Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

dokumen-dokumen yang mirip
I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

STRATEGI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KONSELOR VCT DALAM MENINGKATKAN KESADARAN BEROBAT PADA PASIEN HIV DI RSUD KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna.

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV & AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG. PENANGGULANGAN HIV dan AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

PENANGGULANGAN HIV / AIDS

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWATIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS Dl JAWA TIMUR

PRODI DIII KEBIDANAN STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BELU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BUPATI BELITUNG. Selatan. C:\Users\user\Dropbox\BAGIAN HUKUM\RAPERDA 2017\HIV & AIDS\_Raperda HIV-AIDS (30-3).doc 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 6

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

PEMERINTAH KABUPATEN WAJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

1 Universitas Kristen Maranatha

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN BATANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

sebuah tinjauan strategi dr. Abednego Dani N Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul PROGRAM PENGENDALIAN HIV&AIDS KABUPATEN BANTUL

BUPATI BONDOWOSO TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROMES DI BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

PROVINSI PAPUA BUPATI YALIMO SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN YALIMO NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS- ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

WALIKOTA JAYAPURA PERATURAN DAERAH KOTA JAYAPURA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SORONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BEKASI

Transkripsi:

Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti

Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1

VCT atau Konseling dan testing HIV sukarela VCT terdiri dari tiga tahap yaitu: Konseling pre testing HIV Testing HIV Konseling pasca testing HIV Konseling HIV/AIDS adalah proses pembicaraan dua arah antara petugas konseling HIV/AIDS dengan klien. 2

Apakah kita perlu VCT? Untuk mengetahui apakah kita perlu VCT, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur. Ya Tidak Melakukan hubungan seks berganti pasangan tanpa menggunakan kondom. Menggunakan peralatan narkoba suntik yang tidak steril atau bergantian bersama orang lain. Memiliki lebih dari satu orang pasangan seksual. Memakai kondom yang pecah/robek......................... Jika kita menjawab ya pada salah satu pertanyaan di atas, ada kemungkinan kita berisiko terinfeksi HIV. Kita harus melakukan VCT dalam waktu 6 bulan setelah melakukan perilaku berisiko sehingga dapat memperoleh hasil testing HIV yang akurat setelah melewati masa jendela (masa inkubasi HIV, umumnya 2 minggu - 6 bulan). 3

Manfaat VCT Secara individu: Mengurangi perilaku berisiko tertular HIV. Membantu seseorang menerima status HIVnya. Mengarahkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kepada pelayanan yang dibutuhkan. Merencanakan perubahan perilaku. Merencanakan perawatan untuk masa depan. Meningkatkan kualitas kesehatan pribadi. Mencegah infeksi HIV dari ibu ke bayi. Memfasilitasi akses pelayanan sosial. Memfasilitasi akses pelayanan medis (Infeksi oportunistik*, Infeksi Menular Seksual/IMS, Anti Retroviral/ARV dan Tuberculosis/TB). Memfasilitasi kegiatan sebaya dan dukungan. Di tingkat masyarakat: Memutus rantai penularan HIV dalam masyarakat. Mengurangi reaksi takut dan mitos terhadap HIV yang bisa menjadi pandangan buruk (stigma). Normalisasi HIV/AIDS. Mempromosikan dukungan pada ODHA melalui mobilisasi masyarakat dan kerjasama antar pihak terkait. 4 *Infeksi Oportunistik: Infeksi yang umumnya tidak berbahaya pada orang dengan sistem kekebalan tubuh normal namun dapat berakibat fatal pada ODHA dengan sistem kekebalan tubuh lemah akibat diserang oleh HIV.

Prinsip VCT 1. Persetujuan klien (Informed Consent) VCT hanya dilakukan atas dasar sukarela, bersifat pribadi dan tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun. 2. Kerahasiaan Hasil testing HIV diberikan melalui tatap muka saat konseling pasca testing dan dijamin kerahasiaannya. 3. Tidak diskriminasi Kita tidak akan mendapatkan perlakuan yang diskriminasi dalam pelayanan karena dilakukan dalam suasana bersahabat. 4. Mutu terjamin Mutu pelayanan tak perlu di ragukan, karena dilakukan dengan metode yang tepat dan akurat. 5

Tujuan VCT Membantu mengenali perilaku atau kegiatan yang dapat menjadi sarana penularan virus HIV/AIDS. Menyediakan informasi tentang HIV/AIDS, testing HIV, pencegahan dan pengobatannya. Memberikan dukungan moril untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman. PROSES VCT/ KONSELING DAN TESTING HIV SUKARELA Kesadaran Masyarakat tentang HIV/AIDS Keputusan individu untuk Konseling dan Testing HIV Sukarela Konseling PRE TESTING Keputusan untuk TESTING HIV Tidak Ya Konseling PASCA TESTING HIV-Negatif HIV- Positif DUKUNGAN, PERAWATAN & PENGOBATAN 6

Konseling pre testing HIV Konseling pre testing HIV akan memberikan penjelasan mengenai: Proses VCT. Perilaku berisiko yang dapat menjadi sarana penularan HIV. HIV/AIDS, pencegahan dan pengobatannya. Keuntungan melakukan testing HIV dan kerugian jika menolak atau menunda. Makna hasil testing HIV positif/negatif. Rencana perubahan perilaku. Dampak pribadi, keluarga, sosial terhadap hasil testing HIV. Kita mengikuti proses konseling pre testing HIV, jika mengalami kekhawatiran akan risiko perilaku tertular HIV, karena: Berganti-ganti pasangan seks tanpa kondom. Pernah mengalami Infeksi Menular Seksual (IMS). Menggunakan peralatan narkoba suntik yang tidak steril atau bergantian dengan orang lain. Pernah transplantasi organ tubuh atau menerima transfusi darah dari sumber yang meragukan. 7

Penanda tanganganan surat persetujuan (Informed Consent) Testing HIV dapat dilakukan setelah kita memberikan persetujuan pengambilan darah. Surat persetujuan diberitahukan dalam proses konseling pre testing HIV. Surat persetujuan adalah pernyataan setuju menjalani testing HIV tanpa tekanan dan paksaan. 8

Testing HIV Testing HIV merupakan paket dari VCT untuk mengetahui status HIVnya dan dilakukan melalui proses pengambilan darah. Testing HIV harus terjamin ketepatannya. Jika kita ragu dan ingin mengulang tanyakanlah kepada petugas konseling HIV/AIDS. Proses pengambilan darah akan dilakukan oleh seorang petugas medis. Darah yang telah diambil akan dikirim ke laboratorium yang dapat dipertanggungjawabkan ketepatannya. Hasil testing HIV hanya diberikan kepada klien melalui konseling tatap muka pada saat konseling 9

Yang perlu diketahui dari hasil testing HIV adalah: Tanda Reaktif berarti HIV sudah ada pada tubuh kita. Tanda Non Reaktif berarti HIV belum berada dalam tubuh kita. Indeterminate berarti perlu adanya pengulangan testing HIV karena hasil testing HIV tidak jelas. Masa jendela berarti masa inkubasi HIV yaitu masa antara masuknya HIV kedalam tubuh manusia sampai terbentuknya antibody terhadap HIV atau disebut HIV positif (umumnya 2 minggu - 6 bulan). 10

Menunggu hasil testing HIV Hasil testing HIV dapat diperoleh kurang lebih 1-10 hari tergantung kebijakan daerah masingmasing. Kita dapat melakukan perjanjian dengan petugas konseling untuk memastikan kapan hasil testing bisa diambil. Selama menunggu hasil testing HIV tetaplah beraktivitas seperti biasa. Kita mungkin merasa cemas, depresi atau takut. Ini adalah hal yang wajar dan dapat dimengerti. Cobalah untuk berpikir dukungan apa yang akan kita butuhkan setelah menerima hasil testing HIV nanti. 11

12 Konseling pasca testing HIV Pada proses konseling pasca testing HIV, petugas konseling akan memberikan waktu bagi kita untuk memahami hasil testing HIV dan bereaksi. Hasil testing HIV dalam kertas laboratorium disampaikan secara sederhana dan jelas. Jika kita belum mengerti arti tersebut, petugas konseling dapat membantu memberikan penjelasan lebih lanjut. Setelah kita mengerti hasil testing HIV, kita akan mendapat kesempatan untuk mengekpresikan reaksi emosional yang muncul. Petugas konseling atau konselor HIV/AIDS akan mendampingi kita mengendalikan reaksi emosional. Setelah kita tenang dan mampu menerima hasil testing HIV, petugas konseling akan memberikan penjelasan kembali tentang: Cara pencegahan dan penularan HIV/AIDS terlepas hasil testing HIV kita negatif atau positif. Memberikan dukungan yang sesuai. Membuat rencana lebih lanjut.

Tentang testing HIV Menerima hasil testing HIV tentu tidak mudah terlepas apakah hasil tersebut positif atau negatif. Untuk mendapatkan hasil testing HIV yang akurat, sebaiknya melakukan testing HIV 6 bulan setelah terakhir kali kita melakukan hubungan seks berisiko maupun bergantian jarum suntik yang tidak steril. 3 bulan 6 bulan Belum diketahui Bebas atau kena HIV Hasil tes mungkin diketahui Hasil tes tidak diketahui Jika testing HIV dilakukan 3 bulan atau lebih setelah kita melakukan hubungan seks berisiko atau bergantian jarum suntik yang tidak steril, maka hasil tesnya mungkin diketahui. Kebanyakan, seseorang dapat diketahui terinfeksi atau tidak jika darahnya diambil setelah 3 bulan terpapar HIV. Jika testing HIV dilakukan kurang dari 3 bulan setelah kita melakukan hubungan seks berisiko atau bergantian jarum suntik yang tidak steril, testing HIV belum dapat menemukan virusnya. Bila kita melakukan hubungan seks berisiko atau bergantian jarum suntik yang tidak steril setelah melakukan testing HIV, maka kita perlu melakukan testing ulang. 13

Jika hasil testing HIV, NEGATIF Ketika dinyatakan negatif dapat diartikan kita tidak terinfeksi HIV. Petugas konseling HIV/AIDS akan membantu kita untuk: Menegaskan kembali cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Membantu merencanakan perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman. Memberi dukungan untuk mempertahankan perilaku yang lebih sehat. Jika hasil testing HIV, POSITIF Ketika kita dinyatakan positif berarti dalam tubuh sudah terinfeksi HIV dan telah ditemukan antibodi HIV dalam darah. Petugas konseling HIV/AIDS akan menekankan bahwa hasil positif bukanlah akhir dari segalanya. Pada saat ini, dengan pengobatan, perawatan dan perubahan perilaku yang sehat akan membantu ODHA dapat hidup lebih lama dan lebih berkualitas. Sumber-sumber bantuan di masyarakat membantu ODHA untuk mendapatkan pelayanan dari kelompok dukungan hingga ke penanganan medis. Petugas konseling HIV/AIDS akan memberitahukan Anda di mana sumber bantuan atau merujuk pada Program Manajemen Kasus*. *Program Manajemen Kasus: Membantu ODHA memperoleh layanan dengan cara mengkaitkan dan mengkoordinasikan bantuan dari berbagai lembaga dan badan penyedia dukungan medis, psikososial serta praktisi. Membantu ODHA dalam mengubah perilaku yang lebih sehat dan bertanggung jawab. 14

Pencegahan HIV dan AIDS Apapun hasil testing HIV kita, kita harus tahu bagaimana mencegah penularan HIV/AIDS: Anda tidak melakukan hubungan seks. Bersikap saling setia dengan pasangan. Cegah dengan menggunakan kondom secara benar setiap melakukan hubungan seks berisiko. Gunakan pelicin berbahan dasar air setiap kali melakukan hubungan seks melalui dubur. Jangan menggunakan pelicin berbahan dasar minyak, seperti minyak pijit, vaseline/body lotion dan sebagainya karena dapat menyebabkan kondom bocor atau robek. Melakukan variasi hubungan seksual tanpa harus terjadi pertukaran darah, air mani atau cairan vagina (misalnya: masturbasi, pelukan, ciuman). Jangan menggunakan peralatan narkoba suntik yang tidak steril atau secara bergantian dengan orang lain. 15

Diagram manfaat VCT Perencanaan dan perawatan untuk masa depan Menerima keadaan terinfeksi HIV dan penyelesaiannya Perencanaan dan promosi perubahan perilaku Normalisasi HIV/AIDS dan mengurangi stigma KONSELING DAN TESTING HIV SUKARELA (VCT) Pelayanan pencegahan infeksi HIV dari Ibu ke Bayi Memfasilitasi kegiatan sebaya dan dukungan Memfasilitasi akses pelayanan medis (Infeksi oportunistik, IMS, ARV & TB) Memfasilitasi akses pelayanan sosial Sumber: WHO, adapted 16

Informasi lebih lanjut hubungi: KOMISI PENANGGULANGAN AIDS