BAB I PENDAHULUAN. merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu. persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

TUGAS AKHIR. ANALISA DIMENSI SERVICE QUALITY (SERVQUAL) TERHADAP PELAYANAN PERUM PEGADAIAN (Studi Kasus Di Kantor Perum Pegadaian Cabang Wonogiri)

Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dimedan pada tanggal 08 September Sebagai perusahaan daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan perbankan Indonesia saat ini semakin berat dengan bangkitnya

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN AR-RAHN USAHA MIKRO (ARRUM) PADA PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Pada zaman modern saat ini, perkembangan dunia teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja. kualitas jasa berfokus pada lima dimensi yaitu tangible (bukti

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. mendatang. Dinamika yang terjadi di sektor jasa terlihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dalam usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat meningkatkan penyaluran kredit oleh perbankan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. itu PT. Pegadaian (Persero) adalah salah satu solusinya. dengan mottonya Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Promosi, Lokasi, dan Prosedur Pencairan Pinjaman Secara

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dan juga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi konsumen. juga teknologi (Ferrell, Hirt, & Ferrell, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Survei pada Pelanggan Savana Hotel dan Convention Malang)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profit merupakan sesuatu yang sangat vital bagi semua unit usaha (perusahaan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memuaskan yang diberikan oleh pihak customer service. Di Bank

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Pemulihan jasa merupakan salah satu determinan signifikan kepuasan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. utama yaitu, menerima simpanan uang, meminjamkan uang dan memberikan. Perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing,

Bab 1 Pendahuluan 1-6

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen (customer value) yang nantinya akan membentuk sikap konsumen. yang baik pada produk atau jasa layanan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi secara bersamaan: globalisasi ekonomi, teknologi informasi, strategic quality

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun bank asing (Bank Indonesia, 2011). Pada tahun 2010 ke tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB V PEMBAHASAN. terdapat pengaruh secara simultan antara biaya penitipan (X 1) dan denda

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin ketat, sehingga menuntut perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi pemasarannya. Banyak produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen sehingga membuat konsumen bebas untuk memilih produk, merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat menciptakan serta mempertahankan pelanggannya sekaligus mengupayakan pelanggannya agar tidak pindah. Orientasi layanan dari penyedia jasa lalu dianggap faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan penyedia jasa. 1 Walaupun posisinya adalah penting di rantai jasa, hanya beberapa penelitian yang melakukan kostruksi dari orientasi layanan pada pelanggan dan pengaruhnya terhadap kesuksesan perusahaan penyedia jasa. 2 Keberhasilan penjualan pada perusahaan jasa tidak hanya tergantung pada produk yang dijual namun juga pada usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan terhadap produk yang dijual, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa 1 Bitner dkk.,1990 dalam Abdul Rahman, Analisis pengaruh Orientasi karyawan pada Pelanggan terhadap komitmen dan retensi pelanggan asam sulfat pada PT. Gresik Cipta Sejahtera (Skripsi Universita Airlangga Surabaya, 2008), 3. 2 ibid. 1

2 pelanggan kembali menggunakan jasa pelayanan perusahaan dan tetap setia pada produk yang telah menjadi andalannya. Di masa lalu, strategi retensi pelanggan kurang diperhatikan karena para praktisi pemasaran lebih memfokuskan untuk menarik pelanggan baru. 3 Anderson dan mittal menyatakan bahwa perusahaan yang tetap menambah jumlah pelanggannya tetapi tidak mampu untuk mempertahankan pelanggannya tidak akan melihat hasil akhir yang positif. 4 Fornell dan Wernelfelt menemukan bahwa pelanggan yang puas akan diberikannya pelayanan, mempunyai tingkat probibabilitas untuk kembali antara 95 sampai 97 persen. Lebih jauh lagi, diperlukan keahlian karyawan untuk dapat menciptakan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama melaksanakan kewajiban sebagai karyawan dalam perusahaan. Sehingga proses penyampaian jasa dapat berlangsung dengan optimal dan kepuasan pelanggan dapat tercapai, yang pada akhirnya membuat pelanggan tetap membeli dan juga menggunakan produk tersebut serta tidak beralih kepada perusahaan jasa yang lain. 5 Retensi pelanggan adalah mempertahankan hubungan bisnis yang terjadi antara penyedia produk atau layanan dengan pelanggan. 6 Customer retention atau retensi pelanggan menekankan kegiatan pemasar dalam mempertahankan pelanggan, menurut Ranaweera dan Prabhu retensi 3 Ibid. 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Seth dkk, dalam Bagus Putranto, Pengaruh Orientasi Pelanggan dari Pelayanan Karyawan terhadap Retensi Pelanggan Dengan Keputusan Dan Komitmen Pelanggan Sebagai Variabel Intervening (Skripsi Universitas Airlangga, Surabaya, 2009), 12.

3 pelanggan didefinisikan sebagai kecenderungan pelanggan di masa depan untuk tetap bertahan terhadap penyedia layanan. 7 Manfaat langsung dari customer retention atau mempertahankan pelanggan adalah pengurangan biaya pemasaran dan iklan, beberapa penelitian juga menunjukkan pelanggan yang puas dengan sebuah layanan akan melakukan word of-mouth communication. 8 Retensi pelanggan bertujuan untuk tetap membuat bisnis suatu perusahaan tumbuh dan berkembang, sehingga tercipta standar ukuran efektif sebagai penentu keberhasilan program dan strategi retensi. Tujuan akhir dari program retensi adalah membuat produk dan layanan perusahaan semakin diminati dan menjadi referensi kepada pelanggan baru. 9 Menurut Kotler terdapat tiga faktor untuk membangun Retensi Pelanggan. yaitu yang pertama adanya financial benefits (Manfaat keuangan) Retensi pelanggan memberikan manfaat keuntungan terhadap perusahaan, hal tersebut karena adanya pembelian yang berulang, serta adanya pembentukan kelompok pelanggan dengan perusahaan dan adanya pemberian penghargaan bagi pelanggan dari perusahaan. Yang kedua social benefits (manfaat sosial) membentuk hubungan secara pribadi antara pegawai perusahaan dengan pelanggan dalam menciptakan hubungan jangka panjang dan membangun relasi dengan masing - masing pelanggan secara pribadi. Serta yang ketiga yaitu structural ties (ikatan struktural) suatu ikatan struktural dimana terbentuk komitmen pada hubungan antara pelanggan dengan perusahaan sehingga tercipta 7 Ibid., 13. 8 Ibid. 9 Ibid., 26.

4 hubungan jangka panjang di antara keduanya. 10 Dari ketiga faktor yang dikemukakan oleh kotler tersebut ada kaitannya dengan karyawan dalam memberikan kontribusi pelayanan yang di rasakan langsung oleh pelanggan atau nasabah sehingga akan terbentuk retensi pelanggan yaitu orientasi layanan yang diberikan karyawan. Orientasi layanan merupakan suatu kebijakan, prosedur, dan praktik organisasi yang mendukung, memelihara, dan memberi penghargaan pada perilaku layanan karyawan yang sempurna. 11 Manfaat dari penerapan orientasi layananan adalah untuk menciptakan kepuasan konsumen. Manfaat lainnya adalah orientasi layanan bertujuan untuk menjelaskan filosofi dan budaya organisasi kepada calon karyawan baru. 12 Perusahaan yang berorientasi layanan untuk menjadi konsumen promosi dan praktek layanan dalam budaya perusahaan merupakan kunci sukses dalam operasional perusahaan. 13 Orientasi layanan adalah disposisi, kesediaan membantu, ketersediaan terlibat, perhatian, dan kerja sama pada level individu. 14 Ketika karyawan melihat perusahaan memiliki orientasi layanan yang kuat, konsumen akan melaporkan pengalamannya yang lebih positif dan kepuasannya, jelasnya sebuah layanan karyawan dengan mengutamakan pelayanan akan mampu memuaskan pelanggan. 15 10 Philip kotler, manajemen pemasaran, Terjemahan, jilid 1 dan 2 edisi kesepuluh (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), 196. 11 Nova alviani, dkk, Analisis pengaruh dimensi orientasi layanan (service Orientation) terhadap inovasi layanan (service innovation) jurnal ilmiah manajemen, (Vol. 15, No. 1.( 2013), 304 12 Ibid. 13 Chen 2007 dalam Octanita. Pengaruh Orientasi Pelayanan Terhadap Komitmen Karyawan Departemen Perawatan dengan Menggunakan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Rumah Sakit Onkologi Surabaya ( Skripsi-- Universitas Airlangga Surabaya, 2010), 76. 14 Ibid., 77 15 Dienhart dkk, dalam Octanita. Pengaruh Orientasi...,76.

5 Melalui orientasi pada awal penugasan diharapkan karyawan baru akan merasa lebih siap dalam menerima tanggung jawab, serta dapat bekerja dengan penuh percaya diri karena telah dengan jelas mengetahui situasi, kondisi, peraturan, hak dan kewajibannya. Dengan demikian pelaksanaan tugas akan tetap mengarah pada pelayanan yang professional. Program orientasi bagi karyawan baru termasuk karyawan lama yang dipindahkan ke ruangan atau unit baru, bila dirancang dengan baik diharapkan dapat mengatasi berbagai issue yang muncul dan membantu karyawan bersangkutan lebih cepat menyesuaikan diri dalam memenuhi tanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan. Orientasi layanan pada study ini diukur menggunakan dimensi dari Lytle dkk. Skala pengukuran prioritas orientasi layanan terdiri dari 10 dimensi yang mendasarinnya, yaitu visi layanan, kepemimpinan layanan, perlakuan pelanggan, pemberdayaan karyawan, pencegahan kegagalan layanan, pemulihan layanan, teknologi layanan, komunikasi standar layanan, penghargaan layanan, dan pelatihan layanan. 16 Penelitian ini konsisten dengan beberapa hasil dari penelitian yang sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh para ahli, yang hasil temuan dari penelitian yang diteliti oleh Nova alviani, et.al adalah orientasi layanan memberikan kontribusi yang cukup baik dalam menganalisis orientasi layanan yang diterapkan oleh RSUD M. Yunus. Pengujian empiris menunjukkan bahwa beberapa dimensi orientasi layanan yang 16 Ahyar Yuniawan, Evaluasi Orientasi Layanan Sebagai Bagian dari Budaya Organisasi dan Efeknya Terhadap Kinerja Organisasi,Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, (Vol. 13, No. 1, Maret 2011), 53.

6 berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 17 Pada hasil temuan ini nilai yang paling signifikan yaitu pada variabel Pelatihan Layanan, Teknologi Jasa, Kepemimpinan Layanan, Pemulihan Layanan, dan Penghargaan Layanan. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Octanita, hasil dari penelitian variabel orientasi pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja dan komitmen perawat di Rumah Sakit Onkologi Surabaya, sedangkan kepuasan kerja sebagai variabel intervening tidak berpengaruh kepada orientasi pelayanan terhadap komitmen perawat di Rumah Sakit Onkologi Surabaya. 18 Hasil temuan penelitian ini didukung oleh peneliti selanjutnya yaitu di teliti diindonesia oleh Qoryanti, dkk. telah disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi layanan organisasi, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. 19 Permasalahan dalam hal kinerja pegawai merupakan permasalahan umum yang terjadi di hampir seluruh organisasi layanan publik indonesia. Berbagai strategi dan kebijakan yang telah diterapkan masih belum mampu untuk mengatasi permasalahan kinerja pegawai di organisasi layanan publik. Hasil temuan penelitian selanjutnya yang diteliti oleh Ahyar Yuniawan adalah hubungan antara orientasi pelayanan dan keluaran layanan karyawan mempengaruhi tingkat motivasi serta komitmen dalam 17 Nova alviani, dkk. Analisis pengaruh..., 308. 18 Octanita, Pengaruh Orientasi Pelayanan...,11. 19 Qoryanti dkk. Pengaruh Orientasi Layanan Organisasi Terhadap Hasil Luaran Kinerja Pegawai Jurnal Ilmiah Manajemen, (Vol. 15, No. 13, Oktober 2013), 481.

7 menjalan pekerjaannya.sikap dan perilaku mereka dapat mempengaruhi persepsi mutu layanan dan kepuasan pelanggan. 20 Menurut beberapa pendapat hasil temuan penelitian para ahli di atas, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel orientasi layanan memiliki hubungan yang positif dalam peningkatan kinerja pegawai apabila diterapkan dalam sebuah lembaga keuangan maupun perusahaan. Akan tetapi jika kita bandingkan melalui studi yang telah dilakukan penelitian oleh para ahli akan terdapat perbedaan diantara hasil studi tersebut, maka akan terlihat jelas perbedaan yang signifikan antara peneliti yang satu dengan yang lain. Yaitu terdapat perbedaan kesimpulan hasil temuan penelitian yang sama pada variabel orientasi layanan organisasi terhadap kinerja serta terhadap variabel terikat lainnya. Berdasarkan hal tersebut muncul keinginan peneliti untuk meneliti lima dari sepuluh dimensi orientasi layanan, karena dari hasil analisis studi terdahulu yang di lakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa tidak semua dimensi dari orientasi layanan tersebut dapat digunakan untuk dianalisis. Dari sepuluh dimensi yang mewakili konstruk hanya lima dimensi yang dapat merepresentasikan dengan baik konstruk orientasi layanan organisasi. Kelima dimensi tersebut antara lain: visi layanan, kepemimpinan layanan, perlakuan pelanggan, teknologi jasa, dan pelatihan layanan. Dalam konteks penelitian terdahulu lebih menekankan pada kinerja dari karyawannya bukan pada mempertahankan pelanggan atau 20 Ahyar yuniawan,evaluasi Orientasi Layanan..., 53.

8 nasabah untuk menggunakan jasa dari perusahaan. 21 Dari perbedaan itulah dipandang penting untuk menguji kembali dari kelima dimensi tersebut baik secara simultan maupun parsial terhadap retensi pelanggan (customer retention). Dalam penelitian ini yang menjadi objek peneliti adalah lembaga keuangan yang berbasis Islam. Lembaga keuangan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Salah satunya adalah perum pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berstatus Perum (Perusahaan Umum). Merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam bidang penyaluran kredit atas dasar hukum gadai. Perum Pegadaian menjalankan fungsi sebagai pengganti bank yaitu penyalur pinjaman dana ke masyarakat dan salah satu sumber dana pembangunan, karena itu Pegadaian dituntut harus menunjukkan kinerja keuangan yang baik agar menjadi salah satu lembaga keuangan bukan bank yang dapat diandalkan untuk periode sekarang dan periode yang akan datang. 22 Pegadaian turut serta membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dibidang perekonomian, terutama membantu dalam hal menyediaan atau memberikan pendanaan untuk dijadikan sebagai modal dalam melakukan usaha yaitu lewat jasa gadai sedangkan atribut lain adalah jasa penaksiran barang, jasa penitipan barang dan toko emas. Salah 21 Ibid., 477-478. 22 Masnuatul Khoiriyah, Analisis Pelayanan Perum Pegadaian Syariah Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Pada Pegadaian Syariah di Cabang Malang) (Skripsi Universitas Islam Negeri Maulanan Malik Ibrahim Malang, 2010), 22.

9 satu tantangan dari perkembangan Perum Pegadaian adalah bagaimana meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan pelanggan atau nasabah. Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian mempunyai peranan penting dalam Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai kepada masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pengembangan usaha diperlukan dana yang cukup besar. Sumber dana yang selama ini dipergunakan untuk keperluan penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai berasal dari dana intern. Perusahaan dan pinjaman dari lembaga keuangan masih belum mencukupi, maka diperlukan dana dari sumber lain yang sah. Yang saat ini ada dominan dengan sistem bunga (konvensional). Sementara bunga dalam lembaga keuangan menurut pandangan sebagian besar ulama Islam adalah identik dengan riba. Maka perum pegadaian mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pegadaian Syariah atau dikenal dengan istilah Rahn, dalam pengoprasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau Mudharabah (Bagi hasil) 23. Hal ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan pelanggan yang akan mendatangkan tingkat kepuasan dan pada akhirnya berdampak pada retensi nasabahnya. Dengan demikian, pegadain syariah memiliki strategi yang kuat guna mempertahankan eksistensi pegadain syariah tersebut dalam upaya mewujudkan hubungan kerja antara pegadain syariah dengan pelanggan atau nasabah agar terjalin secara kontinyu. Hubungan ini akan 23 Ibid.

10 tetap terbangun jika dalam pelayanan diperhatikan oleh perusahaan (Pegadaian). Pegadaian Syariah Blauran Surabaya dalam menerapkan strategi pelayanannya telah menerapkan orientasi layanan sebagai salah satu usaha dalam menarik simpati nasabah. Berdasarkan visi pelayanan pegadaian syariah yang ada, yaitu Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader, mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah, dan juga memberikan pelayanan tercepat dengan menggunakan teknologi canggih dalam melakukan proses transaksi. Bahkan dalam melakukan pentransaksian dengan nasabah pemimpin manajemen juga ikut andil dalam melayani secara langsung, guna memunculkan rasa keakraban dan kekerabatan dengan nasabah. Juga lebih mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan produk apa yang lebih diminati oleh masyarakat. Pelayanan dari pegawai Pegadaian Syariah Blauran Surabaya benar-benar ditekankan oleh manajemen dengan melayani nasabah setulus hati, bukan hanya sekedar untuk mencari profit. Karena pada dasarnya perusahaan jasa merupakan pelayanan penilaian yang paling utama. Dalam penyampaian informasi mengenai produk dan jasa apa saja yang tersedia, dengan menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan visi dan misi perusahaan yaitu berbasis mikro menengah, maka dalam hal pelayanan yang paling utama di tekankan kepada masyarakat adalah tujuan dari melayani itu sendiri.

11 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis diatas, maka muncul keinginan penulis untuk mengetahui serta menganalisis lebih lanjut tentang Pengaruh Orientasi Layanan Terhadap Retensi Pelanggan pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Blauran Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh orientasi layanan terhadap retensi pelanggan pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Blauran Surabaya secara simultan? 2. Apakah terdapat pengaruh orientasi layanan terhadap retensi pelanggan pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Blauran Surabaya secara parsial? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk: 1. Mengetahui pengaruh orientasi layanan terhadap retensi pelanggan pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Blauran Surabaya secara simultan. 2. Mengetahui pengaruh orientasi layanan terhadap Retensi pelanggan pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Syariah Blauran Surabaya secara parsial.

12 D. Kegunaan Hasil Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan akandapat memberikan beberapa manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara terinci manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bidang Teoretis a. Dapat memberikan kontribusi secara teoretis terhadap ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen pemasaran perusahaan pegadaian syariah tetang orientasi layanan dan retensi pelanggan. b. Dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah orientasi layanan dan retensi pelanggan. 2. Bagi Praktis a. Dapat dijadikan input bagi pihak manajemen pemasaran perusahaan Pegadaian Syariah dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan upaya memperbaiki, mempertahankan atau meningkatkan kualitas orientasi layanannya dengan cara mempertahankan pelanggan atau nasabah agar tidak menjadi pelanggan pesaing. b. Sebagai dasar untuk meningkatkan atau mempertahankan mutu pelayanan agar mampu bersaing dengan sesama perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa.

13 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Bab pertama berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab kedua berisi kajian pustaka yang mengemukakan landasan teori dimulai dari grand theory yaitu manajemen pemasaran, dilanjutkan mengenai pengertian Orientasi layanan dan retensi pelanggan. Kemudian beberapa penelitian terdahulu yang relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis. Bab ketiga berisi metode penelitian yang memuat jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, uji validitas dan reliabilitas, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat berisi hasil penelitian yang menjabarkan deskripsi umum objek penelitian berupa pemaparan data yang memuat informasi tentang lokasi atau institusi yang menjadi objek penelitian serta karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam penelitian dan analisis data yang memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Bab kelima berisi pembahasan yang terdiri dari temuan hasil penelitian berisi tentang gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan terkait temuan di lapangan yang menjawab hipotesis (jawaban sementara) sebelumnya. Bab keenam berisi penutup yang memuat simpulan dan saran.