Sambutan Presiden RI pd Penyerahan KIS utk Segmen Pekerja BUMN, Sumut, tgl 18 apr 2015 Sabtu, 18 April 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENYERAHAN KARTU INDONESIA SEHAT UNTUK SEGMEN PEKERJA BADAN USAHA MILIK NEGARA DAN MASYARAKAT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO), KECAMATAN SEI KARANG, KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA TANGGAL 18 APRIL 2015 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bismillahirahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil'alamin, wassholatu wassalamu'ala asrofil anbiyai wal mursalin, sayyidina wa habibina, wa syafi'ina, wa maulana Muhammadin, wa' ala alihi wasohbihi ajma'inn. Amma ba'du, Bapak-Ibu, seluruh Warga yang sore hari ini hadir, Saya senang dan bangga sekali bisa hadir di tempat ini, di bawah pohon, di bawah pohon karet yang luar biasa luasnya. Tadi katanya hujan ya? Tapi nggak apa-apa, hujannya dikit-dikit aja. Bapak-Ibu sekalian, Bangsa yang kuat, bangsa yang kuat, bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyatnya itu sehat. Kalau melupakan kesehatan jangan harap bangsa kita jadi bangsa yang maju, bangsa yang besar, bangsa yang sehat. Sehat dulu, setelah sehat nanti baru sekolah-sekolah, sekolah, dan SDM-SDM kita menjadi pintar, menjadi baik, menjadi bagus. Karena seluruh rakyat harus tahu bahwa persaingan kita sekarang ini, kompetisi kita sekarang ini bukan antarkita dengan kita, bukan antarkota dengan kota, bukan antarprovinsi dengan provinsi. Tetapi persaingan sumber daya manusia, kita-kita ini nanti dengan negara-negara yang lain.
Karena nanti 2016 sudah dibuka yang namanya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Orang sana bisa bekerja di sini, orang sini bisa bekerja di sana. Hati-hati kalau kita nggak sehat dan kita nggak pintar, kita akan bisa kalah bersaing, dan saya tidak mau rakyat Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara yang lain. Oleh sebab itu, yang pertama, saya dulu banyak yang bertanya. Saya setiap ke kampung, ke desa, ke kampung nelayan, selalu ditanyakan, bulan Januari, bulan Februari, bulan Maret. Pak, mana Pak Kartu Indonesia Pintarnya, Pak? Mana? Dulu katanya waktu kampanye Kartu Indonesia Sehat, mana, Pak? He, supaya ngerti semuanya, saya sampaikan. Bulan pertengahan Januari, anggaran itu baru digedok, dok anggarannya, APBN-nya baru digedok, dok. Setelah itu butuh administrasi, butuh lelang itu butuh waktu dua bulan sampai tiga bulan, sehingga baru sekarang ini bisa mulai dibagikan. Akan dibagikan Kartu Indonesia Sehat kurang lebih 82 juta, ini yang pertama di sini. Akan dibagikan Kartu Indonesia Pintar 21 juta Kartu Indonesia Pintar untuk anak-anak kita. Jadi jangan ada yang ngomong, Presiden ngomong doang, kok baru lelang. Gimana nanti kalau kita nggak pakai prosedur lelang ya, kan? Nanti kasihan Pak Menteri, Bu Menteri, bisa terkena masalah. Tapi sekarang sudah, alhamdulillah sudah selesai semuanya Kartu Indonesia Pintarnya, Kartu Indonesia Sehatnya, ni tinggal mulai dibagi, dibagi, dibagi, dibagi. Nanti pasti ada yang nggak dapat. Pak, kok saya nggak dapat, Pak. Ya daftar, yang nggak dapat daftar. Tapi aturannya ada.
Itu saya kira yang bisa saya sampaikan pada kesempatan sore hari ini. Saya mengucapkan terima kasih, pada sore hari ini kepada Kepala BPJS, Pak Fahmi yang sudah menyiapkan ini semuanya. Juga hadir di sini, Bu Menko, Mbak Puan, Ibu Puan Maharani, ada juga Bu Menteri Kesehatan Bu Nila Moeloek, ada juga ini pemilik kebun karetnya Bu Menteri BUMN Bu Rini, dan jangan lupa di sini juga ada Pak Gubernur beserta Ibu, dan saya juga dengan Bu Jokowi, nih. Nanti saya lupa ngenalin Bu Jokowi, bahaya. Ya, sekarang kita panggil saja. Ini Pak siapa ya Ganda Bahari ya dari Dusun Kenanga, mana sini. Ini untuk empat orang. Kemudian yang lain Pak Sutimin mana, ya sini dulu, jangan ada yang hilang kartunya. Pak Sutimin sini, ni Pak dicek, coba dibuka dicek bener ndak. Dah bener ya. Yang selanjutnya, ini Pak Syahril, ada Pak Syahril? Nggak ada? Oh dibelakang itu. Pak Syahril. Dibagi aja, dibagi aja. (Presiden mengakhiri sambutan dan bergabung dengan para Menteri.)
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI