat dipantulkan. Sifatnya keras dan menghasilkan bayangan tajam. Bagian yang tertimpa sinar biasanya menghasilkan bayangan yang kuat, bersifat satu arah dan memiliki berkas cahaya kuat dengan kontras yang mencolok. Cahaya Teduh Ketika sinar matahari langsung menyinari sebuah objek, katakanlah gedung, maka ada bagian dari gedung itu yang terang tertimpa cahaya langsung, dan ada bagian yang teduh, karena tidak tertimpa cahaya langsung. Cahaya yang berada di dalam bidang teduh tersebut,disebut cahaya teduh (open shade), dan kontras yang dihasilkan cahaya dalam bidang teduh ini lebih kecil dibandingkan cahaya langsung. Coba anda bawa suatu benda ke suatu tempat terbuka yang terkena cahaya langsung matahari, lalu amati kontrasnya, kemudian anda bergeser ke tempat lain di sekitar itu yang teduh, dan sekali lagi amati kontrasnya; dan bandingkan perbedaan kedua kontras itu. Ada beberapa perbedaan yang ditangkap kamera. Cahaya langsung menimbulkan kontras, cahaya suram menghasilkan gambar bernuasa datar, dan cahaya teduh berada diantara keduanya.

Cahaya Tidak Langsung ( indirect light ) Cahaya tidak langsung terjadi ketika cahaya matahari tertutup awan, cuaca berkabut, atau banyaknya debu di udara sehingga cahaya menjadi terdifusi/baur. Pada kondisi ini, cahaya datang dari banyak arah, menghasilkan cahaya yang lembut dan merata dengan nada warna (tone) yang halus (gradual). Reflected Light Reflected light terjadi ketika direct light memantul pada suatu permukaan benda. Air merupakan reflector yang paling dikenal. Contohnya dapat dilihat pada pantulan cahaya dari permukaan air ke wajah perenang. Permukaan benda lain yang dapat memantulkan cahaya adalah dinding putih, jalan berbatu atau pasir. Pemanfaatan reflected light untuk menerangi bayangan subyek yang diterpa cahaya matahari langsung serta penempatan subyek foto secara berhati-hati dengan posisi terbaik dapat menghasilkan foto yang menarik.

arah datang cahaya pantulan Window Light Jika sinar matahari masuk melalui jendela maka efeknya akan sama dengan cahaya langsung ( direct light ) dan akan menghasilkan kontras yang kuat antara bayangan dengan bagian yang terkena cahaya. Cahaya yang masuk melalui jendela akan mengenai sebagian objek di dalam suatu ruangan yang gelap. Subyek yang tercahayai menjadi lebih menonjol dan menarik perhatian mata karena lingkungan sekitarnya mempunyai pencahayaan yang jauh lebih lemah atau gelap sama sekali. Cahaya yang masuk melalui jendela bisa terlihat sebagai berkas cahaya. Natural light dalam ruang memiliki kualitas pencahayaan langsung dan tidak langsung. Cahaya tidak langsung akan terjadi ketika tidak semua cahaya dapat memasuki jendela sehingga akan tercipta cahaya langsung yang sangat

lembut. Dinding yang berwarna terang juga dapat memantulkan cahaya yang menghasilkan bayangan lembut dan cahaya tambahan yang mengisi bayangan. Intensitas cahaya dalam ruangan relatif lebih lemah sehingga kecepatan yang terpilih biasanya adalah kecepatan lambat. Golden Hour Kualitas cahaya senantiasa berganti-ganti, dari pagi hingga tengah hari, hingga sore dan malam hari. Perubahan cahaya memberi dampak tersendiri bagi hasil pemotretan. Banyak fotografer senang melakukan pemotretan pada interval waktu yang disebut dengan Golden Hour, yaitu pada senja ketika matahari menjelang terbenam, sebab cahaya datang dari sudut rendah, menimbulkan efek cahaya yang mengagumkan dan berkontras bagus. Efek serupa juga dijumpai di saat fajar tiba, Perhatikan cahaya ketika matahari mulai terbit. Cahaya pagi ini pun bersudut rendah menghasilkan kontras bagus. Makin tinggi posisi matahari, makin kasar pencahayaannya, dan sudut pancarannya makin tinggi sehingga makin kurang menarik. Kemudian muncul polusi di siang

hari sehingga menimbulkan efek seperti berkabut, terutama bidang yang berjarak jauh. Matahari pada posisi jam 1 siang tepat di atas kepala kita, cahayanya kurang menarik untuk pemotretan, mata dan bawah hidung berbayang, dagu cerah sedangkan jidat tampak mengkilat. Cahaya berdasarkan warnanya ( Color of Light ) terbagi atas 2 jenis, yakni cahaya hangat( warm ) atau cahaya kemerah-merahan yang dapat di jumpai pada waktu pagi dan sore hari seperti yang telah di jelaskan pada istilah Golden Hour di atas, yang kedua adalah cahaya dingin ( cool ) atau cahaya kebiru-biruan yakni cahaya yang terjadi pada waktu siang hari. Cahaya Buatan ( Artificial Light ) Sumber cahaya adalah unsur utama dalam fotografi, sebuah unit lampu kilat elektronik merupakan sumber cahaya paling mudah dan dibutuhkan dalam suatu pemotretan, jika tidak diperoleh sumber cahaya alami yang memadai. Hasil pemotretan hampir bisa dijamin akan tercahayai dengan baik, jika lampu kilatnya ( blits ) menyala. Foto yang diambil dengan lampu kilat yang dipasang pada kamera biasanya akan memiliki hasil yang kaku dan tidak alami, akan terlihat tampil 2 dimensi dan hampir selalu tercahayai secara datar. Sebagai contoh pada pemotretan close up lampu blits diarahkan secara langsung pada

sasaran pemotretan, biasanya menghasilkan foto dengan bayangan yang terlihat sangat kontras dan jatuhnya bayangan kelihatan tidak alami. Ketidaksempurnaan foto yang dihasilkan bukan berasal dari sebuah lampu kilat yang digunakan, tetapi lebih kepada bagaimana lampu kilat ( blits ) itu digunakan., agar hasil terlihat lebih alami, lebih hidup tampak 3 dimensi dan jatuhnya bayangan terlihat wajar. Fungsi Cahaya Berikut ini fungsi cahaya yang dapat dimanfaatkan fotografer untuk sebuah pemotretan. 1. Fotografer dapat melihat objek, memfokus gambar pada kamera, kemudian mengekspos filmnya karena adanya cahaya. Semakin terang sumber cahaya akan semakin menguntungkan fotografer karena lebih mudah untuk melihat, memfokus, dan memungkinkan untuk menggunakan pilihan bukaan diafragma kecil, serta kecepatan rana tinggi. 2. Cahaya mampu memberikan informasi mengenai struktur objek yang akan di foto. Dengan pencahayaan yang baik, berbagai elemen visual ( bentuk, tekstur, warna, sampai ukuran objek ) dalam gambar dua dimensi dapat terlihat sebagai tiga dimensi. Cahaya dapat memberikan atau menambahkan mood ketika melihat foto. "Rasa" dapat ditambahkan pada gambar yang dibuat dengan jalan mengendalikan cahaya, hal ini jelas terlihat pada jenis-jenis foto periklanan, pencahayaan yang digunakan dapat memberikan "rasa pada gambarnya.

Karakter Cahaya Setiap jenis sumber cahaya memiliki sifat dan karakter masingmasing yang akan mempengaruhi subjek yang disinarinya. Karakteristik cahaya yang harus diperhatikan pada saat pemotretan adalah kuantitas, kualitas, dan warna cahaya. 1. Kuantitas Kuantitas pencahayaan adalah seberapa banyak cahaya yang jatuh menyinari subjek. Kuantitas cahaya ini tergantung kepada intensitas, efisiensi penyebaran (transmission efficiency), dan jarak antara subjek dengan sumber cahaya. a. Intensitas Intensitas cahaya yang jatuh pada benda mempengaruh seberapa besar bukaan diafragma atau rana yang akan digunakan. Besarnya intensitas sangat berhubungan dengan foto yang akan dihasilkan. Pada sumber Cahaya buatan, pengaturan intensitas cahaya dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan menaikkan atau menurunkan kekuatan output power pada lampu kilat. Kedua, menggeser sumber cahaya/lampu kilat (mendekati atau menjauhi objek). Kedua cara tersebut akan mempengaruhi kontras pada foto yang dihasilkan. Kontras cahaya Kontras cahaya adalah tingkat kepekaan cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya sumber cahaya. Semakin besar sumber

cahaya terhadap suatu objek semakin rendah kontras cahaya yang dihasilkan. Kontras objek Kontras objek terjadi jika dilakukan pengaturan pada jarak sumber cahayanya. Kontras yang terjadi adalah kontras pada subjek foto, khususnya pada benda yang memiliki kedalaman dimensi yang cukup besar. Semakin dekat sumber cahaya akan semakin nyata perbedaan intensitas cahaya pada bagian terdekat benda tersebut terhadap sumber cahayanya. Semakin jauh sumber cahaya akan semakin tipis perbedaan yang terjadi. b. Efisiensi penyebaran (transmission efficiency) Transmission efficiency dari cahaya tergantung dari karakteristik pemfokusan dari sumber cahaya. Sumber cahaya buatan biasanya menggunakan reflektor untuk mengarahkan cahaya. Permukaan reflektor yang sangat mengilat atau reflektor dari cermin lebih efisien daripada reflektor yang tidak mengilat (dull atau matte reflector). Namun, keefisiensian tersebut tidak selalu diharapkan karena karakteristik permukaan dari reflektor mempengaruhi kuantitas cahaya yang disebarkan dan kualitas dari cahaya tersebut. Dalam fotografi, kualitas cahaya lebih penting dari kuantitas sehingga jenis reflektor menjadi dasar pemilihan kualitas cahaya daripada efisiensi pemantulannya.

c. Jarak Kuantitas cahaya yang diterima subjek sangat tergantung dengan jarak, makin dekat sumber cahaya dengan subjek semakin besar intensitas cahaya yang diterimanya. Mendekatkan dan menjauhkan sumber cahaya merupakan cara yang baik untuk mengontrol intensitas cahaya karena tidak mengubah kualitas dari cahaya. 2. Kualitas Cahaya mempunyai pengaruh kuat pada suasana gambar. Seorang fotografer harus mengembangkan kepekaan mata untuk melihat kualitas cahaya, apakah termasuk kontras tinggi (keras) atau rendah (lembut). Kualitas cahaya ini berperan pada desain total suatu foto. Ada dua macam kualitas cahaya, yaitu cahaya langsung (terarah) dan cahaya baur (tidak terarah). Cahaya langsung didapatkan jika cahaya matahari langsung mengenai subjek atau jika digunakan lampu kilat langsung ke arah subjek. Efek yang ditimbulkan dari cahaya langsung akan memberikan cahaya keras, menimbulkan bayangan tegas, dan cenderung akan mencemerlangkan warna-warna. Cahaya langsung ini dapat dibagi menurut arah datangnya cahaya ke subjek. Misalnya, cahaya dari depan, belakang, atas, dan samping. Kualitas cahaya lainnya adalah cahaya baur. Biasanya, cahaya baur terjadi jika sumber cahaya melalui suatu hambatan atau dipantulkan oleh suatu benda. Misalnya, sinar matahari menembus awan (saat mendung), ditempat teduh, memantulkan sumber cahaya buatan (lampu kilat) ke bidang pemantul, atau dengan menggunakan payung studio ataupun softbox. Cahaya ini datangnya tidak terarah, tampak seperti

datang dari segala arah, dan akan menghasilkan bayangan yang lunak dan kontras gambar yang rendah. Pemahaman atas efek berbagai kualitas cahaya tersebut dapat membantu ketika mengontrol foto yang akan dibuat. Walaupun subjeknya sama, tetapi jika diambil dengan kualitas cahaya berbeda akan menghasilkan efek grafis yang berbeda pula. 3. Warna cahaya Warna cahaya merupakan salah satu faktor yang penting. Setiap sumber cahaya mempunyai suhu warna masing-masing yang berpengaruh pada foto (terutama foto warna) yang akan dihasilkan. Suhu warna yang dihasilkan berhubungan dengan "derajat Kelvin" yang merupakan pengukuran ilmiah. Pengukuran ini ditandai dengan warna sesungguhnya yang dihasilkan oleh sumber cahaya spesifik. Skala suhu warna dari Kelvin ditentukan dengan memanaskan materi berwarna hitam (black stell/baja hitam) ke suhu yang lebih panas lagi. Saat materi dipanaskan, sebagian energi dikonversikan menjadi cahaya. Jika sepotong baja hitam dipanaskan, warna pijaran baja tersebut akan berubah secara terus-menerus. Warna pijaran akan memerah pada suhu sekitar 700 C, menjadi putih pada suhu 5.000 C, dan berwarna biru pada suhu 15.000 C. Pada saat cahaya yang dihasilkan (suhu pada derajat Kelvin), spektrum yang terdistribusi dan dipancarkan adalah suhu warna dari cahaya. Cahaya mempunyai warna yang berbeda sepanjang hari. Pada pagi atau sore hari akan memberikan warna hangat kekuningan, siang hari terlihat tidak berwarna (putih) sehingga dapat menghasilkan warna

dasar subjek secara tepat. Pada saat fajar atau senja akan memberikan warna kejinggaan. Hari mendung atau di tempat teduh dan pada saat magrib menghasilkan warna kebiruan pada gambar. Lampu kilat menghasilkan warna putih, lampu tungsten warnanya kuning kemerahan, dan lampu neon memberikan warna kehijauan. Semua hal tersebut dapat terjadi jika menggunakan film warna tipe cerah hari.