KEGIATAN BELAJAR I MEMPERSIAPKAN ADUKAN PASTA SEBAGAI BAHAN ACIAN UNTUK PERMUKAAN PLESTERAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEMPLESTER BIDANG RATA

MEMPLESTER PROFIL HIAS

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

BAB XIII PENGECATAN A.

International Quality Waterproofing

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

JOBSHEET PRAKTIK KERJA BATU I

Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung

MEMASANG KONSTRUKSI TANGGA BATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di pabrik genteng beton Mulia di jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

III. METODE PENELITIAN

penelitian yang diuraikan secara sistematis termasuk metode yang dipakai.

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

Handout Kegiatan Untuk Mahasiswa Baru Physical Infrastructure Development Social Act 2016

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Revisi SNI Daftar isi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE ANALISIS

Bata beton untuk pasangan dinding

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB IV METODE PENELITIAN

RSNI3 Rancangan Standar Nasional Indonesia

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

BAB V PONDASI TELAPAK

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.


BAB IV METODE PENELITIAN

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan


Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

6 a) Kelebihan 1) Merupakan bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. 2) Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Sifat Beton Segar 1. Kemudahan Pengerjaan ( Workability /Kelecakan) Kompaktibilitas Mobilitas Stabilitas

Frequently Ask Question

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun cara ilmiah yang dimaksud adalah

Revisi SNI Daftar isi

DINDING DINDING BATU BUATAN

DAFTAR ISI. 6.9 Memasang 1 m 2 plesteran 1 PC :

BAB II LANDASAN TEORI

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

PENGARUH PASIR PADA PEMBUATAN BETON SIKAT DI DINDING

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

SIFAT - SIFAT MORTAR DARI PASIR MERAUKE DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA. Daud Andang Pasalli, ST., M.Eng

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Jenis I merupakan semen portland untuk penggunaan umum yang memerlukan persyaratan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis

4. Perhitungan Proposi Campuran menurut SNI

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

SPESIFIKASI KHUSUS-2 INTERIM SEKSI 6.6 LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON LAWELE (LPMAL)

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

KEGIATAN BELAJAR I MEMPERSIAPKAN ADUKAN PASTA SEBAGAI BAHAN ACIAN UNTUK PERMUKAAN PLESTERAN I. LEMBAR INFORMASI Pekerjaan mengaci pada plesteran tembok merupakan pekerjaan menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dengan pasta adukan. Pekerjaan acian ini dapat sebagai penutup pori-pori plesteraan bagian luar/dalam atau kedua-duanya. Fungsi acian adalah : (1) menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi, (2) menutup lubang poripori plesteran sehingga permukaan plesteran mudah diplamir dan dicat, (3) memperindah penampilan. Pasta adukan acian pada umumnya terdiri dari bahan dasar berupa : semen, kapur, pasir, semen merah dan puzolan. Pasta adukan acian yang terdiri dari campuran bahan-bahan seperti tersebut di atas sebelum dibuat dan digunakan perlu dilakukan penyaringan terlebih dahulu dengan saringan no. 30 (ASTM) atau 0,59 mm. Sebagai pedoman campuran untuk pasta adukan acian dapat digunakan sebagai berikut : Type Komposisi Semen Kapur Pasir Semen Merah Puzolan 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 4 1 5 1 2 4 6 ½ 2 4 7 1 1 8 1 2 Keterangan : Type : 1, 2 dan 3 hanya dipakai untuk dinding dalam. Type : 5, 6, 7 dan 8 dipakai untuk dinding luar. 1

Mengaci plesteran bidang rata pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu : (1) mengaci plesteran bidang rata vertikal dan (2) mengaci plesteran bidang rata horizontal (datar). Kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam pekerjaan mengaci plesteran terletak pada konsistensi hasil kehalusan bidang yang diaci. Hal ini disebabkan butiran-bitiran plesteran kebanyakan tidak homogin bahkan kadang-kadang terlalu besar. Sebelum pekerjaan mengaci permukaan plesteran dimulai, permukaan plesteran yang akan diaci harus bersih dari segala kotoran. Di awal pekerjaan acian plesteran pasangan tembok harus dibasahi dahulu, terutama pada plesteran pasangan tembok yang bata-batanya mempunyai pengisapan tinggi. Pembasahan sebaiknya dilakukan dengan memakai kuas/sikat. Hal ini dimaksudkan agar debu/kotoran yang menempel dapat terlepas, sehingga pasta adukan untuk acian dapat melekat dengan baik pada plesteran. Retak-retak pada permukaan plesteran yang diaci harus dihindarkan semaksimal mungkin, untuk maksud ini campuran untuk pasta yang dipakai harus dipilih sebaik mungkin. Retak-retak pada permukaan acian pada plesteran antara lain disebabkan oleh campuran pasta adukan tidak merata, adukan pasta terlalu plastis, terlalu banyak bahan yang halus, perbedaan ketebalan lapisan acian yang besar, perbedaan penyerapan air oleh plesteran, pengeringan terlalu cepat. Setelah permukaan plesteran dibasahi kemudian diberi lapisan dengan pasta adukan dengan ketebalan lebih kurang 2-3 mm. Kemudian digosok-gosok dengan arah memutar memakai roskam disertai dengan tekanan yang kuat. Untuk memudahkan pekerjaan, maka lapisan pasta adukan diulaskan pada permukaan plesteran sedikit demi sedikit dengan tujuan agar tidak cepat kering sewaktu dikerjakan (digosok). Untuk mendapatkan permukaan yang halus terakhir pada lapisan acian disapu dengan kuas yang dibasahi air. 2

Acian yang baru selesai harus dipelihara dan dilindungi dari pengaruh terik matahari dan hujan. Hal ini dimaksudkan agar pengeringan dan pengerasan tidak terlalu cepat yang dapat mengakibatkan retak. Untuk melindungi acian dapat dilakukan dengan menutup acian memakai plastik, atau kertas semen. II. LEMBAR KERJA 1. Alat : a. Cetok. b. Ember c. Ayakan 0,59 mm. d. Kotak tempat campuran pasta. 2. Bahan : a. Kapur b. Semen portland. c. Semen merah. 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja : a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul, (sarung tangan, topi, sepatu dll). b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. 3

h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan uruturutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. 4. Langkah Kerja : a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. b. Masing-masing bahan yang digunakan untuk menbuat adukan pasta disaring dengan saringan 0,59 mm secukupnya. c. Takar masing-masing bahan sesuai dengan campuran yang direncanakan. 1 pc : 2 kp : 4 sm sebagai bahan isian pori-pori dan 1 kp : 1 ps sebagai bahan untuk menutup lubang yang kasarkasar. d. Tempatkan bahan yang sudah ditakar secara berlapis-lapis pada kotak pencampur yang telah disediakan. e. Campur dengan menggunakan cetok pada butir d, hingga menghasilkan campuran adukan pasta kering yang mempunyai warna homogin. f. Simpan campuran yang telah jadi dan siap digunakan. 4

5. Lembar Latihan 1 PC 2 KP 4 SM Campuran sebelum diaduk Campuran setelah diaduk I KP : 1 PS Campuran setelah diaduk. 5

KEGIATAN BELAJAR II MENGACI PERMUKAAN PLESTERAN I. LEMBAR INFORMASI Pekerjaan menghaluskan plesteran (acian) berupa pekerjaan penyempurnaan plesteran tembok, yang sudah diplester tetapi belum halus, warnanya belum rata, permukaannya masih kasar dan berpori dengan butir-butir pasir masih kelihatan dengan jelas. Untuk memperoleh tembok yang rapat padat serta halus, plesteran tembok harus dihaluskan. Untuk menghaluskan plesteran tembok diperlukan alat dan bahan seperti di bawah ini : A. Alat yang digunakan : 1. Alat lepa sebagai alat gosok. 2. Tabung bertangkai (gayung) atau sikat/kuas. 3. Cetok lancip 4. Ember tempat adukan encer. B. Bahan-bahan yang dibutuhkan : 1. 1 pc : 2 kp : 4 sm sebagai bahan isian pori-pori. 2. 1 kp : 1 ps sebagai bahan untuk menutup lubang yang kasarkasar. C. Kesehatan dan Keselamatan Kerja : 1. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul, (sarung tangan, topi, sepatu dll). 2. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang mengganggu pekerjaan. 6

3. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. 5. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya. 6. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan bersendau gurau. 7. Perhatikan petunjuk dari pembimbing. 8. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera tanyakan pada pembimbing. 9. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi kecelakaan 10. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja. D. Langkah Kerja : 1. Adukan 1 pc : 2kp : 4 sm disiapkan dan digunakan sebagai bahan isian pori-pori. 2. Adukan 1 kp : 1 ps sebagai bahan untuk menutup lubang yang kasar juga disiapkan. 3. Siramlah plester kasar ini dengan air bersih hingga basah. 4. Siramkan adukan encer tersebut pada tembok dengan menggunakan gayung atau sikat, dimulai dari bagian atas plesteran tembok, dan gosok dengan alat lepa hingga berbuih (gambar) 7

5. Siram lagi dan gosok lagi hingga buih tersebut rata dan menutup pori-pori plesteran serta butir pasir. 6. Kerjakan terus-menerus hingga muka tembok halus seluruhnya. 7. Ulangi lagi beberapa kali, bila tembok masih kurang halus, sehingga muka tembok benar-benar halus dan rata. 8. Haluskan plesteran tepi tegak dengan campuran adukan 1 sp : ½ kp, agar lebih kuat dari pada plesteran sisa muka tembok, karena tepi tegak tembok sering kena sentuhan/benturan hingga mudah rusak. 9. Hindarkan penggunaan sisa adukan (endapan adukan) untuk melapisi plesteran tembok, sebab akan membuat tembok retak. 10. Usahakan penggosokan tembok secara sempurna, sebab bila kurang akan terjadi retak-retak pada tembok. 11. Setelah tembok kelihatan halus sikat dengan adukan encer agar tembok lebih rata dan halus lagi sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan pengapuran atau pengecatan. Lembar Latihan 2 Cara Kerja Mengaci. 8

LEMBAR EVALUASI Tes Tertulis 1. Sebutkan fungsi utama acian! 2. Jelaskan mengapa bahan-bahan untuk membuat adukan acian perlu disaring? 3. Jelaskan mengapa pada permukaan acian terjadi retak-retak? Hasil Keterampilan 1. Cara menggunakan alat : 20 %. 2. Sistematika kerja : 20 %. 3. Perhatian terhadap keselamatan kerja : 10 %. 4. Sikap kerja : 10 %. 5. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan : 15 %. 6. Hasil pekerjaa meliputi : : 25 %. a. Kehalusan acian : 5 %. b. Kerapatan pori-pori pada permukaan acian : 5 %. c. Homoginitas warna acian : 5 %. d. Kepadatanacian : 5 %. e. Kebersihan : 5 %. 9

KUNCI JAWABAN : Tes Tertulis ; 1. Fungsi acian adalah : (1) menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi, (2) menutup lubang pori-pori plesteran sehingga permukaan plesteran mudah diplamir dan dicat, (3) memperindah penampilan. 2. Sebab : jika bahan yang digunakan tidak disaring dalam pengerjaan acian pada plesteran akan mengalami kesulitan karena butir-butir adukan pasta acian tidak lembut (kasar). Di samping itu apabila bahan pengikat tidak disaring misalnya kapur, dikawatirkan setelah pekerjaan acian jadi, kapur akan mengembang sehingga permukaan acian pecah-pecah. 3. Retak-retak pada permukaan acian pada plesteran disebabkan antara lain oleh campuran pasta adukan tidak merata, adukan pasta terlalu plastis, terlalu banyak bahan yang halus, perbedaan ketebalan lapisan acian yang besar, perbedaan penyerapan air oleh plesteran, pengeringan terlalu cepat. 10

DAFTAR PUSTAKA Department Of Labour and Immigration, (1975). Basic Trade Manual, 13-1 Bricklaying Fundamentals. Canberra : Australian Government Publishing Service. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. (1988). Kumpulan Job Sheet Penataran Dosen FPTK IKIP Jakarta-Surabaya-Ujung Pandang Di FPTK IKIP Yogyakarta. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta. Soegeng Djojowirono, (1988). Konstruksi Bangunan Gedung. Yogyakarta : Biro penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakara. 11