Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING. Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra

PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH

Oleh: Ade Cahyaningsih Guru SMP N 1 Cirebon

[November 2012] JURNAL SCIENTIAE EDUCATIA VOLUME 1 EDISI 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERVISI SETS PADA KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN. Oleh:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RAMBAH

BAB III METODE PENELITIAN

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. produk tertentu, dan menguji keefektifan. Orientasi dari penelitian dan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

HARIO WIJAYANTO A

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY PADA POKOK BAHASAN SEL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT SISTEM OPERASI BERBASIS GUI DAN CLI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

BAB III METODE PENELITIAN

Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah ISSN Volume 2 Nomor 2, November 2015

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA

PENGARUH CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPA

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : ,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

PENGARUH VIDEO-ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PONTIANAK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

Key Word: media, material of acid base solution.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS Inquiry dan Local material MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI IPA 2 MA NEGERI PRAMBON NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Saraf Dengan Menggunakan Adobe Flash CS3 pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF KETERAMPILAN DASAR DI LABORATORIUM BERBASIS VIDEO PADA BIDANG KIMIA SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI FLASH PLAYER PADA MATERI LAJU REAKSI DI SMK NEGERI 1 BANDA ACEH. Oleh: Cut Azhar Fuady

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Pengembangan Multimedia Interaktif pada Materi Sistem Saraf untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Wacana Didaktika Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia Oleh Sugianto ABSTRAK Salah satu faktor yang penghambat proses belajar mengajar adalah adanya hambatan psikologis, berupa kurangnya minat belajar siswa yang menyebabkan menurunnya motivasi belajar siswa. Media pembelajaran dibutuhkan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat membantu mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menilai kepraktisan, mengevaluasi efektifitas manusia berbasis multimedia. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretesposttes kontrol group design. Sampel diambil menggunakan teknik cluster random sample, yang terpilih yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 8 sebagai kelas kontrol. Hasil menunjukan bahwa media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia yang dikembangkan memiliki kriteria valid, praktis digunakan dalam kegiatan belajar dengan kriteria sa ngat tinggi. Media pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif, karena minat belajar siswa memiliki kriteria sangat baik, hasil belajar siswa meningkat dan siswa memiliki karakter yang sangat baik, serta keaktifan siswa mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi. Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran; Sistem Reproduksi Manusia; Multimedia. PENDAHULUAN Siswa SMA Negeri 6 Cirebon kelas XI IPA beranggapan bahwa belajar biologi itu sulit karena terlalu banyak materi hafalannya, dan banyak istilah nama ilmiah yang susah diingat serta dimengerti, sehingga minat belajar mereka menurun. Kurangnya minat siswa menyebabkan waktu yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar biologi kurang efektif, seperti materi pelajaran yang seharusnya cukup dengan dua pertemuan tetapi harus lebih dari itu, terutama pada materi sistem reproduksi manusia. Materi ini harus dibahas secara menyeluruh dan jelas, karena kalau tidak demikian maka akan menimbulkan miskonsepsi seperti akan munculnya pemahaman yang tabu. 2 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Berdasarkan data kementrian pendidikan dan kebudayaan (2012), bahwa daya serap Ujian Nasional tahun 2012 program studi IPA mata uji biologi di SMA Negeri 6 Cirebon dengan jumlah siswa 201 memiliki daya serap yang rendah pada materi sistem reproduksi manusiadengan nilai 60,7. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan (Sadiman et al., 2010: 14). Berdasarkan hasil penelitian Yarden (2006), Danton (2007), dan Mayer (2002) pembelajaran pada materi biologi de ngan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang, dan penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis dalam mempelajari metode PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas animasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Dengan diterapkannya media pembelajaran ini diharapkan siswa lebih tertarik dalam mempelajari konsep sistem reproduksi manusia dan lebih semangat dalam belajar di kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran, menilai kepraktisan media pembelajaran, mengevaluasi efektifitas media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multi media dalam meningkatkan minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D) yang dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia pada siswa kelas XI IPA di SMA N 6Cirebon.. Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada prosedur penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono (2010) dengan beberapa modifikasi kondisional. Prosedur penelitian tersebut terdiri dari tahap studi pendahuluan dan tahap studi pengembangan. Tahap studi pendahuluan terdiri dari studi literatul, studi lapangan, dan analisis temuan. Tahap studi pengembangan terdiri dari pengembangan draf desain media, penyusunan media, validasi, uji coba terbatas, evaluasi dan perbaikan, uji coba skala luas, evaluasi dan penyempurnaan. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretesposttes kontrol group design (Sugiyono, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 6 Cirebon. Pelaksanaan penelitian dijadwalkan pada semester genap tahun pelajaran Universitas Wiralodra Indramayu 3

Wacana Didaktika 2012/2013, tepatnya pada bulan Maret sampai dengan April 2013. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 (eksperimen) dan kelas XIIPA 8 (kontrol) sebagai kelas uji coba luas, sedangkan siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas uji coba terbatas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sample. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner, lembar observasi, lembar soal tes, dan lembar angket respon siswa.hal tersebut dapat disimpulkan berupa jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data sebagaimana tercantum pada Tabel 1. Hasil wawancara kondisi awal pembelajaran di SMAN 6 kota Cirebon, bahwa siswa merasa kesulitan dalam memahami konsep sistem reproduksi manusia, hal ini disebabkan guru masih menggunakan media konvensional, padahal sarana prasarana multimedia di SMA Negeri 6 Cirebon sangat memadai. Solusi untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan manusia berbasis multimedia, dengan tujuan meningkatkan minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa. Tabel 1. Jenis, metode dan instrument Pengumpulan Data, serta Teknik Analisis Data Jenis data Metode Instrumen Teknik analisis data pengumpulan data pengumpulan data Kebutuhan Kuesioner Lembar kuesioner Deskriptif persentase pengembangan media Aktivitas belajar siswa Observasi Lembar observasi Deskriptif persentase Hasil belajar (kognitif) Tes Lembar soal tes Uji banding dua sampel Minat belajar siswa Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi respon siswa Kepraktisan media Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi respon siswa Karakter siswa Angket chek list Lembar angket Deskriptif persentasi (jujur, bertanggung respon siswa jawab, peduli kesehatan) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan angket survey kebutuhan media yang diperoleh kemudian diterap kan dalam penelitian. Hasil angket ter ungkap bahwa media yang paling dibutuhkan siswa dari enam peringkat teratas yang paling banyak untuk diterapkan ke dalam penelitian dan pengembangan media, di antaranya multimedia, animasi, video, background musik, audio narasi, dan gambar sebagaimana tercantum dalam Gambar 1. Produk hasil pengembangan yaitu multimedia yang dirancang untuk memfasilitasi manusia dalam meningkatkan 4 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Gambar 1. Kebutuhan Media minat belajar, ketuntasan hasil belajar, dan keaktifan siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Cirebon. Berdasarkan identifikasi masalah, maka disusun draf desain berupa skenario manusia berbasis multimedia yang dapat memenuhi kebutuhan media tersebut. Penyusunan desain media pembelajaran tersebut dimulai dari penyesuaian warna tampilan background, teks, gambar, animasi, penyesuaian intro masuk menu utama, penyesuaian tombol aktif dan tidak aktif. Hasil desain media pem belajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia memiliki beberapa menu utama yaitu beranda, SKKD, materi, evaluasi, bantuan, kamus, dan tampilan pertama Frame diawali dengan intro masuk. Hasil desain dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Produk Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Universitas Wiralodra Indramayu 5

Wacana Didaktika Sebelum digunakan dalam pembelajaran nyata,media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia dilakukan validasi oleh pakar, yang terdiri dari validasi media pembelajaran berbasis multimedia, validasi materi bahan ajar sistem reproduksi manusia, dan validasi manusia berbasis multimedia berdasarkan aspek keagamaan. Hasil validasi media dapat dilihat pada Tabel 2. Uji coba skala terbatas juga bertujuan untuk memperoleh media pembelajaran yang lebih baik sebelum diaplikasikan pada uji coba skala luas (kelas eksperimen). Hasil uji coba skala terbatas keterbacaan media pembelajaran dari 12 siswa menunjukkan rata-rata kriteria baik/sangat baik sebanyak 79,58%. Hasil uji coba skala luas dapat dilihat dari aspek kepraktisan media, minat belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa, dan keaktifan siswa. Berdasarkan Gambar 3 diperoleh bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari Tabel 2 HasilValidasi Media No Validator Aspek yang divalidasi Hasil validasi Rata-rata Kriteria 1. Validator 1 Media pembelajaran 48 4,00 Valid sistem reproduksi manusia berbasis multimedia 2. Validator 2 Media pembelajaran 41 3,42 Valid sistem reproduksi manusia berbasis multimedia 3. Validator 3 Media pembelajaran 52 4,33 Sangat valid sistem reproduksi manusia berbasis multimedia 4. Validator 4 Isi materi bahan ajar 37 4,60 Sangat valid sistem reproduksi manusia pada multimedia 5. Validator 5 Isi materi dan media 27 3,37 Cukup valid pembelajaran sistem reproduksi manusia berdasarkan norma keagamaan 6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Gambar. 3. Kepraktisan Media Pembelajaran data jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju pada tiap item sebesar 58,87%, setuju sebesar 38,10%, kurang setuju sebesar 2,60%, dan tidak setuju 0,43%. Menurut Trianto (2010), media pembelajaran dapat dikatakan praktis digunakan dalam kegiatan pembelajaran, jika skor responden mencapai lebih dari 700, sedangkan total skor tertinggi 821, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat tinggi, maka diperoleh kesimpulan bahwa manusia berbasis multimedia praktis digunakan dalam pembelajaran. Gambar. 4. Minat Belajar Siswa Universitas Wiralodra Indramayu 7

Wacana Didaktika Berdasarkan Gambar 4 diperoleh bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari data jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju pada tiap item sebesar 56,71%, setuju sebesar 40,26%, dan kurang setuju sebesar 3,03%,. Total skor dari seluruh item respon sebesar 924, sedangkan total skor tertinggi 817, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat baik. Hasil tersebut menunjukan bahwa minat belajar siswa menjadi lebih baik setelah belajar menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia, sebagaimana diungkapkan oleh Yarden (2006) bahwa penggunaan animasi interaktif lebih efektif dan disukai siswa daripada animasi statis. Berdasarkan Gambar 5 diperoleh banyaknya siswa kelas eksperimen yang mencapai ketuntasan belajar minimal 77 (KKM) adalah 75,76%. Dengan demikian, berarti siswa mampu memahami materi sistem reproduksi manusia dengan menggunakan multimedia. Berdasarkan Gambar 6 diperoleh semua siswa kelas kontrol yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal 77 (KKM) adalah 100%.Pada kegiatan belajar kelas kontrol tidak menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia, melainkan menggunakan media konvensional. Dengan demikian, berarti siswa kelas kontrol kurang memahami materi sistem reproduksi manusia. Hasil uji banding dua sampel diketahui bahwa rerata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama dengan tingkat kesalahan kurang dari 5%, yaitu 0% dan Gambar. 5. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 8 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 Gambar 6. Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Kontrol diketahui rerata N-gain kelas eksperimen 0,65 lebih tinggi dari pada kelas kontrol 0,28. Dari analisis uji banding dua sampel menunjukan media pembelajaran hasil pengembangan lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dari media pembelajaran lama yang digunakan di SMAN 6 Cirebon. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Danton (2007) yang mendapatkan fakta, bahwa Pembelajaran pada materi biologi dengan menggunakan media animasi membantu siswa menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang. Gambar 7. Persentase Karakter Siswa Universitas Wiralodra Indramayu 9

Wacana Didaktika Berdasarkan Gambar 7 diperoleh bahwa pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia. Hal ini ditunjukkan dari data jumlah siswa yang menyatakan sangat setuju pada tiap item sebesar 52,73%, setuju sebesar 28,79%, kurang setuju sebesar 11,82%, dan tidak setuju 6,67%. Total skor dari seluruh item respon sebesar 1320. Total skor tertinggi 1081, yang artinya data tersebut memiliki kriteria sangat baik, maka diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar siswa memiliki karakter yang sangat baik setelah belajar dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia sebesar 72,73%, sedangkan indikator keberhasilan minimum dalam penelitian ini adalah sebesar 70% mencapai kriteria tinggi atau sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai, sebagaimana hasil penelitian Mayer (2002), bahwa penggunaan prediksi dengan animasi meningkatkan interaktivitas selama proses pembelajaran. SIMPULAN Simpulan yang diperoleh menunjukka bahwa manusia berbasis multimedia yang dikembangkan memiliki kriteria valid, dan pengembangan media tersebut sangat Gambar 8. Persentase Keaktifan Siswa Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Gambar 8 menunjukkan bahwa skor total keaktifan siswa yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multimedia memiliki kriteria nilai kepraktisan yang sangat tinggi. Media pembelajaran sistem reproduksi manusia berbasis multi- 10 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Vol. III No. 19 - Mei 2015 media dapat dikatakan efektif, karena minat belajar siswa memiliki kriteria sangat baik, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan karakter siswa yang sangat baik, serta keaktifan siswa memiliki kriteria tinggi dan sangat tinggi. DAFTAR PUSTAKA Danton, 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 5: 255 263. Danton, 2007.The Value of Animations in Biology Teaching: A Study of Long- Term Memory Retention (Versi Elektronik). Life Sciences Education. 6: Hal 217 223. Kemendikbud. 2012. Serapan Hasil Ujian Nasional Tahun 2012. http://litbang. kemdikbud.go.id (di unduh 10 November 2012). Mayer, Richard E. 2002. Animation as an Aid to Multimedia Learning (Versi Elektronik). Educational Psychology Review. Vol. 14. Sadiman et al. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Yarden, A., 2006. Supporting Learning Biotechnological Methods using Interactive and Task Included Animations. Department of Science Teaching, Weizmann Institute of Science. Hal. 131-134. Universitas Wiralodra Indramayu 11