BAB III PERANCANGAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
4 m 3 atau 4000 liter Masukan bahan kering perhari. 6Kg Volume digester yang terisi kotoran. 1,4 m 3 Volume Kebutuhan digester total

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

III. METODOLOGI. Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Desa Bumi Jaya Kec, Anak

BAB II LANDASAN TEORI

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bakar 3.2 Hukum Utama Termodinamika Penjelasan Umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

RANCANG BANGUN REAKTOR BIOGAS TIPE PORTABLE DARI LIMBAH KOTORAN TERNAK SAPI Design of Portable Biogas Reactor Type for Cow Dung Waste

III. METODOLOGI. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

TEKANAN. Tahukah kamu apakah Tekanan itu? Sebelum mengetahui definisi tekanan, marilah kita memahami

Materi Fluida Statik Siklus 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

FIsika FLUIDA DINAMIK

F L U I D A TIM FISIKA

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh: STAVINI BELIA

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

Antiremed Kelas 11 FISIKA

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2014 di Laborartorium

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN


MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB II MOTOR BENSIN DAN MOTOR DIESEL

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 5. TEKANANLatihan Soal 5.2

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR


PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

BAB IV PEMBAHASAN. Percepatan Grafitasi (g) = 9,81m/s 2. Beda ketinggian air (Δh) = 0,83 m

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

FLUIDA STATIS. 1. Perhatikan gambar, tabung yang penuh berisi air keluar melalui lubang A, B dan C

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

Antiremed Kelas 11 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II LANDASAN TEORI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

SEJARAH MOTOR BAKAR DALAM/INTERMAL

BAB II DASAR TEORI. tinggi permukaan cairan dikenal dengan istilah Level.

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN ALAT Gambar 3.1 Skema Pembuatan Biogas 3.1 Menentukan Volume Digester Dalam menentukan besarnya volume digester yang dibutuhkan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu denah tempat yang akan digunakan, volume gas yang dibutuhkan untuk menyalakan generatorset, volume digester, bahan digester yang digunakan, dan alasan memakai disain digester 3.1. Denah Tempat Berdasarkan lokasi tempat yang akan digunakan untuk penempatan unit penghasil biogas. Tempat tersebut berlokasi di samping laboratorium mesin otomotif dengan luas 3 m x 3m 3.2. Volume Digester Digester yang dibuat berbentuk tabung, berikut ini bagaimana menghitung digester untuk menghitung volume. 39

40 a. Digester dalam bentung Horizontal (a) (b) Gambar 3.2 Digester Horizontal b. Digester dengan Bentuk Vertikal Untuk memudahkan penghitungan digester dibuat sketsa dalam posisi vertikal Gambar 3.3 Digester Vertikal Perhitungan Volume digester V = πr 2. t V = 3,14. 40 2. 80 V = 100480 cm 3 V = 0,1 m 3 V = 100 liter

41 3.2. BanyaknyaKotoran Sapi Yang Dibutuhkan Dalam perhitungan untuk menentukan jumlah kotoran sapi yang dibutuhkan untuk menghasilkan biogas yang akan digunakan. Diketahui massa jenis air = 1000 kg/m 3 untuk menentukan massa jenis kotoran sapi yaitu : Diketahui masa kotoran sapi = 12,375 kg dengan di masukan pada ember dengan volume ember yang digunakan = 0,009 m 3 Sehingga massa jenis kotoran sapi = 1375 kg/m 3 a. Volume digester 0,1 m 3 = 100 liter b. Volume bubur kotoran yaitu 3/4 dari volume digester dan perbandingan air dan kotoran sapi yaitu 1 : 1 V = 3 4.0,1 m3 V = 0,075m 3 volume digester yang di isi bubur kotoran sapi c. Jadi air sebanyak 0,0375 m 3 dan kotoran sapi 0,0375 m 3 d. Kotoran sapi yang dibutuhkan (kg) = Volume kotoran sapi x massa jenis kotoran sapi = 0,0375 m 3. 1375 kg/m 3 = 51,56 kg e. Air yang dibutuhkan = volume air yang dibutuhkan x massa jenis air = 0,0375 m 3. 1000 kg/m 3 = 37,5 kg 3.3. Bahan Digester Bahan yang digunakan adalah fiber, dikarenakan a. Fiber tidak dapat terkena korosi, sehingga bahan lebih tahan lama. b. Fiber merupakan isolator yang cukup baik terhadap perubahan temperatur yang akan mempengaruhi kondisi didalam digester.

42 3.3.1 Disain Digester Disain digester yang digunakan berbentuk tabung,karena digester dibuat tipe kontinyu,sehinggadisain untuk dan pada bagian bawahnya dibuat pipa saluran keluaran. Hal ini sesuai dengan rumus dari tekanan yaitusehingga saat ditambahkan slurry pada saat volume digester maksimal maka secara otomatis slurry bagian bawah akan keluar karena tertekan oleh slurry bagian atas. Semakin kecil luas penampangnya maka semakin besar tekanan. (a) (b) Gambar 3.4 Digester 3.4 Volume Penampung Gas 3.4.1. Volume penampung Volume penampung gas disesuaikan dengan luas tempat yang tersedia dan berapa volume gas yang dibutuhkan. Volume gas yang dibutuhkan, untuk menghindari kelebihan gas, maka dibuat volume penampung lebih besar dari gas yang dibutuhkan yaitu dengan perhitungan : Volume Penampung Gas = V = πr 2. t V = π0,315 2. 2 V = 0,62 m 3

43 3.4.2. Water Trap Water trap atau penjebak air berfungsi untuk menjebak air yang terdapat pada biogas agar tidak ikut terbakar pada mesin pembakaran karena dapat mengurangi efisiensi motor bakar jika bahan bakar yang digunakan tercampur oleh air, lubang pembung gas lebih, lubang pembuangan terdapat pada 20-25 cm di atas pipa saluran, agar gas tidak ikut trbung percuma, dan terbung apabila gas pada penampungan telah penuh. Gambar 3.5 Water Trap 3.4.3. Manometer Tekanan gas yang dihasilkan diukur dengan menggunakan manometter U terbuka yang menggunakan fluida air. Gambar 3.6 Manometer Biogas Untuk mengetahui tekanan Biogas yang dihasilkan selama proses berlangsung dalam satuan atm. Bila manometer diberi tekanan gas dalam salah satu kolom, maka air di kolom lainnya akan naik hingga mencapai tekanan tertentu. Perbedaan ketinggian ini di kedua kolom desebut dengan nilai (h)

44 perhitungan tekanan dihitung dengan menggunakan Hukum Boyleseeprti di bawah : P = ρ.g. h + tekanan atmosfer Sumber : Rohyami, 2012 Keterangan : P = Tekanan (N/m 2 ) ρ = Densitas zat cair (kg/m 3 ) = 1000kg/m 3 g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s 2 ) h = Perbedaan ketinggian kolom zat cair yang digunakan (m) 1 atm = 101.325 N/m 2 1 N/m 2 = 9,869. 10-6 atm 3.4.4. Bahan Penampung Gas Bahan yang digunakan sebagai penampung gas adalah plastik, dikarenakan: a. Lebih ringan untuk dibawa dan dipindahkan. b. Lebih jelas terlihat bila sudah terdapat gas dipenampungan, terbukti dengan menggembungnya penampungan gas. (a) (b) Gambar 3.7 Penampung Gas

45 3.5 Motor Bakar Kepala silinder yang menutup silinder terbuat dari alumunium dan dilengkapi juga dengan sirip pendingin. Kepala silinder ini juga dilengkapi dengan busi yang menimbulkan percikan bunga api dan mekanisme katup isap dan katup buang. Sistem pengapian adalah sistem magnet. Pemutus arus, komponen pengapian dan sebagainya dari sistem pengapian ditempatkan didalam roda gayanya. Sedangkan puli untuk menstart dipasang pada ujung poros engkol. 3.5.1. Modifikasipada Karburator Karena karakteristik biogas dan bensin tidak terlalu jauh berbeda tetapi pada karburator yang telah dimodifikasi tidak terlalu banyak membutuhkan oksigen terlalu banyak, maka pengaturan udara yang masuk sangat sedikit dan pelepasan pelampung pada karburator karena pelampung tidak perlu digunakan,dan Maintjet pun di lepas dan setelah itu pemasangan selang sumber biogas pada karburator, di pasang pada sepuyer Pengeluaran bensin di karburator. terlihat pada gambar3.8. dan 3.9 Gambar 3.8 Bagian Karburator

46 Gambar 3.8 Pemasangan selang gas pada Karburator