BAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM )

dokumen-dokumen yang mirip
SEKAT KEDAP AIR HALUAN MIRING KAPAL PENUMPANG : 5 % L M KAPAL BARANG : b = Jarak terkecil dari. ketentuan. b = 5 % L atau.

BAB V SHELL EXPANSION

PERHITUNGAN BUKAAN KULIT SHELL EXPANTION

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Penangkap Ikan

Bangunan dan Stabilitas Kapal Niaga 1

HALAMAN JUDUL HALAMAN SURAT TUGAS

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB V TONASE (TONNAGE)

BAB I PENDAHULUAN. PENDAHULUAN MT SAFINA SYUMADHANI Tanker 3600 BRT I - 1 PROGRAM STUDI D III TEKNIK PERKAPALAN PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

DAFTAR ISI. HALAMAN FRANCIS... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL...vi. PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR...

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

IDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN KAPAL PERIKANAN

BAB V MIDSHIP AND SHELL EXPANSION

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IX WRANG (FLOOR) Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB V BUKAAN KULIT (SHELL EXPANSION)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Z = 10 (T Z) + Po C F (1 + )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V RENCANA BUKAAN KULIT (SHEEL EXPANSION) Beban sisi geladak dihitung menurut rumus BKI 2006 Vol II Sect.

MOHAMMAD IMRON C INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS PERI KANAN. Oleh : KARVA IlMIAH

Metacentra dan Titik dalam Bangunan Kapal

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi teknis, ekonomis maupun segi artistiknya. Hal-hal dasar yang. harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

Spesifikasi Teknis Kapal Ikan <5 GT (Mina Maritim 3 VL - Linggi Depan) (TIPE 2)

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

Lampiran 1 Posisi beberapa bagian konstruksi kapal

SOAL DAN PENYELESAIAN KONS & STAB UKP ANT IV BAG Terangkan artinya istilah berikut ini : a. MAST HOUSE b. BULWARK c.

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kapal Perikanan

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DAN BAGIAN-BAGIAN KAPAL. NPL - Prod/K.01. Kompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal

SPESIFIKASI TEKNIS KAPAL IKAN 1 GT FRP

ANALISA TEKNIS KM PUTRA BIMANTARA III MENURUT PERATURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI

KAJIAN DIMENSI DAN MODEL SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU PRODUKSI GALANGAN RAKYAT DI KABUPATEN BULUKUMBA

Bab XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar

KONSTRUKSI KAPAL SOFYAN HANANDIS D ( MIDSHIP SECTION ) OLEH :

Istilah istilah yang ada di teori bangunan kapal Istilah istilah yang ada pada konstruksi bangunan kapal Jenis-jenis kapal

KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL PENANGKAP IKAN DI PPN PALABUHANRATU JAWA BARAT DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Aplikasi Perhitungan dan Optimisasi Konstruksi Profil pada Midship Kapal Berdasar Rule Biro Klasifikasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Umum A.1. Jenis Kapal A.2. Kecepatan Kapal A.3. Masalah Lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Ilmu Bangunan Kapal

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG GARIS MUAT KAPAL DAN PEMUATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

TEKANAN AIR LAUT YANG BEKERJA PADA KAPAL. I Wayan Punduh Jurusan Teknika, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah ABSTRAK

TEKNO EKONOMI KAPAL GILLNET DI KALIBARU DAN MUARA ANGKE JAKARTA UTARA LUSI ALMIRA KALYANA

STUDI KELAYAKAN UKURAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU NELAYAN DI PELABUHAN NELAYAN (PN) GRESIK MENGGUNAKAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

BAB III. Tindakan Olah Gerak menolong orang jatuh kelaut tergantung dan pada factor-factor sebagai berikut :

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Iswadi Nur Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik UPN Veteran Jakarta Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu Jakarta Selatan

Analisa Kekuatan Konstruksi Corrugated Watertight Bulkhead Dengan Transverse Plane Watertight Bulkhead Pada Pemasangan Pipa di Ruang Muat Kapal Tanker

ANALISA PENGGUNAAN RUANGAN KAPAL PENANGKAP IKAN TUNA DI PANTAI SADENG GUNUNG KIDUL. Salim Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta (AMY) ABSTRAK

KEKUATAN STRUKTUR KONSTRUKSI KAPAL AKIBAT PENAMBAHAN PANJANG. Thomas Mairuhu *) Abstract

Studi Perancangan Sistem Konstruksi Kapal Liquified Natural Gas (LNG) CBM

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a perlu diatur lebih lanjut mengenai perkapalan dengan Peraturan Pemerintah;

Awak tidak memperhatikan bangunan dan stabilitas kapal. Kecelakaan kapal di laut atau dermaga. bahaya dalam pelayaran

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

KAPAL KAYU LAMINASI TUNA LONG LINE 40 GT Dl GALAWGAN KAPAL PT PE N SAMODERA BESAR CABANG UJ

LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG

5. KAJIAN DAN PEMBAHASAN

Bentuk baku konstruksi kapal pukat cincin (purse seiner) GT

BAB IV PENGELASAN DALAM PERKAPALAN

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALTERNATIF PENGGUNAAN GADING BAJA PADA PEMBANGUNAN KAPAL KAYU 30 GT

Studi Modernisasi Industri Kapal Rakyat di Jawa Timur

TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

Bentuk baku konstruksi kapal rawai tuna (tuna long liner) GT SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

KONTRUKSI KAPAL PERIKANAN DAN UKURAN-UKURAN UTAMA DALAM PENENTUAN KONSTRUKSI KAPAL

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

Oleh : 1. ISMA KHOIRUL MUCHLISHIN ( ) 2. FAISAL ANGGARDA A.R. ( )

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) untuk Estimasi Harga Kapal Bekas

4 Penyetelan gading {gading utuh). KESIMPULAJi

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996

PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

PEKERJAAN PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

3 METODOLOGI. Gambar 9 Peta lokasi penelitian.

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

PROSES PEMBUATAN KAPAL

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

Bangunan dan Stabilitas Kapal Niaga 2

ZIG-ZAG TEST DAN TURNING CIRCLE TEST DALAM OLAH GERAK CIKAR PADA KAPAL TANGKER DRAGON REIGN A B S T R A K

BAB II LAMPIRAN I PENEMPATAN DAN PERINCIAN TEKNIS LAMPU LAMPU DAN TANDA TANDA

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS ( LINES PLAIN )

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS (LINES PLAN)

Spesifikasi Teknis Kapal Ikan 10 GT (Mina Maritim 10 ULH) (Multipurpose - Line Hauler) (TIPE 9)

Kode : PTK.NP MELAKUKAN DINAS JAGA DEPARTEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN BAB I PENDAHULUAN

DESAIN INTERIOR KAPAL PT VALE DENGAN PENDEKATAN UNSUR ALAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG PERKAPALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISA KOMPARATIF PENGARUH PERTAMBAHAN PANJANG DAN LEBAR KAPAL TERHADAP LIGHTWEIGHT

STUDI PERANCANGAN SISTEM PENGGADINGAN KONSTRUKSI RUANG MUAT KAPAL SUPER CONTAINER TEUS (MALACCA- MAX)

BAB II PERHITUNGAN RENCANA GARIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG P E R K A P A L A N PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

IDENTIFIKASI UKURAN KAPAL

Transkripsi:

BAB V DASAR BERGANDA ( DOUBLE BOTTOM ) PENGERTIAN DASAR BERGANDA Dasar Berganda ialah bagian dari konstruksi kapal yang dibatas, Bagian bawah - Oleh kulit kapal bagian bawah ( bottom shell planting ) Bagian atas - Oleh plat dasar dalam ( inner bottom plating ) Bagian samping - Oleh lempeng samping (Margin Plate ) Bagian depan - Oleh sekat kedap air terdepan / sekat pelanggaran ( collision bulkhead ) Bagian belakang - Sekat kedap air paling belakang atau sering disebut sekat ceruk belakang ( after peak bulkhead ) GUNA DASAR BERGANDA Bila kapal kandas dan mengalami kebocoran,masih ada dasar yang kedap air Sebagai ruangan muatan cair,air tawar, bahan bakar, ballas, dlsb. Membantu stabilitas kapal Menambah kekuatan melintang kapal KONSTRUKSI DASAR BERGANDA Konstruksi dasar berganda terdiri dari : 1. System konstruksi kerangka melintang dengan wrang wrang penuh dan wrang wrang terbuka. 2. System konstruksi kerangka membujur dengan wrang wrang penuh dan wrang wrang terbuka.

DASAR BERGANDA KERANGKA MELINTANG, Ciri cirinya : - Dilengkapi dengan wrang wrang penuh pada setiap gading dibawah kamar mesin. - Jarak antara wrang penuh tidak lebih dari 3.05 m diselingi wrang terbuka - Wrang penuh yang terbentang melintang dari penyanggah tengah sampai lempeng samping pada setiap sisinya diberi lobang peringan. - Pada system kerangka melintang,penyanggah tengah dan lempeng samping tidak terputus. WRANG TERBUKA PADA SISTEM KERANGKA MELINTANG

SISTEM KERANGKA MEMBUJUR Ciri cirinya : - Wrang penuh dipasang dibawah gading gading kamar mesin, kursi ketel, dinding kedap air dan pada ujung bracket deep tank. - Penyanggah tenah diberi bracket dengan jarak 1.25 meter - Bila jarak antara sebuah wrang dengan wrang lainnya sampai 12 atau lebih jarak gading, dipasang penguat tegak paling sedikit 100 mm untuk memperkuat longitudinal - Kapal kapal yang lebarnya sampai 14 21 m, longitudinals terputus pada wrang kedap air dan sebagai gantinya diberi bracket. - Jarak antara wrang yang satu dengan lainnya tidak lebih 3.7 m, kecuali kapal tersebut diperuntukkan bagi pengangkutan barang barang berat atau biji bijian tambang. 1. Center girder 4. Gading gading 2. Longitudinal 5. Wrang penuh 3. Tank top 6. Lempeng samping b. Bracket

Longitudinals pada wrang penuh atau terbuka ( bukan wrang tertutup )

KETENTUAN SOLAS 74 MENGENAI DASAR BERGANDA BAB II I PERATURAN 10 Ketentuan panjang dasar berganda sebuah kapal menurut SOLAS 74 sebagai berikut : a.1. Untuk ukuran panjang kapal 50m dab kurang dari 61m harus dipasang dasar berganda paling sedikit dari sekat di depan KM s/d sekat ceruk depan atau sejauh dapat dilaksanakan sedekat mungkin dengan sekat tersebut. 2.Untuk kapal yang panjangnya 61m ( 200 kaki ) dan kurang dari 76m ( 249 ) harus dipasang dasar berganda paling sedikit dari sekat sekat kamar mesin diteruskan sampai ke sekat ceruk haluan dan sekat ceruk buritan.

3. Untuk kapal yang panjangnya 76 m ( 249 ) atau lebih harus dipasang dasar berganda dari sekat ceruk haluan sampai sekat ceruk buritan. b.bila dasar berganda diharuskan untuk dipasang, maka tkingginya ditentukan atau atas persetujuan pemerintah dan dasar dalam diteruskan sampai ke sisi lambung sehingga dapat melindungi dasar kapal sampai ke lengkungan got ( bilge ). Perlindungan ini dianggap memenuhi syarat bila garis potong antar lempeng samping ( margin plate ) dengan lajur samping ( bilge strake ), tidak lebih rendah dari satu bidang datar yang melalui titik potong garis gading dengan lunas, dimana garis diagonal tersebut membentuk sudut 25 0 dengan alas dan memotong bidang simetris pada setengah lebar kapal tersebut c. Got pengering ( drain well ) yang dibuat di dalam dasar berganda yang digunakan untuk mengeringkan palka / ruang muat dan lain sebagainya tidak boleh lebih rendah dari yang diperlukan. d. Dasar berganda tidak diperlukan bagi kompartemen kompartemen kedap air yang berukuran sedang,yang khusus dipergunakan untuk mengangkut minyak dan yang melakukan pelayaran internasional jarak dekat secara teratur. e. Bagi kapal kapal yang mempunyai kompartemen kompartemen kedap air berukuran sedang dan digunakan untuk mengangkut minyak dan melakukan pelayaran internasional jarak dekat secara teratur,pemerintah dapat memberikan kelonggaran terhadap kontruksi dasar berganda dibagian manapun dari kapal itu.

WRANG ( FLOOR ) BINGKAI DASAR BERGANDA LONGITUDINAL A. WRANG TERTUTUP B. WRANG PENUH

GADING GADING Fungsi gading gading 1. Gading gading memperkuat badan kapal secara membujur karena konstruksi gading gading melintang badan kapal. 2. Tempat menempelnya kulit kapal. Gading gading diberi tanda / nomor dengan angka dari belakang kedepan. Penomoran dimulai dari bidang tegak belakang ( cagak kemudi ) sebagai gading nol atau Gading Buritan. Gading sebelah depan Gading Nol diberi nomor urut : ( + ) 1, 2, 3, 4, 5 dst dan gading gading sebelah belakang gading Nol diberi nomor urut : ( - ) 1, 2, 3, 4, 5 dst atau dengan huruf abjad kecil : a, b, c, d, e dst. Jenis Gading gading : 1. Gading gading Haluan : Gading gading yang terletak didepan sekat pelanggaran. 2. Gading Buritan / Gading Nol : Gading yang terletak sebidang dengan cagak / poros kemudi. 3. Gading gading yang terletak dibelakang gading ola tau gading Buritan. 4. Gading gading simpul : Gading gading yang terletak disepanjang tabung poros baling baling, mulai dari sekat kedap air belakang s/d linggi baling baling. 5. Gading Besar : gading yang terletak dipertengahan panjang kapal dan bagian bagian yang membutuhkan perkuatan,misalnya kamar mesin. 6. Gading gading Biasa : Gading gading selain 1 s/d 5. JENIS GADING GADING

PEMASANGAN GADING GADING BESAR Didaerah yang balok geladaknya terputus seperti didaerah ambang palka. Didaerah yang membutuhkan perkuatan sekaligus berfungsi sebagai penahan getaran seperti dibagian haluan, buritan dan kamar mesin.