EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS

dokumen-dokumen yang mirip
EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN SAINS

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

BAB III GEREJA DAN SAINS

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2004 PT Remaja BosdaKarya, Bandung Bab 2 - Pengetahuan sain Bab 3 Pengetahuan Filsafat

DASAR-DASAR ILMU PENGERTIAN ILMU KARAKTERISTIK ILMU Ernest van den Haag JENIS JENIS ILMU

FILSAFAT ILMU. Drs. Dede Kosasih, M.Si.

III. PERKEMBANGAN DAN PENEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. DANNER SAGALA, S.P., M.Si.

STKIP PGRI PACITAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PROPOSISI ILMU PENGETAHUAN MENGANDUNG KEBENARAN UMUM BERDASARKAN FAKTA YANG TELAH DIAMATI 1. AZAS ILMIAH ILMU SOSIAL

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

STRUKTUR KEILMUAN. Ana Ratna Wulan/UPI Bahan Kuliah Filsafat Sains

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)

BAB 4 FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

ILMU ALAMIAH DASAR. Isti Yunita, M. Sc FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

Suatu Pengantar Untuk Memahami Filsafat Ilmu

Maind map rangkuamn ke 2

PENGETAHUAN FILOSOFIS

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

SARANA BERFIKIR ILMIAH

MAKALAH HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGIMANUSIA. Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dan.

ONTOLOGI, EPISTIMOLOGI DAN AKSIOLOGI DALAM PENGETAHUAN FILSAFAT

SARANA BERFIKIR ILMIAH

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

Etika dan Filsafat. Komunikasi

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

TEORI IPA : Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) AWALAN PENGERTIAN IPA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

RAGAM DAN JENIS PENELITIAN

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

Filsafat Ilmu dan Logika

RAGAM/JENIS PENELITIAN

MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL

Landasan Penelaahan Ilmu

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa latin scientia yang berarti saya tahu. science terdiri dari sosial

Mulyo Wiharto Axiology Keilmuan AXIOLOGY KEILMUAN. Oleh: Mulyo Wiharto Dosen Fisioterapi UIEU

HUBUNGAN ANTARA ILMU DAN FILSAFAT Oleh: Sugiaryo

Review pertemuan II. Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Kealaman Dasar (IAD)

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

ILMU DAN MATEMATIKA. Ilmu berasal dari bahasa Arab alima, bahasa Inggris science, bahasa latin scio dan di Indonesiakan menjadi sains.

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

BIOLOGI BAB I HAKEKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Banyak pengertian yang tentang masalah belajar dan pembelajaran,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

FISIKA HAKIKAT FISIKA

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

Etika dan profesi humas

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

PENDAHULUAN Latar Belakang Keterbatasan Ilmu

I. PENDAHULUAN. mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan siswa yang berkualitas,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

KEBUDAYAAN. Sosped Fapet UHN

BAGAIMANA MENCINTAI FISIKA?

IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDEKATAN ILMIAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Afid Burhanuddin STKIP Pacitan

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

URGENSI FILSAFAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWA. Dr. Y. Suyitno MPd Dosen Filsafat Pendidikan UPI

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

Dr. Sri Anggraeni, MSi

DASAR-DASAR ILMU Pengertian dan jenis-jenis dasar keilmuan Randall dan Buchker Ernest van den Haag

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA PIKIR ANAK DENGAN PENDEKATAN SAINS MELALUI PENCAMPURAN WARNA

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

Bab 5 ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Transkripsi:

EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia seperti lingkungan, makhluk hidup, alam dan sebagainya. Di samping itu filsafat ilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu. Dengan demikian makalah ini kami buat untuk mengetahui lebih jauh mengenai filsafat ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan sains. Di sisi lain natural science atau ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu istilah yang mengindikasi pada rumpun pengetahuan dimana objek yang dipelajari adalah benda-benda alam atau kehidupan alam sekitar dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan dimana pun. Contohnya seperti hubungan antar makhluk hidup yang dipelajari dalam biologi, larutan elektrolit yang dibahas dalam pelajaran kimia, ataupun hukum gravitasi, Newton, Archimedes, atau Asas Black yang dijelaskan dalam ilmu fisika. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Real Science is both product and process, inseparably joint (Agus. S. 2003: 11) Sains merupakan ilmu yang tidak lepas dari aktifitas kehidupan kita sehari-hari. Tentunya kita sudah terbiasa dengan fenomena-fenomena alam disekitar kita, tetapi tidak sedikit dari kita yang belum memahami bagaimana proses dari fenomena tersebut, bagaimana hukum atau teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan, dan apakah hakikat dari ilmu sains itu, bagaimana cara sains menyelesaikan masalah, dan apa sajakah manfaat sains dalam kehidupan kita. Hal tersebut akan dibahas lebih luas dan mendalam dalam makalah ini. A. Definisi Sains Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita merupakan salah satu dari bagian pengetahuan sains yang terkadang kita sebagai manusia belum mengenal dan mengetahuai lebih luas tentang fenomena alam tersebut. Contohnya adalah bagaimana manusia itu bisa berkembang dari bayi hingga tua yang dijelaskan dalam Biologi, bagaimana air laut itu terasa asin yang dijelaskan dalam pelajaran Kimia dan mengapa buah kelapa itu selalu jatuh ke bawah yang dijelaskan dalam ilmu Fisika. Semua itu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau natural sience. B. Ontologi Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil secara universal, berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya. 1. Hakikat Sains Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang objeknya rasional dan empiris dan cara kerja sains adalah kerja mencari hubungan sebab-akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain, (Fred N. Kerlinger, 1973). Yang dimaksud dengan masalah rasional adalah menguji kebenaran hipotesis dengan akal. Apabila bisa diterima dari segi kerasionalannya atau dengan kata lain masuk akal maka hipotesis itu sah. Maksud dari masalah rasional yaitu adanya 1

hubungan sebab akibat. Sedangkan yang dimaksud dengan masalah empiris adalah dengan menguji hipotesis dengan prosedur metode ilmiah. Rumus baku metode ilmiah adalah logicohypotetico-verificatif (buktikan bahwa itu logis, tarik hipotesis dan ajukan bukti empirisnya). Struktur Sains Secara garis besar sains dibagi menjadi dua cabang yakni sains kealaman dan sains sosial, tetapi dalam struktur sains juga terdapat ilmu yang mendukung dan dijadikan sebagai pelengkap atau humaniora. 1) Sains Kealaman meliputi Astronomi, Fisika, Kimia, Ilmu Bumi, dan Ilmu Hayat. 2) Sains Sosial meliputi Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Ekonomi dan Politik. 3) Humaniora sebagai pelengkap meliputi Seni, Hukum, Filsafat, Bahasa, Agama dan Sejarah. 1) Sains Kealaman Astronomi; Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir; Kimia: kimia organik, kimia teknik; Ilmu Bumi: paleontologi, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogi, geografi; Ilmu Hayati: biofisika, botani, zoologi; 2) Sains Sosial Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, entropologi politik. Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal; Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan; Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional 3) Humaniora Seni: seni abstrak, seni grafika, seni pahat, seni tari; Hukum: hukum pidana, hukum tata usaha negara, hukum adat (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial); Filsafat: logika, ethika, estetika; Bahasa, Sastra; Agama: Islam, Kristen, Confusius; Sejarah: sejarah Indonesia, sejarah dunia (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial). C. Epistimologi Epistimologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistimologi menjelaskan pertanyaan- pertanyaan seperti : bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Lalu benar itu sendiri apa? Kriterianya apa saja. 1. Objek Pengetahuan Sains Objek pengetahuan sains ialah semua objek yang diteliti oleh sains yang bersifat empiris. Mereka meliputi objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman manusia, yaitu pengalaman indera (Jujun S. Suriasumantri, 1994). Objek yang dapat diteliti oleh sains seperti fenomena-fenomena alam sekitar, manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain. Teori-teori itu berkelompok atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sain. 2. Cara Memperoleh Sains Pengetahuan sains didapat dengan menerapkan paham humanisme, rasionalisme, empirisme, dan positivisme. Humanisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam. Humanisme telah muncul pada zaman Yunani Lama (Yunani Kuno). 2

Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur dengan akal pula. Empirisisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris. Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisme, yang terukur. 3. Ukuran Kebenaran Sains Ukuran kebenaran sains adalah sebuah teori dianggap benar jika dapat ditemukan bukti empiris. Jika teori itu selalu didukung bukti empiris, maka teori itu naik tingkat keberadaannya menjadi hukum atau aksioma. Hipotesis (dalam Sains) ialah pernyataan yang sudah benar secara logika, tetapi belum ada bukti empirisnya. Aksiologi Menurut Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat, dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkanya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula. 1. Kegunaan Sains Alat eksplanasi: suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dalam memahami masa lampau, sekarang, serta mengubah masa depan. Menurut teori sains pendidikan, anak-anak yang orang tuanya cerai atau sering disebut broken home, pada umumnya akan berkembang menjadi anak yang nakal. Penyebabnya ialah karena anak-anak itu tidak mendapat pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua amat penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa. Alat prediksi: untuk membuat sebuah prediksi setelah mengetahui faktor yang menimbulkan suatu gejala. Sebagai contoh, jika banyak kasus perceraian antara hubungan rumah tangga, maka dapat diramalkan bahwa kenakalan remaja akan meningkat, meningkatnya aksi anarkis remaja seperti pada kasus geng motor. Alat pengontrol: untuk mengontrol atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu gejala. Kita mengambil contoh seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yakni jika banyak kasus perceraian maka timbul prediksi kenakalan remaja akan meningkat. Dalam kasus ini kenakalan remaja disebabkan oleh minimnya perhatian orang tua terhadap perkembangan emosional anak mereka, sehingga mereka mencari sendiri guru yang mampu mengajari mereka bagaimana cara bertahan hidup. Untuk mencegah meningkatnya kenakalan remaja yang disebabkan oleh perceraian orang tua mereka, maka harus diadakannya tindakan yang preventif dari kerabat dekat mereka seperti kakek atau nenek, paman atau bibi yang menggantikan peran orang tua mereka. Tindakan inilah yang disebut dengan ilmu sains sebagai alat pengontrol. 2. Cara Sains Menyelesaikan Masalah Pertama, mengidentifikasi masalah. Langkah pertama menyelesaikan masalah dalam sains adalah mengidentifikasi masalah yang ada, peneliti mengumpulkan data secara lengkap mengenai masalah yang terjadi. Dalam mengindentifikasi masalah ini biasanya dilakukan sebuah penelitian untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan mengetahui secara lebih mendetail pada gejala yang timbul di tengah kehidupan masyarakat. Kedua, mencari teori tentang sebab-sebab masalah dari literatur. Hal ini bertujuan untuk mengetahui beberapa teori yang menjelaskan penyebab dari gejala yang timbul. 3

Ketiga, menetapkan tindakan penyelesaian. Dengan membaca kembali literatur, setelah mengetahui penyebab dari gejala yang timbul maka kita harus membaca kembali literartur untuk mengetahui tindakan apa yang paling tepat untuk mengatasi gejala-gejala tersebut. D. Kelebihan dan Kelemahan Sains Kelebihan sains yaitu: 1. Sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi. 2. Dengan sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi. Kelemahan sains yaitu: 1. Sains bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang bersifat subjektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini. 2. Sains membutuhkan pendamping dalam operasinya. Menurut Albert Einstein, "Sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains adalah buta (Science without religion is lame, religion without sains is blind)". Kesimpulan Pengetahuan sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Secara garis besar sains dibagi menjadi dua cabang yakni sains kealaman dan sains sosial, tetapi dalam struktur sains juga terdapat ilmu yang mendukung dan dijadikan sebagai pelengkap atau humaniora. Di samping itu sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi serta teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi. Namun sains juga bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang bersifat subjektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini. 4

DAFTAR PUSTAKA Adib, Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar XXV. Wibisono, Koento dkk. 1997. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Klaten: Intan Pariwara. Burhanuddin, Afid. 2013. Pengetahuan Sains (online), (http://afidburhanuddin.wordpress.com), diakses 4 Mei 2013. Oleh: 1. Budi Pranoto 2. Erni Widiyawati 3. Kentika Wulandari 4. Novi Siskawati 5. Riska Cahya Wicaksana 6. Siti Rohani 7. Umar Kaban Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd. 5