SEDJARAH TELANDJANG MEMBUKA. MULUT MANUSIA BISU Chris Hartono

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBANGAN ARTIS FILM TERHADAP PEMBANGUNAN DJIWA BANGSA

Jahja pertama 1 Kenjataan hidup jang kekal, salam doa Nasehat akan hidup ditengah terang dengan kebenaran, mendjadi tanda persekutuan dengan Allah

Varia No. 406 Hal (26 Januari) Usmar Ismail tentang kesenian nasional Kegairahan untuk mentjipta harus di-kobar2kan lagi

Pilipi 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena persekutuan sidang djumaat Berita tentang keadaan rasul waktu ia terbelenggu

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SERI AMANAT 50 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1971 REPUBLIK INDONESIA

Peterus kedua 1 Salam doa Beberapa hal jang menjebabkan rasul memberi nasehat

FILM & SENSOR. Ditindjau dari sudut kreasi

Kolose 1 Salam doa Utjapan sjukur karena iman sidang djumaat Doa rasul supaja sidang djumaat makin kenal kemuliaan Keristus

Salam doa 1 Salam daripada aku, Jakub, hamba Allah dan hamba Tuhan Jesus Keristus, kepada kedua belas suku bangsa jang bertaburan.

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Timotius kedua 1 Salam doa Utjapan sjukur Nasehat kepada Timotius supaja berusaha Teladan rasul dan Onesiporus

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DI DEPAN SIDANG DPR-GR 16 AGUSTUS 1969 REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROPINSI DJAWA-TIMUR Seri A DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI DJAWA TIMUR

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KONGRES NASIONAL LEKRA I

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1969 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1970 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERDJA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENTJANA NASIONAL

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

PRO DAN KONTRA MODERNISASI SENIRUPA INDONESIA. D.A. Peransi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DI DJAWA TIMUR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Galatia 1 Salam doa Dari hal jang menjebabkan rasul berkirim suratnja Pemberitaan Paulus asal daripada Allah

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERDJA DENGAN RAHMAT TUHAN JANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IBADAH KEBANGSAAN MINGGU, 21 Mei 2017 TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN GENTAR!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI DJAWA BARAT

TATA IBADAH KELUARGA GABUNGAN GPIB Jemaat IMMANUEL di DEPOK Rabu, 2 Desember 2015 MENGHADAP TUHAN

BAB I OBJEK, DJUMLAH DAN TERUTANGNJA PADJAK. Pasal 1

8 t o i a * H, 3 1 OCT 2WI* 114 DEC tti- SEP 2o,2

Korintus kedua 1 Pendahuluan: salam doa Rasul bersjukur karena pertolongan Allah didalam sengsaranja Rasul bersjukur karena lepas daripada maut

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH. KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Timotius pertama 1 Salam doa Nasehat supaja tetap didalam pengadjaran jang benar Sjariat Torat jang sebenarnja

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERDJA DENGAN RAHMAT TUHAN JANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

UNDANG-UNDANG 1950 No. 4 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mendengar : Pembitjaraan-pembitjaraan dalam sidang Pleno tanggal, 25- Djuli -1968

AKSARA ARAB MELAYU (JAWI) DAN NASKAH MELAYU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT,

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO

Aneka No. 32 Th. VIII/1958 MASAALAH KEDUDUKAN SASTRA DALAM FILM (II) ASRUL SANI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A.

UNDANG-UNDANG No. 16 TAHUN 1950 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 52 tahun Oktober 1969

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

Tesalonika pertama 1. Tesalonika pertama 2

DJAKARTA. Sekarang tiba gilirannja: dia djuga mau pergi ke Djakarta.

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

Untuk siapa pun yang meyakini, kalau semua dapat dirubah.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 4 TAHUN 1954.

Peranan Seni Tradisionil dalam Modernisasi dan Integrasi Nasional di Asia Tenggara

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA

RESOLUSI KONFERNAS II LEKRA. Laksanakan Tavip, djebol terus jang lama, bangun terus jang baru.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN - NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

KUMPULAN PUISI KAHLIL GIBRAN

Aneka No. 31 Th. VIII/1958 MASAALAH KEDUDUKAN SASTRA DALAM FILM (I) ASRUL SANI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1970 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid

PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKJAT 16 AGUSTUS 1972

SERI AMANAT 39 PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DJENDERAL SOEHARTO DIDEPAN SIDANG DPRGR 16 AGUSTUS 1970 REPUBLIK INDONESIA

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #7 oleh Chris McCann

ii----r. ~ DEPARTEM DISKUSI PANEL BUTAS kesimpulan : Dl TUG U. P UNT J A K - BOGOR. T A N GGA L 10 S/ D 13 AGUSTUS 1971

Allah Tak Pernah Terpisah Darimu Roma 8: 26-39

KONSEPSI SENDIRI - DJANGAN MENDJIPLAK!

TATA IBADAH HARI MINGGU

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN JAJASAN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

THAIB ADAMY. Atjeh itnendakwa. (Pidaio pembelaan jang diuljapkan didepan Pengadilan Negeri Sigli, 12 September J963) Comité PKI Atjeh 1964

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Madjalah Kristen Kebangunan Rochani A P I M E N J A L A. * Untuk segala aliran Geredja ()Interdenominational). * Disebarkan dengan tjuma2 (Gratis).

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PENGUSAHA NASIONAL SWASTA, DJADILAH PENJUMBANG KONSTRUKTIF UNTUK JPENJELESAIAN REVOLUSI!

Peterus pertama 1 Salam doa Utjapan sjukur kepada Allah karena pengharapan akan Keristus Dari hal ibadat jang benar

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prof. Dr SJAICH MAHMOUD SJ/ FATWA FATWA PE N E R B I O J A K A R TA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN-NEGARA REPUBLIK INDONESIA No, 124, 1964.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

Transkripsi:

SEDJARAH TELANDJANG MEMBUKA MULUT MANUSIA BISU Chris Hartono SEDJARAH TELANDJANG Sedjarah telandjang berdegup ladju; menguak tabir memetjah-belah tabu, tradisi lama membeku kaku, melontjat djauh ke arah madju, tiada tutup lepaskan topeng, pembalut muka penuh bopeng, Sedjarah baru berlatar telandjang: borok-borok hidup sasaran terdjang, merobohkan dinding-dinding belenggu, meluluhkan muka-muka bersinar saju, jang penuh noda bertjampur raju, tradisi lama membeku kaku. Sedjarah baru berlatar telandjang; membuka zaman ke arah pembebasan, meninggi merenggut pendewasaan, persemaian harapan masa mendatang. Tjiandjur, 1 Djanuari 1969. KERE KEREMPENG Kere kerempeng mengorek sampah; mentjari sisa makan berupa remah, penyambung hidup anugerah Chalik, tolak majat buatan manusia litjik.

Kere kerempeng mengorek sampah; merenung iba meneguk rasa sakit, perut kosong di seputar melilit, menangis isak sengsara bertambah. Kere kerempeng mengorek sampah; pengungkap hidup penuh derita, derita sedih ketiadaan suara. Kere kerempeng mengorek sampah teriak bisu damba hak keadilan; hakimi manusia jang Htjik djahanam pemakan silemah ketjil ditelan; penjebab sesama berhati hantjur, pengutjap kata indah penuh latjur, perenggut harta setjara tak djudjur, pendaftar rampasan berladjur-ladjur. Kere kerempeng mengorek sampah, tapi djelas mereka bukan sampah. PasarBoplo (Djakarta), Agustus 1964 KITA SEMARTABAT Sedih pilu hati kami terharu melihat kalian dikedjar maut, hidup putus asa tak menentu tiada pegangan tempat berpaut. Kere kerempeng mengorek sampah; kini kalian haruslah bertabah, karena kalian patut mengingat: Chalik djadikan kita semartabat sebab kalian dan kami setingkat. Chalik djadikan kita semartabat, memberi maksud hidup tertentu dan jakinlah kalian ini harapan:

masih banjak penegak keadilan, jang djujur; tiada latjur, masih ada pahlawan kemanusiaan, jang benar sadar, tiada pakai tjadar; jang berani berkorban, setjara ichlas, tiada tuntut balas mengangkat kalian jang dikedjar maut memulihkan harapan jang mulai surut. Pegangsaan Timur (Djakarta), 15 Djuli 1964. Pro; Para Hakim PENGAJOM KEMANUSIAAN Medja hidjau tempat kesibukan kerjamu; sewadjarnja dipakai memberikan kemudaan, kesegaran harapan kidup sesamamu, jang menghadap kau karena tuduhan. Dan pohon beringin lambang pengajoman, jang kau teduhkan di atas kemanusian: tjerminkan dan wudjudkan dalam kenjataan, agar sesamamu memperoleh ketenteraman. Pula timbangan jang selalu kau pegang djadikan alat pengukur bukti kebenaran: pentjerminan hak-hak azasi jang ditatang, tempat sedjati wadah perwudjudan keadilan. Itu amanat hakiki jang hams dikerdjakan agar lenjap kerdosaan di depan Tuhan. Klaten, Djuni 1964.

Pro: Para dokter KEMATIAN RASA KARNA BIASA Siapa membuat sesama sebagai sasaran penelitian ilmiah ilmu kedokteran makin lama makin hati tidak peka timbul bahaja manusia menjadi benda. Bahaja serupa ini perlu dihindari; sebelum terlambat perlu ditjegah, karena dokterpun perlu digugah: djangan hanja pentingkan profesi; ingat itu sasaran machluk sedjati berperasaan kemanusiaan hajati perlengkapan ilahi jang azasi. Tjamkan dan renungkan bahaja ini: makin lama makin hati tidak peka; timbul bahaja manusia menjadi benda, kama biasa menghadapi sasaran sesama; perasaan mengalami kematian kama biasa, lupa manusia sesama jang dihadapi. RS Bethesda (Djogjakarta), 1968. Pro: Politisi SLOGAN JANG SELALU TERTJANANG Gesit-lintjah para politisi bergerak menjusup dan bekerja di tengah masjarakat menghimpun dan memadu tekad setjara bulat kekuatan menggelora banjak massa rakjat demi maksud tujuan partainja mutlak menang: kesedjahteraan, kemakmuran, dan keadilan kami usahakan dan wudjudkan bagi kalian!

Suara sematjam selalu diulang-ulangi; membuat rakjat ketjil benar-benar geli, Mengapa, apa rakjat banjak belum sadar? Bukan, sebab itu slogan dipakai umpan mendorong rakjat ke mulut nganga lebar jang segera ngatup bila rakjat akan ditelan. Dan demokrasi, apa makna dan tujuannja? Kata si pembuat rakjat mendjadi sapi perahan, penggendut perut dan penebal kantong diri: demokrasi itu artinya rakjat menjerahkan kuasa memerintah kepada para politisi! Pertanjaan ini perlu disampaikan kepadanja: kaum politisi itu hams melajani atau dilajani, berdjuang untuk rakjat atau kepentingan sendiri? Djakarta, 15 Djuli 1964. Pro: Para Orang Tua SUARA KATA GERUTU Bingung katjau suara kata gerutu: zaman ini membuat manusia resah penjebab djalan-djalan hidup latah perawan-perawan bunting sebelum waktu karena bebas pergelutan djaka-dara. Kurang paham makna hidup di hajat gelorakan bandjir tuduhan salah alamat zaman bergerak madju diumpat-umpat karena tak sedia memahami itu tempat ke arah mana manusia hendak berladju berjuang merenggut hidup jang baru pembebasan-pendewasaan mendjadi tuju.

Perawan-perawan bunting sebelum waktu: karena ketiadaan kebebasan diberi buat pembentukan watak dewasa pribadi, penjebab djiwa kanak-kanak bertjumbu. Pokok masalah bukan hidup resah dan latah; bukan pula perawan-perawan bunting sebelum waktu, tapi kebebasan ke arah pendewasaan tertentu. Bingung katjau suara kata gerutu tiada memecah masalah tertentu pemberi makna arah djalan kebebasan, tapi dorong dan tempatkan di djalan kebebasan pimpin dan bimbing ke arah saluran terarah; djustru timbulkan masalah berat penjebab gelisah biarkan bergumul-bergulat menentukan arah pembebasan-pendewasaan pamasti sedjarah. Sukabumi, 31 Desember 1969 Pro: Mahasiswa Theologia BUKAN CALVIN ATAU LUTHER Kutahu sebenamja jang kau gumulkan kini, jaitu djalan bersilang berbagai pandangan para ahli theologia dari zaman ke zaman jang sanggup menentukan wadjah geredjawi. Itu semua wadjib dan hams kau pahami sebagai pelengkap dan peluas pikiran dalam penjongsongan tugas geredjawi. Kini memang kau hams dibuat bingung; bila perlu sesekali tersandung. Ingat semuanja itu sangat berguna untuk datang ke kepribadian dewasa, jaitu dewasa di pikiran dan bitjara apalagi di perbuatan akan temjata!

Karena itu sekaranglah tiba saatnja membiasakan diri setjara kritis: hams tjari pegangan sebagai basis pikiran pribadi mengenai firmannja, agar penentu bukan Calvin atau Luther, bukan pula kata Barth atau Brunner: bentuk pendapat akan inti amanatnya; dasarkan diri pada apa kata Tuhannya. Sukabumi, 12 Desember 1969 Pro: "Kristen-Natalan" TOPENG DI SEKITAR NATAL Kala itu kau menyekitari kemegahan pohon tradisi, dalih kedamaian kau tjari waris pemberian si Baji. Pandangmu sangat beringas berbaur itu sikap tegas; lagu meraju kau lajangkan, pujian sjahdu kau naikkan. Tapi kau jakinkah itu apa jang hendak kau tuju? Sajang manusia malang berlainan kulit dari isi, semuanja itu bedak melapisi wadjah pencerminan djalang. Karenanja, segalanja tidak guna lapisan tjerlang pembalut muka, ketjuali satu sjarat si pentjari: rendah hati njerah kepada si Baji! Tjiandjur, Natal (25 Desember) 1968

watak pribadi kedirian itu djaka-dara maknai kisah berdunia sendiri iiii ke arah hidup luhur penuh makna kebaskan setan-setan pembuat noda penjebab kisah ini tidak berarti! Tjiandjur, 1967. APOLLO SEBELAS MEMBULAN Di Houston Tandjung Kennedy berpadu para ahli sardjana-sardjana teknik memutar otak menggali segala kemampuan pikiran ke arah pendjeladjahan usaha manusia-manusia modem menaklukkan bulan. Kemampuan mereka terwudjud setjara mengagumkan mempersiapkan pesawat raksasa Apollo Sebelas untuk membawa tiga manusia ke alam bebas-lepas tinggal tunggu waktu tepat wahana diluntjurkan. Kemudian di saat tepat terentjanakan djitu api menjembur mesin bersuara deru-menderu wahana terbang ke angkasa luas membiru. Pesawat raksasa Apollo Sebelas bersarang tepat di sasaran penentuan manusia di abad ini mendarat kemudian suara proklamasi lantang susul-menjusul: manusia abad ini telah mentjapai kemadjuan hebat hasilnja akan dinikmati umat merata sedjagat. Manusia di abad ini memang berkembang dan madju sanggup merenggut segala sasaran jang ditudju tjuma sepenggal pesan sisipkan di itu proklamasi: telah kami sisihkan anggaran guna manusia papa, jang sengsara-menderita kama diterbelakangkan hingga merupakan manusia hidup tapi tiada harapan. Sukabumi, Djuli 1969.

(14) SI KETJILLINTJAH Ketjil lintjah kerena pemberian; hidup gembira berlari-larian, tiada takut pula tiada gentar pada siapapun dengan tak tawar, tua-muda ditarik diadjak bergaul ulurkan tangan rekahkan senjum; si ketjil lintjah beladjar bergaul. Sifat wadjar anak harapkan mandja inginkan segala setjara mengada: ajah sajang kepadaku bukan? peluklah aku berikan tjiuman! Ajah tertawa memetjah suasana paham si anak hendak ke mana! Keras kejam mendidik tiada guna hanja menyebabkan anak djadi tuna ketat peraturan tiada mebantu mentjapai makna hajat tertentu. Biarkan si ketjil lintjah hidup bebas menjalurkan dan mengarahkan kemauan timbulkan masalah-masalah tanpa batas pendorong anak mendewasakan kemampuan. Si ketjil lintjah tak henti berlari-lari mengasah-bentuk watak dewasa pribadi. Sukabumi, 5 September 1969