KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

dokumen-dokumen yang mirip
KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

I. PENDAHULUAN. Penilaian merupakan salah satu tahapan dalam keterlaksanaan standar proses

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA KESEHATAN TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berupaya merumuskan program pelatihan bimbingan dan konseling

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL GURU PENJASORKES TAHUN 2011

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016

Pekerjaan Sosial PB :

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Etika, etika profesi Dan kode etik perekam medis

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. humanistik untuk meningkatkan kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI BAHAN BELAJAR AUDIO VISUAL KINERJA TES

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PROFESI KETEKNIKAN TPT-1011 OLEH :

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KONSELING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING DI SMA/SMK SE KOTA MAKASSAR

KEPUTUSAN PENGURUS BESAR ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA (PB ABKIN) Nomor: 010 Tahun 2006 Tentang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

ASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Unita Werdi Rahajeng

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB II LANDASAN TEORI Kompetensi Profesional guru pembimbing berdasarkan SKAKK

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Deskripsi Teoritis Tinjauan tentang Guru, Kompetensi, Kompetensi Pedagogik, dan PAUD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

DESKRIPSI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA KECAMATAN KWANDANG DAN KECAMATAN ANGGREK KABUPATEN GORONTALO UTARA

STANDARDISASI KOMPETENSI PROFESI KONSELOR ISLAMI DI SEKOLAH/MADRASAH. Oleh ROCHMAT WAHAB Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

LAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING Kompetensi Utama PEDAGOGIK Kompetensi Inti Menghubungk an tujuan Kompetensi Guru Menghubungk an tujuan nasional layayanan STANDAR KOMPETENSI 1. Menguasai teori praksis KOMPETENSI DASAR 1.1 Menguasai ilmu landasan keilmuannya INDIKATOR ESENSIAL 1.1.1.Menghubungkan tujuan nasional Bimbingan Konseling RANAH KOGNITIF C2 C3 C4 C5 C6 Merinci komponen Merinci komponen 1.1.2. Merinci komponen utama (input, proses produk) di Bimbingan Konseling Menghubungk an metode pembelajaran Menghubungk an metode pembelajaran 1.1.3.Menghubungkan karakteristik pembelajaran yang mendidik Bimbingan Konseling

Mengaitkan karakteristik budaya Mengaitkan perbedayaan karakteristik budaya melakukan 1.2 Menguasai landasan budaya praksis 1.2.1.Mengaitkan perbedaan karakteristik budaya indiidu pencapaian tujuan Bimbingan Konseling dampak perbedaan budaya dampak perbedaan budaya yang terjadi di elakukan bimkbingan 1.2. 2. dampak perbedaan nilai budaya antara guru pencapaian tujuan pe Bimbingan Konseling. Mengatur kesenjangan budaya Mengatur strategi mengatasi kesenjangan 1.2.3. Mengatur strategi mengatasi kesenjangan budaya Bimbingan Konseling

budaya melakukan esesnsi Merancang di sekolah esesnsi di jalur, jenis, jenjang satuan Merancang yang dapat dipertanggung jawabkan 2. Menguasai esensi pe jalur, jenis, jenjang satuan 2.1 Menguasai esensi pada satuan jalur, jenis, jenjang satuan formal. 2.1.1. esensi pada satuan formal. 2.1.2. Merancang keterkaitan antara 4 komponen Bimbingan Konseling (landasan berpikir, sistem pe, sistem manajemen, akuntabilitas) pada satuan formal Menyesuaikan esensi Memililih tematema Menyesuaiaka n esensi di sekolah Memilih tematema untuk diteerapkan di sekolah 2.1.3. Menyesuaikan esensi Bimbingan Konseling pada satuan formal 2.1.4. Memilih esensi tema-tema Bimbingan Konseling pada stuan formal

Menelaah esesnsi Menelaah esesnsi untuk dilaksanakan di sekolah 2.1.5. Menelaah esensi Bimbingan Konseling pada satuan formal Kompetensi profesional esesnsi esensi upaya peningkatan pea Menyesuaikan pe Mendesain berbagai instrument esesnsi untuk dilaksanakan di SMP/SMA/SM K esensi upaya peningkatan pea di sekolah Menyesuaikan pe di sekolah Mendesain berbagai instrument non tes 3. Menguasai konsep praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, masalah 3.1 Menguasai hakikat asesmen 2.1.6. esensi pelaksana pe pada satuan tingkat formal 2.1.7. esensi upaya peningkatan pe Bimbingan Konseling pada satuan formal 3.1.1. Menyesuaikan kedudukan fungsi asesmen Bimbingan Konseling 3.1.2.Mendesain berbagai macam instrument non tes Bimbingan Konseling Mendesain Mendesain 3.1.3.Mendesain prosedur

prosedur administrasi Melengkapi kekuatan kelemahan instrumen Menyesuaikan teknik assesmen prosedur administrasi assesmen nontes Melengkapi kekuatan kelemahan instrument non tes Menyesuaikan teknik assesmennon tes sesuai kebutuhan 3.2 Memilih teknik asesmen, sesuai kebutuhan pe pengadministrasian asesemen non tes Bimbingan Konseling 3.1.4.Melengkapi kekuatan kelemahan instrument non tes Bimbingan Konseling 3.2.1.Menyesuaikan teknik asesmen non tes sesuai kebutuhan pe Merancang Merancang 3.3. Memilih 3.5.1.Merancang teknik asesmen non tes

teknik assesment Membuat teknik assesment Melengkapi sumber data teknik assessment non tes untuk mengungkap kondisi pribadi Membuat teknik assessment nontes untuk mengungkap kondisi lingkungan Melengkapi sumber data untuk mengungkap kondisi lingkungan mengadminist rasikan teknik asesmen pengungkapa n kemampuan dasar kecenderunga n pribadi. 3.4. Memilih mengadminist rasikan instrumen untuk mengungkapk an kondisi aktual berkaitan lingkungan untuk mengungkapkan kondisi aktual pribadi 3.6.1 membuat teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual lingkungan 3.6.2.Melengkapi sumber data untuk mengungkap kondisi aktual lingkungan hasil assesmen hasil assesmen lingkungan hasil assesmen pe hasil assesmen lingkungan melalui wawancara, obserasi, kuesioner, studi dokumentasi 3.5. Menggun akan hasil asesmen pe tepat 3.8.1.Menghubungkan antara hasil asesmen pribadi melalui wawancara, obserasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP sosiometri, jenis yang dibutuhkan 3.8.2.Menghubungkan antara hasil asesmen lingkungan melalui wawancara, obserasi, kuesioner, studi dokumentasi pengembangan Bimbingan Konseling.

Menilai implementasi etika profesi Mengaplikasik an pendekatan teknik Menilai implementasi etika profesi menggunakan assessment nonn tes Mengaplikasik an pendekatan teknik indiidu kelompok 4. Menguasai kerangka teoretik praksis 3.6, Menampilkan tanggung jawab profesional praktik asesmen 4.1.. Mengapli kasikan pendekatan /model/jenis pe kegiatan pendukung. 3.9.1. Menilai implementasi etika profesi penggunaan asesmen non tes Bimbingan Konseling. 4.1.1Mengkombinasikan aplikasi pendekatan teknik seting indiidual kelompok. Menerapkan prosedur penggunaan pendekatan teknik Menerapkan prosedur penggunaan pendekatan teknik settin indiidu kelompok 4.1.2. prosedur penggunaan pendekatan teknik seting indiidual kelompok Mengealuasi ketepatan penerapan Mengealuasi ketepatan penerapan 4.1.3.Mengealuasi ketepatan aplikasi pendekatan teknik seting indiidual kelompok

pendekatan teknik Memilih metode materi pendekatan teknik setting indiidu kelompok Memilih metode yang sesuai dengn tujuan materi yang sesuai kebutuhan 4.1.4 Memilih metode Bimbingan Konseling yang sesuai tujuan. 4.1.5. materi Bimbingan Konseling yang sesuai kebutuhan siswa kesesuaian rancangan sesuai kebutuhan peserta didik kesesuaian rancangan 5. Merancang Bimbingan Konseling 5.1 yang berkelanjuta n berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensi f pendekatan perkembang 5.1.1 sesuai kebutuhan peserta didik secara komprehensif 5.1.2. kesesuaian rancangan pencapaian tugas perkembangan

pencapaian tugas perkembang an an Merinci saranaa prasarana Mengealuasi tahunan semesteran Merinci saranaa prasarana di sekolah Mengealuasi hasil Mengealuasi proses 6. Menilai proses hasil kegiatan Bimbingan Konseling. 5.2 rencana 5.3. Merencan akan sarana biaya penyelengga raan 6.1. Melakukan ealuasi hasil, proses, 5.2.1 tahunan Bimbingan Konseling 5.2.2 semesteran Bimbingan Konseling 5.3.1 Merinci sarana prasarana yang dibutuhkan pada satuan formal 6.1.1.Mengealuasi hasil pelaksanan 6.1.2.Mengealuasi proses pelasanaan

Menelaah keseuaian proses pe Menelaah kualifikasi akademik profesionali guru /Konselor Merumuskan karakterisitik pribadi Merancang rencana pengembanga n diri batas kewenangan guru Menelaah keseuaian proses pe pencapaian Menelaah kualifikasi akademik profesionali guru /Konselor Merumuskan karakterisitik pribadi guru /konselor Merancang rencana pengembanga n diri untuk meningkatkan kompetensi profesionalism e guru batas kewenangan guru sesuai kode etik profesi konselor 7. Memiliki kesadaran komitmen terhadap etika profesional. 6.2. Melakukan penyesuaian proses pe. 7.1. Memahami mengelola kekuatan keterbatasan pribadi profesional. 7.2.Menyelenggar akan pe sesuai kewenangan kode etik profesional guru. 6.2.1. Menelaah kesesuaian proses pe perencanaan 7.1.1.Menelaah kualifikasi akademik profesional guru /Konselor 7.1.2.Merumuskan karakteristik pribadi guru /Konselor 7.1.3.Merancang rencana pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi akademik profesional guru /Konselor secara berkelanjutan 7.2.1. batas kewenangan guru /Konselor sesuai kode etik profesi Konselor

Mengealuasi batas kewenangan guru Mengealuasi batas kewenangan guru 7.3.Mempertahank an objektiitas menjaga agar tidak larut masalah. 7.3.1.Mengealuasi kode etik pe untuk menjaga obyektifitas Melaksanaan reeferal Nerencanakan strategi peningkatan kompetensi profesional konsep adil reeferal Meerumuskan referral Mengealuasi ketepatan referal Nerencanakan strategi peningkatan kompetensi professional berkelanjutan konsep adil gender prinsispprinsip HAM adil gender 7.4. Melaksan akan referal sesuai keperluan. 7.5 Peduli terhadap identitas profesional pengembang an profesi 7.6. Mendahulukan kepentingan daripada kepentingan pribadi guru 7.4.1. referal sesua keperluan 7.4.2.Merumuskan dasar pertimbangan pelasanaan referal 7.4.3.Mengealuasi ketepatan referal. 7.5.Merencanakan strategi peningkatan kompetensi profesional berkelanjutan 7.6.1.Menganalisa konsep adil gender HAM 7.6.2. prinsipprinsip HAM adil gender.

Mengealuasi penerapan asas kerahasiaan Mengealuasi penerapan asas kerahasiaan 7.7. Menjaga kerahasiaan 7.7.1.Mengealuasi penerapan asas kerahasiaan Mengkategorik an jenis metode Mengkategorik an jenis metode berbagaia jenis metode 8. Menguasai konsep praksis 8.1. Memahami berbagai jenis metode 8.1.1.Mengkategorikan jenis metode 8.1.2.Menganalisa berbagai jenis metode

Menghubungk an hasil Mendesain tindakan Menyususn tindakan Menghubungk an hasil tindakan 8.2.Memanfaatkan hasil mengakses jurnal 8.1.3.Mendesain tindakan Bimbingan Konseling. 8.1.4 tindakan 8.2.1.Menghubungkan hasil tindakan perbaikan