DESAIN BATIK CANTING CAP BERBANTUAN KOMPUTER

dokumen-dokumen yang mirip
Kerajinan Batik Tulis

Written by Anin Rumah Batik Friday, 20 December :46 - Last Updated Friday, 20 December :57

KRiYA TEKSTIL DAN BATIK 1 OLEH: TITY SOEGIARTY JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

SENI KERAJINAN BATIK TEKNIK/PROSES MEMBATIK. Oleh: ISMADI PEND. SENI KERAJINAN JUR. PEND. SENI RUPA FBS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGUATAN INDUSTRI BATIK NASIONAL DALAM MENGHADAPI ACFTA DAN MEA

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

SENI KERAJINAN BATIK. Oleh : Ismadi Pendidikan Seni Kerajinan Jur. Pend. Seni Rupa FBS UNY

Form Daftar Har. No. Nama Barang Harga (Rp) Kompor. Wajan. 12 Wajan khusus batik Wajan batik biasa Canting

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB. III PROSES PENCIPTAAN. kriya tekstil berupa kain panjang, dalam hal ini data data yang dijadikan acuan

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Identifikasi Objek Perancangan

Bangga Menggunakan Batik Tulis. PROFIL PERUSAHAAN

WORKSHOP BATIK BAGI GURU DAN MASYARAKAT SEKITAR PESANTREN DARUL FIKRI 1. Oleh: Ismadi FBS UNY

BASIC TECHNOLOGY EDUCATION (PTD)

KEGIATAN MEMBATIK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN (Studi Deskriptif di TK Muslimat Salafiyah Karangtengah Pemalang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

Bayu Wirawan D. S. 1, Hazbi As Siddiqi 2. Dosen Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu

PELESTARIAN BUDAYA BANGSA INDONESIA MELALUI PRODUK BATIK Oleh : Nanie Asri Yuliati PTBB FT UNY

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. Nama daerah :tahi kotok (Sunda), kenikir (Jawa)

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

DAFTAR ISI. Aan Sukmana, 2011 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS) KRIYA TEKSTIL

KAJIAN TEKNIK PRODUKSI BATIK DI PERUSAHAAN BATIK DANAR HADI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN DESAIN

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Perkembangan perekonomian di era globalisasi sekarang ini, sangat ketat dan

Penelitian otomasi pada industri batik pernah dilakukan oleh Wibisono,et al (2010), berupa perancangan dan pengembangan prototipe mesin cap batik

BAB IV VISUALISASI. sesuai dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Pengembangan visual desain batik

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

STUDI DESAIN DAN MOTIF HIAS BATIK GAJAH OLING PRODUKSI SANGGAR BATIK SAYU WIWIT BANYUWANGI ARTIKEL ILMIAH OLEH MUTIARA ZEHAN NIM

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

Rasjoyo MODEL. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ayo Belajar Batik. untuk Kelas V SD dan MI PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MEMBATIK DI SMP TERBUKA 1 TARUB KABUPATEN TEGAL

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017

NOMOR 314 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. adalah salah satu tekstil tradisi yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kota Jakarta Barat D.K.I. Jakarta Batik Betawi

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

BATIK WAHYU TUMURUN KARYA KELOMPOK BATIK SRI KUNCORO IMOGIRI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Teknik dasar BATIK TULIS

PENGARUH KONSENTRASI GARAM RED B TERHADAP KUALITAS HASIL PEWARNAAN PADA BATIK KULIT KAYU JOMOK MENGGUNAKAN ZAT WARNA NAPTHOL TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

BATIK TULIS KONTEMPORER DI DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

Rasjoyo MODEL. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ayo Belajar Batik. untuk Kelas VI SD dan MI PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)

BATIK SERAGAM PESERTA DIDIK SMA N 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA

LAPORAN HASIL PPM PENYULUHAN KETRAMPILAN BATIK TULIS PADA KELOMPOK PKK DUSUN DERO KEPANJEN WEDOMARTANI SLEMAN YOGYAKARTA

DINAMIKA PENGRAJIN KAIN BATIK DI WIJIREJO, PANDAK, KABUPATEN BANTUL

of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.

BAB V KAJIAN TEORI. Batik di Cirebon adalah langgam arsitektur Neo-Vernakular. Dalam bahasa. Yunani, neo memiliki arti baru, sedangkan vernakular

Ujian Tengah Semester Pengenalan Teknologi Dasar (PTD) Kelas VII

TEKNIK PEMBUATAN IKAT CELUP DAN PEWARNAAN

Written by Anin Rumah Batik Tuesday, 06 November :59 - Last Updated Tuesday, 06 November :10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

PENCIPTAAN BATIK MEDAN

Kajian Batik Tulis Riau

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik

Bab 2 Tinjauan Pustaka

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. permukaan kain setelah melalui proses penenunan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori dan penelitian yang relevan 1. Membatik Membatik dalam pembelajaran di sekolah termasuk kegiatan yang

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK

ANALISIS KERAJINAN BATIK TULIS PRODUKSI BERKAH LESTARI GIRILOYO, WUKIRSARI, IMOGIRI, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang saat ini dirasakan hampir di seluruh dunia mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Warna memiliki peranan dan fungsi penting dalam kehidupan yang dapat

ANALISA EFISIENSI PADA USAHA BATIK TRADISIONAL DI KAWASAN X KABUPATEN CIREBON MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN-SIGMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka. Pengertian batik secara etimologis berarti menitikkan malam dengan

Perbedaan Desain Batik Kawung Klasik dan Batik Kawung Modern. Tri Suerni. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BISNIS USAHA BATIK. : Nurrochim Kelas : NIM : Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis

SURVEI POLA GRUP KRISTALOGRAFI BIDANG RAGAM BATIK TRADISIONAL

NO HARI PERTEMUAN WAKTU PELAJARAN MATERI CATATAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kreasi yang mempunyai arti tersendiri, yang kadang-kadang dihubungkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III SURVEY LAPANGAN

Tata Cara Penulisan Laporan Praktikum

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

MAKNA FILOSOFI BATIK Sugiyem Jurusan PTBB FT UNY

Alat dan Teknik Rekalatar Nusantara

PENGARUH KOMPOSISI MALAM TAWON PADA PEMBUATAN BATIK KLOWONG TERHADAP KUALITAS HASIL PEMBATIKAN

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

Transkripsi:

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) DESIN TIK CNTING CP ERNTUN KOMPUTER rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha STRK Salah satu upaya untuk memuaskan konsumen adalah memenuhi permintaan yang diinginkannya. Hal ini berlaku juga untuk desain produk tekstil tradisional yang berupa batik. Variasi motif batik yang banyak dihasilkan selama ini merupakan kreativitas dari desainer maupun pengrajin batik sendiri. Teknologi komputer yang sudah demikian maju dapat membantu desainer batik untuk mensimulasikan hasil desainnya di layar komputer. Dengan mensimulasikan hasil desain, variasi desain akan lebih beragam serta gambaran produk jadi sudah dapat diketahui pada saat desain dilakukan. Dalam mensimulasikan motif batik ini, dikembangkan perangkat lunak (software) desain yang dibantu oleh suatu entitas berupa canting cap. Entitas ini digunakan untuk memberi gambaran motif yang didesain, serta hasilnya dapat digunakan oleh fungsi manufaktur lainnya khususnya fungsi perencanaan proses pembatikan. Kata kunci : desain, batik, canting cap. Pendahuluan Produk yang dihasilkan oleh industri pada waktu ini makin beragam. Macam produk dari satu jenis barang tidak hanya satu dua macam, tetapi bisa puluhan bahkan sampai ratusan macam untuk tiap jenis barang. Hal ini merupakan upaya produsen untuk memuaskan konsumen yang permintaannya semakin beragam. Tiap macam produk mempunyai desain sendiri. Desain produk tidak hanya dibuat oleh desainer atau produsen produk tersebut, tetapi semakin banyak produk dibuat berdasarkan permintaan konsumen atau desain dari konsumen. Untuk menggambarkan ide desain, seseorang desainer kadang memberikan gambaran berupa contoh produk yang sejenis dengan ditambah sketsa kasar produk jadi. Proses ini kadang dapat menyampaikan ide desainer kepada konsumen tentang produk yang akan pakai atau kepada produsen tentang produk yang akan dibuat. Tetapi kadang proses ini tidak dapat menyampaikan ide tersebut. Sehingga banyak dibuat cara-cara untuk menggambarkan produk jadi tersebut misalnya dengan membuat contoh produk jadi atau dengan menggambarkannya lewat layar komputer. Penelitian ini mengembangkan model pendesainan motif tekstil yang dalam kasus ini adalah tekstik batik tradisional yang dibuat dengan bantuan canting cap. Tekstil batik merupakan salah satu hasil kekayaan budaya Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan teknologi yang diciptakan sejak ratusan tahun yang lalu. Pengerjaan tekstil batik dengan bantuan canting cap merupakan perkembangan dari pengerjaan batik yang paling tradisional berupa batik tulis tangan dengan canting. Penggambaran motif desain dilakukan dengan bantuan komputer yang dilengkapi software desain, dengan mengacu pada pengerjaan motif batik yang sebenarnya.

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2 2. Proses Pembuatan atik atik dapat disebutkan macamnya berdasar dari proses pembuatannya. Secara garis besar proses pembuatan batik dibedakan menjadi dua yaitu batik tradisional yang susunan motif maupun cara pembuatannya terikat pada langkah-langkah proses pembuatan secara tradisional dan batik modern yang mempunyai motif dan cara yang tidak terikat dengan cara-cara pembuatan batik tradisional. Proses pembuatan batik itu meliputi proses persiapan dan proses pembuatannya itu sendiri. Yang dimaksud dengan proses persiapan adalah proses untuk mempersiapkan bahan kain polos yang umumnyaa terbuat dari katun dan putih yang sering disebut dengan mori. Kain mori tersebut diproses sehingga kondisinya layak untuk diproses selanjutnya menjadi kain batik. Proses-proses persiapan tersebut yaitu : Memotong, Menjahit Pinggiran, Mencuci atau Ngetel (Ngloyor), Menganji, dan Ngemplong. Sedangkan proses pembuatan kain batik sendiri meliputi menulis atau mencap mori. Yang dimaksud dengan menulis adalah menggambar motif pada kain mori dengan alat canting. Sedangkan mencap adalah mencetak motif pada kain mori dengan canting cap. Canting cap adalah semacam stempel yang terbuat dari plat tembaga yang disusun tegak membetuk sebuah pola. ahan yang dipakai untuk menulis dan mencap mori adalah lilin, yaitu bahan campuran antara parafin, gondorukem dan bahan lainnya. da beberapa macam cara menulis dan mencap mori yaitu :. Membatik atau Mencap Klowong 2. Nembok, Tembokan pertama dan nerusi 3. Membironi, merining, menutup 4. Cap Jeblok 5. Lukisan lilin batik 6. Cara lain untuk resis terhadap warna misalnya kain simbul dan kain jumputan Warna pada kain batik tradisional adalah warna alam yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Warna utama adalah warna soga atau warna coklat yang berasal dari kayu tegerang (Cudrania Javanesis), kulit pohon tingi (Ceriops Candolleana rn), atau kulit soga jambal (Peltophorum Ferrigineum). Sedangkan warna utama lainnya adalah warna biru tua atau wedelan yang berasal dari nila (Indigofera) sehingga kain batik tradisional pada umumnya berwarna coklat, biru atau hitam (campuran coklat dan biru). Pada batik modern warna-warna tersebut diganti dengan zat warna sintetis. Seperti indigo, indigosol, naptol dan rapid, indanthreen, dan lain-lain. Macam macam cara mewarna kain mori adalah :. Medel 4. Coletan dan dulitan 2. Celupan warna dasar 5. Menyoga 3. Menggandung Setelah kain mori ditulis atau dicap dan diwarna, maka kemudian diproses untuk menghilangkan lilin. Proses tersebut ada dua macam, pertama adalah proses penghilangan lilin antara yaitu proses penghilangan sebagian lilin untuk kemudian kain diwarna kembali. Yang termasuk proses ini adalah ngerok dan ngremuk. Sedangkan yang kedua adalah proses penghilangan seluruh lilin yang ada pada kain. Proses ini disebut mbabar, ngebyok atau melorod. Proses pembuatan batik di atas dipisah-pisahkan tiap-tiap proses, sedangkan untuk satu rangkaian proses utuh dari penyiapan mori sampai kain batik jadi untuk batik tradisional dibedabedakan dalam macam-macam teknik pembuatan batik tradisional, yaitu :. atik Kerokan 4. atik Radiosan 7. atik Kelengan 2. atk Lorotan 5. atik Pekalongan 8. atik Monochrome 3. atik edesan 6. atik Kalimantan 9. atik ecak 2

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) Gambar. menunjukkan urutan proses teknik pembuatan batik kerokan dan batik kelengan. Dengan keterangan sebagai berikut. Diambil dua contoh ini untuk mewakili proses batik tradisional yang lengkap yaitu batik kerokan dan proses batik tradisional yang sederhana yaitu batik kelengan. Model pendesainan motif batik yang akan dibuat berdasarkan teknik batik kelengan atau batik monochrome. a. atik Kerokan atik sogan kerokan merupakan tipe pembuatan batik daerah Yogyakarta dan Sala, tetapi kemudian daerah Sala membuat batik secara lorodan. Pekerjaan akhir pada kain batik biasanya dikanji atau tidak dikanji kemudian setelah kering dilipat dan dipres dingin selama satu malam, selanjutnya kain batik tersebut siap untuk disimpan atau dipasarkan. b. atik Kelengan atik kelengan adalah kain batik yang hanya mempunyai satu warna saja, yaitu warna wedelan atau warna biru tua. Jadi dalam proses pembuatan batik ini hanya diwedel setelah mori dicap, kemudian dilorod dan selesailah pembuatan kain batik tersebut. Warna biru yang dipakai untuk medel umumnya adalah nila, pencelupan atau pewarnaan dilakukan berulang-ulang sampai warna biru tua yang dikehendaki. Model pendesainan batik canting cap dengan bantuan komputer ini teknik pembuatan batiknya memakai teknik batik kelengan untuk warna biru tua atau jika dipakai warna yang lain disebut teknik batik monochrome. Pewarnaan pada teknik ini hanya sekali sedangkan pengecapan yang disimulasikan dalam desain juga hanya sekali, sehingga dapat dijadikan sebagai model awal. Memotong mori & dijahit Persiapan dicuci, diketel, dikanji, dikemplong Dicap klowong Dicap nembok Medel Ngerok Mbironi & nyulami Menyoga Melorot a. atik Kerokan. Memotong mori & dijahit Persiapan dicuci, diketel, dikanji, dikemplong Pencapan pertama dan terusan Medel Melorot b. atik Kelengan. Gambar. Urutan Proses Pembuatan atik. 3.Metode Membatik dengan Canting Cap Membatik dengan canting cap atau ngecap ialah pekerjaan membuat batik dengan cara mencapkan lilin batik cair pada permukaan kain seperti pada Gambar 2. lat cap atau disebut canting cap adalah bentuk stempel yang dibuat dari plat tembaga yang disusun membentuk suatu motif. Motif canting cap kebanyakan merupakan yang dapat disusun secara berjajar ataupun berbaris. Canting cap terdiri dari tiga bagian, seperti pada Gambar 3. yaitu : 3

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2. agian muka, berupa susunan plat tembaga yang membetuk pola batik. 2. agian dasar, tempat melekatnya bagian muka. 3. Tangkai cap untuk memegang bila dipakai untuk mencap. Wajan Kain mori Canting cap Kompor Gambar 3. Proses Pengecapan. Tangkai Cap agian Dasar agian Muka Gambar 2. Canting Cap eserta agian-bagiannya. 4. Pola Langkah Pengecapan erdasar pada pola batik dan bentuk capnya, maka terdapat beberapa cara menyusun cap pada permukaan kain, yang disebut jalan pengecapan (lampah). eberapa jalan pengecapan antara lain :. Tubruk : bergeser satu langkah ke kanan dan satu langkah ke muka. 2. Ondo-ende : bergeser satu langkah ke kanan dan setengah langkah ke muka atau satu langkah ke muka dan setengah langkah ke kanan. 3. Parang : sistem parang ini jalannya cap menurut arah garis miring, bergeser satu langkah atau setengah langkah dari sampingnya. 4. Mubeng (berputar) : bila jalannya cap digeser melingkar, salah satu sudut cap tetap terletak pada satu titik. 5. Mlampah Sareng (jalan bersama) : yaitu jika satu motif menggunakan dua cap, jalan pengecapan tersebut dengan jalan berdampingan. 5. Model Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer Dalam mengembangkan model desain batik canting cap berbantuan komputer, metode untuk menghasilkan motif sesuai yang diinginkan desainer adalah memanfaatkan motif canting 4

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) cap yang tersedia untuk disusun menjadi motif baru yang diinginkan. Metode pendesainannya seperti menempelkan pola kecil-kecil pada suatu bidang gambar untuk menghasilkan suatu kesatuan pola yang lebih besar. Pola-pola kecil ini menggantikan sebuah canting cap yang sesungguhnya untuk memberikan gambaran motif batik yang diinginkan. Peletakkan canting cap dapat dilakukan sekehendak pendesain walaupun sebenarnya tiap macam canting cap mempunyai aturan tersendiri dalam meletakkannya pada bidang gambar. 4 3 4 3 2 2 3 4 a. Pola Pengecapan Tubruk. b. Pola Pengecapan Ondo-ende. 4 3 2 4 2 2 2 3 c. Pola Pengecapan Parang. d. Pola Pengecapan Mubeng. e. Pola Pengecapan Mlampah Sareng. Gambar 4. Macam-macam Pola Langkah Pengecapan. Gambar 5. memberikan gambaran bagaimana membuat sebuah motif batik yang akan digunakan sebagai taplak meja. Motif taplak meja tersebut dibuat dengan menyusun lima macam pola canting cap, yaitu cap bakal, cap garan mubeng, cap lar, cap bates, dan cap pinggiran. Walaupun lima macam cap tersebut dapat disusun sekehendak desainer tetapi tiap macam cap sebenarnya mempunyi aturan dalam menyusunnya. Misalnya cap bakal sebaiknya disusun saling berdempetan dengan arah yang tetap memenuhi bidang yang diinginkan. Cap garan mubeng (berputar) sebaiknya disusun paling tidak empat buah dan arah penyusunnannya berputar. Cap bates disusun memanjang dan digunakan untuk membatasi antara dua bidang pola yang berbeda. Cap pinggiran untuk membatasi antara bidang yang bermotif dengan bidang yang polos. Sedangkan cap lar diletakkan di tiap sudut bidang dengan arah ke dalam. Jika aturan peletakkan pola cap tersebut dilaksanakan maka akan menjadi suatu motif batik taplak meja seperti terlihat pada Gambar 6. Warna hitam adalah warna kain, sedangkan motif tidak berwarna (putih) karena dalam pewarnaan kain mori tertutup oleh lilin. 5

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2 pinggiran bates lar bakal garan pembatas Gambar 5. Metode Pendesainan mubeng atik Canting Cap. Gambar 6. Hasil Pendesainan atik. asis Data ahan asis Data Warna Program Desain erbantuan Canting Cap (Design by Canting Cap) asis Data Canting Cap Data Canting Cap Perencanaan Proses Gambar Motif Jadi Gambar 7. Diagram Sistem Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer. 6. Diagram Sistem Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer Dengan melihat model desain batik canting cap berbantuan komputer di atas dibuat diagram sistem desain batik canting cap berbantuan komputer seperti pada Gambar 7. Diagram sistem desain batik canting cap berbantuan komputer ini mengintegrasikan kebutuhan desainer akan komponen yang digunakan untuk mendesain. eberapa komponen yang harus dikembangkan basis datanya adalah bahan, canting cap, dan warna. 6

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) Dalam Tabel, basis data bahan menyimpan data berupa lebar dan panjang macammacam kain mori yang dipakai sebagai bahan kain. asis data canting cap merupakan basis data yang kompleks. Dilihat dari macam canting cap yang dipakai sampai macam motif yang dihasilkan oleh jenis cap tertentu atau gabungan dari dua buah cap akan memberikan motif yang berbeda-beda. asis data warna memberikan variasi warna pada motif batik yang dihasilkan oleh susunan canting cap. Sebagai dasar pengembangan basis data ini adalah untuk jenis batik kelengan atau batik monochrome, dimana warna batik hanya satu macam. Jika basis data warna ini sudah baik maka dapat dikembangkan untuk jenis batik sogan dan wedelan yang mempunyai variasi warna lebih banyak. Tabel. asis Data ahan. Kode ahan Contoh ahan L90 Volissima L05 Primissima L07 Primissima L5 irkolin 5 Tabel 2. asis Data Warna. Kode Warna Warna ahan Pewarna Komposisi RG -xxx iru - Nila 0,0,53 - Naptol S-O C-xxx Coklat - Teger, tingi, jambal 02,5,0 - Naptol S-L K-xxx Kuning - Sari Kuning 225,225,0 - Naptol S-G M-xxx Merah - Naptol S-O 204,0,0 asis data bahan pada Tabel 2. menunjukkan data lebar bahan yang digunakan, karena bahan kain yang dipergunakan biasanya dalam bentuk rol-rolan yang mempunyai panjang sekitar 50 yard dan lebarnya tergantung jenisnya. Ukuran kain yang dibutuhkan kadang membutuhkan lebar yang lebih dari 5 cm sehingga perlu sambungan kain. Sedangkan panjang kain yang dibutuhkan biasanya tidak lebih panjang dari 50 yard. Sehingga jenis ukuran kain lebih sering disebutkan dengan lebarnya. asis data warna mengambil warna dasar pada warna batik tradisional. Warna-warna tersebut dahulunya didapat dari zat warna alam seperti nila, teger, tingi, jambal, dan sari kuning, sedangkan dewasa ini lebih banyak digunakan zat warna sintetis. Kode huruf,c,k,m menunjukkan jenis warna sedangkan kode 3 angka dibelakang menunjukkan nomor warna untuk tiap jenis warna. Untuk menampilkan warna di layar monitor, program komputer menggunakan komposisi dari campuran tiga warna dasar piksel monitor yaitu merah hijau biru (RG/Red Green lue). Sehingga untuk tiap kode warna selalu ada komposisi RG-nya. Format basis data canting cap dibuat penggolongannya berdasar dari klasifikasi canting cap seperti terlihat pada Tabel 3. Penggolongan jenis motif canting cap didasarkan pada dominasi penggunaan. Canting cap utama digolongkan utama karena pada satu lembar kain batik penggunaan canting cap ini amat dominan memenuhi hampir seluruh luasan kain. Sedangkan canting cap tambahan hanya dicapkan pada bagian-bagian tertentu saja, untuk 7

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2 melengkapi motif canting cap utama. Seperti terlihat pada contoh motif taplak meja di atas. Motif canting cap bakal hampir memenuhi seluruh bagian taplak, sedangkan motif pinggiran dan lar hanya menempati bagian tertentu saja. Tabel 3. Klasifikasi Canting Cap. Golongan Sub Golongan Pola Pengecapan Contoh Klowong / Putihan Tubruk, Ende, Mlampah Sareng Tembokan Tubruk, Ende, Mlampah Sareng Nitik Tubruk, Ende, Mlampah Sareng Canting Utama Granitan Tubruk, Ende, Mlampah Sareng akal Tubruk Garan Muter Parang Ceplokan Pinggiran Mubeng (Muter) Parang ebas Memanjang Canting Tambahan Pinggiran ates Sorotan Lar Simbol Memanjang Memanjang berhadapan ebas ebas Format basis data canting cap pada Tabel 4. digunakan untuk data motif yang akan digunakan untuk menyusun desain pada program desain batik canting cap berbantuan komputer. Kode canting digunakan huruf U untuk golongan canting cap utama dan huruf T untuk golongan canting cap tambahan. ngka, 2, dan seterusnya dibelakang huruf menunjukkan sub golongan sesuai Tabel Klasifikasi di atas. Sedangkan empat x dibelakang menunjukkan nomor motif canting cap. Tiap canting cap yang diwakili satu kode selalu mempunyai gambar motifnya yang disimpan pada file gambar yang berformat MP (Windows itmap). Format MP adalah format file gambar yang sederhana tanpa pengkompresan dan dikenal oleh windows dan juga dikenal oleh program Delphi. 8

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) Tabel 4. asis Data Canting Cap. Kode Jenis Contoh Nama File U-xxxx Klowong Sido Mulyo KsidoMulyo.MP U2-xxxx Tembokan Sido Mulyo TsidoMulyo.MP U3-xxxx Nitik Jonggrok Cengkeh JonggrokCengkeh.MP U4-xxxx Granitan Gurdo Sulur GurdoSulur.MP U5-xxxx akal Grompol lit Gurdolit.MP U6-xxxx Garan Muter Kawung Prabu Kembang KwPrbKembang.MP U7-xxxx Parang Parang Kusumo PrgKusumo.MP T-xxxx Ceplokan Kembang Kanthil KbKanthil.MP T2-xxxx Pinggiran Modang Modang.MP T3-xxxx Pinggiran ates Mlinjon Mlinjon.MP T4-xxxx Sorotan Sorotan Gunungan Gunungan.MP T5-xxxx Lar Gurdo Gurdo.MP T6-xxxx Simbol Teratai Teratai.MP Data canting cap merupakan data yang dihasilkan oleh proses pendesainan batik canting cap berbantuan komputer. Data canting cap ini akan digunakan pada fungsi lain selanjutnya di dalam manufaktur. Untuk keperluan tersebut maka data harus disusun formatnya sehingga dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang canting cap yang digunakan, posisinya, dan arah peletakannya. Data tersebut harus mudah diproses kembali untuk fungsi manufaktur selanjutnya. Selain itu data tersebut harus cukup ringkas tidak membutuhkan ukuran file yang besar sehingga mudah untuk ditransfer ke mana saja. Format data yang dikembangkan seperti pada Tabel 5. adalah sebagai berikut : Tabel 5. Fomat Data Canting Cap. agian Isi Contoh Kepala Nama file Jenis bahan kain Ukuran kain Perapian Warna motif Taplak.cap Primisima 0 x 0 cm dijahit -00 adan Canting Kode canting rah canting Posisi canting Canting ke-n Ekor khiran file akhir U5-000 (misal jenis bakal motif kembang jeruk) 90 o 0,0 7. Diagram lir Proses Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer Dengan melihat diagram sistem pada Gambar 7 di atas, maka dibuat aliran proses desain batik canting cap berbantuan komputer seperti pada Gambar 8. luran proses ini menunjukkan langkah-langkah mendesain suatu motif. 9

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2 mulai uka lembar kain baru Penentuan jenis kain Membuat garis pola utama Pemilihan macam cap yang digunakan Penempatan cap pada kain. Sebagai pembatas, isen, atau ceplokan. Lanjutkan desain Penentuan ukuran kain Penyelesaian pinggiran kain Pemilihan warna selesai Gambar 8. Diagram lir Proses Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer.. Mulai Memulai program desain dengan menjalankan software melalui windows. Setelah program berjalan maka akan muncul form yang merupakan ruang untuk membuat desain batik tersebut. 2. uka lembar kain baru Perintah ini dengan mengklik icon yang bergambar kain kosong, yang berarti kita membuka kain baru sebagai media untuk membuat desain batik. Perintah ini seperti perintah New pada beberapa program editor. 3. Penentuan jenis kain Pada saat perintah buka lembar kain baru dilaksanakan maka akan keluar sebuah form yang menanyakan jenis kain apa yang akan kita gunakan. Pada form tersebut terdapat beberapa pilihan kain beserta ukuran lebar kain dan komposisi bahan tiap-tiap kain. Ukuran panjang kain tidak disebutkan karena kain umumnya merupakan gulungan yang panjang, lebih panjang dari ukuran panjang yang diperlukan. 4. Membuat garis pola utama Pembuatan garis pola utama ini untuk menempatkan cap yang berfungsi sebagai pembatas, atau diperlukan untuk membatasi motif cap satu dengan yang lain. Pola garis ini dapat ditentukan sekehendak pendesain. Pola garis ini sudah sedikit memberi gambaran motif kain yang akan didesain. 5. Pemilihan macam cap Setelah pola utama tergambar sekarang dapat ditentukan macam cap yang akan dipakai. asis data cap akan memberikan gambaran jenis cap yang dapat dipilih. Pemilihan jenis cap 0

Desain atik Canting Cap erbantuan Komputer (rif Wibisono dan Isa Setiasyah Toha) ini dapat dilakukan sekehendak dari pendesain. Cap pinggiran biasanya untuk mebatasi dua macam motif atau membatasi dari daerah bermotif dengan daerah yang tak bermotif (polos). 6. Penempatan cap pada kain Cap yang sudah dipilih dapat langsung ditempatkan pada lembar kain. Cap sebagai pembatas jika cap dicetak membentuk garis yang membatasi dua daerah motif. Cap sebagai isen jika cap dicetak memenuhi suatu ruang tertentu yang dibatasi cap pembatas. Cap sebagai isen jika cap tersebut diletakkan di sembarang tempat tidak tergantung cap lainnya. 7. Pilihan melanjutkan desain. Kotak pilihan ini digunakan untuk menanyakan apakah akan melanjutkan desain atau tidak. 8. Penentuan ukuran kain Setelah desain jadi maka ukuran kain dapat ditentukan. Semestinya ukuran kain lebih lebar dari pada desain. Ukuran kain dapat disesuaikan jika pada kotak peenyelesaian pinggiran kain membutuhkan tempat yang lebih lebar daripada ukuran kain yang ada. 9. Penyelesaian pinggiran kain Penyelesaian pinggiran kain berguna untuk menjaga agar anyaman kain tidak rusak mulai dari pinggir. Penyelesaian pinggiran kain ini biasanya berupa penjaitan. isa berupa rumbairumbai benang yang diikat. 0.Pemilihan warna Pemilihan warna disesuaikan dengan basis data warna yang dimiliki program..selesai Setelah program selesai maka program harus disimpan pada suatu file tertentu. Pada waktu menyelesaikan program, secara otomatis program juga membuat file lainnya yang akan digunakan dalam proses selanjutnya. 8. Kesimpulan Permasalahan utama dalam mendesain batik (canting cap) yaitu desainer tidak dapat dengan jelas menampilkan hasil desainnya. Sistem desain batik canting cap berbantuan komputer yang dikembangkan merupakan metode dan alat bantu desain yang dapat memudahkan desainer dalam melaksanakan kegiatannya sehingga akan menambah variasi desain dan diharapkan akan mengurangi waktu desain. Dengan metode ini desainer dapat dengan mudah mencoba beberapa variasi desain dan melihat hasilnya langsung di layar komputer, yang kemudian dapat langsung ditunjukkan kepada konsumen. Sistem yang dikembangkan diharapkan mudah untuk dioperasikan sehingga tidak hanya desainer saja yang dapat menggunakannya tetapi juga dapat dioperasikan oleh konsumen. Format data desain ini dikembangkan untuk data pada fungsi manufaktur yang lain terutama perencanaan proses. Dengan data yang langsung terbentuk pada saat mendesain diharapkan data tersebut lebih akurat dan dapat dengan cepat diproses untuk menghasilkan produk lain sesuai dengan motif yang didesain. Sistem ini akan dikembangkan untuk dioperasikan pada internet sehingga desainer atau konsumen yang berada pada lokasi geografis yang berbeda dengan sistem manufaktur pembatikan dapat mengoperasikannya. Selain itu format data hasil desain telah dipersiapkan untuk pengembangan selanjutnya yang akan mendukung fungsi-fungsi manufaktur pembatikan terutama perencanaan proses pembatikan.

Jurnal Teknologi Industri Vol. V No. Januari 200 : -2 Daftar Pustaka alai esar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan atik, 984, Kumpulan Motif atik, alai esar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan atik, Yogyakarta. Hamzuri, 985, atik Klasik, Penerbit Djambatan, Jakarta. Pranata,, 2000, Pemrograman orland Delphi, ndi Offset, Yogyakarta. Sofia, S. & Pawiro, W., 2000, atik Canting Cap, atik Mekar, Yogyakarta. Susanto, S., 980, Seni Kerajinan atik Indonesia, alai Penelitian atik dan Kerajinan. Swan, T., 995, Foundation of Delphi Development for Windows 95, IDG ooks Worldwide, Inc, Foster City, California. Toha, I. S. & Wibisono, M., 999, Desain Komponen Prismatik erbantuan Feature Pembentuk, Proceeding Seminar Sistem Produksi IV, LSP-IT, andung. Van Roojen, P., 993, atik Design, Pepin Van Roojen Production, msterdam. Lampiran Prototipe Program Desain ini dibuat dengan Delphi, bekerja pada lingkungan Windows. Pull down Menu uttom Menu Ruang mendesain Status Gambar. Tampilan Jendela Menu Prototipe Desain atik Canting Cap berbantuan Komputer Gambar 2. Tampilan Menu Pull Down pada Prototipe Desain. 2