BAB V KESIMPULAN. faktor yang mempengaruhi didirikannya Bank Indonesia. Faktor yang paling

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

MASA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB IV BANK INDONESIA DAN PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA TAHUN Bab ini merupakan interpretasi dari analisis fakta-fakta yang terkumpul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank Indonesia : Apa, Siapa dan Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN Profil Bank Indonesia

BAB II TINJAUAN UMUM BANK SENTRAL DI INDONESIA. Menurut penjelasan Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

PEMETAAN STANDAR ISI

Periode Pengakuan Kedaulatan RI s.d. Nasionalisasi DJB

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelaahan terhadap sumber-sumber litreratur berupa buku yang digunakan sebagai

masa penjajahan Jepang di Indonesia, Jepang menghentikan kegiatan De dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA).

Masa Pemerintahan Orde Lama. Masa Pemerintahan Orde Baru

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1951 TENTANG NASIONALISASI DE JAVASCHE BANK N.V. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN MULA-MULA SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA Kehidupan perbankan dan lembaga-lembaga keuangan/pembiayaan mulai sejak VOC beroperasi di bumi

BAB 3. Analisa Perusahaan

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG NASIONALISASI DE JAVASCHE BANK N.V.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi inilah yang lazim sebagai intermediasi keuangan (financial intermediary

1. Pembentukan Badan Perencana Pembangunan Nasional

BAB II KEBERADAAN BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL. Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag, Belanda

BAB II KEDUDUKAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM KEUANGAN NEGARA. Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di indonesia sudah dimulai sejak zaman kolonial belanda. Pada

BAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA.

PENDAHULUAN. Dilihat dari sejarah berdirinya Bank Indonesia pada tahun 1960-an dimana

REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

PERKEMBANGAN BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL YANG INDEPENDEN

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1950 TENTANG TAMBAHAN PERSEDIAAN UANG UNTUK BANK NEGARA INDONESIA

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 9. KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIALATIHAN SOAL BAB 9. Dwi tunggal. Tri Tunggal. Catur Tunggal.

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

SISTEM EKONOMI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1956 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PROPINSI IRIAN BARAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

PERBANDINGAN BANK INDONESIA DENGAN BANK NEGARA LAIN DI ASEAN

DINAS PENDIDIKAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA MUSYAWARAH KEPALA SEKOLAH (MKS) SMP DKI JAKARTA Sekretariat : SMP Negri 216 Jakarta JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maya Nurhasni, 2013

INDEPENDENSI BANK INDONESIA SEBAGAI BANK SENTRAL DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDO Rabu, 10 April :57

BAB I PENDAHULUAN. hancur akibat krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Salah satu usaha

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

DEMOKRASI LIBERAL. 1. KABINET Natsir (September 1950 April 1951) Kabinet ini didominasi oleh partai Masyumi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak bermunculan bermacam-macam bank umum di

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

BAB I PENDAHULUAN. dana jangka panjang. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar ekuitas

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 48 TAHUN 1951 KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Memahami usaha mempertahankan Kemerdekaan. Mendeskripsikan peristiwa peristiwa politik dan ekonomi. Indonesia pasca pengakuan kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor

SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA. Mulyati, SE., M.T.I.

BAB I SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

Perekonimian Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator yang penting dalam kegiatan pasar modal.

Materi Sejarah Kelas XII IPS

HUBUNGAN INDONESIA BELANDA PASCA KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB) TAHUN

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Lex Privatum, Vol.III/No. 2/Apr-Jun/2015

BAB 3 METODOLOGI ANALISIS

INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL ( )

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN TOPIK KHUSUS TENTANG KELEMBAGAAN BI

Otoritas Moneter di Indonesia

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN DIPLOMASI DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INDONESIA BELANDA. A. Peran Dunia Internasional dalam Diplomasi

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

A. Pengertian Orde Lama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL

Bagaimana awalnya Amerika bisa menjajah Indonesia secara ekonomi dan politik?

SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER Periode

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Bank Indonesia Bandung. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, seperti yang

*36029 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 84 TAHUN 1998 (84/1998) TENTANG PROGRAM REKAPITALASI BANK UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ekonomi Kelas X BANK SENTRAL DAN OTORITAS JASA KEUANGAN KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Sentral Tujuan Pembelajaran

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

- 2 - Hal ini dirasakan sangatlah terbatas dan belum mencakup fungsi the Lender of the Last Resort yang dapat digunakan dalam kondisi darurat atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

Transkripsi:

137 BAB V KESIMPULAN Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas, yaitu: Latar belakang didirikannya Bank Indonesia pada tahun 1953 tidak lepas dari gambaran kehidupan politik di Indonesia pada saat itu. sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi didirikannya Bank Indonesia. Faktor yang paling mempengaruhi ialah faktor politik dan ekonomi. Dari segi politik, salah satu yang paling penting yang menjadi faktor penyebab pendirian Bank Indonesia ialah keinginan masyarakat Indonesia untuk merdeka secara seutuhnya. Sejak dideklarasikannya kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 status Indonesia berubah menjadi negara merdeka. Hanya saja Indonesia belum merdeka sepenuhnya karena Belanda belum mau mengakui kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukannya perundingan. Salah satu perundingan yang dilakukan untuk memerdekakan Indonesia sepenuhnya ialah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949 di Den Haag, Belanda. Sehingga pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia sah menjadi negara yang merdeka secara de facto dan de jure. Konferensi ini menetapkan De Javasche Bank sebagai bank sentral Indonesia.

138 Sebelum dinasionalisasikannya De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia, sebenarnya pemerintah Indonesia telah mendirikan sebuah bank yang pada awalnya akan ditugasi sebagai bank sentral Indonesia. Bank tersebut ialah Bank Negara Indonesia 46 (BNI 46) yang didirikan tahun 1946 sebagai peleburan dari Jajasan Poesat Bank Indonesia yang didirikan tahun 1945. Namun karena adanya keputusan hasil KMB, BNI 46 dijadikan sebagai bank pembangunan Indonesia. Didirikannya lembaga-lembaga keuangan ini ialah lebih ditujukan untuk mengatur perekonomian negara Indonesia yang saat itu baru merdeka. Dari segi ekonomi, latar belakang pendirian Bank Indonesia dapat dilihat dari situasi ekonomi Indonesia pasca kemerdekaan yang mengalami kekacauan akibat dari perjuangan fisik yang dilakukan untuk melawan penjajah. Pengaturan ekonomi sangat diperlukan pada saat itu karena Indonesia baru merdeka sehingga harus dapat mengatur ekonominya sendiri. Oleh karena itu diperlukan sebuah lembaga keuangan pusat atau bank sentral untuk mengaturnya. Pengaturan ekonomi lebih ditujukan pada perehabilitasian infrastruktur dan kesejateraan masyarakat. Dengan dijadikannya Bank Indonesia sebagai Bank sentral maka menuntut Bank Indonesia untuk melakukan tugasnya secara maksimal dalam megatasi krisis ekonomi Indonesia. Perkembangan Bank Indonesia sejak berdirinya pada tahun 1953 sampai tahun 1966 dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya yaitu perkembangan awal Bank Indonesia dan fungsi serta tugas Bank Indonesia. Perkembangan awal Bank Indonesia dapat dikaji melalui dua aspek yaitu dengan melihat permasalahan modal awal Bank Indonesia dan struktur organisasi Bank Indonesia. Permasalahan

139 awal yang timbul sejak awal berdirinya Bank Indonesia ialah mengenai permodalan Bank Indonesia karena Bank Indonesia merupakan hasil penasionalisasian De Javasche Bank milik Belanda oleh karena itu saham-saham yang ada didalamnya pun milik Belanda. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah Indonesia melakukan pembelian saham-saham De Javasche Bank kepada pihak Belanda sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil dari pembelian saham tersebut dijadikan sebagai modal awal bagi Bank Indonesia dalam menjalankan tugasnya, Struktur organisasi dalam Bank Indonesia sejak awal berdirinya sampai pada perkembangannya selalu mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang dilakukan itu dipengaruhi oleh situasi politik dan ekonomi yang terjadi di dalam negeri. Sejak tahun 1953 sampai tahun 1966, Bank Indonesia pernah melakukan perubahan struktur organisasi selama empat kali. Bank Indonesia dipimpin oleh seorang Gubernur. Gubernur pertama Bank Indonesia ialah Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Selama dua periode yaitu Demokrasi Liberal dan Demokrasi terpimpin, Gubernur Bank Indonesia berganti sebanyak lima kali yaitu Mr. Sjafruddin Prawiranegara (1953-1958), Mr. Loekman Hakim (1958-1959), Mr. Soetikno Slamet (1959-1960), Mr. Soemarno (1960-1963) dan Teuku Jusuf Muda (1963-1966). Perubahan struktur organisasi yang paling penting ialah pada masa Gubernur Teuku Jusuf Muda. Pada masa ini Gubernur Bank Indonesia dijadikan juga sebagai menteri dalam kabinet yaitu sebagai Menteri Urusan Bank Sentral. Di dalam struktur organisasi Bank Indonesia terdapat struktur kepemimpinan

140 paling utama sebagai pendamping gubernur diantaranya adalah Dewan Moneter, Direksi Bank Indonesia, Dewan Penasehat. Kesemuanya itu memiliki tugas-tugas yang telah ditentukan dalam Undang-Undang Pokok Bank Indonesia Tahun 1953. Fungsi dan tugas dari Bank Indonesia ditentukan pula oleh Undang- Undang Pokok Bank Indonesia Tahun 1953. Tugas dan fungsi utama dari Bank Indonesia sebenarnya mencakup tiga fungsi tradisional suatu bank sentral, yaitu fungsi kebijakan moneter, kebijakan perbankan, dan kebijakan sistem pembayaran. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia merupakan hasil kesepakatan antara Departemen Keuangan dan pemerintah yang lebih ditujukan untuk mengatasi krisis ekonomi Indonesia. Kondisi Perekonomian Indonesia Tahun 1953-1966 tepatnya pasca didirikannya Bank Indonesia sebagai bank sentral belum mengalami kestabilan. Penggambaran kondisi perekonomian ini lebih ditujukan untuk mengetahui kondisi perekonomian Indonesia pasca didirikannya bank sentral di Indonesia guna mengatur kehidupan ekonomi Indonesia. Namun pada intinya, pendirian Bank Indonesia sendiri tidak terlalu memberikan dampak yang positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat terlihat bahwa sejak tahun 1953 sampai tahun 1966 kondisi perekonomian Indonesia masih kurang stabil walaupun terdapat beberapa tahun yang mengalami perkembangan atau kenaikan. Tidak stabilnya perekonomian Indonesia dapat dilihat dari tingginya nilai inflasi dan defisit hampir di setiap tahun dan setiap masa pemerintahan. Ketidakstabilan ini dipicu oleh peristiwa-peristiwa politik yang terjadi diantara tahun ini, seperti peristiwa pemberontakan di berbagai daerah yaitu pemberontakan

141 PRRI/PERMESTA, masalah Irian Barat, APRA, RMS, Bandung Lautan Api, Medan Area sampai pada peristiwa puncaknya yaitu G 30 S/PKI 1965 yang kesemuanya menelan biaya yang tidak sedikit. Kedudukan Bank Indonesia dalam kehidupan ekonomi Indonesia Tahun 1953-1966 dapat dilihat dari status Bank Indonesia yang ditetapkan sebagai bank sentral bagi Indonesia. Kedudukan Bank Indonesia sebagai bank sentral menjadikan Bank Indonesia sebagai pengendali perekonomian Indonesia. Kedudukan tersebut berhubungan langsung dengan peran Bank Indonesia. Peran Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia harus dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Kebijakan moneter yang dikeluarkan melaui pembatasan kredit, pembatasan jumlah uang beredar, sanering, devaluasi mata uang dan kebijakan ekspor-impor yang kesemuanya diharapkan mampu untuk megatasi permasalahan ekonomi Indonesia. Kebijakan moneter dan kebijkan ekspor-impor yang dikeluarkan tidak lantas dapat mengatasi krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tidakstabilnya kondisi politik Indonesia yang lebih diperhatikan oleh pemerintah. Kebijakan-kebijakan moneter tersebut hanya mampu dikeuarkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia walaupun hasilnya kurang terlihat secara nyata dan maksimal. Peningkatan ekonomi hanya terjadi pada tahun-tahun tertentu saja dan tidak berlangsung lama sehingga sejak tahun 1953-1966 kondisi perekonomian Indonesia terus menerus mengalami ketidakstabilan.