Oleh: Sutrismi Trismi Wahyuningtyas SDN 3 Ngantru Kecamatan, Trenggalek

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

SDN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

Pengaruh Metode Mencari Pasangan Kartu Kata Terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPS Terpadu (Bambang Nursuwahjo)

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Lilik Endang Wardiningsih Guru SDN Gajah I Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISWA KELAS IX-1 SMP NEGERI 24 MAKASSAR. Haerawati.

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

Oleh: Mugiyanto SDN 3 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam membangun dan mengembangkan kapabilitasnya. Menurut

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh Sitepu (1999) oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai peran. Kemampuan seorang

PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh: Sri Hidayati TK Dharma Wanita 3, Karangan, Trenggalek

JIME Vol. 2 No. 1. April 2016 ISSN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SDN Mantangisi Dalam Membaca Intensif Melalui Metode Pemberian Tugas

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

Frita Devi Asriyanti Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA KONSEP DAUR HIDUP

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN 1 NGLURUP KECAMATAN SENDANG TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

Oleh: Sri Suparbiati Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENYUSUN KALIMAT SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SDN PUNCU 2

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE YANG BERVARIASI DI KELAS VI SD NEGERI PURWARAJA 3 KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG

Transkripsi:

168 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TEKS BACAAN SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SDN 3 NGANTRU KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI TEKNIK MEMBACA PEMAHAMAN Oleh: Sutrismi Trismi Wahyuningtyas SDN 3 Ngantru Kecamatan, Trenggalek Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan teknik membaca tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf; (2) Mendeskripsikan bentuk peningkatan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. Penelitian dilakukan di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek. Dipilihnya SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek karena peneliti adalah guru kelas di sekolah tersebut sehingga dapat melaksanakan penelitian setiap saat sesuai jadwal. Subjek penelitian berjumlah 16 siswa kelas IV SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yaitu bulan Februari s.d Mei 2012. Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan dasar siswa dalam menemukan kalimat utama tiap paragraf. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Kata kunci: Teknik Membaca Pemahaman, Prestasi Belajar, Bahasa Indonesia Kemampuan membaca dan menulis adalah salah satu faktor penentu bagi keberhasilan proses belajar mengajar, maka membaca dan menulis memegang peran yang sangat penting. Tanpa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai sejak dini siswa akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama tidak saja bagi siswa melainkan juga bagi guru. Dengan kemampuan membaca dan menulis yang memadai siswa akan memperoleh pengetahuan, pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosionalnya. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai menurut W.N. Winkel pengertian prestasi adalah bukti dari usaha yang dapat dicapai (1985: 161). Jadi pengertian dari prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai oleh para siswa di dalam melakukan kegiatan yang dapat berupa nilai-nilai. Keterampilan membaca juga mempengaruhi siswa dalam memahami isi sebuah paragraf atau bacaan. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari kalimat utama dan lainnya sebagai kalimat penjelas. Sementara 85% siswa Kelas IV Semester II SDN 3 NGANTRU Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2011/ 2012 kemampuan untuk membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas masih kurang. Pembelajaran membaca yang kita kenal diantaranya membaca nyaring, membaca intensif. Semua metode sebenarnya semua baik tergantung bagaimana seorang guru menggunakannya. Hal ini sejalan dengan apa yang di jelaskan oleh T.Rakajoni tentang strategi belajar mengajar yang melibatkan mental intelektual dan emosional siswa adalah

Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama... 169 sebagai berikut: Strategi yang digunakan hendaknya diusahakan kadar keterlibatan mental siswa yang setinggi mungkin, siswa diberi kesempatan luas untuk menyerap informasi kedalam struktur kognitif (asimilasi) dan menyesuaikan struktur kognitif (akomodasi) dengan informasi baru yang diperoleh sehingga icapai kebermaknaan yang tinggi, menghayati sendiri peristiwa untuk pembentukan sikap, melakukan secara langsung dalam pembentukan ketrampilan serta dengan pengkajian teoritis secara fungsional (2008: 5) Di sini peneliti bermaksud menggunakan teknik membaca pemahaman untuk membantu siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. Teknik membaca pemahaman adalah teknik membaca yang cukup sederhana, mudah, dan praktis untuk melatih kemampuan membaca siswa. Di samping itu, teknik ini masih jarang digunakan dalam pelatihan pembelajaran membaca padahal teknik ini sangat sederhana dan mudah. Teknik ini memiliki kelebihan sederhana, praktis, dan inovatif. Teknik ini mengajarkan pada para siswa untuk mengembangkan pelatihan peripheral mereka dengan latihan tri fokus, maksudnya titik konsentrasi pandangan mata terpusat tiga focus (tiga bagian) setiap barisnya. Sebagian dipusatkan di sebelah kiri, sebagian tengah, dan sebagian kanan. Periferal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 (1999: 858) berarti proses melihat tidak mengenai pokoknya. Dalam kaitan ini dapat diartikan bahwa pandangan periferal saat membaca maksudnya ketika kita membaca titik fokus pandangan mata kita tidak tertuju pada satu demi satu kata secara terpisah. Namun satu focus mewakili satu bagian baik yang berupa kelompok kata (frase), klausa, atau bagian berdasarkan penjedaan. Dalam membaca, pelihatan periferal yang lebih luas berarti adalah kemampuan untuk menerima informasi lebih banyak dalam satu waktu. Kita membaca lebih cepat jika kita memahami satu frasa dalam sekali pandang. Oleh karena itu pelihatan periferal harus dilatih dan ditingkatkan agar lebih luas dan tajam. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya (Akhadiah, S, 1997:1.3). Sedangkan Dagher (dalam Jurnal Gentengkali No. 3, 2000: 29) mendefinisikan menulis merupakan proses berpikir yang dituangkan di atas kertas dalam bentuk tulisan. Proses berpikir ini mencakup proses bagaimana ide-ide dimunculkan, dan difokuskan pada ide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait. Menulis membutuhkan usaha berpikir yang terus-menerus untuk jangka waktu tertentu. Ketika kita menuliskan tiga kalimat atau lebih, kita harus menyusunnya sedemikian rupa sehingga kalimat-kalimat tersebut menjadi teks yang menyatu dan koheren. Dengan demikian maka menulis bukanlah semata-mata masalah mentransformasikan bahasa ke dalam simbol-simbol tertentu, namun lebih merupakan proses berpikir. Pengetahuan dan keterampilan menulis dapat dibagi tiga. Pertama, substansi bahan. Bahan-bahan bentuk tulisan (karangan) meliputi ide, pengorganisasian, dan bahasa. Kedua, strategi penyampaian ide, bertujuan agar ide penulis dapat terungkap dan diterima secara sistematis dan komunikatif. Ketiga, gaya, menyangkut beberapa hal, yaitu ejaan, pilihan kata, hubungan kata, susunan kalimat, hubungan kalimat, majas, susunan paragraf, hubungan paragraf, penyajian, dan pewajahan Widyamartaya (dalam Buletin Pelangi Pedidikan Volume 1, 2001: 169

170 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 10). Ketiga hal tersebut digubahkan sebagai acuan dalam peningkatan kemampuan menulis siswa. Dalam pelaksanaanya, berbagai prinsip proses belajar mengajar aktif yang menganut asas keluwesan interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dan guru dengan saran belajar, didasarkan pada dialog trasaksional, yaitu proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara interaktif antara guru dan siswa (Brookfield, 1987). Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru berperan sebagai pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator, pembimbing, dan agen pembaru. Dengan demikian, kedudukan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas memiliki peran aktif, dimana aktivitasnya dapat diukur dari kegiatan memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas baik tugas kelompok maupun tugas individual. Dalam situasi belajar yang demikian, siswa akan mendapatkan pengalaman yang berkesan, menyenangkan dan tidak membosankan. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan teknik membaca tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf; (2) Mendeskripsikan bentuk peningkatan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek. Dipilihnya SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek karena peneliti adalah guru kelas di sekolah tersebut sehingga dapat melaksanakan penelitian setiap saat sesuai jadwal. Subjek penelitian berjumlah 16 siswa kelas IV SDN 3 NGANTRU Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu bulan Februari s.d Mei 2012. Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tindakan Siklus I Perencanaan Perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan setelah tahap refleksi awal. Pada tahap awal ini penelitian menggunakan teknik membaca pemahaman pada siswa kelas IV di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek dengan indikator kemampuan menemukan kalimat utama pada teks bacaan. Pelaksanaan Pada indikator kemampuan menemukan kalimat utama pada teks bacaan, pada tahap pelaksanaan (1) Peneliti membagi siswa menjadi 3 kelompok; (2) selanjutnya peneliti menjelaskan materi pada siswa dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa; (3) peneliti membahas pertanyaanpertanyaan pada tiga kelompok tersebut; (4) peneliti mengadakan evaluasi atas hasil dari pembelajaran. Hasil observasi Pada siklus 1 diperoleh hasil pengamatan tentang situasi kegiatan belajar siswa yang efektif, keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada teks bacaan dapat dilihat dari: (1) kegiatan pembelajaran yaitu tingkat keaktifan siswa dan (2) hasil evaluasi Tingkat keaktifan siswa Terhadap kegiatan tingkat keaktifan

Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama... 171 siswa, ternyata dari 6 siswa yang melakukan pembelajaran (1) siswa yang bisa membedakan kalimat utama dan penjelas sebanyak 2 siswa atau 33,33% dan (2) siswa yang bisa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf sebanyak 3 siswa atau 50%. Hasil evaluasi atau tes siklus I Hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: Dari hasil evaluasi formatif dengan nilai rata-rata mencapai 59, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan teknik membaca pemahaman ini dapat ditingkatkan hasil belajarnya, namun demikian masih perlu perbaikan terhadap beberapa siswa. Refleksi Dari kegiatan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan: (1) Dalam strategi pembelajaran membaca pemahaman mempunyai dua kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang merupakan kelompok yang kurang efisien. Hal ini dari pembelajaran kurang bermakna dari nilai hasil evaluasi masih belum sempurna; (2) Siswa belum beradaptasi terhadap strategi pembelajaran membaca pemahaman sehingga mereka masih kesulitan untuk menerapkan; (3) Di dalam pembahasan materi siswa masih banyak yang bicara dan kalau diberi pertanyaan hanya beberapa siswa yang menjawab; (4) Di dalam membaca pemahaman siswa yang bertanya belum memenuhi standar hanya siswa tertentu saja; (5) Waktu di dalam penggunaan strategi sangat terbatas. Hasil Tindakan Siklus II Perencanaan Dalam tahap ini peneliti merencanakan menggunakan media dengan cara memberi nomor setiap kalimat pada tiap paragraf. Hal ini dimaksudkan agar anak lebih fokus dalam menemukan kalimat utamanya. Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan: (1) Guru atau peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan secara individu tidak secara kelompok dengan melakukan perbaikan proses dan informasi terhadap indikator dalam menemukan kalimat utama; (2) Peneliti dan siswa membahas secara bersama-sama menemukan kalimat utama pada teks bacaan; (3) Peneliti melakukan ulangan harian untuk mengetahui hasil dari pembelajaran. Hasil Observasi Pada Siklus II, dari hasil pengamatan terhadap jalannya kegiatan belajar siswa yaitu keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada teks bacaan dilihat dari. Hasil pengamatan keaktifan siswa. Terhadap kegiatan tingkat keaktifan siswa, ternyata dari 6 siswa yang melakukan pembelajaran (1) siswa yang bisa membedakan kalimat utama dan penjelas sebanyak 4 siswa atau 66,67% dan (2) siswa yang bisa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf sebanyak 5 siswa atau 73,33%. Tabel 1 Hasil test Belajar siswa kelas IV SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Siklus II No Nama Nilai Keterangan 1. A 75 Tuntas 2 B 65 Tuntas 3 C 60 Tuntas 4 D 65 Tuntas 5 E 60 Tuntas 6 F 60 Tuntas 7 G 75 Tuntas 8 H 75 Tuntas 9 I 65 Tuntas 10 J 60 Tuntas 11 K 65 Tuntas 12 L 60 Tuntas 13 M 60 Tuntas 14 N 75 Tuntas 171

172 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 15 O 65 Tuntas 16 P 60 Tuntas Refleksi Dengan melihat Siklus kedua penulis membuat refleksi perbaikan pelaksanaan pada siklus kedua sebagai berikut: (1) Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik sebelum memberikan pertanyaan pada siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari materi yang akan dipertanyakan; (2) Pada saat membaca pemahaman berlangsung peneliti sebaiknya mengawasi murid-muridnya agar mereka dapat berkonsentrasi; (3) Di dalarn pembahasan materi siswa sudah mulai memperhatikan dan pada siklus 1, kalau dikasih pertanyaan juga sudah mulai menjawab; (4) Waktu di dalam penggunaan media pembelajaran masih terbatas dan harus di tambah waktu yang lebih. Pembahasan Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 3 NGANTRU Kec. Trenggalek. Pada awal pembelajaran sebelum strategi membaca pemahaman ini berlangsung, strategi yang digunakan adalah strategi umum dimana siswa hanya disuruh melihat sebuah teks bacaan kemudian disuruh menemukan kalimat utamanya. Membaca pemahaman ini belum sempurna namun pada pelaksanaan berikutnva terjadi peningkatan dimana siswa bisa membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Hal ini terjadi setelah guru melalui media pembelajaran menuntun siswa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf dengan memberikan nomor pada tiap paragraf. Ini dilakukan agar siswa tidak rancu untuk menemukan inti kalimat dari sekian kalimat yang tedapat dalam satu paragraf. Teknik pembelajaran membaca pemahaman ini berdampak positif terhadap aktivitas belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan terhadap keaktifan siswa yaitu: (a) Dengan strategi pembelajaran membaca pemahaman banyak siswa yang merasa senang; (b) Membangkitkan keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti atau berani bertanya dan berani mengeluarkan pendapat serta berani menanggapi pertanyaan teman; (c) Strategi tersebut meningkatkan kualitas belajar siswa karena siswa yang pasif belajar lebih giat lagi agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan adanya strategi pembelajaran membaca pemahaman (1) dalam proses pembelajaran lebih efisien, efektif karena dalam pembelajaran dimulai dari pembahasan materi dan setelah itu guru memberikan pertanyaan dan sebalikma siswa juga aktif; (2) Dimana dalam pembelajaran ini vang diutamakan menggunakan strategi yang baik dengan tujuan agar kualitas prestasi biar meningkat; (3) Dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca pemahaman ini ternyata nilai siklus 1, ke siklus berikutnya meningkat dan hasil belajar dilakukan dengan baik. Dengan adanya berbagai uraian tersebut dapat dikatakan dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca pemahaman dapat peningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama tiap paragraf. PENUTUP Kesimpulan Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan dasar siswa dalam menemukan kalimat utama tiap paragraf. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman

Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama... 173 dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Bahasa Indonesia. Saran Penggunaan teknik membaca pemahaman terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar, maka setiap guru hendaknya menggunakan teknik ini. Proses pembelajaran bisa menggunakan media agar siswa lebih cepat memahami isi sebuah paragraf. Strategi pembelajaran melalui teknik membaca pemahaman perlu ditingkatkan karena strategi ini mempunyai peranan yang cukup penting dan meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah,S. 1997. Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Brookfield, 1987. Teaching for critical thinking: tools and techniques to help students Dogher (dalam Jurnal Gentengkali No.3. 2003: 29) Tentang Tehnik Membaca Pemahaman. McNiff,1992.Action research: Principles and practice.new York: Routledge Pasaribu. Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Tarsito. Periferal, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke 3 ( 1999: 5 Tentang Tehnik Membaca Pemahaman Poerwadarminta.W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia,BalaioPustaka,Jakarta,1996 Rostiyah NK. Yumiati Suharto. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Bina Aksara. Rostiyah NK. 1986. Didaktik-Metodik. Jakarta. PT. Bina Aksara. Sardirman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rata Wali Pers. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT. Bina Aksara. Suryabrata.1998 Pengembangan alat ukur psikologi. Jakarta: Depdikbud Syaiful Bahri D. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. PT. Rineka Cipta. UU RI No. 20/ 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung Citra Umbaran. Winkel, 1985.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Winarno, Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung. PT. Tarsito. 173