KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN VARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA

dokumen-dokumen yang mirip
2 yang mempunyai posisi vertikal sama akan mempunyai tekanan yang sama. Laju Aliran Volume Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu juml

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Aliran Fluida. Konsep Dasar

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

ALIRAN FLUIDA. Kode Mata Kuliah : Oleh MARYUDI, S.T., M.T., Ph.D Irma Atika Sari, S.T., M.Eng

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

pipa acrylic diameter 5, mm (1 inci) dan pipa acrylic diameter 38,1 mm (1,5 inci) Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan penulis yai

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

STUDI EKSPERIMENTAL PENGUKURAN HEAD LOSSES MAYOR (PIPA PVC DIAMETER ¾ ) DAN HEAD LOSSES MINOR (BELOKAN KNEE 90 DIAMETER ¾ ) PADA SISTEM INSTALASI PIPA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisa aliran berkembang..., Iwan Yudi Karyono, FT UI, 2008

FLUID FLOW ANALYSIS IN PIPE DIAMETER 12.7 MM ACRYLIC (0.5 INCHES) AND 38.1 MM (1.5 INCH) Eko Singgih Priyanto, Ridwan., ST., MT

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

BAB III ANALISA ALIRAN TURBULENT TERHADAP ALIRAN FLUIDA CAIR PADA CONTROL VALVE ANSI 150 DAN ANSI. 300 PADA PT.POLICHEM INDONESIA Tbk

Mempelajari grafik gerak partikel zat cair tanpa meninjau gaya penyebab gerak tersebut.

Aliran pada Saluran Tertutup (Pipa)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN GESEK PADA PIPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC. Irsan Mustafid Halomoan

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

Panduan Praktikum 2012

KOEFISIEN RUGI-RUGI SUDDEN EXPANSION PADA ALIRAN FLUIDA CAIR

Analisa Pengaruh Penambahan Rambut dan Serat Pisang Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

Analisa Pengaruh Variasi Sudut Sambungan Belokan Terhadap Head Losses Aliran Pipa

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM PENGUJIAN HEADLOSS ALIRAN FLUIDA TAK TERMAMPATKAN. Dwi Ermadi 1*,Darmanto 1

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

ANALISIS FAKTOR GESEK PADA PIPA AKRILIK DENGAN ASPEK RASIO PENAMPANG 1 (PERSEGI) DENGAN PENDEKATAN METODE EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIS TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

Analisis Unjuk Kerja pada Air Jenis Pompa Shimizu PS-135E dengan Menggunakan Alat Ukur Flowmeter

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

Analisa Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Serat Kelapa Terhadap Nilai Minor Losses pada Pipa Spiral Lengkung

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Aliran Fluida Pada Pipa Spiral Dengan Variasi Diameter Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD)

STUDY EKSPERIMENTAL PERILAKU ALIRAN FLUIDA PADA SAMBUNGAN BELOKAN PIPA

Model Matematika dan Analisanya Dari Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Suatu Kompleks Perumahan

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

RANCANG BANGUN PERANGKAT UJI RUGI-RUGI HEAD DENGAN FLUIDA KERJA AIR (H 2 O) DAN ANALISISNYA. Oleh : Tris Sugiarto ABSTAK

KARAKTERISTIK ALIRAN LUMPUR(SULRRY) PADA PIPA 12,7 mm

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa. Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto

HUKUM STOKES. sekon (Pa.s). Fluida memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.2. Dasar Teori

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN DASAR TEORI

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

JURNAL. Analisis Penurunan Head losses Pada Belokan 180 Dengan Variasi Tube Bundle Pada Diameter Pipa 2 inchi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengaruh Elemen Meteorologi Untuk Irigasi. tanah dalam rangkaian proses siklus hidrologi.

STUDI DISTRIBUSI TEKANAN ALIRAN MELALUI PENGECILAN SALURAN SECARA MENDADAK DENGAN BELOKAN PADA PENAMPANG SEGI EMPAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Menghitung Pressure Drop

Oleh: STAVINI BELIA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Hidraulika dan Mekanika Fuida

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

UNIVERSITAS INDONESIA EFEK LARUTAN TINTA TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA PIPA ACRYLIC Ø 12,7 MM SKRIPSI

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Pressure Drop, Standar ANSI B36.10, Pipa Lengkung Pendahuluan

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA TERTUTUP

HIDRODINAMIKA BAB I PENDAHULUAN

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

SEMINAR NASIONAL ke8tahun 2013 : RekayasaTeknologiIndustridanInformasi

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomer 1/rekat/14 (2014), 37-43

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Transkripsi:

KOEFISIEN GESEK PADA RANGKAIAN PIPA DENGAN ARIASI DIAMETER DAN KEKASARAN PIPA Yanuar, Didit Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Depok Abstraksi Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien gesek pada rangkaian pipa dengan fluida air. Fluida dialirkan dari recevoir ke rangkaian pipa pengujian dengan masingmasing pipa berdiameter ¼, ½,1,dan1¼ inc dengan bantuan pompa. Pada pipa pengujian dipasang manometer untuk mengukur beda tekanan pada rangkaian pipa. Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien gesek semakin menurun dengan bertambahnya nilai bilangan Reynolds. Nilai koefisien gesek yang paling kecil berdasarkan hasil penelitian terjadi pada pipa berdiameter ¼. MEKANIKA FUIDA Mekanika fluida dan hidraulika merupakan cabang mekanika terapan yang berkenaan dengan tingkah laku fluida dalam keadaan diam dan bergerak. Definisi Fluida Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk. Pengalaman sehari-hari dengan fluida Banyak gejala alam yang indah dan menakjubkan, seperti bukit-bukit pasir dan ngarai-ngarai yang dalam, terjadi akibat gaya-gaya yang ditimbulkan oleh aliran udara atau air serta perilaku aliran fluida ketika menjumpai halangan. Pipa air, baik yang dialiri air bersih maupun air limbah, sama sekali bukan barang yang aneh. ATAR BEAKANG SEJARAH *Penerapan mekanika fluida yang pertama mungkin adalah ketika orang melontarkan batu, lembing, dan anak panah. *Kapal-kapal dengan dayung dan layar telah digunakan sekitar tahun 3000 SM. *Sistem irigasi telah ditemukan di antara puing-puing prasejarah baik di Mesir maupun di Mesopotamia. Perkembangan Ilmu Mekanika eonardo Da inci (abad X) On The Flow Of Water And River Structures Galileo Studi sistematik mengenai dasardasar Mekanika Fluida Toricelli (1643) hukum tentang aliran-bebas zat cair melewati celah. Isaac Newton (1650) Hukum Pascal, teori viskositas dan teori dasar similaritas hidrodinamik. Daniel Bernoulli (1728-1778) Julius Weisbach (1806-1871) Osborne Reynolds (1842-1912) Teori aliran turbulent. Dll.

: Macam-macam aliran fluida Aliran laminar Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan, atau laminar-laminar dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relative antara lapisan Aliran transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. Aliran turbulen Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi mengakibatkan tegangan geser yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian-kerugian aliran. Bilangan Reynolds Debit Aliran Debit aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing-masing pipa eksperimen dimana rumus debit aliran dapat di cari dengan menggunakan persamaan Bernoulli. Q = A Dimana : A = 1/4 πd Q = ¼ πd 2 Dimana : Q = debit aliran (m 3 /det) = kecepatan aliran (m/det) t = waktu (det) A = luas penampang (m 2 ) Manometri Jenis manometer yang paling sederhana adalah barometer yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer mutlak. Manometer digunakan untuk mengukur beda antara intensitas tekanan di suatu titik dan tekanan atmosfer, atau antara intensitas tekanan di dua buah titik, yang tidak satu pun sama dengan tekanan atmosfer. Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran itu dinamakan laminar, transisi atau turbulen..d Re = µ Dimana : = kecepatan fluida yang mengalir (m/det) D = diameter dalam pipa ρ = masa jenis fluida (kg/m 3 ) µ = viskositas dinamik fluida (kg/m.det) v = viskositas kinematik fluida (m 2 /det) Faktor gesekan Rumus Darcy-Weisbach, merupakan dasar menghitung head turun untuk aliran fluida dalam pipa-pipa dan saluran-saluran. Persamaannya adalah 2 = f d 2g

Desain Alat Desain alat yang digunakan pada penelitian nilai koefisien gesek pada rangkaian pipa adalah desain alat yang sederhana. Alat yang dibuat di desain untuk mengalirkan fluida dari reservoir melalui rangkaian pipa yang masing-masing berbeda diameter, dan debit aliran diatur oleh katup pengatur ( valve ). Rangkaian pipa dapat dilihat pada gambar (0,0317) dengan bukaan katup sebanyak enam kali selama 10 dtk pada setiap bukaan katup dan fluida yang digunakan berupa air. Menghubungkan pressure tap yang dibuat pada pipa penguji dengan manometer melalui selang manometer. Unit pengujian dan Prosedur pengujian Unit Pengujian angsung Pengujian tak langsung Prosedur Pengujian Peralatan pengujian Pompa Pipa pengujian Manometer Katup pengatur Reservoir Stopwatch Gelas ukur Thermometer Penggaris Pengujian Pengujian terdiri dari 4 jenis pengujian yaitu : Pengujian pada pipa pvc diameter 1 inc (0,0254m) dengan pipa diameter ¼ inc (6,35.10-3 m) dengan bukaan katup sebanyak enam kali selama 10 dtk pada setiap bukaan katup dan fluida yang digunakan berupa air. Pengujian pada pipa pvc diameter 1 inc (0,0254m) dengan pipa diameter ½ inc ( 0,0127m) dengan bukaan katup sebanyak enam kali selama 10 dtk pada setiap bukaan katup dan fluida yang digunakan berupa air. Pengujian pada pipa pvc diameter 1 inc (0,0254m) dengan pipa diameter 1 inc (0,0254m) dengan bukaan katup sebanyak enam kali selama 10 dtk pada setiap bukaan katup dan fluida yang digunakan berupa air. Pengujian pada pipa pvc diameter 1 inc (0,0254m) dengan pipa diameter 1¼ inc Masukan fluda ke dalam Resevoir. Menghidupkan pompa, sehingga fluida dapat disirkulasikan melalui rangkaian pipa pengujian. Mengatur debit aliran dengan bukaan katup, kemudian tunggu beberapa saat sampai aliran stabil. Mengamati perbedaan ketinggian (h) pada manometer, mengamati sampai ketinggian relative stabil kemudian mencatatnya. Mengukur volume air yang keluar dari pipa dengan waktu yang telah ditentukan kemudian mencatatnya. Mengulangi pengambilan data dengan bukaan katup dan aliran yang berbeda. Mengulangi pengambilan data dengan diameter pipa yang berbeda Pengambilan data yang dilakukan dimulai dari aliran yang kecil sampai dengan yang besar. Metode Pengambilan Data Pengujian koefisien gesek pada pipa pvc diameter 1 inc dengan pipa diameter ¼ inc, menggunakan fluida air. Pengujian koefisien gesek pada pipa pvc diameter 1 inc dengan pipa diameter ½ inc, menggunakan fluida air. Pengujian koefisien gesek pada pipa pvc diameter 1 inc dengan pipa diameter 1 inc, menggunakan fluida air. Pengujian koefisien gesek pada pipa pvc diameter 1 inc dengan pipa diameter 1¼ inc, menggunakan fluida air.

Data hasil pengamatan Data hasil pengamatan dengan pipa ukuran diameter pipa ¼ inc Bukaan h 1 h 2 (ml) T (dtk) 1 1,5 4,5 150 70 10 2 1,8 5,3 190 70 10 3 2,4 6 235 70 10 4 3 6,3 350 70 10 5 3,4 7,4 410 70 10 6 4 9 580 70 10 Data hasil pengamatan dengan pipa ukuran diameter pipa ½ inc Bukaan h 1 h 2 (ml) T (dtk) 1 1,2 4,2 180 140 10 2 1,5 5 210 140 10 3 2 5,8 295 140 10 4 2,6 6 360 140 10 5 3 7,3 485 140 10 6 3,8 8,3 600 140 10 Data hasil pengamatan dengan pipa ukuran diameter pipa 1 inc Bukaan h 1 h 2 (ml) T (dtk) 1 0,8 1 200 210 10 2 1,2 1,3 275 210 10 3 1,4 1,6 390 210 10 4 1,9 2,2 485 210 10 5 2,4 2,5 520 210 10 6 2,8 3 655 210 10 Data hasil pengamatan dengan pipa ukuran diameter pipa 1¼ inc Bukaan h 1 h 2 (ml) T (dtk) 1 0,5 0,4 210 280 10 2 1,1 0,8 300 280 10 3 1,1 1 395 280 10 4 1,6 1,4 490 280 10 5 1,8 1,7 570 280 10 6 2,2 2 660 280 10 Metode Pengolahan Data Untuk alasan kemudahan pengambilan data, maka diambil asumsi-asumsi sebagai berikut : Fluida yang digunakan termasuk kedalam fluida incompressible (tak mampu mampat) sehingga persamaan yang digunakan adalah persamaan untuk aliran tak mampu mampat. Fluida yang digunakan adalah termasuk fluida Newtonian Fluida yang mengalir pada pipa tidak mengalami kebocoran sehingga volume dalam rangkaian tetap. Pengamatan dilakukan pada pipa pvc diameter ¼,½,1 dan 1¼ inc. Perhitungan Hasil Pengujian Pada pipa pengujian berdiameter ¼ inc (6,35.10-3 m) yang didalamnya mengalir fluida air dengan temperature 28 o C, kemudian keluaran air tersebut ditampung dalam gelas ukur. Dalam waktu 10 detik air dapat mengisi gelas ukur =150 ml.dan diketahui h1 = 1,5 cm sedangkan h2 = 4,5 cm dan jarak antara pipa adalah 70 cm Tentukanlah : Debit aliran Q (m 3 /det) Kecepatan aliran Ū (m/det) Reynolds number (Re) Koefisien gesek, f Jawab Diketahui : -Selisih head yang terukur pada manometer ( p) : 0,03m -Diameter dalam pipa pengujian : ¼ inc= 6,35.10-3 m -iskositas kinematik air (ν) (T = 28 o C) : 8,41.10-7 m 2 /det

-olume air :150 ml = 0,15 lt = 1,5.10-4 m 3 -Gravitasi (g) : 9,81 m/det 2 -Waktu (t) : 10 detik -Panjang pipa : 70 cm = 0,7 m 0,03 f = 1,24 = 0,024 Perhitungan Manual Debit fluida ( Q ) menggunakan persamaan Q = t 1,5.10-4 = 10 = 1,5.10-5 m 3 /det Kecepatan fluida ( Ū ) menggunakan persamaan Q Ū = ¼ πd 2 = 1,5.10-5 m 3 /det ¼. 3,14. (6,35.10-3 m) 2 = 0,47 m/det Bilangan Reynolds (Re) menggunakan persaman Ū.d Re = v 0,47 m/det. 6,35.10-3 m = 8,41.10-7 m 2 /det = 3549 Koefisien gesek (f) menggunakan persamaan Ū 2. p = f. D. 2g (0,47) 2. 0,7 0,03 = f. 6,35.10-3. 2. 9,81

Data hasil pengolahan Data hasil Pengolahan dengan pipa ukuran diameter pipa ¼ inc Bukaan Ū (m/s) P D F Re Q (m 3 /s) 1 0,47 0,03 0,7 6,35.10-3 0,024 3549 1,5.10-5 2 0,59 0,035 0,7 6,35.10-3 0,017 4455 1,9.10-5 3 0,74 0,036 0,7 6,35.10-3 0,011 5587 2,35.10-5 4 1,1 0,033 0,7 6,35.10-3 0,0048 8306 3,5.10-5 5 1,29 0,04 0,7 6,35.10-3 0,0042 9740 4,1.10-5 6 1,8 0,05 0,7 6,35.10-3 0,0027 13591 5,8.10-5 Data hasil Pengolahan dengan pipa ukuran diameter pipa ½ inc Bukaan Ū (m/s) P D F Re Q (m 3 /s) 1 0,14 0,03 1,4 0,0127 0,272 2114 1,8.10-5 2 0,16 0,035 1,4 0,0127 0,243 2416 2,1.10-5 3 0,23 0,038 1,4 0,0127 0,127 3473 2,95.10-5 4 0,28 0,034 1,4 0,0127 0,076 4228 3,6.10-5 5 0,38 0,043 1,4 0,0127 0,052 5738 4,85.10-5 6 0,47 0,045 1,4 0,0127 0,036 7098 6.10-5 Data hasil Pengolahan dengan pipa ukuran diameter pipa 1inc Bukaan Ū (m/s) P D F Re Q (m 3 /s) 1 0,039 0,002 2,1 0,0254 0,311 1178 2.10-5 2 0,054 0,001 2,1 0,0254 0,0813 1631 2,75.10-5 3 0,077 0,002 2,1 0,0254 0,08 2326 3,9.10-5 4 0,095 0,003 2,1 0,0254 0,078 2869 4,85.10-5 5 0,102 0,001 2,1 0,0254 0,023 3081 5,2.10-5 6 0,129 0,002 2,1 0,0254 0,028 3896 6,55.10-5

Data hasil Pengolahan dengan pipa ukuran diameter pipa 1¼ inc Bukaan Ū (m/s) P D F Re Q (m 3 /s) 1 0,026 0,001 2,8 0,0317 0,328 980 2,1.10-5 2 0,038 0,003 2,8 0,0317 0,460 1432 3.10-5 3 0,050 0,001 2,8 0,0317 0,089 1885 3,95.10-5 4 0,062 0,002 2,8 0,0317 0,115 2337 4,9.10-5 5 0,072 0,001 2,8 0,0317 0,0429 2714 5,7.10-5 6 0,083 0,002 2,8 0,0317 0,0645 3129 6,6.10-5 Grafik grafik Re-f pada pipa diameter ¼ grafik Re-f pada pipa diameter 1 grafik Re-f pada pipa diameter ½ grafik Re-f pada pipa diameter 1¼

grafik Re-f gabungan Analisa Data Dari hasil perhitungan yang ditunjukan pada grafik, maka dapat dilihat adanya perubahan nilai koefisien gesek (f) terhadap bilangan Reynold (Re). Pengujian dilakukan secara empat tahap yaitu pengujian aliran pipa pvc diameter ¼,½,1dan 1¼ inc yang masing-masing diameter pipa dengan enam bukaan katup dari aliran kecil sampai dengan aliran yang besar dengan menggunakan fluida air. Dari hasil yang didapat dibuat suatu grafik Re-f untuk dapat melihat perbandingan antara rangkaian pipa diameter ¼,½,1dan 1¼ dapat ditunjukan pada grafik. Dari grafik Re-f nilai koefisien gesek semakin menurun dengan bertambahnya nilai bilangan Reynolds, dari data hasil pengamatan bahwa koefisien gesek sangat berpengaruh dengan kekasaran permukaan dalam pipa serta semakin besar diameter maka semakin kecil nilai pressure drop. DAFTAR PUSTAKA 1. Reuben M.Olson and Steven J.Wright. Dasar-dasar Mekanika Fluida Teknik. Edisi kelima.pt Gramedia Pustaka Utama,Jakarta 1993 2. Herman Widodo Soemitro, Renald. Giles. Mekanika Fluida dan Hidraulika.Edisi Kedua.1993. 3. R. Daugerty and J.B Franzini, Fluid Mechannics, 6 th ed, McGraw-Hill, New York,1965. 4... Streeter, Fluid Dynamics, McGraw-Hill Book Company, Inc, New York,1948 5. A.H. Shapiro, The Dynamics and Thermodynamics of Compressible Fluid Flow, ol. 1, The Ronald Press Company, New York, 1953. 6. J. Bear, Hydrolics of Groundwater, McGraw-Hill Book Company, Inc, New York,1979. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil grafik Re-f pada pipa pvc berdiameter ¼,½,1dan 1¼ fluida air dapat disimpulkan bahwa Nilai koefisien gesek semakin menurun dengan bertambahnya nilai bilangan Reynolds.