Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN DERAJAT KEPARAHAN STROKE PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK TROMBOTIK SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN

Blood Pressure in Acute Stroke Patient of Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2015

Gambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan (RisKesDas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK GINJAL-HIPERTENSI.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

Karakteristik Demografi Pasien Depresi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali Periode

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENYEBAB MORTALITAS PADA PASIEN STROKE FASE AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN JANUARI 2011 DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada orang dewasa (Hudak & Gallo, 2010). Hampir sekitar tiga perempat stroke

BAB 1 : PENDAHULUAN. mobilitas, perawatan diri sendiri, interaksi sosial atau aktivitas sehari-hari. (1)

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya

Transkripsi:

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 246-657X Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung Periode Maret Mei 216 Characteristics of ischemic stroke patient at RSAU dr. M. Salamun Bandung March- May 216 period 1 Rahmi Isnaeni, 2 Yuktiana Kharisma, 3 Alya Tursina 1,2,3 Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Departemen Farmakologi, Departemen Neurologi Jl. Tamansari No.1 Bandung 4116 email: 1 rahmiisnaeni13@gmail.com Abstract. Ischemic stroke is disorders of focal or global brain function immediately more than 24 hours due to cerebral blood flow disorder without any causes. Ischemic stroke is cerebrovascular disease that places number one cause of deaths and disabilities in Indonesia. The aim of this research is to know characteristics of ischemic stroke patient at RSAU dr. M. Salamun Bandung March-May 216 period. The research method was descriptive and number of research subjects was 3 ischemic stroke patients at department of neurology RSAU dr. M. Salamun Bandung. Patient s characteristics based on age range was at 45-54 years old and 65-74 years old numbers was nine patients each (3%). Gender s characteritic found out about 16 female patients was diagnosed ischemic stroke (53,3%). Education level s characteristic was about 17 patients with elementary school graduate (56,7%) from 3 total patients and characteristic based on job status was about 15 patients with no job status. Keywords: Gender, Job Status, Education Level, Ischemic Stroke Abstrak. Stroke merupakan gangguan fungsi serebral mendadak secara fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam dikarenakan gangguan pembuluh darah otak tanpa adanya penyebab lain. Stroke berdasarkan klasifikasi patologi anatomi yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik merupakan penyakit serebrovaskular yang menyumbangkan angka kematian dan kecacatan nomor satu di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien stroke iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung Periode Maret-Mei 216. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan subjek penelitian 3 pasien stroke iskemik di bagian neurologi RSAU dr. M. Salamun Bandung. Karakteristik pasien berdasarkan usia dengan jumlah terbanyak pada rentang usia 45-54 tahun dan 65-74 tahun sejumlah sembilan pasien (3%). Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin dengan jumlah terbanyak pada jenis kelamin perempuan sejumlah 16 pasien (53,3%). Karakteristik tingkat pendidikan pasien dengan jumlah terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 17 responden (56,7%) dari total 3 responden dan karakteristik berdasarkan status pekerjaan dengan jumlah terbanyak pada kelompok yang tidak bekerja dengan jumlah 15 pasien (5%). Kata Kunci: Jenis Kelamin, Status Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Usia, Stroke Iskemik 946

Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di RSAU dr. M. Salamun 947 A. Pendahuluan Stroke menurut World Health Organization (WHO) didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral mendadak baik fokal ataupun global, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, dengan penyebab gangguan pembuluh darah otak tanpa ditemukan penyebab yang lain. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahun. Satu per tiga penderita stroke mengalami kematian dan satu per tiga lainnya mengalami kecacatan secara permanen. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa stroke merupakan penyumbang kematian nomor 1 dari 1 penyebab kematian di Indonesia pada tahun 21. Jumlah penderita stroke di Indonesia tahun 213 mengalami peningkatan. Prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari tahun 27 sebesar 8.3 per 1 penduduk menjadi 12,1 per 1 penduduk pada tahun 213. Prevalensi stroke di Provinsi Jawa Barat sekitar 6,6 per 1 penduduk. Selama tahun 211, jumlah kasus stroke cukup mengkhawatirkan, kasus stroke yang terjadi di seluruh Rumah Sakit di Kota Bandung per Bulan Januari September 211, mencapai 7.293 kasus. Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Faktor risiko stroke terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi dan dapat di modifikasi. Beberapa faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi yaitu usia dan jenis kelamin sedangkan faktor risiko yang dapat di modifikasi yaitu status pekerjaan yang mengacu pada tingkat aktivitas dan stress. Berdasarkan penelitian dari Hirotaka Shimizu (29:134) menyatakan bahwa sebagian besar penderita stroke iskemik merupakan kelompok usia kurang dari 75 tahun. Penelitian oleh Margaret C. Fang (25:1687-1691) menyatakan bahwa perempuan lebih berisiko mengalami stroke iskemik. Data dari Riset Kesehatan Dasar 213 (Riskesdas) menyatakan bahwa stroke banyak terjadi pada tingkat pendidikan rendah dan juga kelompok tidak bekerja. Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian ini dikarenakan tingginya angka kejadian stroke iskemik yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung Periode Maret Mei 216. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokokpokok sbb. 1. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien stroke iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung periode Maret Mei 216 berdasarkan usia 2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien stroke iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung periode Maret Mei 216 berdasarkan jenis kelamin. 3. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien stroke iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung periode Maret Mei 216 berdasarkan tingkat pendidikan. 4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien stroke iskemik di RSAU dr. M. Salamun Bandung periode Maret Mei 216 berdasarkan status pekerjaan. B. Landasan Teori Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsi serebral mendadak baik fokal ataupun global, berlangsung lebih dari Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 215-216

948 Rahmi Isnaeni, et al. 24 jam atau menyebabkan kematian, dengan penyebab gangguan pembuluh darah otak tanpa ditemukan penyebab yang lain. Klasifikasi stroke berdasarkan patologi anatomi yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik dikarakteristikkan dengan hilangnya aliran darah ke otak secara tiba-tiba, yang mengakibatkan hilangnya fungsi neurologis. Faktor risiko dari stroke iskemik terbagi menjadi faktor risiko yang dapat di modifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat di modifikasi antara lain usia, jenis kelamin, ras, riwayat stroke dan riwayat keluarga. Faktor risiko yang tidak di modifikasi yaitu hipertensi, diabetes mellitus, atrial fibrillation, kadar kolesterol yang tinggi, merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, obesitas dan tidak aktif secara fisik. Stroke iskemik dapat bersifat fokal atau multifokal. Pada iskemik multifokal, aliran otak secara keseluruhan menurun akibat tekanan perfusi. Sedangkan iskemik fokal terjadi akibat menurunnya tekanan perfusi otak regional. Penutupan aliran darah ke bagian otak tertentu mengakibatkan proses patologik di daerah iskemik. Perubahan dimulai di tingkat seluler, berupa perubahan fungsi dan struktural sel yang diikuti kerusakan pada fungsi utama serta integritas fisik dari susunan sel, yang akan berakhir dengan kematian neuron. Selain itu terjadi perubahan miliu ekstra seluler karena peningkatan ph jaringan serta kadar gas darah, keluarnya zat neurotransmitter (glutamat) serta metabolisme sel-sel iskemik, disertai kerusakan sawar darah otak (blood brain barrier). Manifestasi klinis umum dari stroke iskemik antara lain hemiparesis motorik, ataksia, dysarthria, dan gangguan sensorik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Usia di RSAU dr. M. Salamun Bandung berdasarkan usia di RSAU dr. M. Salamun Bandung yang tertera pada tabel berikut. Tabel 1. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Usia di RSAU dr. M. Salamun Bandung Usia 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55-64 tahun 65-74 tahun >75 tahun 2 9 8 9 2 % % 6,67% 3% 26,66% 3% 6,667% Total 3 1% Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa karakteristik usia responden dengan jumlah paling banyak pada rentang usia 45-54 tahun dan rentang usia 65-74 tahun dengan jumlah masing-masing sembilan responden (3%). Volume 2, No.2, Tahun 216

Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di RSAU dr. M. Salamun 949 Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Jenis Kelamin di RSAU dr. M. Salamun Bandung berdasarkan jenis kelamin di RSAU dr. M. Salamun Bandung yang tertera pada tabel berikut. Tabel 2. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Jenis Kelamin di RSAU dr. M. Salamun Bandung Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki 16 14 53,3% 46,7% Total 3 1% Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dengan jumlah terbanyak pada jenis kelamin perempuan dengan jumlah 16 responden (53,3%). Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSAU dr. M. Salamun Bandung berdasarkan tingkat pendidikan di RSAU dr. M. Salamun Bandung yang tertera pada tabel berikut. Tabel 3. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSAU dr. M. Salamun Bandung Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat D1-D3 / PT 17 4 6 3 % % 56,7% 13,3% 2% 1% Total 3 1 Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa karakteristik tingkat pendidikan pasien dengan jumlah terbanyak adalah responden dengan tingkat pendidikan tamat SD sebanyak 17 responden (56,7%) dari total 3 responden. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Status Pekerjaan di RSAU dr. M. Salamun Bandung berdasarkan status pekerjaan di RSAU dr. M. Salamun Bandung yang tertera pada tabel berikut. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 215-216

95 Rahmi Isnaeni, et al. Tabel 4. Karakteristik Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Jenis Kelamin di RSAU dr. M. Salamun Bandung Status Pekerjaan Tidak Bekerja Pegawai Wiraswasta Petani/Nelayan/Buruh Lainnya 15 7 1 6 1 5% 23,4% 3,3% 2% 3,3% Total 3 1% Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa karakteristik pasien stroke iskemik berdasarkan status pekerjaan dengan jumlah terbanyak pada kelompok yang tidak bekerja dengan jumlah 15 pasien (5%). Pembahasan dari tabel-tabel yang dicantumkan berdasarkan karakteristik masing-masing yaitu karakteristik pasien stroke iskemik berdasarkan usia didapatkan jumlah terbanyak pada rentang usia 45-54 tahun dan rentang usia 65-74 tahun dengan jumlah masing-masing sembilan pasien (3%). Hasil tersebut sama dengan hasil Riskesdas 213 dan juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Fergus N. Doubal (214) Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin dengan jumlah terbanyak yaitu pasien perempuan sebanyak 16 pasien (53,3%). Hasil tersebut sejalan dengan penelitian oleh Margaret C. Fang (25:1687) namun tidak sejalan dengan hasil dari Riskesdas 213 yang menyatakan bahwa jumlah pasien stroke pada laki-laki dan perempuan sama dan penelitian yang dilakukan Hirotaka Shimizu (214) yang menyatakan bahwa pasien stroke terbanyak pada pasien laki-laki. Hal ini kemungkinan dikarenakan hanya ada 3 responden sehingga kurang menggambarkan karakteristik secara detail. Karakteristik pasien berdasarkan tingkat pendidikan menjelaskan bahwa tingkat pendidikan rendah yaitu tamat SD sebanyak 17 pasien (56,7%). Hasil penelitian dari Cabral NL (211:259) dan Riskesdas 213 menjelaskan bahwa tingkat pendidikan rendah berpengaruh pada peningkatan kejadian stroke iskemik. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan rendahnya pengetahuan untuk pencegahan primer dari stroke iskemik pada masyarakat dengan pendidikan rendah. Karakteristik terakhir, yaitu karakteristik berdasarkan status pekerjaan. Data hasil penelitian menunjukkan kelompok tidak bekerja banyak mengalami stroke yaitu 15 pasien (5%). Hal ini berhubungan dengan hasil Riskesdas 213 namun tidak sesuai dengan hasil penelitian Eleonor, et al (28:558) yang menyatakan semakin tinggi beban kerja seseorang berhubungan dengan peningkatan risiko stroke iskemik sebanyak 2%. Hal ini mungkin dikarenakan data sampel pasien pada penelitian ini hanya berjumlah 3 pasien sehingga tidak menggambarkan karakteristik secara jelas. D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: 1. Stroke banyak terjadi pada rentang usia 45-54 tahun dan rentang usia 65-74 tahun. 2. Stroke banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan dibanding dengan jenis Volume 2, No.2, Tahun 216

Karakteristik Pasien Stroke Iskemik di RSAU dr. M. Salamun 951 kelamin laki-laki. 3. Stroke banyak terjadi pada tingkat pendidikan rendah dibanding dengan tingkat pendidikan tinggi. 4. Stroke banyak terjadi pada kelompok tidak bekerja. E. Saran Saran Teoritis Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode analitik sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang neurobehaviour mengenai hubungan karakteristik pasien stroke iskemik dengan kejadian stroke iskemik. Saran Praktis 1. Meningkatkan kewaspadaan dokter untuk dapat mendeteksi secara dini terhadap terjadinya stroke iskemik dan mencegah terjadinya komplikasi dengan cara konseling, edukasi dan informasi. 2. Memberikan informasi kepada pasien stroke iskemik tentang gejala dan tanda dari stroke iskemik. 3. Meningkatkan perhatian keluarga pasien terhadap kejadian stroke iskemik. Daftar Pustaka Sacco RL, Kasner SE, Broderick JP, et al. AHA / ASA Expert Consensus Document An Updated Definition of Stroke for the 21st Century. 213:264-289. Mackay J, Mensah G. The Atlas of Heart Disease and Stroke. 24. [diunduh 15 Januari 216]. Tersedia dari: http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_15_burden. Centers FT, Control D. CDC in Indonesia. 213;(Top 1 Causes of Death in Indonesia). Sistem P, Kesehatan I, Kesehatan SI, et al. Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 211. Bandung; 211. Types of Stroke. Jurnal/Types of Stroke _ cdc.gov.htm. Published 212. Accessed January 1, 215. J. Sadock B, A. Sadock V. Kaplan and Sadock s Synopsis of Psychiatry. 1th ed. (A. Grebb J, S. Pataki C, eds.). New York: Lippincott Williams & Wilkins; 27. P Rowland L, M Abrams G, M Sydor A. Merritt s Neurology. 11th ed. (P Rowland L, ed.). Lippincott Williams & Wilkins; 25. Kasper L D, Hauser L S, Jameson Larry J, Fauci S A, Longo L D, Loscalzo J. Harrison s Principles of Internal Medicine. 19th ed. (Kasper L D, Hauser L S, Jameson JL, Fauci S A, Longo L D, Loscalzo J, eds.). Mc Graw Hill Education; 215. Misbach J. Stroke Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. 1st ed. (Soertidewi L, Jannis J, eds.). Jakarta; 211. Fransson EI, Nyberg ST, Heikkila K, et al. AHA/ASA Job Strain and The Risk of Stroke. 28:557-559 Cabral NL, Longo A, Moro C, et al. Education Level Explains Differences in Stroke Incidence among City Districts in Joinville, Brazil. 211:258-264 Fang MC, Singer DE, Go AS, et al. Gender Differences in The Risk of Ischemic Stroke and Peripheral Embolism in Atrial Fibrillation. 25:1687-1691 Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik 215-216