THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT

dokumen-dokumen yang mirip
EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI PENUMBUH RAMBUT PADA KELINCI

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN EFEK HAIR TONIC BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DAN UJI FITOKIMIANYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

EFEK FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) TERHADAP KADAR KALSIUM URIN TIKUS JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY SECARA IN VIVO

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

Niken Dyah Ariesti, Sikni Retno Karminingtyas, Janutiar Sunaringtyas ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAHAN DAN METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH

THE IMUNOMODULATOR EFFECT OF ETHYL ACETATE FRACTION OF Sonchus arvensis L. LEAVES TOWARD NON SPECIFIC IMMUNE RESPONSE ON MALE MICE BALB/C STRAIN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

BAB II METODE PENELITIAN

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Jumiatun ABSTRACT Tali Putri (Cassytha filiformis) contains the alkaloid, phenol and saponin which is able to accelerate the growth of hair. This research aims to know the effect of the water fraction, the ether fraction and chloroform fraction of the Cassytha filiformis stem extract to the growth of the male rabbits hair as well as to know the fraction that has the highest effectiveness to the hair growth. This research is experimental research using 24 male rabbits. They are divided into 4 groups at random: a negative control group (Aquadest), treatment groups I, II and III which is the fraction of water, the fraction of ether, and chloroform fraction of the Cassytha filiformis stem extract for 15 days. Each group is given the treatment every morning and afternoon as much as 0.5 ml. Measurement of the length of hair on day 3, 6, 9, 12, and 15 by using a caliper. The obtained data were calculated in value of AGD (Average Growth Daily gain). The next calculation using the AUC (Area under the Curve). The Data were analyzed using only one way. The results showed inserting water, ether and chloroform fractions of the Cassytha filiformis stem has an effect on the growth of hair and the most effective fraction to the hair growth is the ether fraction which is contain alkaloid compounds with a signification value of p= 0,962. Keywords: Alkaloid, Fenol, Saponin, Hair Growth, Cassytha filiformis

Efek Fraksi Kloroform, Fraksi Eter dan Fraksi Air Ekstrak Tali Putri (Cassytha filiformis L.) terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Jumiatun INTISARI Tali Putri (Cassytha fiifromis L.) mengandung alkaloid, fenol dan saponin yang mampu mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air ekstrak batang tali putri terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan serta untuk mengetahui fraksi yang mempunyai efektifitas paling tinggi terhadap pertumbuhan rambut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 24 ekor kelinci jantan dibagi menjadi 4 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif (Aquadest), kelompok I, II dan III yaitu fraksi kloroform, fraksi eter, dan fraksi air ekstrak batang tali putri selama 15 hari. Masing-masing kelompok diberikan perlakuan setiap pagi dan sore sebanyak 0,5 ml. Pengukuran panjang rambut pada hari ke 3, 6, 9, 12, dan 15 dengan menggunakan jangka sorong. Data yang didapat dihitung nilai AGD (Average Growth Daily gain). Kemudian dilanjutkan perhitungan AUC (Area Under Curve). Data dianalisis menggunakan Uji Anava satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air ekstrak batang tali putri mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut dan fraksi yang paling efektif terhadap pertumbuhan rambut adalah fraksi eter yang mengandung senyawa alkaloid dengan nilai signifikasi p= 0,962. Kata kunci : Alkaloid, Fenol, Saponin, Penumbuh Rambut, Tali Putri (Cassytha filiformis L.)

PENDAHULUAN Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah dan berkilau. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan. Jika rambut tidak dirawat dengan baik maka akan mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah dan jika dibiarkan terus menerus maka akan terjadi kerontokan. Kerontokan rambut ini adalah awal dari kebotakan (Djuanda dkk, 2010). Salah satu tanaman yang mempunyai efek sebagai penumbuh rambut adalah batang tali putri (Cassytha filifolrmis L.). Batang tali putri (Cassytha filiformis L.) mengandung senyawa alkaloid, fenol dan saponin yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penumbuh rambut pada batang tali putri (Cassytha filiformis L.) sehingga perlu dilakukan penelitian senyawa dari batang tali putri yang mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. BAHAN DAN CARA A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah batang tali putrid (Cassytha filiformis L.) yang masih segar dan berwarna kuning. Semua bahan diambil di daerah Bergas, Ungaran. Bahan untuk membuat ekstrak, fraksi dan identifikasi batang tali putri (Cassytha filiformis L.) adalah etanol 70%, aquadest, eter, kloroform, kadmium iodide, kanji, HCl, reagen wagner dan FeCl 3. Hewan Uji yang digunakan adalah kelinci jantan umur 4-5 bulan dengan berat badan 1,5-2 kg. 2. Alat Alat untuk pembuatan ekstrak batang tali putri (Cassytha filiformis L.) adalah blender, neraca analitik, kain flannel, ayakan 30 mesh, waterbath. Alat yang digunakan untuk pembuatan fraksi adalah corong pisah, beaker glass dan gelas ukur. Alat untuk uji pertumbuhan rambut terdiri dari gunting, pisau cukur, pinset, selotip, disposable injection tanpa jarum dan jangka sorong.

B. Prosedur Penelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi dilakukan di Laboratorium Diponegoro dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari batang tali putri (Cassytha filiformis L.). 2. Pembuatan Ekstrak Metode pembuatan ekstrak menggunakan metode maserasi yang merupakan metode ekstraksi dingin. Maserasi dibuat dengan cara serbuk batang tali putri sebanyak 500 gram ditambahkan dengan pelarut etanol 70% sebanyak 3750 ml. Simplisia direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya dan sesekali diaduk. Setelah itu ekstrak diambil ampas dan diremaserasi dengan etanol 70% sebanyak 1250 ml selama 2 hari. Kemudian maserat yang telah dicampur tersebut langsung diuapkan dengan waterbath pada suhu 50 0 C, sampai mendapat ekstrak kental. 3. Pembuatan Fraksi Pembuatan fraksi ini untuk memisahkan senyawa alkaloid, fenol dan saponin dari batang tali putri (Cassytha filiformis L.) yang digunakan dalam penelitian. Pembuatan fraksi dimulai dengan melarutkan ekstrak dengan aquadest terlebih dahulu. Setelah itu ditambahkan kloroform, digojog sampai terbentuk dua lapisan dan diambil lapisan kloroform. Kemudian diulangi sampai 3 kali. Hasilnya dikumpulkan kemudian ditambah kadmium iodida dan kanji. Setelah itu dilanjutkan ke pelarut yang kedua yaitu eter dan hasil yang terakhir menjadi fraksi air. 4. Identifikasi Alkaloid, Fenol dan Saponin Sampel ditambah reagen wagner terdapat endapan coklat kemerahan. Menunjukkan adanya kandungan alkaloid. Sampel ditambah aquadest kemudian dipanaskan dan ditambah FeCl 3 akan terbentuk endapan hitam. Menunjukkan adanya kandungan fenol. Sampel ditambah aquadest 5 ml dan dipanaskan selama 5 menit, ekstrak disaring dan filtratnya dikocok akan membentuk buih. Setelah ditambahkan HCl buih akan tetap stabil. Menunjukkan adanya kandungan saponin. 5. Uji Pertumbuhan Rambut Penelitian ini menggunakan kelinci jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan I

(Fraksi Air), II (Fraksi Eter) dan III (Fraksi Kloroform). Uji pertumbuhan rambut dilakukan dengan cara kelinci diadaptasikan selama 7 hari. Setelah itu punggung kelinci dibersihkan dilakukan pencukuran membentuk kotak sebagai kotak pengolesan. Pengolesan dilakukan setiap pagi dan sore selama 15 hari sebanyak 0,5 ml. Dari data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: a. Kelompok I : sebagai kontrol negatif b. Kelompok II: fraksi air c. Kelompok III: fraksi eter d. Kelompok IV: fraksi kloroform Pengamatan rambut kelinci dilakukan dengan mengukur panjang rambutnya tiap 3 hari sekali, yaitu pada hari ke- 3, 6, 9, 12, dan 15. 6. Analisis Data Dengan menghitung harga AGD (Average Growth Daily gain) dari purata panjang rambut pada setiap perlakuan. Harga AGD didapat dari purata panjang rambut pada hari ke-15 dikurangi hari ke-n dibagi selisih hari dilakukannya pengamatan. Kemudian dilakukan perhitungan AUC (Area Under Curve) dari AGD kumulatif untuk dilanjutkan ke analisis statistik. HASIL Hasil determinasi Hasil determinasi tanaman 1b 2b 3b 4b 6a 34b 37b 38a (Famili 52. Lauraceae) 1b (Genus: Cassytha) (Species: Cassytha filiformis L.). Dari hasil determinasi diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cassytha filiformis L. atau tanaman tali putri. Hasil rendemen ekstrak kental yang diperoleh sebanyak 131 gram dari 500 gram serbuk dengan rendemen 26,20% yang berarti kandungan zat aktif yang tersari bagus karena lebih dari 10%. Untuk mengetahui kandungan senyawa dari batang tali putri dilakukan identifikasi untuk menunjukkan senyawa alkaloid, fenol dan saponin.

Ekstrak ditambah dengan pereaksi wagner maka akan terbentuk endapan coklat. +Fe 3 +Fe (OH) 3 Fenol Warna hitam Ekstrak dilarutkan dalam aquades lalu dipanaskan, dengan peambahan FeCl 3 akan terbentuk endapan hitam. H 3 C CH 3 H 3 C CH 3 + HCl + Cl - CH 3 CH 3 HO Saponin HO buih stabil Ekstrak dilarutkan dalam air panas kemudian dikocok akan menimbulkan buih. Dengan penambahan HCl buih akan tetap stabil. Rata-rata AUC panjang rambut dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. Rata-rata AUC (Area Under Curve) Pertumbuhan Rambut masing-masing Kelompok Rata-rata AUC pertumbuhan rambut ± SD (mm.hari) No Kelompok AUC 0-3 AUC 3-6 AUC 6-9 AUC 9-12 AUC kum 1. Kontrol negatif 0,35±0,03 0,77±0,04 0,86±0,04 0,90±0,06 2,87±0,17 2. Fraksi Air 0,70±0,02 1,42±0,03 1,45±0,04 1,48±0,04 5.04±0,12 3. Fraksi Eter 1,18±0,02 2,39±0,03 2,44±0,03 2,48±0,03 8.50±0,11 4. Fraksi 1,06±0,02 2,13±0,03 2,17±0,03 2,24±0,07 7.59±0,15 Kloroform Keterangan: AUC: Rata-rata pertumbuhan rambut secara keseluruhan Mean: Rata-rata AUC SD: Penyimpangan data dari rata-rata Dari tabel I terlihat dengan jelas bahwa diantara pertumbuhan rambut untuk kontrol negatif, fraksi air, fraksi eter, dan fraksi kloroform, yang paling cepat adalah fraksi eter, dengan AUC kumulatif yang paling tinggi.

Tabel II. Hasil Uji LSD AUC kumulatif antar Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan Sig Keterangan Kontrol negatif vs Fraksi Air 0,000 Berbeda bermakna Kontrol negatif vs Fraksi Eter 0,000 Berbeda bermakna Kontrol negatif vs Fraksi Kloroform 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Air vs Kontrol negatif 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Air vs Fraksi Eter 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Air vs Fraksi Kloroform 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Eter vs Kontrol negatif 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Eter vs Fraksi Air 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Eter vs Fraksi Kloroform 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Kloroform vs Kontrol negatif 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Kloroform vs Fraksi Air 0,000 Berbeda bermakna Fraksi Kloroform vs Fraksi Eter 0,000 Berbeda bermakna Keterangan : Kontrol negatif: kontrol (-) dioleskan aquades Fraksi Air : Dioleskan fraksi air Fraksi Eter : Dioleskan fraksi eter Fraksi Kloroform: Dioleskan fraksi kloroform PEMBAHASAN Berdasarkan data AGD yang didapat dan dilakukan perhitungan AUC, menunjukkan bahwa AUC kumulatif fraksi eter yang mempunyai kemampuan lebih besar mempercepat pertumbuhan rambut dibandingkan dengan fraksi kloroform dan fraksi air. Hal ini disebabkan karena fraksi eter dapat menarik senyawa alkaloid. Hasil uji LSD pada tabel II menunjukkan berbagai perbandingan masing-masing perlakuan. Kelompok Kontrol negatif dibandingkan fraksi air, fraksi eter dan fraksi kloroform memiliki signifikansi 0,000 atau berbeda bermakna yang berarti diantara keempat kelompok memiliki perbedaan dalam mempercepat pertumbuhan rambut. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air dalam ekstrak batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan. 2. Fraksi Eter dalam ekstrak batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) mempunyai aktivitas paling tinggi terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan.

B. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian utuk menemukan formulasi yang tepat dari batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) dalam sediaan hair tonik. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagian lain dari Tali Putri (Cassytha filiformis L.) yang dapat digunakan untuk penumbuh rambut. UCAPAN TERIMAKASIH 1. H. Asaat Pitoyo, S.Kp., M.Kes., selaku ketua STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. 2. Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran dan selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan dorongan, nasehat, petunjuk dan bimbingannya kepada penulis selama penelitian berlangsung. 3. Sikni Retno K., S.Farm., Apt., selaku Pembimbing Pendamping yang selalu memotivasi, memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Bariqina, E., dan Ideawati, Z., 2001, Perawatan & Penataan Rambut, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta Harborne, JB., 2006, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, oleh Padmawinata, ITB, Bandung. Tranggono, R. I., & Latfah, F., 2007,Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, In Joshita Djajadisastra, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.