MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENGOLAHAN ARSIP AUDIO-VISUAL

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 46 Tahun : 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT ARSIP PENGOLAHAN ARSIP INAKTIF

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ARSIP FOTO

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III PENGURUSAN ARSIP

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

AKUISISI ARSIP ( Sebuah Resume Hasil Dilkat Akuisisi Arsip)

PENGANTAR KEARSIPAN. 1. Pendahuluan

Arsip Nasional Republik Indonesia

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PENATAAN ARSIP INAKTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masih dipandang sebelah mata dan arsip masih disebut dengan tumpukan kertas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2005 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 046 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERANGKAT KEARSIPAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Arsip Nasional Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Arsip Nasional Republik Indonesia

FORMULIR PENDAFTARAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TEKNOLOGI DIGITAL : SEBUAH PILIHAN DALAM PENYEBARAN DAN PERLINDUNGAN ARSIP

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BACK OFFICE DAN LAYANAN PADA ARSIP DAERAH PROVINSI DIY

GELAR SENI MAHASISWA GUNADARMA (GSMG) 2018 KETENTUAN TANGKAI LOMBA LUKIS, DESAIN, KOMIK STRIP, FOTOGRAFI, FILM PENDEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2OO5 TENTANG

MALANG FILM FESTIVAL 2018

Diklat Penyusutan Arsip

Standar Pelayanan Penyimpanan Arsip Inaktif di Lingkungan Sekretariat Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR DAN TEKNIK PENYUSUNAN INVENTARIS ARSIP STATIS Rusidi Arsiparis BPAD Provinsi DIY

GELAR KARYA MULTIMEDIA 11

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2005

Arsip Nasional Republik Indonesia

PENGELOLAAN ARSIP FOTO

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. kearsipan adalah pekerjaan yang meliputi, pencatatan, pengendalian,

BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2000

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

TATA CARA PENGELOLAAN ARSIP VITAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT ARSIP AKUISISI ARSIP

DAFTAR INFORMASI PUBLIK PPATK

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB V PELAYANAN PEMINJAMAN DAN PERMINTAAN ARSIP AUDIO-VISUAL

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

BAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP STATIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PENANGANAN ARSIP INAKTIF TIDAK TERATUR

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

1. TUJUAN 3. DEFINISI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

PROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : IDENTIFIKASI, PENGENDALIAN DOKUMEN DAN CATATAN MUTU

2017, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

BAB III METODE PENELITIAN

KEGIATAN KEARSIPAN PADA TIAP JENJANG JABATAN

Transkripsi:

- 8 - BAB III PENGOLAHAN ARSIP AUDIO-VISUAL A. Tujuan Pengolahan Arsip Audio-Visual Tujuan pengolahan arsip audio-visual adalah untuk: 1. mendayagunakan arsip audio-visual sebagai sumber informasi; 2. menyelamatkan arsip audio-visual sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan; 3. membantu perlindungan dan perbaikan arsip audio-visual sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku; 4. mempermudah penemuan kembali arsip audio-visual; dan 5. membuat jalan masuk berupa daftar yang berfungsi sebagai alat bantu penemuan kembali arsip dengan cepat, tepat, dan lengkap. B. Mekanisme Pengolahan Arsip Audio-Visual 1. Identifikasi Arsip Kegiatan identifikasi merupakan langkah awal untuk melakukan pengolahan arsip audio-visual. Tujuan dari identifikasi adalah untuk memperoleh data tentang pencipta arsip, keterkaitan dengan arsip kertasnya, jenis arsip, dan jumlah arsip yang diolah yang selanjutnya akan digunakan untuk menghitung tenaga, peralatan, dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pengolahan arsip dimaksud. Rangkaian kegiatan identifikasi arsip audio-visual meliputi: a. mencari tahu keberadaan organisasi atau pencipta arsip; b. memeriksa dan mengelompokkan jenis arsip audio-visual yang dihasilkan; c. mengamati dan menganalisis kegiatan yang terekam dalam arsip audiovisual; d. mengamati dan menganalisis keterkaitan informasi yang terekam dalam arsip audio-visual dengan arsip kertasnya; dan e. menghitung jumlah arsip audio-visual. 2. Deskripsi...

- 9-2. Deskripsi Arsip Kegiatan deskripsi merupakan pencatatan yang menggambarkan data secara menyeluruh yang terkandung dalam suatu arsip atau kelompok arsip, baik data mengenai fisik arsip maupun informasi yang terekam di dalamnya. Pendeskripsian dilakukan dengan menggunakan kartu deskripsi. Kegiatan ini merupakan kegiatan penataan informasi arsip yang menghasilkan suatu sarana jalan masuk atau sarana penemuan kembali arsip yang berupa Daftar Arsip. Kegiatan deskripsi arsip audio-visual dilaksanakan sesuai dengan jenis arsipnya sebagai berikut. a. Deskripsi Arsip Citra Bergerak Rangkaian kegiatan deskripsi arsip citra bergerak (film dan video) meliputi: 1) memeriksa bahan dasar arsip film dan video; 2) meneliti jenis copy dan format serta ukuran arsip film dan video; 3) memeriksa dan meneliti kualitas warna dan suara arsip film dan video; 4) memeriksa tingkat kerusakan arsip film dan video; 5) meneliti dan menganalisis judul, subjudul atau subyek yang terkandung dalam arsip film dan video; 6) meneliti dan menganalisis siapa atau tokoh yang ada atau terekam dalam arsip film dan video; 7) meneliti dan menganalisis lokasi yang terekam dalam arsip film dan video; 8) memeriksa dan meneliti bahasa yang terekam dalam arsip film dan video; 9) meneliti dan menganalisis serta membuat sinopsis arsip film dan video; 10) menentukan klasifikasi arsip film dan video; 11) meneliti dan menganalisis kapan terjadinya (kurun waktu) informasi yang terekam dalam arsip film dan video; 12) meneliti dan menganalisis durasi atau masa putar arsip film dan video; 13) meneliti dan menganalisis kapan dan siapa yang memproduksi arsip film dan video; dan 14) mencantumkan lokasi penyimpanan arsip film dan video yang meliputi: nomor mobile file, nomor rak, dan nomor baris. Contoh...

- 10 - Contoh deskripsi arsip film/video: Judul : Peresmian Subjudul : Presiden RI Meresmikan Pembukaan Konferensi dan Pameran Internasional III Indonesia Gas 2007 Nomor Kaset : 174 Tipe Kaset : DVCAM 64 Durasi : 45 menit 38 detik Warna : Warna Suara : Stereo Bahasa : Bahasa Indonesia Tokoh : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Lokasi : Jakarta Convention Center (JCC) Kurun Waktu/Tahun : 2007 Sinopsis : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di JCC disambut Menteri ESDM. Acara dimulai dengan sambutan Menteri ESDM, Penandatanganan MoU, Sambutan Presiden RI, Peninjauan Pameran. Klasifikasi : Peresmian Produksi : Biro Pers dan Media Tahun Produksi : 2007 Editor : Suroyo Lokasi Simpan : Ruang Arsip Video A b. Deskripsi Arsip Gambar Statik Rangkaian kegiatan deskripsi arsip gambar statik (foto) meliputi: 1) memeriksa dan meneliti bentuk, format/ukuran, dan kondisi arsip foto; 2) memberikan nomor file untuk arsip foto, yang meliputi nomor kotak dan nomor amplop foto; 3) memberikan lokasi penyimpanan arsip foto, yang meliputi nomor mobile file, nomor rak, dan nomor baris; 4) memberikan nomor negatif dan nomor positif pada arsip foto; 5) menghitung jumlah negatif dan jumlah positif arsip foto; 6) mencantumkan jenis warna arsip foto; 7) mencantumkan ukuran arsip foto; 8) memeriksa dan meneliti kurun waktu dan lokasi dari informasi yang terekam dalam arsip foto; 9) meneliti dan menentukan klasifikasi arsip foto; 10) meneliti...

- 11-10) meneliti dan menentukan nama-nama tokoh yang terekam dalam arsip foto; 11) meneliti dan menganalisis serta membuat ringkasan isi atau informasi yang terekam dalam arsip foto; dan 12) mencantumkan juru foto. Contoh deskripsi arsip foto: Nomor File : 970425.1C.02 Tanggal : 25 April 1997 Tempat : Karawang, Jawa Barat Acara : Presiden Soeharto Menghadiri Acara Peresmian Kawasan Industri Kecil Citarum dan Pabrik- Pabrik di Bawah Perusahaan Texmaco Group Lokasi Simpan : Ruang Arsip Foto Nomor Negatif : 15877.B Jumlah Negatif : 1 Warna : Berwarna Ukuran : Ukuran Negatif 36 Kurun Waktu/Tahun : 1997 Lokasi : Karawang Klasifikasi : Peresmian Nama Tokoh : Presiden Soeharto Juru Foto : Tohir c. Deskripsi Arsip Rekaman Suara Rangkaian kegiatan deskripsi arsip rekaman suara (kaset) meliputi: 1) memeriksa bahan dasar arsip rekaman suara; 2) memberikan nomor arsip yang terdiri dari nomor urut, tempat, dan tahun pembuatan pada arsip rekaman suara; 3) meneliti siapa yang memproduksi arsip rekaman suara; 4) memeriksa dan meneliti jenis format arsip rekaman suara; 5) memeriksa dan meneliti tanggal rekaman arsip rekaman suara; 6) menghitung dan meneliti kecepatan informasi yang terekam dalam arsip rekaman suara; 7) menghitung dan meneliti durasi arsip rekaman suara; 8) meneliti jenis suara yang terekam pada arsip rekaman suara; 9) memeriksa dan meneliti mutu suara yang terekam dalam arsip rekaman suara; 10) meneliti dan menentukan asal koleksi arsip rekaman suara; dan 11) meneliti...

- 12-11) meneliti dan menganalisis serta membuat ringkasan isi atau informasi yang terekam dalam arsip rekaman suara. Contoh deskripsi arsip rekaman suara: Nomor Arsip : 14/Bangka/2006 Produksi : Biro Naskah dan Penerjemahan Format : Master Tanggal Rekaman : 28 Juni 2006 Kecepatan : 9 cm/menit Durasi : AB. 58 Menit Jenis Suara : Stereo Mutu Suara : Baik Asal Koleksi : Bagian Verbatim Ringkasan Isi : Sambutan Presiden RI pada Peresmian Jembatan Air Layang pada tanggal 28 Juni 2006 di Bangka Belitung 3. Penataan Arsip a. Penataan Arsip Citra Bergerak 1) Penataan Arsip Film Rangkaian kegiatan penataan Arsip Film meliputi: 1) memeriksa adanya tanda/disposisi arsip film yang akan disimpan; 2) memeriksa kelengkapan berkas arsip film yang akan disimpan; 3) memeriksa kondisi fisik arsip film; 4) memasukkan film ke dalam tempat film; 5) membuat label untuk arsip film; 6) menempel label pada tutup dan samping tempat film; 7) meletakkan can secara horisontal pada rak arsip; dan 8) meletakkan nomor kecil pada tumpukan paling bawah. 2) Penataan Arsip Video Rangkaian kegiatan penataan Arsip Video meliputi: 1) memeriksa adanya tanda/disposisi arsip video yang akan disimpan; 2) memeriksa kelengkapan berkas arsip video yang akan disimpan; 3) memeriksa kondisi fisik arsip video; 4) memasukkan video cassette ke dalam kotak penyimpanannya; 5) membuat...

- 13-5) membuat dan menempelkan label untuk video cassette dan kotak penyimpanannya; dan 6) menempatkan video secara vertikal pada rak arsip. b. Penataan Arsip Gambar Statik 1) Penataan Arsip Foto Positif Rangkaian kegiatan penataan arsip foto meliputi: a) melakukan kegiatan deskripsi arsip foto; b) menyusun skema pengaturan arsip foto; c) melakukan manuver kartu deskripsi arsip foto; d) melakukan manuver fisik arsip foto; e) memasukan foto ke dalam amplop yang telah diberi nomor urut; f) memasukkan amplop foto ke dalam kotak foto dan disusun berdasarkan tema dan subtema sesuai dengan skema pengaturan arsip yang telah dibuat; g) membuat sekat 1 dan 2 untuk memisahkan antara tema dan subtema di dalam kotak foto; h) mencantumkan kode pemilik arsip foto; dan i) menyusun kotak foto berdasarkan nomor urut pada rak arsip. 2) Penataan Arsip Foto Negatif Rangkaian kegiatan penataan arsip foto negatif meliputi: a) mengelompokkan foto negatif berdasarkan peristiwa atau subjek foto negatif; b) memasukkan foto negatif pada amplop foto; c) mencantumkan kode klasifikasi pada pembungkus atau amplop foto negatif; d) mencantumkan nomor roll dan tahun pemotretan pada amplop foto negatif; e) memasukkan amplop foto negatif ke dalam kotak foto dan disusun berdasarkan tema dan subtema sesuai dengan skema pengaturan arsip yang telah dibuat; f) membuat sekat 1 dan 2 untuk memisahkan antara tema dan subtema di dalam kotak foto; g) mencantumkan kode pemilik arsip foto; dan h) menyusun kotak foto negatif berdasarkan nomor urut pada rak arsip. c. Penataan...

- 14 - c. Penataan Arsip Rekaman Suara Rangkaian kegiatan penataan arsip rekaman suara (kaset) meliputi: 1) mencantumkan nomor arsip pada kaset dan kotak kaset; 2) memasukkan kaset ke dalam kotak kaset; dan 3) menyusun kotak kaset secara vertikal pada rak arsip. 4. Penyusunan Sarana Temu Balik Sarana temu balik merupakan cara untuk menemukan kembali arsip yang diperlukan dan disusun dalam bentuk Daftar Arsip, yang merupakan kumpulan hasil deskripsi arsip audio-visual yang telah dikelompokkan berdasarkan jenis arsip audio-visual dan klasifikasi atau permasalahannya. Sarana temu balik ini dapat disusun secara manual dalam bentuk Daftar Arsip atau otomatis dengan menggunakan komputer yaitu dengan memasukkan seluruh metadata dari arsip audio-visual dalam bentuk database. Dalam proses penyusunan daftar arsip audio-visual, setelah kartu deskripsi dibuat lalu dikelompokkan berdasarkan klasifikasi dengan berpedoman pada skema pengaturan arsip melalui cara memanuver kartu deskripsi tersebut dan dilanjutkan dengan memanuver fisik arsipnya. Daftar Arsip audio-visual tergantung pada jenis arsipnya, seperti untuk arsip citra bergerak yang terdiri dari arsip film dan video, daftar arsipnya disebut Daftar Arsip Film dan Daftar Arsip Video, sedangkan untuk arsip gambar statik (foto), daftar arsipnya disebut Daftar Arsip Foto. Daftar arsip rekaman suara (kaset) disebut Daftar Arsip Kaset. BAB IV...