: memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. : aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN III ARSITEKTUR MODERN AWAL

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAGIAN 2 ARSITEKTUR MODERN EKLEKTIK DAN NEO-KLASIK

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.

EGYPTIAN ARCHITECTURE

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

PROSES BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGI: Revolusi Gaya Arsitektur dalam Evolusi Kebudayaan

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC

TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

ARSITEKTUR BYZANTIUM

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU

BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA

Desain Fasad Depan dan Ornamen pada Societeit Voor Officieren dan Stasiun KAI di Kota Cimahi

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Arsitektur. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

SEJARAH ARSITEKTUR GOTHIC

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain yang digunakan pada proyek Komples Wisata Budaya di Kota

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pengantar Studi Seni Rupa

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

KAJIAN ARSITEKTUR MEDITERANIA DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

MENGENAL GEREJA BLENDUK SEBAGAI SALAH SATU LAND MARK KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL SMK N 1 SEDAYU Pos Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakrta, 55753

Art Nouveau. Ciri-ciri

RENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

Ekspresi gaya arsitektur kolonial pada desain interior Gedung Lindeteves Surabaya

Peninggalan Islam.

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya

7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Arsitektur Post Modern (Materi pertemuan 2)

Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rencana Tapak Seluruh Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Sumber: Bag. Teknik Istana Bogor, 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1

MEDIEVAL ARCHITECTURE BYZANTINE ( ) ROMANESQUE ( ) GOTHIC ( ) RENAISSANCE ( ) BAROQUE ( ) ROCOCO (

BAB V KAJIAN TEORI. Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam bahasa. Yunani, neo memiliki arti baru, sedangkan vernakular

PENDAHULUAN Latar Belakang Objek Latar Belakang Tema

BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION

INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB II LANDASAN TEORITIS...

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III TINJAUAN KHUSUS

STUDI PENENTUAN KLASIFIKASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI DI KOTA AMBARAWA TUGAS AKHIR

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa budaya dari Etnis Tionghoa seperti Cheng beng, upacara

Sebagai suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum dipisahkan secara tegas dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencana

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB III KONSEP PERANCANGAN PUSAT ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN RUSIA

BAB VI KESIMPULAN. Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan. beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini.

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

ILMU, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR. PENGANTAR ARSITEKTUR Minggu ke - 3

sesudah adanya perjanjian Wina dan terutama dibukanya terusan Suez. Hal

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

PENGANTAR ILMU SEJARAH

Elemen Tangga Pada 3 Bangunan Kolonial di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

Arsitektur Modern Indonesia (1940-Abad 20) BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, namun banyak juga yang

Transkripsi:

Arsitektur MODERN E K L E K T I K A. PENGERTIAN Eklektik Arsitektur Eklektik Eclectismus : memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. : aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri. : suatu semangat menjiplak serba campur aduk dari semua unsur yang kebetulan disukai, tanpa refleksi, tanpa prinsip tata atur

Eclectic atau eklektik berasal dari bahasa Yunani = eklegein, artinya memilih sesuatu istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau pemilihan dari beberapa sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola pemikiran baru. Pemikir eklektik mencoba untuk mengkombinasikan doktrin-doktrin yang dianggapnya valid untuk disatukan, walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak dapat disatukan pada satu kesatuan yang utuh (integral) Pola pemikiran yang bersifat eklektik sebenarnya sudah lama berlangsung, yaitu sejak abad ke-2 SM di Yunani. Pada saat itu mulai tumbuh benih-benih intelektualitas yang dimotivasi oleh filsuf besar Yunani Plato dan Arsitoteles, yang berangkat dari pandangan yang bersifat kosmologis untuk mencari kebenaran.

Eklektisisme adalah Sikap berfilsafat dengan mengambil teori yang sudah ada dan memilah mana yang disetujui dan mana yang tidak sehingga dapat selaras dengan semua teori itu. o Hal ini dilakukan agar dapat mengambil nilai yang berguna dan dapat diterima, untuk diciptakan sistem terpadu. membatasi usaha berpikir dengan menguji hasil karya intelektual orang lain, mengadakan penggabungan kebenaran-kebenaran tanpa pengkajian yang mendalam kususnya pemaknaannya (filsafatnya) Eklektisisme mengarah kepada sinkretisme, dan dalam menggabungkan ide-ide yang ada kurang melihat konteks dan keserasihan ide. Para eklektikawan memandang upaya semacam ini adalah cara terbaik agar dapat memakai semua teori yang bernilai dan ini diterapkan dalam banyak bidang kehidupan. o Misalnya dalam bidang pendidikan, sosial, politik, masyarakat dan sebagainya.

B. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ARSITEKTUR EKLEKTIK Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, ( kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani, digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru. Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut sebagai POST RENAISSANCE, NEO KLASIK, NEO KOLONIAL. Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik. Oleh karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.

Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme. Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik, tetapi dalam bentuk konservatif

B. FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA EKLEKTISME 1. Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum menengah, yang disebut sebagai kaum borjuis. 2. Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif. Dualisme mempengaruhi terhambatnya cipta karya arsitektur, karena kreatifitas dengan pendekatan alam dan teknologi. 3. Kondisi ketidak nyamanan ini pada pergantian abad XIX -XX mencari format dan gerakan gaya yang disebut art noveau. 4. Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak berkembang dan monoton.

C. CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK 1. Pengulangan bentuk- bentuk lama 2. Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri, dan dikembangkan menjadi bentuk baru.

D. BEBERAPA CONTOH BANGUNAN EKLEKTIK 1. E R O P A 1. INGGRIS : British Museum London (gaya Romawi dengan kolom Ionik Yunani ), Albert Memorial ( konsep Gothic, kolom Romawi, puncak cungkup Gothic), Fitzwilliam Museum (Corinthian Romawi, ujung bangunan gaya Barok). 2. PERANCIS : Opera de Paris (unsur Renaissance dan Barok), Gereja katolik Madeleine (keluar dari kaidah arsitektur gereja, kuil Corinthian Romawi), Stasiun kereta api Gare de L Est (bentuk renaissance,jendela gothic). 3. JERMAN Mausoleum Queen Louise (bentuk kuil Yunani order Doric), Altes Museum Berlin ( unsur Yunani order Ionic pada kolom ). 4. ITALIA : Monumen Victor Emmanuel II (gaya Corinthian Yunani ). 5. BELANDA Rijksmuseum Amsterdam (bentuk jendela, atap Gothic )

British Museum London

Albert Memorial

Fitzwilliam Museum

Opera de Paris

Gereja katolik Madeleine

Stasiun kereta api Gare de L Est

Stasiun kereta api Gare de L Est

Mausoleum Queen Louise

Mausoleum Queen Louise

Altes Museum Berlin

Monumen Victor Emmanuel II

Rijksmuseum Amsterdam

2. AMERIKA, White House ( Renaissance / Palladian), Massachusetts State House Boston (kubah Byzantine, kolom Romawi, jendela Renaissance), Jefferson Memorial (Pantheon Roma, kolom Doric).

White House

White House

Massachusetts State House

Jefferson Memorial Boston

3. INDONESIA, Pengaruh Eklektisme di Indonesia berawal pada masa pendudukan Belanda. Masa kolonialisme di Indonesia dimulai abad XVII pertengahan abad XX. Arsitektur modern di Indonesia pada abad XIX ditandai dengan bangkitnya kembali gaya klasik, yang terlihat pada pembangunan gedung gedung yang cenderung bercirikan arsitektur Eropa, dengan memasukkan unsur budaya setempat dan arsitektur tropis, dalam hal ini arsitektur neo klasik dan eklektisme banyak diterapkan pada bangunan penting orang orang Belanda, misalnya gereja, benteng, kantor pemerintahan, dan lain sebagainya. Contoh bangunan eklektik di Indonesia : o Gereja Katedral Jakarta (gaya Gothic Inggris), o Gereja Emmanuel Gambir Jakarta (Patheon Roma, pediment kuil Yunani ), o Gereja Protestan Semarang (pengaruh gaya Renaissance dan Romawi). Gereja Protestan terletak di pusat kota lama, dibangun oleh arsitek Belanda, W. Westmaan i.s.m dan H.P.A. de Welde pada tahun 1778 1814.

Gereja Katedral Jakarta

Gereja Emmanuel Gambir Jakarta

Gereja Emmanuel Gambir Jakarta

Gereja Protestan Semarang

KARAKTERISTIK Denah Gereja Protestan Semarang Gereja ini memiliki bentuk denah segi delapan, dipengaruhi oleh arsitektur Renaissance. Gereja protestan mempunyai pintu masuk dari keempat arah mata angin, yang pada setiap pintu masuknya mempunyai konstruksi yang menempel pada bangunan pertama berupa portico Bentuk kubah pada gereja ini mengadaptasi arsitektur Byzanthium dengan dimensi yang sangat besar sehingga oleh masyarakat setempat lebih dikenal dengan sebutan Gereja Blenduk, Pada bagian tengah gereja memiliki atap pelana dan gable atau dinding segitiga di ujung atap identik dengan pedimen dari portico. Pengaruh arsitektur Yunani - Romawi tercermin pada kolom-kolom Doric dan Corinthian Romawi, terlihat pada ruangan koor, keempat pintu masuk gereja yang mengadaptasi bentuk parthenon terlihat pada pintu masuk utama. Pada gereja tersebut Palladianisme, yaitu merupakan bangunan yang memiliki ciri simetris untuk memudahkan mendapatkan keselarasan dan keseimbangan bentuk.

Gaya Arsitektur Eklektik Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli.

Semakin mewah isi rumah, semakin tinggi derajat kebangsawanan seseorang untuk diakui. Secara estetika, gaya ini lebih berkaca pada gaya masa lampau ketimbang pada masa depan. Tak heran, di dalamnya terdapat berbagai unsur arsitektur seperti gothic, rococo, dan victorian.

Namun, eklektik juga menjadi simbol romantisme dalam arsitektur karena di dalamnya terdapat beragam detail yang penuh cerita sejarah.

PERBEDAAN ARSITEKTUR (KLASIK-EKLEKTIK-MODERN AWAL) Arsitektur Klasik Adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan kekaisaran Romawi. Arsitektur klasik, umumnya terbuat dari kayu, batu, dll. Arsitektur rumah klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Banyak dijumpai di benua Eropa. Arsitektur rumah ini dibangun dengan tiga tujuan: 1. Sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). 2. Bangunan ini dibuat sedetail mungkin 3. Seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit. o Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.

Bentuk-bentuk arsitektur klasik berupa Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga Arsitektur Eklektik Eklektisme adalah sebuah pergerakan arsitektur dengan metode menggabungkan (kombinasi) berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat arsitektur terbaik dengan kombinasi yang ada. Penyebaran eklektisisme merambah berbagai bidang dapat diakui sebagai metode baru dalam seni. Arsitektur sebagai cabang seni yang berkaitan erat dengan teknik juga mendapatkan pengaruh dari penyebaran metode baru, o meskipun dikritik sebagai metode yang tidak konsisten, disebabkan oleh pergeseran pandangan dalam menentukan berbagai elemen arsitektur yang sebelumnya sangat kuat. o Disadari atau tidak apakah arsitektur jenis ini merupakan sebuah metode atau bukan sebenarnya adalah sesuatu yang berjalan dengan sendirinya berkaitan dengan

akulturasi berbagai arsitektur yang membentuk tradisi berarsitektur di dalam kebudayaan masyarakat dimana saja. menggunakan metode eklektik sebagai metode masyarakat yang lebih berwawasan tradisional o yaitu apabila perancangan menerapkan arsitektur eklektik dengan menggabungkan unsur-unsur yang tidak jauh dari unsur tradisional arsitektur yang sudah ada. o Arsitektur jenis ini dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi. o Eklektisme yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi yang lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern.

Arsitektur Modern Awal Dalam kurun waktu 1880-1890 terjadi semacam revolusi industri kedua dalam bentuk o rasionalisasi dan penggunaan mesin secara besar-besaran. o Timbulnya sistem fabrikasi dimana sebagian besar unsur bangunan di buat di pabrik, penggunaan mesin-mesin, teknologi baja tuang dan sebagainya, o memungkinkan pembangunan hanya dalam waktu relatif singkat. o Terjadinya spesialisasi dan terpisahnya dua keahlian: arsitek dalam hal bentuk, ruang dan fungsi keahlian konstruksi dan struktur dalam hal perhitungan dan pelaksanaan bangunan Dalam masa modernisasi awal teori-teori keindahan khususnya dalam arsitektur oleh Pugin, Ruskin, Moris, dan lain-lain berkembang o secara lebih radikal menentang Classicissm, sebaliknya menekankan pada fungsionalisme dan purisme atau kemurnian. Pertentangan pertentangan dalam dunia arsitektur tersebut dapat dikatakan sebagai berikut : o arsitektur sebagai art vs arsitektur sebagai science

o arsitektur sebagai form vs arsitektur sebagai space o arsitektur sebagai craft vs arsitektur sebagai assembly o arsitektur sebagai karya manual vs arsitektur sebagai karya machinal Ciri Umum dari gaya arsitektur yang melanda dunia pada akhir abad XIX dan awal abad XX ini adalah asimetris, kubis, atau semua sisi (depan samping dan belakang) dalam komposisi dan kesatuan bentuk, elemen bangunan jendela, dinding, atap, dan lain-lain menyatu dalam komposisi bangunan. Sedikit atau tanpa ornamen pada bangunan. o Hal ini memper-lihatkan dengan jelas sebagai perlawanan arah dari arsitektur klasik dan juga sangat berbeda dengan Modern-Eklektik, di mana ornamen, elemenelemen bangunan (pondasi, kolom, atap, jendela, dinding, dan lain-lain) yang terlihat jelas sebagai unsur tersendiri satu dengan lain lepas, tidak dalam kesatuan. Pada masa ini muncul berbagai macam pergerakan yaitu antara lain: Art and Craft, Art Nouveau, Ekspresionisme, Bauhaus, Amsterdam School, Rotterdam School,dan yang lainnya.