Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari

dokumen-dokumen yang mirip
Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

PUASA RAJAB. Berikut ini adalah beberapa hadits lemah yang menerangkan tentang keutamaan Puasa Rajab

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

BID AH SHALAT RAGHAIB

Muharram, Ketika kemuliaannya ternoda..

Bismillahirrahmanirrahim

PUASA DI BULAN RAJAB

Bukti Cinta Kepada Nabi

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Perayaan Tahun Baru Islam

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Koreksi Ritual di Bulan Rajab

HADITS LEMAH DAN PALSU SEPUTAR RAJAB

Keistimewaan Hari Jumat

Meraih Sifat Qona ah (Merasa Kecukupan)

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Khutbah Jumat: Hakikat Takwa Kepada Allah

3 Wasiat Agung Rasulullah

Renungan Pergantian Tahun

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

E٤٢ J٣٣ W F : :

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang


DI BULAN SUCI RAMADHAN

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Bimbingan Islam di Musim Hujan

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Tafsir Surat Al-Ikhlas

Mengimani Kehendak Allah

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Allah Telah Mewajibkan Haji Kepada Kalian

Serba-Serbi Bulan Sya ban

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

Suap Mengundang Laknat

Menggemarkan Shalat Sunnah Rawatib

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Mensyukuri Nikmat Al Quran

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Tauhid Yang Pertama dan Utama

PANDUAN I TIKAF RAMADHAN Oleh Nor Kandir ( edisi Ramadhan 1437 H)

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Umur Untuk Amal Shaleh

LIMA FAEDAH PUASA SYAWAL At Tauhid edisi V/38 Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

: : :

SHALAT-SHALAT SUNNAH (Ustzh. Dian, S.Ag, M.Ag, Dosen STAI Bina Madani, Tangerang)

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Seputar Bulan Sya'ban

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Merasakan Manisnya Keimanan

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Mengangkat Kedua Tangan Saat Qunut

Merenungi Firman Allah Ta ala

Takwa dan Keutamaannya

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

BILA SYA BAN TELAH TIBA

Apa yang Dianjurkan Setelah Selesai Witir

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Transkripsi:

Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari www.muslim.or.id Penyebar: Iman Daryanto [http://www.ebookislamgratis.wordpress]

Buletin At Tauhid Edisi 18 Tahun X Segala puji bagi Allah Rabb Semesta Alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan para pengikut beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Ta ala karena pada saat ini kita - memasuki salah satu bulan haram yaitu bulan Rajab (bulan Mei 2014-red). Apa saja yang ada di balik bulan Rajab dan apa saja amalan di dalamnya? Insya Allah dalam artikel yang singkat ini, kita akan membahasnya. Semoga Allah memberi taufik dan kemudahan untuk menyajikan pembahasan ini di tengah-tengah pembaca sekalian. Rajab di Antara Bulan Haram Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta ala berfirman (yang artinya), Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu (QS. At Taubah: 36) Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya ban. (HR. Bukhari dan Muslim) Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah (1) Dzulqo dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab. Di Balik Bulan Haram Lalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya la rahimahullah mengatakan, Dinamakan bulan haram karena dua makna. Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian. [http://ebookislamgratis.wordpress.com] Page 2

Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. (Lihat Zaadul Maysir, tafsir surat At Taubah ayat 36) Ibnu Abbas mengatakan, Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak. (Latho-if Al Ma arif, 207) Mengkhususkan Shalat Tertentu dan Shalat Roghoib di bulan Rajab Tidak ada satu shalat pun yang dikhususkan pada bulan Rajab, juga tidak ada anjuran untuk melaksanakan shalat Roghoib pada bulan tersebut. Shalat Roghoib atau biasa juga disebut dengan shalat Rajab adalah shalat yang dilakukan di malam Jum at pertama bulan Rajab antara shalat Maghrib dan Isya. Di siang harinya sebelum pelaksanaan shalat Roghoib (hari kamis pertama bulan Rajab) dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Jumlah raka at shalat Roghoib adalah 12 raka at. Di setiap raka at dianjurkan membaca Al Fatihah sekali, surat Al Qadr 3 kali, surat Al Ikhlash 12 kali. Kemudian setelah pelaksanaan shalat tersebut dianjurkan untuk membaca shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebanyak 70 kali. Di antara keutamaan yang disebutkan pada hadits yang menjelaskan tata cara shalat Raghaib adalah dosanya walaupun sebanyak buih di lautan akan diampuni dan bisa memberi syafa at untuk 700 kerabatnya. Namun hadits yang menerangkan tata cara shalat Roghoib dan keutamaannya adalah hadits maudhu (palsu). Ibnul Jauzi meriwayatkan hadits ini dalam Al Mawdhu aat (kitab hadits-hadits palsu). Ibnul Jauziy rahimahullah mengatakan, Sesungguhnya aku melihat mereka di bulan Ramadhan dan tatkala mereka melaksanakan shalat tarawih, kok tidak bersemangat seperti melaksanakan shalat ini?! Namun shalat ini di kalangan masyarakat umum begitu urgent. Sampai-sampai orang yang biasa tidak hadir shalat Jama ah pun ikut melaksanakannya. (Al Mawdhu aat, 2/125-126) [http://ebookislamgratis.wordpress.com] Page 3

Shalat Roghoib ini pertama kali dilaksanakan di Baitul Maqdis, setelah 480 Hijriyah dan tidak ada seorang pun yang pernah melakukan shalat ini sebelumnya. (Al Bida Al Hawliyah, 242) Ath Thurthusi mengatakan, Tidak ada satu riwayat yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam melakukan shalat ini. Shalat ini juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu anhum, para tabi in, dan salafush sholeh semoga rahmat Allah pada mereka-. (Al Hawadits wal Bida, hal. 122. Dinukil dari Al Bida Al Hawliyah, 242) Mengkhususkan Berpuasa di Bulan Rajab Syaikhul Islam mengatakan, Adapun mengkhususkan bulan Rajab dan Sya ban untuk berpuasa pada seluruh harinya atau beri tikaf pada waktu tersebut, maka tidak ada tuntunannya dari Nabishallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat mengenai hal ini. Juga hal ini tidaklah dianjurkan oleh para ulama kaum muslimin. Bahkan yang terdapat dalam hadits yang shahih (riwayat Bukhari dan Muslim) dijelaskan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa banyak berpuasa di bulan Sya ban. Dan beliau dalam setahun tidaklah pernah banyak berpuasa dalam satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya ban, jika hal ini dibandingkan dengan bulan Ramadhan. Adapun melakukan puasa khusus di bulan Rajab, maka sebenarnya itu semua adalah berdasarkan hadits yang seluruhnya lemah (dho if) bahkan maudhu (palsu). Para ulama tidaklah pernah menjadikan hadits-hadits ini sebagai sandaran. Bahkan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits yang maudhu (palsu) dan dusta. (Majmu Al Fatawa, 25/290-291) Bahkan telah dicontohkan oleh para sahabat bahwa mereka melarang berpuasa pada seluruh hari bulan Rajab karena ditakutkan akan sama dengan puasa di bulan Ramadhan, sebagaimana hal ini pernah dicontohkan oleh Umar bin Khaththab. Ketika bulan Rajab, Umar pernah memaksa seseorang untuk makan (tidak berpuasa), lalu beliau katakan, Janganlah engkau menyamakan puasa di bulan ini (bulan Rajab) dengan bulan Ramadhan. (Riwayat ini dibawakan oleh Syaikhul Islam dalam Majmu Al Fatawa, 25/290 dan beliau mengatakannya shahih. Begitu [http://ebookislamgratis.wordpress.com] Page 4

pula riwayat ini dikatakan bahwa sanadnya shahih oleh Al Albani dalam Irwa ul Gholil) Adapun perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk berpuasa di bulan-bulan haram yaitu bulan Rajab, Dzulqo dah, Dzulhijjah, dan Muharram, maka ini adalah perintah untuk berpuasa pada empat bulan tersebut dan beliau tidak mengkhususkan untuk berpuasa pada bulan Rajab saja. (Lihat Majmu Al Fatawa, 25/291) Imam Ahmad mengatakan, Sebaiknya seseorang tidak berpuasa (pada bulan Rajab) satu atau dua hari. Imam Asy Syafi i mengatakan, Aku tidak suka jika ada orang yang menyempurnakan puasa satu bulan penuh sebagaimana puasa di bulan Ramadhan. Beliau berdalil dengan hadits Aisyah yaitu Aisyah tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh pada bulan-bulan lainnya sebagaimana beliau menyempurnakan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. (Latho-if Ma arif, 215) Ringkasnya, berpuasa penuh di bulan Rajab itu terlarang jika memenuhi tiga point berikut: 1. Jika dikhususkan berpuasa penuh pada bulan tersebut, tidak seperti bulan lainnya sehingga orang-orang awam dapat menganggapnya sama seperti puasa Ramadhan. 2. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut adalah puasa yang dikhususkan oleh Nabishallallahu alaihi wa sallam sebagaimana sunnah rawatib (sunnah yang mengiringi amalan yang wajib). 3. Jika dianggap bahwa puasa di bulan tersebut memiliki keutamaan pahala yang lebih dari puasa di bulan-bulan lainnya. (Lihat Al Hawadits wal Bida, hal. 130-131. Dinukil dari Al Bida Al Hawliyah, 235-236) [http://ebookislamgratis.wordpress.com] Page 5

Catatan penting Banyak tersebar di tengah-tengah kaum muslimin sebuah riwayat dari Anas bin Malik. Beliau mengatakan, Ketika tiba bulan Rajab, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa mengucapkan, Allāhumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya ban wa ballighnaa Ramadhan [Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan]. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam musnadnya, Ibnu Suniy dalam Amalul Yaum wal Lailah. Namun perlu diketahui bahwa hadits ini adalah hadits yang lemah (hadits dho if) karena di dalamnya ada perowi yang bernama Zaidah bin Abi Ar Ruqod. Zaidah adalah munkarul hadits(banyak keliru dalam meriwayatkan hadits) sehingga hadits ini termasuk hadits dho if. Hadits ini dikatakan dho if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiqmisykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Imam Ahmad. Demikian pembahasan kami mengenai amalan-amalan di bulan Rajab dan beberapa amalan yang keliru yang dilakukan di bulan tersebut. Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayah kepada kaum muslimin. Semoga Allah menunjuki kita ke jalan kebenaran. Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc Dipublikasikan ulang dari www.muslim.or.id [http://ebookislamgratis.wordpress.com] Page 6