BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

3 Industri Pengolahan , , ,1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan di bidang perekonomian sampai saat ini telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Bandung Indah Plaza Cihampelas Walk

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tabel 1.1 Wilayah Segmentif Wisata Belanja Jenis Wisata Wilayah Segmentif

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Eva Mardiyana Lili Adi Wibowo Rini Andari Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS UPI ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini kota Bandung menjadi salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri khas Yogjakarta. Di Yogjakarta kurang lebih terdapat 116

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan relatif terkendali, tetapi Indonesia tetap harus menjaga dan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB 1 PENDAHULUAN. Berikut adalah perkembangan mall yang ada di Surabaya berdasarkan kanalsatu.com: Tabel 1.1 Perkembangan Mall di Surabaya

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran serta memberikan pelayanan makanan dan akomodasi. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dari satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kota Bandung sudah menjadi kota

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki peran yang sangat besar bagi pengembangan pembangunan Kota

BAB I PENDAHULUAN. permintaan orang-orang akan hiburan semakin tinggi. Orang-orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia sudah semakin berkembang. Perkembangan bisnis tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segi kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang memiliki peran penting dalam peningkatan pendapatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Pengertian retail menurut Ma ruf

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisatanya dan merupakan kota pelajar di Indonesia. Hal itu yang membuat UKDW

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan perkembangan teknologi. globalisasi

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE KOTA BANDUNG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

2015 PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DI GALERI IPTEK SABUGA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. cepat serta menghasilkan sumber pendapatan yang cukup besar bagi negara. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I - PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

PAKET WISATA BANDUNG BIL ITIHAD MANDIRI

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam bidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahendra Andry Irawan, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk terus berusaha mengembangkan usahanya agar dapat bertahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan di Indonesia diikuti pula dengan. perkembangan di bidang ekonomi. Sejalan dengan kemajuan tersebut

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak sekali pebisnis atau investor yang membuka bisnis coffee shop di

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan. Hal ini terlihat dari semakin banyak bermunculannya pusat UKDW

I. PENDAHULUAN. menawarkan produknya kepada konsumen. Pasar ini terdiri dari sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik, maka dengan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

2015 PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI ATTIS JEANS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian global rapuh, dan pertumbuhan di negara-negara maju masih

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian di Kota Hal ini karena Pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu daerah. Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai suatu usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. (Spillane, 2009 :21) Industri pariwisata adalah kelompok atau kumpulan perusahaan yang secara langsung memberikan pelayanan kepada wisatawan bila datang berkunjung ke suatu DTW tertentu. Kelompok perusahaan atau industri pariwisata seperti tour operator, maskapai penerbangan, angkutan pariwisata, hotel dan restoran. (Spillane, 2009 :37) Kota Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata yang memiliki beberapa jenis wisata yaitu wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata minat khusus, wisata religi dan wisata belanja. Hal ini merupakan suatu daya tarik para wisatawan mancanegara dan domestik untuk melakukan kunjungan ke Kota Berikut Tabel 1.1 merupakan data kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bandung tahun 2008-2010 1

2 TABEL 1.1 DATA WISATAWAN MANCANEGARA DAN DOMESTIK YANG BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG Asal Wisatawan Jumlah Tahun 2008 Jumlah Tahun 2009 Jumlah Tahun 2010 Wisatawan Domestik 4.320.134 orang 4.822.532 orang 228.449 orang Wisatawan Mancanegara 175.111 orang 185.076 orang 4.951.439 orang Total 4.495.745 orang 5.007.608 orang 5.179.888 orang Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Bandung 2010 Tabel 1.1 menyatakan bahwa kunjungan wisata ke Kota Bandung mengalami peningkatan. Data yang diperoleh pada tahun 2008 sampai 2009, yang terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan asing meningkat sebesar 11,3 % dan pada tahun 2009 sampai 2010, yang terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan asing meningkat hanya sebesar 3,4%. Peningkatan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung, dikarenakan Bandung memiliki banyak jenis potensi wisata dan sarana yang memadai. Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa kemampuan sumber daya pariwisata dan pola pengembangan kawasan kota, produk pariwisata di Kota Bandung dapat diklasifikasikan sebagai wisata perkotaan (urban tourism) dengan varisasi potensi kepariwisataan seperti: potensi daya tarik dan aktivitas wisata sejarah, wisata budaya, wisata belanja, wisata alam, wisata minat khusus, dan wisata religi. (Dieny Febianty, 2006 : 6).Berikut Tabel 1.2 mengenai potensi pariwisata dan sarana pariwisata di Kota TABEL 1.2 POTENSI KUANTITATIF KEPARIWISATAAN KOTA BANDUNG TAHUN 2010 NO JENIS POTENSI YANG ADA 1 DAYA TARIK WISATA Wisata Alam Wisata taman skala kota, Kebun Binatang (11) Taman skala lingkungan (38) Wisata Budaya Galeri (25) Gedung Pertunjukan (7) Lingkung seni budaya (342) Wisata Sejarah Museum (6) Gedung bersejarah (13) Taman lalu lintas dan lain-lain

3 NO JENIS POTENSI YANG ADA Wisata Belanja Factory Outlet, Mall, Distro, Pusat Perdagangan/Trade Center Wisata Minat Khusus 1. Wisata Pengetahuan: PT DI, PT Pindad, Fabrikasi/ Pengelohan produk (susu, vaksin, obat, textile. Wisata Religi 2. Wisata Rohani: Pontren Daarut Tauhid, Mesjid Agung 2 SARANA PARIWISATA Akomodasi Hotel berbintang (76) Hotel melati (186) Restoran Rumah Makan Usaha perjalanan wisata Restoran (162) Rumah Makan (465) Usaha perjalanan wisata (116) Agen perjalanan wisata (12) Penyelenggaraan MICE (11) Hiburan umum dan aneka Usaha hiburan Sumber: Dinas Pariwisataa Kota Bandung 2010 Jenis-jenis wisata yang dimiliki Kota Bandung merupakan daya tarik para wisatawan untuk berwisata di Kota Berikut Gambar 1.1 yang memperlihatkan dataa pengunjung berdasarkan jenis-jenis wisata yang ada di Kota DATA JUMLAH PENGUNJUNG BERDASARKAN JENIS-JENIS WISATA DI KOTA BANDUNG Tahun 2010 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 2.401.312 910.381 729.610 515.608 419.479 Wisata Sejarah Wisata Budaya Wisata Belanja Wisata Alam Wisata Minat Khusus 203.498 Wisata Religi Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2010 GAMBAR 1.1 DATA JUMLAH PENGUNJUNG BERDASARKAN JENIS-JENIS WISATA DI KOTA BANDUNG Tahun 2010 Gambar 1.1 memperlihatkan pengunjung berdasarkan enis-jenis wisata yang ada di Kota Bandung pada tahun 2010, bahwa yang menjadi wisata favorit di Kota Bandung adalah wisata belanja, hal ini dikarenakan wisata belanja di

4 Kota Bandung menawarkan berbagai macam produk yang potensial yang harganya relatif bersaing. Wisata belanja merupakan salah satu potensi yang dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian di Kota Wisata belanja memberikan pengaruh yang signifikan bagi kunjungan wisatawan ke Kota Bandung (dapat dilihat pada Gambar 1.1) seperti yang dijelaskan oleh M. Askary W. Berikut ini: Tingkat okupensi hotel di Bandung pada hari kerja (weekdays) berada pada kisaran 40%, berbeda dengan saat akhir pekan atau liburan (weekend) yang bisa mencapai 90%-100%. Salah satu pendukung tingkat okupensi hotel tersebut merupakan potensi wisata belanja (www.galamedia.com, 7 11 2010 jam 13.30) Kota Bandung memiliki daya tarik yang luar biasa di kalangan wisatawan yang menyukai belanja dan menjadi salah satu tempat tujuan wisatawan domestik atau wisatawan luar negeri yang mencari barang seperti pakaian, aksesoris dan lain-lain. Salah satu kegiatan ketika berlibur, selain jalan-jalan dan makan, adalah mencari barang-barang atau belanja. Kota Bandung memiliki julukan sebagai surga tempat belanja. Di setiap sudut jalan Kota Bandung, banyak ditemukan tempat belanja yang sesuai dengan selera dan juga sesuai dengan harga. (http://igcomputer.com/wisata-belanja-bandung.html, 31 03 2011 jam 06.00) Hal tersebut didukung oleh pembangunan lahan-lahan untuk dijadikan sebagai tempat berbelanja seperti factory outlet, distro, mall, pusat perdagangan/ trade center, kompleks pakaian bekas dan pusat grosir juga eceran. Dalam melakukan promosi wisata belanja Kota Bandung, pada dua tahun terakhir ini terjadi perubahan paradigma yaitu melalui analisis pasar wisatawan Kota Bandung tahun 2010, yakni membuat terobosan baru dengan membidik mall,

5 shopping center atau pusat perbelanjaan lainnya. (Disbudpar Kota Bandung 2011). Wisata belanja di Kota Bandung merupakan wisata yang paling diminati oleh para wisatawan domestik, karena Kota Bandung memiliki banyak objek wisata belanja. Menurut Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung wisata belanja yang terdapat di Kota Bandung adalah sebagai berikut: Factory outlet adalah outlet yang menjual barang-barang hasil pabrik. Tetapi memiliki kualitas yang bagus, dan mengikuti mode. Dan setiap bangunan memiliki tema yang berbeda-beda. Distro merupakan singkatan dari distribution store. Sebutan distro diberikan untuk toko-toko pakaian yang menjual barang-barang seperti kaos, topi jaket, jeans, belt, sepatu dan aksesoris khusus anak muda. Pada umumnya distro hanya menjual produk dengan bentuk yang sama namun terdapat diferensiasi dalam hal warna dan design atau gambar. Pusat perdagangan/ Trade center adalah kawasan pusat jual beli barang sandang, papan, kebutuhan sehari-hari, kebutuhan rumah tangga, alat kesehatan dan lain-lain secara grosiran dan eceran serta jasa yang didukung oleh sarana yang lengkap yang dimiliki oleh perorangan atau satu badan hukum. Mall/ Supermall/ Plaza adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan usaha perdagangan, rekreasi, restoran dan sebagainya yang diperuntukan bagi kelompok, perorangan, perusahaan atau koperasi untuk melakukan perjualan barang-barang atau jasa dan terletak dalam bangunan / ruang yang menyatu. Berikut Tabel 1.3 mengenai nama wisata belanja dan jumlah outlet/bangunan di Kota

6 TABEL 1.3 NAMA WISATA BELANJA DAN JUMLAH OUTLET/BANGUNAN DI KOTA BANDUNG No Nama Wisata Belanja Jumlah Outlet 1 Pusat Perdagangan/ Trade Center 11 2 3 4 Mall/Supermall/Plaza Factory outlet Distro 23 98 135 Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Tabel 1.3 memperlihatkan bahwa jumlah outlet/bangunan yang paling banyak pada tahun 2010 adalah wisata belanja distro, sedangkan jumlah outlet/bangunan yang paling sedikit adalah wisata belanja pusat perdagangan/ trade center. Berikut Gambar 1.2 mengenai persentasi jumlah pengunjung wisata belanja di Kota Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, 2011 GAMBAR 1.2 PERSENTASI SI JUMLAH PENGUNJUNG WISATA BELANJA DI KOTA BANDUNG Gambar 1.2 memperlihatkan bahwa persentase wisata belanja yang banyak dikunjungi pada tahun 2009 sampai 2010 adalah wisata belanja Pusat Perdagangan sebesar 21,4%, wisata belanja pusat mall sebesar 18,4%, wisata

7 belanja factory outlet sebesar 11,3%, dan di urutan terakhir yaitu wisata belanja distro hanya sebesar 7,1%. Berdasarkan data di atas memperlihatkan bahwa wisata belanja mall menduduki urutan kedua persentase kunjungan untuk jenis wisata belanja Kota Bandung, karena itu wisata belanja mall berusaha meningkatkan berbagai strategi, untuk dapat menjadi wisata belanja terfavorit di Kota Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kunjungan, karena berpengaruh pula pada omset pertahunnya. Sedangkan wisata belanja terfavorit di Kota Bandung adalah pusat perdagangan/trade center. Berikut Tabel 1.4 nama mall/supermall/plaza dan pusat perdagangan/trade center di Kota No TABEL 1.4 NAMA MALL/SUPERMALL/PLAZA DAN NAMA PUSAT PERDAGANGAN/TRADE CENTER DI KOTA BANDUNG Nama Mall/Supermall/Plaza dan Pusat Perdagangan No Nama Mall/Supermall/Plaza dan Pusat Perdagangan 1 Braga City Walk 18 Metro Indah Mall 2 Cihampelas Walk 19 Pasteur Hyperpoint 3 Bandung Indah Plaza 20 Pasar Baru Trade Mall 4 Bandung Supermal 21 Bandung Trade Mall 5 Bandung Trade Center 22 Pusat Balubur 6 FestivaLcityLink 23 Mollis 7 Istana Plaza Bandung 24 Lucky Squre 8 Paris Van Java Mall 25 IBCC 9 Paskal Hypersquare 26 King Shopping Center 10 Plaza Dago (Dago) 27 Bandung Trade Center 11 Riau Junction 28 ITC 12 BE-Mall 29 Plaza Parahyangan 13 Planet Dago 30 Miko Mall 14 Bandung Electronic Center 31 Planet Dago 15 Pizzet Mall 32 Premiere Plaza 16 Bandung Elektronik Mall 33 Gyan Plaza 17 Sentra Sari Mall 34 Rajawali Plaza Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, 2011 Tabel 1.4 memperlihatkan nama mall/supermall/plaza dan pusat perdagangan/trade center di Kota Sebagai kota yang banyak dikunjungi untuk berwisata belanja, Bandung memiliki beberapa wisata belanja mall yang menarik untuk dikunjungi, terutama wisata belanja mall di Bandung

8 relatif unik dibandingkan mall-mall yang ada di kota lainnya. Wisata belanja mall agar dapat bersaing dengan wisata belanja pusat perdagangan/ trade center, yaitu wisata belanja mall di Kota Bandung memiliki sifat penataan isi dari masingmasing mall, baik dari jenis yang diperjualbelikan, content mall, interior maupun exterior mall tersebut. Menurut Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung wisata belanja mall Kota Bandung, bahwa mall yang berada di Kota Bandung memiliki beberapa konsep yaitu: 1) Konsep mall tematik, artinya berdasarkan tema dari mall itu sendiri. Mall menjual berbagai keperluan yang sesuai dengan temanya. Mall juga dilengkapi dengan fasilitas umum untuk pendukungnya seperti foodcourt, dan lain-lainnya. 2) Konsep taman (open air mall), beberapa mall di Bandung dibentuk dengan konsep taman, disamping untuk berbelanja, nuansa yang diberikan dalam bentuk taman-taman yang tertata rapih. 3) Konsep mall dengan hotel, yaitu mall dengan fasilitas hotel yang terintegrasi dengan hotel di dalam komplek tersebut. Wisata belanja mall untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, yaitu dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan menerapkan konsep mall, akan tetapi hanya sebagian mall yang menerapkan kosep mall. Berikut Tabel 1.5 mengenai beberapa wisata belanja mall yang memiliki konsep mall di Kota TABEL 1.5 BEBERAPA MALL YANG MEMILIKI KONSEP DI KOTA BANDUNG No Nama Mall Konsep Mall 1. Braga City Walk Berkonsep Mall dengan Hotel 2. Cihampelas Walk Berkonsep Taman (open air mall) 3. Bandung Indah Plaza Berkonsep Mall dengan Hotel 4. Paris Van Java Mall Berkonsep Taman (open air mall) 5. Riau Junction Berkonsep Mall dengan Hotel 6. BE-Mall Tematik Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, 2011

9 Tabel 1.5 menyatakan bahwa beberapa mall yang memiliki konsep mall di Kota Konsep mall yang dimiliki beberapa mall di Kota Bandung merupakan cara perusahaan agar dapat bersaing dengan para pesaingnya. Konsep mall juga mempengaruhi para calon pengunjung dalam melakukan keputusan untuk berkunjung ke mall. Untuk meningkatkan pengunjung agar berkunjung ke wisata belanja mall di Kota Bandung, maka mall harus memiliki cara agar dapat menarik pengunjung yaitu salah satunya dengan konsep mall yang unik seperti mall berkonsep taman (open air mall). Penelitian ini melakukan studi banding terhadap mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java, karena setelah dilakukan penelitian bahwa kedua mall memiliki konsep yang sama dan strategi yang sama, menunjukan kedua mall memiliki peluang pangsa pasar yang tinggi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat pengunjung untuk berkunjung ke wisata belanja mall Kota Berikut Tabel 1.6 mall yang memiliki konsep taman di Kota TABEL 1.6 MALL YANG MEMILIKI KONSEP TAMAN DI KOTA BANDUNG Nama Mall Konsep Mall Cihampelas Walk Paris Van Java Mall Berkonsep Taman Berkonsep Taman Sumber : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, 2011 Cihampelas Walk yang memiliki konsep "open air mall". Cihampelas memiliki beberapa bangunan di dalam satu kawasan, dengan menyatukan konsep belanja dan wisata dan menjadikan mall yang ramah lingkungan. Pohon-pohon berukuran besar berdiri kokoh di sekitar kawasan mall, yang berfungsi sebagai peneduh untuk para pengunjung. Sebagai mall berkonsep terbuka, pengunjung dapat berjalan-jalan menikmati suasana dan menghirup udara segar sambil berbelanja. Cihampelas Walk menyediakan

10 berbagai macam restoran dengan kursi pengunjung berada yang di luar ruangan. Pengunjung yang tidak berbelanja dapat duduk santai di kursi-kursi pelataran mall. Cihampelas Walk merupakan tempat berbelanja yang berbeda, bersih dan nyaman, hal ini berfungsi untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung agar lebih nyaman berbelanja. Berjalan-jalan di Cihampelas Walk pada siang, sore dan malam hari akan berbeda suasananya. Pada malam hari lampu dari masing-masing gerai dan bangunan utama akan memberikan atmosfer yang berbeda. Kesegaran udara dan suasana yang indah dan didukung oleh tata letak yang rapi telah membuat Cihampelas Walk ramai pengunjung baik dari lokal maupun dari luar Bandung yaitu dengan cx cihampelas walk extention yang terdiri dari butik, hotel, dan sky walk. Sama halnya dengan mall Paris Van Java yang memiliki konsep Resort Lifestyle Place dan open air mall dalam menciptakan tempat khusus dan unik dalam benak pasar sasarannya. Selain respon pasarnya cukup baik dilihat dari sisi pengunjung. Mall ini tata ruangnya cukup unik, karena konsepnya terbuka. Cafe, restoran dan tenant-tenant yang ada di mall Paris Van Java dibuat sedemikian menarik dengan memanfaatkan space untuk menawarkan atmosphere outdoor yang unik. Desain mall Paris Van Java memiliki keunikan yaitu arsitektur bangunan klasik zaman kolonial, jalan-jalannya yang lebar dengan pola susunan jalanan seperti kota-kota di Eropa dan selain itu lantai terbuat dari kayu. Menjadikan Paris Van Java tempat hang-out yang menyenangkan di Kota Dilakukan upaya semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan jumlah pengunjung ke wisata belanja mall, untuk itu wisata belanja mall Cihampelas

11 Walk dan mall Paris Van Java dalam meningkatkan minat untuk berkunjung ke wisata belanja mall di Kota Bandung, melakukan berbagai strategi seperti strategi place, strategi media promosi, strategi shopping tourism seperti shopping destination dan melakukan berbagai event, yang diharapkan para pengunjung akan terus tertarik dalam melakukan kunjungan dan mengantisipasi persaingan yang semakin ketat di industri wisata belanja mall khususnya di Kawasan Kota. Salah satu strategi yang dilakukan oleh objek wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java yaitu strategi yang berfokus pada strategi shopping destination, untuk mempengaruhi keputusan berkunjung di wisata belanja mall Kota Bandung (Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java). Dimana menurut Dallen J. Timothy (2005:148) shopping destination strategy adalah berarti usaha mencapai sasaran perusahaan dengan cara mendorong perhatian dan minat pengunjung pada suatu objek wisata belanja dan mendorong keingginan berkunjung melalui daya tarik penglihatan langsung melalui strategi-strategi perusahaan seperti location, shopping venue design, display layout. Penataan ruang yang baik dapat menunjang pelaksanaan shopping destination strategy tersebut. Diharapkan shopping destination strategy dapat meningkatkan pengunjung untuk berkunjung ke wisata belanja mall Kota Berdasarkan uraian tersebut maka perlu untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Shopping Destination Strategy terhadap Keputusan Berkunjung Di Wisata Belanja Mall (Survei terhadap pengunjung wisata

12 belanja mall Kota Bandung yang terdiri dari mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah untuk memperoleh penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran shopping destination strategy yang dilaksanakan di wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 2. Bagaimana gambaran tingkat keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 3. Adakah perbedaan shopping destination strategy yang dilaksanakan di wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 4. Adakah perbedaan tingkat keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 5. Bagaimana pengaruh shopping destination strategy terhadap keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh shopping destination strategy terhadap keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota Bandung dengan tujuan untuk:

13 1. Memperoleh temuan gambaran shopping destination strategy yang dilaksanakan di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 2. Memperoleh temuan gambaran tingkat keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 3. Memperoleh temuan perbedaan shopping destination strategy yang dilaksanakan di wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 4. Memperoleh temuan perbedaan tingkat keputusan berkunjung di wisata belanja belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota Bandung 5. Memperoleh temuan mengenai pengaruh shopping destination strategy terhadap keputusan berkunjung di wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java Kota 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan kajian ilmu mengenai kepariwisataan, di jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata khususnya pada manajemen pemasaran destinasi, serta dapat memberikan saran bagi peneliti dalam mengembangkan kajian mengenai ilmu pemasaran khususnya mengenai teori pengaruh shopping destination strategy terhadap keputusan berkunjung di wisata belanja mall Kota

14 2. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi industri wisata belanja mall di Bandung khususnya bagi wisata belanja mall Cihampelas Walk dan mall Paris Van Java dalam melaksanakan shopping destination strategy dengan sebaik-baiknya untuk mempengaruhi keputusan berkunjung sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan tingkat kunjungan ke wisata belanja mall Kota