BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

dokumen-dokumen yang mirip
UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB III LANDASAN TEORI. penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN MINAT BACA PADA SISWA. Dosen : Nanik Arkiyah, M.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB II. Kajian Pustaka

Perpustakaan Perguruan Tinggi Berperan dalam Pengembangan Minat Baca Oleh: Drs. Habib, M.M.

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

PERPUSTAKAAN DAN MINAT BACA SISWA. Saroni

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB II KAJIAN TEORITIS

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Bahasa inggris, pembaca tentunya mengenal istilah Library. Istilah ini berasal

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BAGI SISWA DI SEKOLAH DASAR. Dosen : Nanik Arkiyah, M.IP. Oleh : Leny Nurhanifah PGSD/ 7A

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

II. KAJIAN PUSTAKA. bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusastraan (Kamus Besar Bahasa

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB II KAJIAN TEORETIS. koleksi buku adalah syarat mutlak untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

PEMANTAPAN JARINGAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL TERHADAP PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH: Pembudayaan Literasi Informasi di Kalangan Siswa

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. direncanakan dan dilaksanakan secara berkesinambungan baik dari materi. pembelajaran maupun jenjang pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Fasilitas Belajar a. Pengertian Fasilitas Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

PERAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

TEORI TEORI BELAJAR. Oleh : Jumari Ismanto, M.Ag 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II POKOK BAHASAN 1. PENGERTIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan individu yang cerdas, sehat

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Model Pembelajaran Kreatif - Produktif. pembelajaran hal tersebut harus ditumbuhkan secara bersamaan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

PERPUSTAKAAN AGEN PENDIDIKAN. Khairina Hazrati. Abstract

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kata pustaka memiliki arti kitab atau buku. Sedangkan dalam bahasa inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin liber atau libri yang artinya buku. Dari kata Latin tersebut didapatlah istilah libraries yang mempunyai arti tentang buku. Di dalam bahasa asing lainnya perpustakaan sering disebut dengan nama bibliotheek dalam Bahasa Belanda, bibliothek dalam bahasa Jerman, bibliotheque dalam bahasa Perancis, bibliotheca dalam bahasa Spanyol, bibliotheca dalam bahasa Portugis. Semua istilah tersebut berasal dari kata biblia yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti buku atau kitab. Jadi istilah library atau biblia akan selalu dikaitkan dengan buku atau bahan pustaka. Menurut Sulistyo Basuki (1991: 3) dalam bukunya menyatakan bahwa perpustakaan yaitu sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku atau bahan pustaka lainnya yang di sususn menurut sistem tertentu. Jadi pengertian perpustakaan secara umum adalah sebuah bangunan fisik yang didalamnya menyimpan berbagai jenis koleksi baik tercetak maupun tidak tercetak yang bermanfaat bagi para pengguna dalam mencari sebuah informasi. 6

2.1.1 Jenis jenis Perpustakaan Menurut Sulistyo Basuki (1991: 42-52) ada beberapa jenis perpustakaan diantanya: 1. Perpustakaan International Perpustakaan international yaitu perpustakaan yang didirikan oleh 2 negara atau lebih, dimana perpustakaan merupakan bagian dari sebuah organisasi international. 2. Perpustakaan Nasional Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan utama yang didirikan di ibu kota negara dan paling komprehensif dalam melayani keperluan informasi dari para penduduk. 3. Perpustakaan Umum Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum yang terbuka untuk umum atau terbuka bagi siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, agama, ras, usia, pandangan politik, dan pekerjaan 4. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang terdapat pada sebuah sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. 5. Perpustakaan Pribadi Perpustakaan swasta atau perpustakaan pribadi yaitu perpustakaan yang dikelola oleh pihak swasta atau pribadi dengan tujuan melayani keperluan bahan pustaka bagi kelompok, keluarga, atau individu tertentu. 6. Perpustakaan Khusus Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penelitian, organisasi massa, industri maupun perusahaan swasta. Perpustakaan khusus mempunyai koleksi buku 7

yang hanya terbatas pada beberapa disiplin ilmu saja dan keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan. 7. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat dilingkungan perguruan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi yaitu para dosen, mahasiswa, dan staf pegawai yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi tersebut. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas maka dapat disimpulka bahwa ada beberapa jenis perpustakaan yaitu perpustakaan international, perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, dan perpustakaan pribadi. 2.1.2 Pengertian Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang terdapat pada sebuah sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan (Sulistyo Basuki, 1991: 50). Menurut Darmono (2007:1) perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan untuk menunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Mbulu (1992:89) mengatakan bahwa perpustakaan sekolah dibutuhkan keberadaannya melalui pertimbangan bahwa : 1. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran. 8

2. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di lingkungan sekolah. 3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran. 4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan salah satu penunjang pendidikan yang terdapat di sekolah melalui ketersediaan berbagai macam koleksi yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, sehingga tercapainya tujuan pendidikan sekolah. 2.1.3 Tujuan Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber informasi yang memiliki tujuan sebagai sarana penunjang pendidikan dan proses belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan merupakan bagian terpenting dalam proses pendidikan, pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah. Adapun tujuan dari perpustakaan sekolah menurut Darmono (2007:21) yaitu : 1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah. 2. Mengembangkan dan mempertahankan kemauan anak dalam kebiasaan membaca dan belajar. 3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya piker serta keceriaan. 9

4. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktik keterampilan mengevaluasi serta menggunakan informasi tanpa memandang bentuk format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi dalam komunitas. 5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional dan global serta kesempatan pembelajar menyikap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam. 6. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan social. 7. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi sekolah. 8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal yang penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta partisipasi di alam demokrasi. 9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas. Tujuan perpustakaan sekolah menurut Pawit M Yusuf (2007:3) adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhkan minat baca siswa. 4. Menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kurikulum sekolah. 5. Memperluas, memperdalam, serta memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan. 6. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca. 10

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dasar dari perpustakaan sekolah adalah untuk menumbuhkan kegemaran membaca siswa serta memperluas pengetahuan para siswa melalui semua jenis koleksi yang terdapat di dalam perpustakaan. 2.1.4 Fungsi Perpustakaan Sekolah Selain sebagai sarana dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah juga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Informasi Perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar para pengguna pepustakaan dapat memperoleh berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat serta dalam mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Fungsi Pendidikan Perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi sebagai salah satu sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan agar para pengguna perpustakaan dapat mengembangkan minat yang telah dimiliki serta mendapat kesempatan untuk mendidik diri secara berkesinambungan. 3. Fungsi Kebudayan Perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang dapat dimanfatkan oleh para pengguna perpustakaan untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfatkan berbagai jenis informasi sebagai rekaman budaya bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok. 4. Fungsi Rekreasi 11

Perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi untuk menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani serta mengembangkan minat rekreasi para pengguna perpustakaan melalui berbagai jenis koleksi buku yang ada dan memanfaatkan waktu senggang dalam menunjang berbagai kegiatan yang kreatif serta hiburan yang positif. 5. Fungsi Penelitian Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai jenis informasi sebagai penunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan lembaga ( Darmono, 2007:3-6). Dari definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki berbagai macam fungsi yang dapat dimanfaatkan didalam mencari sebuah informasi. 2.2 Peran Perpustakaan Sekolah Sebagai salah satu penunjang pendidikan dalam kegiatan belajar siswa, perpustakaan sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dimana siswa dituntut untuk lebih mengembangkan wawasan yang mereka miliki melalui koleksi buku yang terdapat di perpustakaan. Perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisir, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya pikir, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien, serta memberikan dasar ke arah studi mandiri (Darmono, 2007 : 7). 12

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan sehingga setiap sekolah semestinya memiliki perpustakaan. Perpustakaan sekolah berada dilingkungan sekolah dan sepenuhnya dikelola oleh sekolah yang brsangkutan (Saleh, 2009 :1.17). Perpustakaan merupakan sarana pendidikan yang sangat penting baik dilihat dari segi arti maupun fungsinya. Sebab perpustakaan sekolah merupakan pusat kegiatan pendidikan antara guru dan siswa untuk menambah pengetahuan yang dimiliki melalui berbagai jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam menunjang kegiatan belajar dan membantu siswa untuk mengembangkan kreatifitas belajar yang efektif dan efisien serta cara berfikir rasional dan kritis. Koleksi yang disediakan oleh perpustakaan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan akan informasi peserta didik dalam menunjang proses belajar mengajar. Tentu saja kebutuhan akan informasi peserta didik setiap jenjang sekolah berbedabeda antara jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Dalam dimensi perkembangan psikologi, untuk anak usia Sekolah Dasar bahan bacaan yang disediakan adalah bahan bacaan yang ringan dengan tujuan membangun kesenangan membaca pada peserta didik. Di tingkat Sekolah Menengah Pertama peserta didik bukan lagi membaca untuk kesenangan tetapi membaca untuk lebih meningkatkan pengetahuan. Sedangkan di Sekolah Menengah Atas isi bacaan peserta didik didominasi fungsi penalaran secara intelektuan. 13

Perpustakaan sekolah selain mengoleksi buku-buku pelajaran, hendaknya perpustakaan juga menyediakan buku yang digemari oleh peserta didik masa kini. Perpustakaan sekolah juga bisa mengoleksi buku komik, fiksi dan cerita rakyat yang bernilai positif, menarik, dan mendidik. Buku paket pelajaran tetap bias menjadi buku koleksi perpustakaan, akan tetapi jauh lebih baik perpustakaan sekolah juga mengoleksi buku pendamping pelajaran. Sehingga peserta didik mempunyai alternatif bacaan buku pelajaran selain buku paket. Koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan juga harus spesifik, yaitu buku yang diperlukan oleh peserta didik dalam menunjang kegiatan belajar mengajar tetapi sulit diakases oleh peserta didik atau harganya terlalu mahal dan terbatas. Ruangan perpustakaan diusahakan dilengkapi dengan pengatur suhu udara. Hal ini dilakukan agar peserta didik merasa nyaman saat berada di dalam perpustakaan. Jam buka layanan perpustakaan juga harus diperhatikan dan diatur sedemikian rupa agar peserta didik memiliki waktu luang untuk mengunjungi perpustakaan. Umumnya perpustakaan sekolah membuka jam layanan pada saat istirahat sekolah, padahal di saat waktu istirahat tiba kebanyakan murid yang memilih pergi ke kantin. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya perpustakaan menambah jam buka perpustakaan pada saat jam pelajaran selesai, sehingga peserta didik mempunyai waktu untuk mengunjungi perpustakaan selain pada waktu istirahat tiba dan mencari berbagai jenis informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang begitu besar dan menyediakan berbagai macam informasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar 14

di sekolah. Sekolah harus menyadari tentang hal ini, sehinga sekolah akan berusaha menegembahkan perpustakaan yang dimilikinya, karena informasi dan pengetahuan akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan apa yang telah ada di sekolah. Seiirng dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, maka guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi para siswa namun beralih fungsi untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar para siswa. 2.3 Kegiatan Belajar Mengajar 2.3.1 Pengertian Belajar Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakana, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti. Pada buku Djamarah dan Zain (2013:10) mengatakan belajar adalah suatu proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan dari belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau pribadi. 15

Menurut Burton dalam buku The Guidance of Learning Avtivites merumuskan pengertian belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Susanto (2013:4) mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2011:112). Bell-Gredler dalam modul yang ditulis oleh Udin S. Winatapura (2007) tentang Teori Belajar Dan Pembelajaran mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh aneka ragam keterampilan, kemampuan, dan sikap. Pengertian belajar menurut Slameto (2003:2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 16

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental dalam penyelenggaran setiap jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 2003:63). Dari beberapa pendapat menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang membuat individu tersebut dari tidak tahu menjadi tahu dan menjadi lebih matang dalam melakukan interaksi dengan individu yang lain. 2.3.2 Pengertian Mengajar Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian ini sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu (Sanjaya, 2011:112). Mengajar merupakan proses membimbing kegiatan belajar dan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid (Oemar Hamalik, 2013:27). Suryosubroto (2002:19) mengungkapkan bahwa mengajar pada hakekatnya adalah melakukan kegiatan belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien. Setelah mengetahui pengertian tentang mengajar dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mengajar yaitu suatu proses penyampaian ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa di dalam kegiatan belajar. 17

2.3.3 Proses Belajar Mengajar Inti dari suatu pendidikan formal di sekolah adalah terjadinya proses belajar mengajar yang mana didalamnya terjadi sebuah interaksi dari berbagai komponen pengajaran diantanya guru, materi pelajaran, dan siswa. Interaksi tersebut juga melibatkan sarana dan prasarana seperti: metode, media, dan tempat belajar sehingga terjadinya suatu proses belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Salah satu tempat belajar yang dapat dimanfaatkan di dalam kegiatan belajar mengajar adalah perpustakaan. Peran perpustakaan sekolah sangat penting dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang tidak terlepas dari peran pustakawan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para guru dan siswa. Pustakawan adalah orang yang melaksanakan kegiatan didalam sebuah perpustakaan dengan cara memberikan layanan dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Proses belajar mengajar merupakan proses yang sistematik, dimana proses ini dilakukan oleh guru dan siswa di tempat belajar dengan melibatkan sub-sub bagian, komponen-komponen, dan unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan (Yamin, 2007:59) Proses belajar mengajar yaitu suatu proses yang paling utama di dalam pendidikan yang secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena proses belajar mengajar mengandung serangkaian kegiatan antara guru dan siswa agar mencapai tujuan yang telah direncanakan. Peran guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebagai pengajar, tetapi guru juga berperan sebagai seorang 18

pembimbing dan seorang motivator bagi siswanya. Dimana sebagai seorang pembimbing dan motivator seorang guru akan berperan mendorong siswanya untuk belajar lebih giat lagi agar dapat mencapai prestasi setinggi-tingginya. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dalam melakukan proses belajar mengajar seorang guru perlu memahami segala aspek yang menyangkut pribadi anak didiknya seperti : a. Kecerdasan dan bakat khusus. b. Prestasi sejak permulaan sekolah. c. Perkembangan jasmani dan kesehatannya. d. Kecenderungan emosi dan karakternya. e. Sikap dan minat belajar. f. Cita-cita g. Kebiasaan belajar dan bekerja. h. Hobi dan penggunaan waktu senggang. i. Hubungan social di sekolah dan di rumah. j. Latar belakang keluarga k. Lingkungan tempat tinggal. l. Sifat-sifat khusus dan kesulitan anak didik (Djamarah, 2013:10). 19