JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

MATERI DAN METODE. Alat yang digunakan adalah jaring serangga ( insect net), jaring serangga

Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)

Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI

Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

DOKUMENTASI PENELITIAN

Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4

Lampiran 1 : Peta kawasan kars Pracimantoro (sumber : Pemerintah Kab. Wonogiri)

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D),

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga

KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN RAWA JOMBOR, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. memiliki keanekaragaman spesies tertinggi di dunia, jumlahnya lebih dari

L A P O R A N S K R I P S I ANIMASI METAMORFOSIS CAPUNG BERBASIS ANDROID YAHYA WIYADI NIM

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

DIVERSITAS CAPUNG (ODONATA) DI SITU PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN

Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat

Disampaikan Pada Acara :

KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU. A. Nola 1, Titrawani 2, Yusfiati 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

KUPU-KUPU (RHOPALOCERA) SEBAGAI MEDIA EDUKASI BAGI SISWA SMA NEGERI 1 DI TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Identifikasi serangga di kawasan industri pertambangan kapur Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

I. PENDAHULUAN. yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,

ABSTRAK DIVERSITAS SERANGGA HUTAN TANAH GAMBUT DI PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

INTERAKSI ANTARA CAPUNG DENGAN ARTHROPODA DAN VERTEBRATA PREDATOR DI KEPANJEN, KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling ketergantungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan diciptakan oleh

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban. Perbedaan ph, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan

I. PENDAHULUAN. banyak ditemukan pada 0 sampai 10 cm (Kuhnelt et al, 1976). Kelompok hewan

I. PENDAHULUAN. dijadikan sebagai salah satu habitat alami bagi satwa liar. Habitat alami di

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAMPUS UIN SUSKARIAU

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP DAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

SMP NEGERI 3 MENGGALA

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah tepatnya di kabupaten Karanganyar. Secara geografis terletak

BAB III METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN CAPUNG DI JOGJA ADVENTURE ZONE SEBAGAI BAHAN PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BAGI SISWA KELAS X SMA

Dampak Kegiatan Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Anggapan ini terbentuk berdasarkan observasi para ahli akan keanekaragamannya

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB II KUALITAS PERAIRAN DAN INDEKS

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Konservasi. Macan Tutul Jawa. Strategi dan Rencana Aksi. Tahun PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk ke dalam kategori negara

KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SD PADA KONTEKS MELESTARIKAN CAPUNG

BAB III METODE PENELITIAN

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN-INDONESIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

KARAKTERISTIK ORGAN REPRODUKSI DAN DISPERSAL TUMBUHAN INVASIF LANGKAP

BAB I PENDAHULUAN. mengeksplor kekayaan alam Indonesia. kehendak Allah SWT yang tidak ada henti-hentinya memberikan keindahan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

SKRIPSI. Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan biodiversitas yang sangat tinggi. Menurut Sarwono. buku The Ecology of Kalimantan-Indonesia Borneo, menyatakan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU Rahmah Yanti *), Rofiza Yolanda 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Capung (Anisoptera) merupakan salah satu kelompok arthropoda yang memiliki ukuran sedang hingga besar dan warna menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis capung (Odonata: Anisoptera) yang terdapat di Desa Sei Dua Indah Kecamatan Rambah Hilir kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai Desemer 2015 dengan menggunakan metode survei. Capung yang tercuplik kemudian di identifikasi dengan mendiskripsikan jenis-jenis capung yang didapatkan. Hasil dari penelitian ditemukan 2 famili, 10 genus, dan 11 spesies dengan total 32 individu. Adapun jenis-jenis capung yang didapat yaitu Ictinogomphus rapax, Ictinogomphus decoratus, Branchythemis contaminata, Brachydiplax subrina, Cratilla lineata, Lathrecista asiatica, Neurothemis fulvia, Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Potamarcha congener, dan Rhyothemis phyllis. Kata Kunci:Anisoptera, JenisCapung, Serangga. ABSTRACT Dragonflies (Anisoptera) are one group of Arthropods that have medium lage size and atraktive colors. This study aims to determine the types of dragonflies (Odonata: Anisoptera) which contained in Sei Dua Indah Subdistrict Rambah Hilir, Rokan Hulu Riau Province. This study was conducted from November to December 2015 using a survey method. Dragonfly that hen identified by describing the types of the dragonflies obtained. Results of the study found 2 the families, 10 a genera and species of 11 with a total of 32 individuals. As for the types of dragonflies obtained is Ictinogomphus rapax, Ictinogomphus decoratus, Branchythemis contaminata, Brachydiplax subrina, Cratilla lineata, Lathrecista asiatica, Neurothemis fulvia, Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Potamarcha congener, and Rhyothemis phyllis. Keywords : Anisoptera, Dragonflies Species, PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena Indonesia terletak di kawasan tropik yang mempunyai iklim yang stabil, keadaan ini membuat Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, baik tumbuhan maupun hewan. Mulai dari vertebrata seperti ikan, mamalia, burung, amfibi, dan reptil sampai hewan yang tanpa tulang belakang khususnya serangga. Hal ini juga didukung oleh kondisi daerah di Indonesia yang memiliki ekosistem yang baik untuk pertumbuhan serangga (Rahadi dkk., 2013: 2). Serangga termasuk dalam kelompok Arthropoda, memiliki keanekaragaman tertinggi. Diantara kelompok serangga tersebut yang menarik untuk diteliti adalah Odonata yang dikenal dengan capung. Capung memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat syarafnya. Bentuk kepala besar dengan mata yang besar pula (Susanti, 2007: 28). Capung/odonata terbagi atas dua subordo yaitu Anisoptera (capung biasa) yang memiliki tubuh yang lebih gemuk dan terbang lebih cepat; subordo Zygoptera (capung jarum) memiliki tubuh langsing, lebih kecil dan terbang lambat (Siregar, 2013: 15). Capung (Odonata) merupakan salah satu kelompok serangga yang memiliki ukuran

sedang hingga besar dan warna menarik. Bentuk dan warna yang indah sering menjadi inspirasi bagi para seniman lukisan, perancang mode, pembuat hiasan kerajinan tangan, penulis puisi, dan lagu. Capung dapat juga disebut sebagai bioindikator air bersih karena nimfa capung tidak akan dapat hidup di air yang sudah tercemar atau sungai yang tidak terdapat tumbuhan di dalamnya. Perubahan populasi capung merupakan tanda tahap awal pencemaran air disamping tanda lain yang berupa kekeruhan air dan melimpahnya ganggang hijau. Pelestarian capung harus disertai dengan melihara tempat hidupnya (Susanti, 2007: 28-29). Beberapa penelitian odonata yang pernah dilakukan di Indonesia telah banyak dilaporkan diantaranya Patty (2006), tentang keanekaragaman jenis capung (Odonata) di Situ Gintung, Ciputat, Tanggerang, mendapatkan 6 jenis dengan 2 famili; Emrades (2008), tentang jenis-jenis capung di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi, Universitas Andalas, Padang mendapatkan 23 jenis dengan tujuh famili; Neldawati (2011), tentang jenis-jenis capung (Odonata) di Kawasan Resort Gunung Tujuh Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, mendapatkan 22 jenis yang terdiri dari 14 genera dengan 4 famili; dan Hanum, Salmah serta Dahelmi (2013), tentang jenis-jenis capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Sawahlunto, Sumatera Barat, mendapatkan 15 jenis yang terdiri dari 14 genera dengan 4 famili. Desa Sei Dua Indah merupakan daerah yang letaknya dikelilingi oleh sungai, desa ini memiliki luas wilayah 25,37 km 2. Desa Sei Dua Indah terletak di wilayah Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Desa ini juga merupakan daerah daratan rendah dan sering terjadi banjir (RPJM Desa, 2010: 5), perumahan warga sangat dekat dengan sungai sehingga banyak limbah industri rumah tangga yang dibuang ke sungai. Hal tersebut diduga akan mempengaruhi keberadaan capung. Ansori (2008: 43) menyatakan capung mampu berkembang biak hampir di segala macam air tawar yang tidak terlampau panas, asam, atau asin. Akan tetapi sampai saat ini belum pernah dilaporkan informasi mengenai jenis-jenis Capung (Odonata: Anisoptera) di Desa Sei Dua Indah ini, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis capung (Odonata: Anisoptera) yang terdapat di Desa Sei Dua Indah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2015 di Desa Sei Dua Indah Kecamatan Rambah Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau dan dilanjutkan di Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian untuk di identifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Odonata yang berada di Desa Sei Dua Indah. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah beberapa capung besar (Anisoptera) yang tercuplik pada saat penelitian. Beberapa peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jaring serangga (insect net), oven, jarum serangga, kamera digital, kotak koleksi, botol sampel, papan perentang, gunting, kaca pembesar, dan penggaris. Bahan yang akan digunakan adalah kertas label, kertas minyak, sterofoam, plastik, kapas, klorofom, kapas, batang rumput, dan kamper. Capung yang sedang diamati ditangkap dengan menggunakan jaring serangga (Insect net) secara acak di Desa Sei Dua Indah dengan cara mengayunkan jaring serangga ke arah capung. Penangkapan dilakukan selama 12 hari dari keseluruhan stasiun yaitu pukul 08.00-11.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB. Capung yang sudah ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel yang di dalamnya terdapat kapas yang dibasahi klorofom, setelah sampel tersebut mati ditusuk bagian ujung abdomen dengan menggunakan batang rumput hingga toraks kemudian digunting batang rumput yang tersisa agar abdomen capung tidak rusak, kemudian dimasukkan ke dalam kertas segitiga yang dibentuk dari kertas minyak dan diberi label (Hanum, Salmah dan Dahelmi, 2013: 72). Semua sampel yang didapatkan diidentifikasi di Laboratorium Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian. Sampel capung yang dapat dari lapangan ditusuk toraksnya

secara tegak lurus dengan jarum dan ditancapkan di atas papan perentang. Sayap direntangkan dengan bantuan kertas minyak dan ditusuk dengan jarum setara dengan sayap yang direntangkan, kemudian dimasukkan ke dalam oven selama 3-5 hari dengan suhu 40-45ºC. Setelah dioven, sampel dimasukkan ke dalam kotak koleksi lalu di foto, diberi label dan kamper. Selanjutnya Sampel diidentifikasi dengan menggunakan buku Kanisius (1991); Andrew, Subramanian dan Tiple (2008); Wilson (2011); Rahadi dkk (2013); dan Wilson (2014). Sampel yang sudah diidentifikasi kemudian akan dianalisa dengan cara mendiskripsikan capung besar (Anisoptera) yang didapat sampai tingkat spesies. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Sei Dua Indah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, di dapatkan hasil sebagai berikut. Capung yang ditemukan terdiri dari 2 famili, 10 genus, dan 11 spesies dengan total jumlah 32 individu. Famili Gomphidae terdiri dari spesies Ictinogomphus rapax dan Ictinogomphus decoratus; famili Liellulidae terdiri dari spesies Branchythemis contaminata, Brachydiplax subrina, Cratilla lineata, Lathrecista asiatica, Neurothemis fulvia, Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Potamarcha congener, dan Rhyothemis phyllis yang diperoleh pada 4 stasiun pengamatan. Selengkapnya jenis dan jumlah capung (Odonata: Anisoptera) yang didapatkan bisa dilihat pada Tabel 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Jenis-jenis capung yang tertangkap selama penelitian di Desa Sei Dua Indah Famili Genus Spesies Stasiun Pengamatan 1 2 3 4 Total Gomphidae Libellulidae 1. Ictinogomphus 1. Ictinogomphus rapax 2. Ictinogomphus 2. Ictinogomphus decoratus 3. Branchytemis 3. Branchytemis contaminata 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 0 0 3 4. Brachydiplax 4. Brachydiplax subrina 0 0 0 2 2 5. Cratilla 5. Cratilla lineata 3 0 0 4 7 6. Lathrecista 6. Lathrecista asiatica 0 1 0 0 1 7. Neurothemis 7. Neurothemis fulvia 1 2 1 0 4 8. Orthetrum 8. Orthetrum sabina 0 0 0 2 2 9. Pantala 9. Pantala flavescens 0 3 0 0 3 10. Potamarcha 10. Potamarcha congener 2 1 0 3 6 11. Rhyothemis 11. Rhyothemis phyllis 0 0 0 2 2 Total 7 9 1 15 32 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Capung yang terkangkap di Desa Sei Dua Indah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu terdiri dari 2 Famili yaitu Gomphidae dan Libellulidae, 10 Genus yaitu

Ictinogomphus, Brachytemis, Brachydiplax, Cratilla, Lathrecista, Neurothemis, Orthetrum, pantala, Potamarcha, dan Rhyothemis, dan 11 Spesies yaitu Ictinogomphus rapax, Ictinogomphus decoratus, Branchythemis contaminata, Brachydiplax subrina, Cratilla lineata, Lathrecista asiatica, Neurothemis fulvia, Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Potamarcha congener, dan Rhyothemis phyllis total keseluruhan terdapat 23 Individu. Jumlah spesies terbanyak dari famili Libellulidae yaitu sembilan spesies (sembilan genus) dan jumlah spesies yang paaling sedikit yaitu dua spesies (satu genus) pada famili Gomphidae. DAFTAR PUSTAKA Andrew, R.J., Subramanian, K.A. dan Tiple, A.D. 2008. Common Odonates of Central India. Nagpur: Hislop College. Andrew, R.J. 2013. Odonates of Zilpi Lake of Nagpur (India) with a Note on The Emergence of The Libellulid Dragonfly Trithemis pallidinervis.journal on New Biological Reports 2(2): 177-187. Ansori, I. 2008. Keanekaragaman Nimfa Odonata (Dragonflies) di Beberapa Persawahan di Sekitar Bandung Jawa Barat. Jurnal Exacta VI(2): 42-50. Aswari, P. 2012. Capung Peluncur (Orthetrum sabinadan Pantala flavescens. Warta Lahan Basah 20(4): 14-15. Dahlia, B.P.I dan Leksono, A.S. 2014. Interaksi antara Capung dengan Arthropoda dan VertebrataPredator di Kepanjen Kabupaten Malang. Jurnal Biotropika 2(1): 26-30. Dow., Rory., Rels, G. dan Buller, S. 2013. Faunistic Studies in South-East Asian and Pacific Island Odonata. Journal of The International Dragonfly Fund 6: 1-27. Emrades, C. 2008. Jenis-jenis Capung (Odonata) di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas Andalas. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Padang. Google. 2015. GoogleEarth 7.1.2.2014. DataSio Noaa US Navy Nga Gebco. http://earthgoogle.com. Diakses 29 Juni 2015. Hanum, S.O., Salmah, S dan Dahelmi. 2013. Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Sawahlunto Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas 2(1): 71-76. Hidayah, S.N.I. 2008. Keanekaragaman dan Aktivitas Capung (Ordo: Odonata) di Kebun Raya Bogor. Skripsi. Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kanisius. 1991. Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta: Kanisius. Neldawati. 2011. Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Resort Gunung Tujuh Taman Nasional Kerinci Seblat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Padang. Patty, N. 2006. Keanekaragaman Jenis Capung (Odonata) di Situ Gintung Ciputat Tanggerang. Skripsi. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Rahadi, W.S., Feriwibisono, B., Nugrahani, M.P., Dahlia, B.P.I dan Makitan, T. 2013. Naga Terbang Wendit. Keanekaragaman Capung Perairan Wendit, Malang, Jawa Timur. Jawa Timur: Indonesia Dragonfly Society. RPJM Desa. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Desa

Sungai Dua Indah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Septianella, G., Qayyimah, F.D., Nisrina, L., Aulunia, R., Rosnaeni dan Baskoro, Y. 2014. Odonata Diversity Relationshipwith PlantVegetation Diversity in Palimanan Quarry, Cirebon, West Java. Quarry Life. Shende, V.A. and Patil, K.G. 2013. Diversity of Dragonflies (Anisoptera) in Gorewada International Bio-Park, Nagpur, Central India. Article 2(4): 200-207. Siregar A.Z. 2013. Capung (Odonata) Sahabat dalam Ekosistem Kita. Warta Konservasi Lahan Basah 21(2): 1-20. Subramanian, K.A. 2005. Dragonflies and Damselflies of Peninsular India-A Field Guide, Banglore: Indian Academy of Sciences. Susanti, S. 2007. Mengenal Capung. Warta Konservasi Lahan Basah 5(2): 28-29 Wilson, K.D.P. 2011. Newsletterof Worldwide Dragonfly Association. Agrion 15(2): 38-107.. 2014. Newsletterof Worldwide Dragonfly Association. Agrion 18(2): 22-50.