ARTIKEL PENELITIAN. Yufri Aldi, Yahdian Rasyadi dan Dian Handayani

dokumen-dokumen yang mirip
AINUN RISKA FATMASARI

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2014, hal Vol. 11 No. 1 ISSN: EISSN : Online :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa Linn.) TERHADAP TITER ANTIBODI DAN JUMLAH SEL LEUKOSIT PADA MENCIT PUTIH JANTAN

Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Prihati.

AKTIVITAS BEBERAPA SUBFRAKSI HERBA MENIRAN (Phyllanthusniruri Linn.) TERHADAP AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS MAKROFAG

UJI IMUNOMODULATOR DAN JUMLAH SEL LEUKOSIT DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

UJI EFEKTIVITAS SENYAWA RUTIN DAN KUERSETIN SEBAGAI IMUNOSTIMULAN PADA AYAM BROILER SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh : ERIK ZULNAIDI No.

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Valeton & Zijp.) TERHADAP AKTIVITAS FAGOSITOSIS PADA MENCIT JANTAN SKRIPSI

THE IMUNOMODULATOR EFFECT OF ETHYL ACETATE FRACTION OF Sonchus arvensis L. LEAVES TOWARD NON SPECIFIC IMMUNE RESPONSE ON MALE MICE BALB/C STRAIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

ABSTRAK Penggunaan asam glycyrrhizic yang merupakan bahan aktif dari Viusid Pet sudah lazim digunakan untuk meningkatkan respon imun.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

AKTIVITAS IMUNOMODULATOR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SOM JAWA (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) TERHADAP RESPON IMUN NON SPESIFIK

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Prihati ABSTRACT

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang. 2) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

Lampiran 1. Road-map Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

THE IMMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF RED SPINACH LEAVES (Amaranthus tricolor L.) IN MACROPHAGE PHAGOCYTOSIS ACTIVITY ABSTRACT

BAB 3 PERCOBAAN Bahan, alat, dan hewan percobaan Bahan Alat Hewan uji 3.2 Penyiapan Ekstrak Petiveria alliacea

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN :

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Jatmiko Susilo, Agitya Resti Erwiyani dan Nuratul Awwalia ABSTRACT

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Alat 3.2 Bahan 3.3 Hewan Uji 3.4 Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Uji Pemeriksaan Organoleptika

Lampiran 1. Identifikasi sampel

BAB II METODE PENELITIAN

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Toksisitas akut isolat fraksi n-hexana dan etanol daun Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. yang mempunyai aktivitas imunostimulan

LAPORAN AKHIR PENGUJIAN KHASIAT PRODUK

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Departemen. Farmasi FMIPA UI dari September 2008 hingga November 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak zaman

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

UJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH

III. METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Lampung pada bulan Juni sampai Juli 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

Lampiran 1. Identifikasi sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan

UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN EFEK FRAKSI

THE IMMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHYL ACETATE FRACTION OF

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Hewan Coba Departemen Biologi

Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti, Agnes Barek.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(1), 20-26 Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap Ayam Broiler Immunomodulatory Activity of Meniran Extracts (Phyllanthus niruri Linn.) to Broiler Chickens Yufri Aldi, Yahdian Rasyadi dan Dian Handayani Keywords: Immunomodulatory, Phyllanthus niruri, meniran, broiler chicken, carbon clearance. Kata kunci: immunomodulator, Phyllanthus niruri, meniran, ayam broiler, bersihan karbon. ABSTRACT: Broilers chickens are highly susceptible to many diseases caused by bacteria and viruses. Therefore to solve these problem we can use alternative medicine by administration of immunostimulatory compounds that can prevent disease in broiler chickens. One of the plants that can enhance the immune system is meniran. The study effect of immunomodulatory test from ethanol extract of meniran herbs (Phyllanthus niruri Linn.) has been conducted in broiler chickens with carbon clearance method. The study of extract administered orally with dose of 10; 30; 100; 300 mg/kg BW and a solution of 0.5% NaCMC as negative control also suspension Stimuno forte 13.5 mg/kg BW as positive control for 6 days. The data of phagocytosis index was analyzed statisticaly with two way ANOVA followed with Duncan s test. The increasing of phagocytosis index with carbon clearance method showed the effect from each dose with negative control was significant (P<0,05). The highest phagocytic index obtained from a dose of 300 mg / kg BW. The data s of increased relative spleen weight and an increased of blood limfosit cell was analyzed statisticaly with one way ANOVA followed with Duncan s test. Increased relative spleen weight and an increased of blood limfosit cell showed effect from each dose to negative control was significant (P<0,05). The results indicated that the ethanolic extract of meniran was active as immunostimulant for broiler chickens. ABSTRAK: Ayam Broiler sangat rentan terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini kita dapat menggunakan pengobatan alternatif dengan pemberian senyawa imunostimulan yang dapat mencegah penyakit pada ayam broiler. Salah satu tanaman yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah meniran. Studi efek imunomodulator dari ekstrak etanol meniran (Phyllanthus niruri Linn.) telah dilakukan pada ayam broiler dengan metode bersihan karbon. Ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 10; 30; 100; 300 mg/kg BB dan larutan 0,5% NaCMC sebagai kontrol serta suspensi Stimuno forte 13,5 mg/kg BB sebagai pembanding selama 6 hari. Data indeks fagositosis dianalisis secara statistik dengan ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan indeks fagositosis menunjukkan bahwa efek dari setiap dosis dengan kontrol negatif berbeda signifikan (P <0,05). Indeks fagositosis tertinggi diperoleh dari dosis 300 mg/kg BB. Data tentang peningkatan berat relatif limpa dan peningkatan sel limfosit darah dianalisis dengan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan berat limpa relatif dan peningkatan sel limfosit darah menunjukkan efek dari masing-masing dosis untuk kontrol negatif berbeda signifikan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol meniran aktif sebagai imunostimulan untuk ayam broiler. Fakultas Farmasi, Universitas Andalas Korespondensi: Yufri Aldi (yufrialdi@gmail.com) 20

Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... Aldi dkk. PENDAHULUAN Tubuh terdiri dari berbagai macam organ yang membentuk sistem organ dan sistem fungsional tubuh yang masing-masing bekerja sama dalam satu kesatuan sistem tubuh. Diantara sistem tersebut terdapat sistem pertahanan tubuh atau disebut juga dengan sistem imun. Sistem ini bertanggung jawab melindungi tubuh dari benda-benda asing yang masuk sehingga fungsi tubuh tidak terganggu (1, 2). Sistem kekebalan tubuh yang bermanfaat bagi pencegahan suatu penyakit karena adanya infeksi dapat diperoleh secara alami, namun sistem kekebalan yang alamiah saja belum mencukupi. Sistem kekebalan tubuh buatan diperlukan juga oleh tubuh kita. Kekebalan buatan dapat diberikan dengan cara imunisasi. Respon kekebalan tubuh akan meningkat dengan pemberian senyawa beraktivitas imunostimulan (1, 3). Imunostimulan secara umum didefinisikan sebagai senyawa yang didisain untuk mempotensi sel-sel imun. Selain itu imunostimulan digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Konsep imunostimulan telah dikembangkan dan mulai diterima dalam terapi pengobatan sejak pertengahan abad XIX, dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh (4). Perkembangan penggunaan obatobatan tradisional khususnya dari tumbuhtumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah cukup meluas. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat adalah meniran (5). Meniran adalah herba yang berasal dari genus Phyllanthus dengan nama ilmiah Phylanthus niruri Linn (6). Tanaman ini juga berkhasiat sebagai imunodumudulator, hal ini terbukti telah dipatenkannya meniran sebagai obat Stimuno (7). Dewasa ini usaha ternak ayam pedaging di Indonesia laju pertumbuhannya sangat pesat dibanding sebelum zaman pembangunan atau repelita. Karena dalam hal ini pemerintah sendiri telah merintis dan mengambil langkah-langkah positif untuk meningkatkan usaha tersebut. Semenjak itu, ternak ayam broiler pun menjadi perhatian yang cukup besar. Akhir-akhir ini keinginan untuk memelihara broiler semakin mulai meningkat cepat, bukan hanya terbatas pada para peternak besar saja, tetapi hampir kepada seluruh lapisan masyarakat yang tersebar diseluruh penjuru tanah air ini (8). Ayam broiler sangat banyak dibudidayakan hampir di semua lapisan. Namun ternak ayam broiler juga sangat rentan terhadap banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus seperti tetelo, gumboro, ngorok, berak kapur, flu burung, dan lain-lain. Oleh karena itu peneliti mencoba menggunakan alternatif pengobatan dalam penanganan masalah tersebut, yaitu dengan pemberian senyawa imunostimulan yang dapat mencegah penyakit pada ayam broiler. Perlunya optimasi penggunaan senyawa bahan alam, maka pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol diperoleh dari tanaman Philanthus niruri Linn. Ekstrak etanol meniran memiliki aktifitas imunostimulan terhadap mencit (9). Subfraksi etil asetat herba meniran juga dapat meningkatkan titer antibodi dan jumlah leukosit pada mencit (10). Pada penelitian lain menunjukkan aktivitas subfraksi etil asetat dari herba meniran terhadap reaksi hipersensitif kutan (11). Subfraksi etil asetat meniran dapat meningkatkan indeks 21

Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... Suhatri dkk. fagositosis dan kapasitas makrofag (12), dan beberapa subfraksi etil asetat meniran dapat menjadi imunomodulator pada tikus (13). Berdasarkan hal diatas maka dicoba untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian terhadap kadar antibodi ayam broiler dengan metode bersihan karbon dan penimbangan bobot limfa relatif serta penghitungan limfosit. Diharapkan nantinya ekstrak ini memberikan efek imunostimulan pada ayam broiler, sehingga para peternak ayam dapat meningkatkan kekebalan tubuh ayam terhadap berbagai penyakit. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Pelatan yang dipakai terdiri dari kapas, kertas saring, destilasi vakum, rotary evaporator, pipet tetes, gelas ukur, timbangan hewan, spatel, jarum oral, timbangan analitik, kaca objek, cawan penguap, oven, desikator, neraca listrik, mortar dan stamper, spuit berukuran 5 ml, kandang ayam, mikropipet, tabung reaksi, rak tabung reaksi, seperangkat alat bedah, spektrofotometer UV-Vis dan mikroskop. Bahan yang dipakai terdiri dari meniran kering 1,4 kg, etanol, akuades, tinta cina, larutan NaCl fisiologis 0,9%, heparin, NaCMC 0,5%, asam asetat 1% dan tween 80 1%. Cara Kerja Pengambilan Sampel Herba meniran diambil di Anduring, Padang, Sumatera Barat. Perencanaan Dosis Dosis ekstrak etanol meniran yang dipakai adalah 10 mg/kg BB, 30 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, larutan NaCMC 0,5% sebagai kontrol negatif serta suspensi Stimuno forte 13.5 mg/kg BB. Persiapan Hewan Percobaan Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah ayam broiler yang berumur tiga minggu. Ayam broiler dipilih karena merupakan ternak yang cukup potensial di daerah Sumatera Barat. Disamping itu ayam broiler juga sering terjangkit oleh penyakit sehingga menjadikannya sebagai objek yang tepat dalam percobaan penelitian ini. Pembuatan Larutan Uji Ekstrak meniran disuspensikan dalam NaCMC 0.5%. Contoh, untuk dosis 10 mg/ kg BB dan dibuat larutan dengan konsentrasi 1% sebanyak 10 ml. Ekstrak sebanyak 10 mg dan NaCMC 50 mg, NaCMC ditaburkan ke dalam air panas (20 kalinya) dalam wadah. biarkan 15 menit sampai mengembang, lalu gerus hingga homogen, kemudian tambahkan 10 mg ekstrak pada wadah gerus homogen. Tambahkan air panas sedikit demi sedikit sampai volume 10 ml. Lakukan hal yang sama untuk semua dosis. Pembuatan Suspensi Karbon Koloid Sebanyak 1,6 gram tinta cina yang telah dikeringkan, disuspensikan dengan 25 ml tween 80 1% (b/v) dalam larutan NaCl fisiologis 0,9% (b/v) hingga diperoleh konsentrasi 64 mg/ml (6,4%) Uji Bersihan Karbon Ayam dibagi ke dalam enam kelompok yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif yang diberi NaCMC, satu kelompok kontrol positif yang diberi stimuno dan empat 22

Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... Aldi dkk. kelompok uji yang diberi empat variasi dosis. Masing-masing kelompok uji diberi suspensi sampel secara oral dengan regimen dosis satu kali sehari selama enam hari berturutturut.pada hari ke-7 dilakukan pengambilan darah dan penyuntikan suspensi karbon koloid. Darah diambil melalui vena sayap ayam. Darah ditampung pada plat tetes yang sebelumnya telah ditetesi dengan heparin. Darah diambil sebanyak 75 µl dan dilisis dalam 4 ml asam asetat 1%. Contoh darah pertama ini dinamakan blanko (menit ke-0). Kemudian suspensi karbon sebanyak 0.1 ml/10 gram BB diberikan secara intravena, lalu darah ayam diambil 75 µl pada menit ke-3, 6, 9, 12, dan 15 setelah penyuntikan karbon. Masing-masing darah tadi dilisis dalam 4 ml asam asetat 1%, kemudian diukur absorbannya dengan spektrofotometer UV- Vis pada panjang gelombang 650 nm. Penentuan Bobot Limfa Relatif Limfa diambil dari ayam yang digunakan untuk uji fagositosis. Timbang limfa satu persatu dan hitung bobot relatif limfa. Menghitung Jumlah Sel Limfosit dengan Metoda Hapusan Darah Darah segar diteteskan pada kaca objek sebanyak satu tetes, tipiskan, dan ratakan dengan kaca objek lain, sehingga diperoleh lapisan darah yang homogen (hapusan darah), lalu keringkan. Setelah kering tetesi dengan metanol sehingga menutupi seluruh hapusan darah, biarkan selama 5 menit. Tambahkan 1 tetes larutan giemsa yang telah diencerkan dalam aqua destilata (1:20), biarkan selama 20 menit. Cuci dengan aqua destilata. Setelah kering, amati di bawah mikroskop. Hitung jumlah limfosit pada perbesaran 400x. Analisa Data Data hasil penelitian ini diolah secara statistik dengan menggunakan ANOVA dua arah untuk indeks fagositosis, ANOVA satu arah untuk bobot limfa relatif dan jumlah limfosit darah kemudian masing-masing Gambar 1. Perbandingan Indeks fagositosis terhadap waktu pada ayam broiler setelah pemberian ekstrak meniran enam hari. 23

Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... Suhatri dkk. Gambar 2. Bobot limpa relatif terhadap dosis ekstrak meniran pada ayam broiler setelah pemberian ekstrak etanol meniran selama enam hari dilanjutkan dengan analisa Duncan. HASIL DAN DISKUSI Nilai rata-rata indeks fagositosis menunjukkan aktivitas fagositosis sel-sel fagositik terhadap partikel karbon sebagai antigen akibat pengaruh pemberian ekstrak etanol meniran. Jika nilai rata-rata indeks fagositosis lebih besar dari satu berarti menunjukkan zat uji mempunyai kemampuan imunostimulan (14, 15). Nilai indeks fagositosis rata-rata pada kontrol negatif adalah 1, pada kontrol positif adalah 1,18406; kelompok uji I yang diberi ekstrak 10 mg/kgbb adalah 1,08464; kelompok uji II yang diberi ekstrak 30 mg/ kg BB adalah 1,1965; kelompok uji III yang diberi ekstrak 100 mg/kg BB adalah 1,5574; dan kelompok uji IV yang diberi ekstrak 300 mg/kgbb adalah 1,70294. Pengaruh ekstrak etanol meniran dilihat dengan meningkatnya aktivitas fagositosis yang ditunjukkan oleh rata-rata indeks fagositosis besar dari satu untuk semua kelompok dosis, sehingga dapat dikatakan ekstrak ini mempunyai kemampuan imunostimulan terhadap aktivitas fagositosis. Bobot limfa relatif rata-rata pada kontrol negatif adalah 0,153; pada kontrol positif adalah 0,1995; kelompok uji I yang diberi ekstrak 10 mg/kg BB adalah 0,1773; kelompok uji II yang diberi ekstrak 30 mg/ kgbb adalah 0,1927; kelompok uji III yang diberi ekstrak 100 mg/kg BB adalah 0,2084; dan kelompok uji IV yang diberi ekstrak 300 mg/kgbb adalah 0,2219. Limfa sebagai organ limfoid sekunder mengandung sel limfosit B dan limfosit T yang berperan pada proses respon imun spesifik. Selain itu, pada limfa juga terdapat sel dendritik dan makrofag yang berperan sebagai APC (Antigen Presenting Cell) yang berfungsi menyajikan antigen kepada sel limfoid. Peningkatan sel-sel imun tersebut berkorelasi dengan bobot limfa. Kenaikan bobot limfa relatif ini menunjukkan adanya efek ekstrak etanol meniran terhadap aktivitas imunostimulan (14). Jumlah sel limfosit rata-rata pada darah ayam pada kontrol negatif adalah 10,00; pada kontrol positif adalah 17,83; kelompok 24

Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri... Aldi dkk. Tabel 1. Jumlah sel limfosit pada darah ayam broiler pada ayam broiler setelah pemberian ekstrak meniran enam hari. Sel Limfosit Kelompok Perlakuan Kontrol 10 mg/kgbb 30 mg/kgbb 100 mg/kgbb 300 mg/kgbb Kontrol Negatif Positif 1 8,50 10,00 16,00 13,50 13,50 18,50 2 8,50 9,50 14,50 20,00 24,50 13,50 3 13,00 14,00 18,00 15,50 25,00 13,00 Rata-rata 10,00 11,00 16,17 16,33 21,00 17,83 uji I yang diberi ekstrak 10 mg/kg BB adalah 11,00; kelompok uji II yang diberi ekstrak 30 mg/kg BB adalah 16,17; kelompok uji III yang diberi ekstrak 100 mg/kg BB adalah 16,33; dan kelompok uji IV yang diberi ekstrak 300 mg/kg BB adalah 21,00. KESIMPULAN Dari penelitian tentang uji aktivitas imunomodulator dari ekstrak etanol meniran (Phyllantus niruri Linn.) terhadap ayam broiler dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemberian ekstrak etanol meniran terhadap ayam broiler dapat meningkatkan indeks fagositosis dengan metoda karbon pada dosis 10 mg/ kg BB sampai 300 mg/kg BB. 2. Pemberian ekstrak etanol meniran terhadap ayam broiler dapat meningkatkan bobot limfa relatif pada dosis 10 mg/kg BB sampai 300 mg/kg BB. 3. Pemberian ekstrak etanol meniran terhadap ayam broiler dapat meningkatkan jumlah limfosit pada dosis 10 mg/kg BB sampai 300 mg/kg BB. 4. Semakin tinggi dosis ekstrak etanol meniran yang diberikan maka efek terhadap indeks fagositosis, bobot limfa relatif dan jumlah sel limfosit semakin meningkat pada dosis 10 mg/kg BB sampai 300 mg/kg BB. DAFTAR PUSTAKA 1. Roitt, I, M. (1990). Pokok-pokok ilmu kekebalan. Jakarta: PT. Gramedia Utama. 2. Azuma, I. & Jolles, G. (1987). Immunostimulants, now and tomorrow. Berlin: Springer Verlag. 3. Tjokronegoro, A. (1982). Imunologi dan penyakit. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 4. Hudson, L., & Hay, F. C. (1967). Practical immunology. Oxford: Blackwell Scientific publ. 25

Efek Proteksi Fraksi Etil Asetat Daun Surian (Toona... Suhatri dkk. 5. Oswald, T. T. (1995). Tumbuhan Obat. Jakarta: Penerbit Bhatara. 6. Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. 7. Sulaksana, J., & Jayusman, D. I. (2004). Meniran: Budidaya dan pemanfaatan untuk obat. Jakarta: Penebar Swadaya. 8. AAK. (1986). Petunjuk beternak ayam pedaging. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Kanisius. 9. Juniarti. (2010). Uji Aktivitas Imunostimulan ekstrak etanol daun salam dan ekstrak etanol meniran (Skripsi sarjana farmasi). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 10. Farhan, I. (2013). Uji aktivitas subfraksi dari tumbuhan meriran (Phyllantus niruri Linn.) terhadap titer antibody dan jumlah sel leukosit (Skripsi sarjana farmasi). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 11. Mahyudin. (2013). Uji aktivitas subfraksi etil asetat dari herba meniran terhadap reaksi hipersensitif kutan (Skripsi sarjana farmasi). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 12. Novelin, F. (2013). Subfraksi etil asetat meniran dapat meningkatkan indeks fagositosis dan kapasitas makrofag (Skripsi sarjana farmasi). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 13. Ogiana, N. (2013). Uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran (Skripsi sarjana farmasi). Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas. 14. Kresno, S. B. (1996). Imunologi diagnosa dan prosedur laboratorium (edisi ke-4). Jakarta: Universitas Indonesia. 15. Wirawan, S. (1996). Pemeriksaan laboratorium hematologi sederhana (edisi II). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 26