KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

POKOK-POKOK PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK DALAM RKP TAHUN 2017

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

BUKU SAKU: RAPAT KOORDINASI SINKRONISASI DAN HARMONISASI RENCANA KEGIATAN PER BIDANG DAK FISIK TINGKAT PROVINSI

RENCANA DAN KEBIJAKAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN UMUM DANA ALOKASI KHUSUS

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

DATA USULAN DAK DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2016 PEMERINTAH DAERAH. Kab. Kebumen

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN 2018

BADAN KEUANGAN DAERAH PROVINSIS SUMATERA BARAT PELAPORAN DAN REALISASI DARI DANA TRANSFER TA 2016

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

Kebijakan Dana Perimbangan: Evaluasi 2016 dan Pelaksanaan 2017

Dana Alokasi Khusus Bidang Energi Skala Kecil TA. 2017

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

OUTLINE POKOK-POKOK KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA Musyawarah Nasional V APEKSI 2016 Kota Jambi, 27 Juli

EVALUASI KEBIJAKAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN 2016

MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017

KEBIJAKAN DAK BIDANG KESEHATAN 2010

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK & NONFISIK 2018

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. DANA ALOKASI KHUSUS FISIK KEMENDIKBUD Jakarta, 10 April 2017

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

1 of 8 18/12/ :11

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

Daftar Dana Alokasi Khusus Di Pemerintah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2017 Data Bulan Agustus Minggu Ke 4

Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN ISBN:

PELAPORAN DATA REALISASI PENDAPATAN, BELANJA, DAN PEMBIAYAAN YANG BERSUMBER DARI DANA TRANSFER

2011, No Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara R

Direktur Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PER

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

Daftar Dana Alokasi Khusus Di Pemerintah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2017 Data Bulan Nopember Minggu Ke 2

Tatacara Penyusunan, Penyampaian, dan Penilaian Usulan DAK sebagai Dasar Pengalokasian DAK Fisik Tahun Anggaran 2017

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

1 of 10 21/12/ :50

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

TENTANG PENETAPAN ALOKASI DAN PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2006

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KEBIJAKAN PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548 /KMK

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 505 / KMK.02 / 2004

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 201/PMK.07/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2013

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

STRATEGI PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN KUALITAS BELANJA KESEHATAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN STANDAR KESEHATAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 216/PMK.07/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2011

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

I. Permasalahan yang Dihadapi

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Forum Perangkat Daerah dan Rakortek Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Palangkaraya, 20 Maret Pada Acara S U M A T E R A K A L I M A N T A N

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK KEBIJAKAN DAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2017 1

KEBIJAKAN UMUM TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TA 2017 1. Meningkatkan alokasi anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa dalam APBN 2017 lebih besar dari anggaran Kementerian/Lembaga (Belanja K/L), untuk memperkuat: a. implementasi nawacita, yaitu cita ketiga membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat pembangunan daerah dan desa dalam kerangka NKRI. b. pelaksanaan desentralisasi fiskal. 2. Memperbaiki pengalokasian dan optimalisasi penggunaan Dana Transfer Umum, melalui: a. Perbaikan bobot Alokasi Dasar dan/atau variabel dalam formulasi alokasi DAU guna meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah, dengan mempertimbangkan pengalihan kewenangan dari kabupaten/kota kepada provinsi (sesuai UU No. 23/2014 tentang Pemda). b. Perbaikan pengalokasian, penyaluran, dan arah penggunaan DBH. 3. Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk percepatan peningkatan pelayanan dasar publik dan pencapaian prioritas nasional, melalui: a. Pengalokasian DAK fisik berdasarkan proposal based dan prioritas nasional. b. Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan transmigrasi. c. Pengalokasian DAK Nonfisik sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik di daerah. 4. Meningkatkan alokasi anggaran Dana Insentif Daerah (DID) untuk memberikan penghargaan kepada daerah yang berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan, pelayanan publik, perekonomian dan kesejahteraan daerah. 5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dana otsus Provinsi Papua, Papua Barat, dan Provinsi Aceh, serta Dana Keistimewaan DIY. 6. Meningkatkan alokasi Dana Desa hingga 10% dari dan diluar Transfer ke Daerah sesuai Road Map Dana Desa 2015-2019, untuk memenuhi amanat UU No. 6 Tahun 2014. 2

POSTUR TRANSFER KE DAERAH TA 2017 (1) 2016 2017 TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH A. Dana perimbangan A. Dana perimbangan 1. Dana Transfer Umum (General Purpose Grant) 1. Dana Transfer Umum (General Purpose Grant) a. Dana Bagi Hasil a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum b. Dana Alokasi Umum 2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose Grant) 2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose Grant) a. Dana Alokasi Khusus Fisik a. Dana Alokasi Khusus Fisik b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik*) B. Dana Insentif Daerah B. Dana Insentif Daerah C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY II. DANA DESA C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY II. DANA DESA No Jenis DAK Nonfisik 1 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2 Tunjangan Profesi Guru (TPG) 3 Tambahan Penghasilan Guru (Tamsil) 4 Bantuan Operasional Kesehatan dan Keluarga Berencana (BOK dan BOKB) 5 Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD) 6 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Ketenagakerjaan (P2UKM dan Naker). 7 Dana Pelayanan administrasi kependudukan 8 Tunjangan Khusus Guru PNSD di Desa Sangat Tertinggal 3

POSTUR TRANSFER KE DAERAH TA 2017 (2) Uraian APBNP 2016 APBN 2017 (1) (2) (6) Transfer ke Daerah 729,27 704,92 I. Dana Perimbangan 705,46 677,08 A. Dana Transfer Umum 494,44 503,63 1 Dana Bagi Hasil 109,08 92,79 a. Pajak 68,62 58,57 b. Sumber Daya Alam 40,46 34,22 2 Dana Alokasi Umum 385,36 410,84 B. Dana Transfer Khusus 211,02 173,45 1 Dana Alokasi Khusus Fisik 89,81 58,34 2 Dana Alokasi Khusus Nonfisik 121,21 115,11 II. Dana Insentif Daerah 5,00 7,50 III. Dana Otonomi Khusus dan Dais DIY 18,81 20,35 A. Dana Otonomi Khusus 18,26 19,55 B. Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta 0,55 0,80 Dana Desa 46,98 60,00 J U M L A H 776,25 764,92 4

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TA 2017: DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 5

KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2017 1. Mempertajam fokus bidang/sub bidang dan kegiatan DAK Fisik untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas nasional, yang meliputi dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor unggulan, serta dimensi pemerataan dan kewilayahan. 2. Mengalokasikan DAK Fisik berdasarkan usulan daerah (proposal based) dan prioritas nasional dengan memperhatikan perubahan kewenangan dari kabupaten/kota ke provinsi. 3. Memberikan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. 4. Melakukan sinkronisasi dan harmonisasi pengalokasian DAK, yaitu: antar bidang/subbidang DAK. antarkabupaten/kota dan antara kabupaten/kota dengan provinsi. antara DAK dengan pendanaan lainnya selain DAK. dengan mengoptimalkan peran Provinsi dalam pelaksanaan sinkronisasi tersebut. 5. Menghilangkan kewajiban Daerah untuk menyediakan dana pendamping. 6. Memberikan diskresi kepada daerah untuk menggunakan maksimal 5% dari pagu DAK Fisik untuk kegiatan penunjang yang bersifat nonfisik. 7. Mempercepat penetapan Juknis/Juklak DAK, penetapan juknis dengan Perpres, dan berlaku 3 tahun untuk memberi kepastian bagi daerah. 8. Melakukan penyaluran DAK Fisik berbasis kinerja penyerapan. 6

PAGU PER JENIS DANA ALOKASI KHUSUS 2012 S.D. 2017 70.000 62.342 Miliar Rp 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 26.116 31.697 30.200 33.000 16.997 24.861 20.396 34.467 Reguler IPD/Penugasan Affirmasi P3K2 Usulan Daerah 10.000-6.002 2.000 2.800 2.820 2.605 3.479 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Miliar Rp JENIS DAK 2012 2013 2014 2015 2016 2017 REGULER 26.116 31.697 30.200 33.000 62.342 20.396 IPD/PENUGASAN 24.861 34.467 AFFIRMASI 2.000 2.800 2.820 2.605 3.479 P3K2 6.002 USULAN DAERAH 16.997 TOTAL 26.116 31.697 33.000 58.819 89.809 58.342

8 PERBAIKAN FORMULASI KEBIJAKAN: REFORMULASI KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS Pengertian: DAK adalah dana yang bersumber dari Pendapatan APBN, yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Tujuan: 1. membantu daerah tertentu dalam mendanai penyediaan sarana dan prasarana pelayanan dasar publik; 2. mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional; dan 3. mengatasi ketimpangan pelayanan publik antar daerah dalam mencapai SPM. PERMASALAHAN 1. Cakupan : a. Bidang/subbidang/menu banyak dan output/outcomenya tidak dapat dimonitor. b. Bidang yang menjadi prioritas nasional belum mendapatkan pendanaan yang memadai dari DAK. 2. Pengalokasian : Bersifat topdown, sehingga menimbulkan: mismatch antara alokasi dengan kebutuhan daerah; Ketidaksinkronan antar perencanaan pusat dan daerah; Kurangnya komitmen daerah untuk melaksanakan. 3. Penyaluran : a. Berdasarkan pagu alokasi per daerah (semua bidang) b. Belum berdasarkan kinerja penyerapan 4. Pelaporan : a. Baru mencakup laporan realisasi dana b. Disusun/disampaikan dalam bentuk format excel 5. Pelaksanaan: a. Daerah wajib menyedikan dana pendamping 10% b. Juknis terlambat

Ʃ Bid Formula Based Proposal Based Jumlah Daerah Jumlah Daerah Pagu (triliun Rp) Jenis DAK Ʃ Bid ang Tahun Penerima Tidak Menerima Total Ta hun Pagu (triliun Rp) Jenis Ʃ Bidang Penerima Tidak Meneri ma Total 2014 33,0 30,2 Reguler 19 528 11 539 62,3 Reguler 10 541 1 542 2,8 Afirmasi 4 183 356 539 2016 89,8 24,9 IPD 5 508 34 542 33,0 Reguler 19 529 13 542 2,6 Afirmasi 3 178 364 542 2,8 Afirmasi 3 196 346 542 2015 58,8 6,0 P3K2 4 259 283 542 20,4 Reguler 7 541 1 542 2017 58,3 34,4 Penugasan 8 538 4 542 17,0 Usulan Daerah 4 214 328 542 3,5 Afirmasi 3 186 356 542 9

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2017: Penajaman Bidang dan subbidang DAK Fisik DAK Reguler (Prov/Kab/Kota) 1.Pendidikan 2.Kesehatan dan KB 3.Infrastruktur Perumahan, Permukiman, Air Minum, Sanitasi 4.Kedaulatan Pangan 5.Energi Skala Kecil 6. Kelautan dan Perikanan 7. Kehutanan dan Lingkungan Hidup 8. Transportasi 9. Sarana Perdagangan, Industri Kecil & Menengah, & Pariwisata 10.Prasarana Pemda DAK Infrastruktur Publik Daerah DAK Reguler. 1. Jalan & Jembatan 2. Irigasi 3. Perumahan, Air Minum 2016 2017 Untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pelayanan publik yang merupakan kewenangan daerah. Untuk pembangunan/rehabilitasi infrastruktur pelayanan publik di daerah yang belum di danai dari dan Sanitasi 4. Perhubungan 5. Kelautan dan Perikanan DAK Reguler (Prov/Kab/Kota) Untuk membantu pemenuhan SPM dalam pelayanan publik dan mendukung kegiatan perekonomian daerah. 1. Pendidikan (SD, SMP, SMA); 2. Kesehatan dan KB; 3. Perumahan dan Permukiman; 1. Pendidikan (SMK); 2. Kesehatan (RS Rujukan); 3. Air Minum; 4. Sanitasi; 4. Pertanian; 5. Kelautan dan Perikanan; 6. Sentra Industri Kecil dan Menengah; dan 7. Pariwisata DAK Penugasan (Prov/Kab/Kota) Untuk pencapaian sasaran prioritas nasional dalam RKP menu dan lokus terbatas. 5. Jalan; 6. Pasar; 7. Irigasi; dan 8. Energi Skala Kecil. 1. Air Minum; 2. Sanitasi 3. Irigasi DAK Afirmasi (Kab/Kota) Untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dan sarana/prasarana pada wilayah daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. 4. Jalan 5. Transportasi perdesaan. DAK Afirmasi (Kab/Kota) Untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dan sarana/prasarana di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi 1. Perumahan dan Permukiman; 2. Transportasi (transportasi desa, dermaga kecil, dan tambatan perahu); dan 3. Kesehatan (Puskesmas). 10

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2017: Prinsip-prinsip Pengalokasian DAK Fisik Usulan kegiatan harus: 1. Menjadi kewenangan daerah; 2. Bagian dari RPJMD dan RKPD yang telah disinkronisasi dengan prioritas nasional; dan 3. Kegiatannya harus menghasil-kan output/ outcome yang bermanfaat langsung bagi masyarakat Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Prinsip Percepatan Penyediaan Infrastruktur di Daerah Pengalokasian DAK diprioritaskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah yang terkait dengan: 1. pelayanan dasar untuk pemenuhan SPM; 2. pengembangan industri, perdagangan, pariwisata, sektor perekonomian lainnya Usulan kegiatan harus disinkronisasikan antara: 1. Bidang yang satu dengan bidang lainnya; 2. Daerah yang satu dengan daerah lainnya, termasuk antara kabupaten/kota dengan provinsi; dan 3. Kegiatan DAK dengan kegiatan yang didanai dari non DAK Prinsip Sinkronisasi Pendanaan Pembangunan Daerah Prinsip Pengalokasian DAK Berbasis Kinerja Penyerapan Pengalokasian DAK memperhitungkan tingkat penyerapan DAK tahun sebelumnya, dengan tujuan agar: 1. Daerah punya komitmen untuk melaksanakan apa yang telah diusulkan; 2. Daerah melaksanakan DAK sesuai dengan terget output dan lokasi kegiatan serta batas waktu yang ditetapkan. 11

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK PROPOSAL BASED TAHUN 2017 1 April 2 Mei 3 Mei-Juni 4 Juli Agustus 5 Penetapan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan DAK 10 Penetapan Alokasi DAK per Daerah Pemberitahuan Bidang/Subbidang/ Menu kegiatan dan format/template Usulan DAK kepada daerah Oktober 9 Pembahasan RUU APBN bersama DPR Sept-Okt Penyusunan dan Penyampaian Usulan DAK oleh daerah 8 Pertimbangan DPD atas arah kebijakan DAK September Penilaian dan Pembahasan hasil penilaian oleh K/L, Bappenas, dan Kemenkeu 7 Penghitungan alokasi sementara DAK Agt- Sept 6 Sinkronisasi dan Harmonisasi rencana kegiatan DAK antar-bidang antar-daerah dan antara DAK dg Non DAK di Provinsi Penentuan pagu per jenis/bidang/ subbidang Agt - Sept PENILAIAN USULAN DAERAH DALAM RANGKA PENGALOKASIAN DAK FISIK K/L Teknis Bappenas Kementerian Keuangan Menilai usulan target output kegiatan mengacu pada: a. data teknis kegiatan pada Data Pendukung Usulan DAK; b. perbandingan data teknis kegiatan yang diusulkan daerah dengan data teknis yang dimliki oleh K/L; c. tingkat pencapaian SPM pada subbidang/bidang yang terkait; d. target output dan outcome yang akan dicapai oleh daerah dalam jangka menengah; e. target output dan outcome yang akan dicapai pada bidang/subbidang terkait per tahun secara nasional; f. Target output dan outcome terkait kegiatan yang akan didanai dari dana TP dan KP; dan g. Sinkronisasi kegiatan per bidang yang menjadi prioritas nasional. Menilai usulan skala prioritas per bidang/subbidang mengacu pada: a. Data teknis kegiatan pada Data Pendukung Usulan DAK; b. lokasi prioritas per bidang/subbidang per tahun secara nasional; c. lokasi prioritas per bidang/subbidang dalam jangka menengah secara nasional; d. Sinkronisasi kegiatan sesuai RKPD dan RPJMD dengan prioritas nasional dalam RKP dan RPJMN. Menilai satuan biaya setiap usulan kegiatan menggunakan: a. Standar Biaya Masukan; b. Standar Biaya Keluaran usulan K/L; c. Indeks kemahalan konstruksi. d. kinerja penyerapan DAK dan tingkat capaian output fisik tahun sebelumnya.

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK REGULER TA 2017 (1) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Daerah penerimalokasi Prioritas Pagu (miliar) A. DAK Reguler Rp20.496,2 1 Pendidikan (UIC: Kemendikbud) Rp6.107,1 a. SD Membantu daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka pemenuhan secara bertahap standar pelayanan minimum (SPM), ketersediaan/ keterjaminan akses, dan mutu layanan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan 12 Tahun yang berkualitas. 1. Rehabilitasi ruang belajar, ruang guru, dan/atau jamban dengan tingkat kerusakan sedang atau berat, baik berikut perabotnya atau tanpa perabotannya. 2. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut perabotnya. 3. Koleksi perpustakaan sekolah (buku pengayaan, referensi, panduan pendidik). Kab/Kota yang kekurangan ruang kelas baru dan memerlukan perbaikan ruang belajar b. SMP 1. Rehabilitasi ruang belajar dan/atau c. SMA ruang penunjang lainnya yang mengalami rusak minimal sedang beserta perabotannya. 2. Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya. 3. Pembangunan ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) beserta perabotnya. 4. Pengadaan peralatan pendidikan dan media pembelajar. Provinsi yang kekurangan ruang kelas baru dan memerlukan perbaikan ruang belajar Rp2.748,2 Rp2.137.5 Rp1.221,4

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK REGULER TA 2017 (2) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas Pagu (miliar) 2 Kesehatan Rp10.021,8 a. Pelayanan Kesehatan Dasar (UIC: Kemenkes ) b. Pelayanan Kesehatan Rujukan (UIC: Kemenkes ) c. Pelayanan Kesehatan Kefarmasian (UIC: Kemenkes) d. Pelayanan Keluarga Berencana (UIC: BKKBN) 1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kefarmasian, pelayanan keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan peningkatan kegiatan promotif preventif dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat, terutama untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat 2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan 1. Pembangunan dan renovasi Puskesmas termasuk rumah dinas tenaga kesehatan dan puskesmas pembantu. 2. Penyediaan alat kesehatan di Puskesmas. 3. Pengadaan Puskesmas keliling termasuk Pusling perairan. 4. Penyediaan sarana penunjang Puskesmas dan Pustu. 5. Penyediaan alat, mesin dan bahan untuk pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan serta informasi kesehatan. 1. Pembangunan dan renovasi gedung sarana RS Rujukan Nasional/ Provinsi/ Regional. 2. Pembangunan dan renovasi gedung sarana RS Kabupaten/Kota. 3. Penyediaan alat kesehatan di Rumah Sakit. 4. Penyediaan prasarana RS. 1. Penyediaan Obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) di Kab/Kota. 2. Pembangunan Baru/Rehabilitasi Instalasi Farmasi di Provinsi/Kabupaten/Kota. 3. Penyediaan Sarana Pendukung Instalasi Farmasi di Provinsi/Kabupaten/Kota. 1. Pengadaan sarana pelayanan KB. 2. Pembangunan/alih fungsi balai penyuluhan KB dan gudang alat dan obat kontrasepsi. 3. Pengadaan sarana transportasi pelayanan dan penyuluhan KB. 4. Pengadaan media penyuluhan KB. 5. Pengadaan sarana kerja petugas lapangan KB (PKB/PLKB, PPKBD/Sub PPKBD.) Daerah yang memerlukan pembangunan dan perbaikan Puskesmas berikut peralatannya Daerah yang memiliki RS Rujukan, yang memerlukan pembangunan dan perbaikan RS berikut peralatannya Sesuai kebutuhan obat per daerah dan pembangunan dan perbaikan instalasi farmasi berikut peralatannya Kab/Kota yang kekurangan peralatan dan sarana kerja Rp2.897,5 Rp4.615,2 Rp2.008,1 Rp501,1

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK REGULER TA 2017 (3) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 3 Perumahan dan Permukiman (UIC: Kemen PUPERA) 4 Pertanian (UIC: Kementan) Mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman, meliputi penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau guna meningkatkan standar hidup. Mendukung peningkatan produksi padi dan tanaman pangan lain dalam rangka mendukung pencapaian target dan prioritas di bidang kedaulatan pangan dan agroindustri. 1. Pembangunan rumah baru. 2. Peningkatan kualitas rumah swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Provinsi: 1. Pembangunan/perbaikan UPTD/Balai Diklat Pertanian dan penyediaan sarana pendukungnya. 2. Pembangunan/perbaikan SMK Pertanian Pembangunan dan penyediaan sarana pendukungnya Kab/Kota: Pembangunan/ perbaikan sumber-sumber air (kegiatan wajib) meliputi Irigasi Air Tanah (dangkal/dalam)/ embung/ dam parit/ pintu air/long storage. Kab/Kota yang memerlukan prasarana permukiman layak huni bagi MBR Daerah yang merupakan daerah ketahanan pangan Pagu (miliar) Rp654,9 Rp1.650,0

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK REGULER TA 2017 (4) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan 5 Kelautan dan Perikanan (UIC: Kementan) 6 Industri Kecil dan Menengah (UIC: Kemenperin) Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan dan pemasaran, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pemberdayaan nelayan dan pembudidaya, serta konservasi dan penyuluhan, dalam rangka mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara berdaulat, mandiri, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat kelautan dan perikanan. 1. Mendukung penumbuhan populasi industri kecil dan menengah, dengan prioritas untuk wilayah di luar Pulau Jawa. 2. Mendorong persebaran perwilayahan industri kecil dan menengah. Provinsi: 1. Pembangunan/rehabilitasi fasilitas pokok dan fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi). 2. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pokok Balai Benih Ikan Sentral/BBIS (UPTD Provinsi). 3. Pengadaan sarana dan prasarana pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. 4. Pengadaan sarana dan prasarana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan konservasi perairan. 5. Pengadaan sarana dan pembinaan mutu hasil perikanan. Kabupaten/Kota: 1. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di luar Pelabuhan Perikanan (milik UPTD Kab/Kota). 2. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pokok Balai Benih Ikan Lokal/BBIL (milik UPTD Kab/Kota). 3. Pengadaan Sarana dan Prasarana pemberdayaan usaha skala kecil masyarakat pesisir (Nelayan, Pembudidaya Ikan, Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan serta Petambak Garam). 1. Pembangunan fisik sentra industri kecil dan menengah 2. Revitalisasi fisik sentra industri kecil dan menengah Lokasi Prioritas Daerah di wilayah pesisir, pulaupulau kecil, dan koservasi perairan Kab/kota yang menjadi lokus prioritas pengembang an kawasan industri kecil dan menengah Pagu (miliar) Rp926,5 Rp531,5

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK REGULER TA 2017 (1) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan 7 Pariwisata (UIC: Kemenpar) Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata di daerah dalam rangka mewujudkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, dan meningkatkan kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata. Penataan Kawasan Pariwisata: 1. Pembangunan pusat informasi wisata/tic dan perlengkapannya. 2. Pembuatan ruang ganti dan/atau toilet 3. Penataan taman. 4. Panggung kesenian/pertunjukan. 5. Pembangunan dan/atau peningkatan/revitalisasi. kawasan pariwisata: kios cinderamata, plaza pusat jajanan/kuliner, tempat ibadah. 6. Pembuatan jalur pejalan kaki/jalan setapak, broadwalk dan pedestrian. 7. Pembuatan rambu-rambu petunjuk arah. Amenitas Pariwisata: 1. Pembangunan dermaga/jetty. 2. Pembangunan titik labuh. 3. Pembangunan dive center dan peralatannya. 4. Pembangunan surfing center dan peralatannya. Lokasi Prioritas Kab/kota yang menjadi prioritas kawasan pariwisata dan memiliki potensi pariwisata Pagu (miliar) Rp504,4

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (1) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas Pagu (miliar) B. DAK Penugasan Rp35.866,8 1 Pendidikan SMK (UIC: Kemendikbud) 2 Kesehatan (UIC: Kemenkes) 1. Tersedianya ruang praktik siswa (RPS). 2. Tersedianya peralatan Utama/Peralatan Praktek Produksi. 1. Pemenuhan sarana prasarana dan alat yang sesuai standar di RS Rujukan Nasional, Provinsi dan Regional. 2. 700 kecamatan yang memiliki minimal satu puskesmas yang tersertifikasi akreditasi nasional. 3. 287 Kab/Kota yang memiliki minimal satu RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional. 4. 1400 Puskesmas yang memenuhi SPA standar. 5. Pembangunan 23 RS Pratama. 1. Pembangunan ruang praktik siswa (RPS), beserta perabotnya. 2. Sarana Pendidikan berupa peralatan praktik utama/peralatan praktik produksi. 1. Pelayanan Rujukan a. Penyediaan sarana alat kesehatan (Alkes). b. Renovasi Penyediaan alat kesehatan dan Sarana prasarana di RS rujukan nasional, provinsi dan regional. 2. Pelayanan Dasar a. Renovasi, penyediaan sarana prasarana dan Alkes di Puskesmas wilayah perbatasan. b. Pembangunan RS Pratama. 1. 5 Kawasan Industri Nasional dan Kawasan Industri Provinsi/Kab/Kota. 2. 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional & Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi/Kab/Kota. 3. 20 Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT). 4. Provinsi dalam kawasan sentra utama Kedaulatan Pangan. 1. 4 RS Rujukan Nasional, 20 RS Rujukan Provinsi dan 110 RS Rujukan Regional. 2. 23 RS Pratama. 3. 124 Puskesmas di kawasan perbatasan. Rp1.951,8 Rp4.831,3

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (2) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 3 Air Minum (UIC: Kemen PUPERA) 1. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 444.726 rumah tangga untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Non-MBR) di kab/kota yang memiliki idle capacity yang memadai untuk dibangun. 2. Tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 716.352 rumah tangga melalui pembangunan baru 448 SPAM lengkap dengan kapasitas sampai dengan 10 liter/detik termasuk tersedianya akses ke sumber air minum yang layak bagi 243.170 rumah tangga melalui peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (SPAM BJP) menjadi SPAM BJP terlindungi. 1. Perluasan dan peningkatan sambungan rumah (SR) perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). 2. Pembangunan SPAM lengkap dengan kapasitas sampai dengan 10 liter/detik termasuk peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM BJP terlindungi. 1. Kabupaten/Kota pemilik akses layanan air minum <70,97% (di bawah rata-rata nasional). 2. Kabupaten/Kota pemilik sisa kapasitas untuk perluasan dan peningkatan SR melalui jaringan perpipaan dan BJP. 3. 10 Kawasan Pariwisata Nasional & dan Kawasan Pariwisata Provinsi/Kab/Kota. 4. 9 KEK dan 14 Kawasan Industri Nasional dan Kawasan Industri Provinsi/Kab/Kota. 5. 122 Daerah Tertinggal. 6. 150 lokasi prioritas di 41 Kabupaten Perbatasan Negara. 7. 95 Daerah Kepulauan. Pagu (miliar) Rp1.200,3

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (3) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 4 Sanitasi (UIC: Kemen PUPERA) 1. Terbangunnya 84.500 SR untuk SPAL terpusat terpasang (skala komunal, kawasan, dan/atau kota). 2. Terbangunnya 85.000 SR melalui pembangunan 1.700 unit SPAL Terpusat Skala Komunal Domestik baru. 3. Terbangunnya 1.026 unit IPAL UKM baru yang terdiri dari IPAL Batik sebanyak 3 unit, IPAL Digester Ternak 930 unit, dan IPAL Usaha Tahu 93 unit. 4. Tersedianya 348.000 unit tangki septik individu di perkotaan. 5. Tersedianya 116 unit truk tinja untuk mengangkut lumpur tinja dari rumah ke IPLT. 6. Terbangunnya 76 IPLT baru. 7. Tersedianya sarana sanitasi individual perdesaan di desa/kelurahan yang sudah terverifikasi ODF selama minimal 2 tahun sebanyak 1.740.000 unit. 8. Terbangunnya Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R sebanyak 700 unit. 9. Terbangunnya Alat Pemantauan Kualitas Air Sungai sebanyak 52 unit 1. Pembangunan SPAL terpusat 2. Pembangunan SPAL setempat. 3. Pembangunan TPS 3R berserta sarana pengumpulan dan pengolahan sampah skala komunal. 1. Kab/Kota yang akses layanan sanitasi <62,14%. 2. Kab/Kota yang masuk daftar minat PPSP dan/atau yang telah mempunyai atau sedang dalam proses penyusunan strategi sanitasi Kab/Kota (SSK)/ Memorandum Program Sanitasi (MPS). 3. 15 Kab/Kota yang telah memiliki IPAL Skala Kota. 4. 110 Kab/Kota yang telah memiliki IPAL Skala Kawasan dan Kab/Kota yang telah memiliki IPAL Skala Komunal. 5. Kab/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan >100 jiwa/ha dan 93 kab/kota di 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas. 6. 58 Kab/Kota yang telah didampingi untuk penerapan sistem LLTT 7. Kab/Kota yang telah memiliki desa yang sudah ODF minimal 2 tahun. 8. 700 lokasi yang tersebar di 67 Kab/Kota di 15 DAS Prioritas dan Kab/Kota yang telah mengusulkan kegiatan tersebut dalam SSK. 9. Pengadaan dan pembangunan alat pemantauan air sungai otomatis di 20 Provinsi di 15 DAS Prioritas. Pagu (miliar) Rp1.250,2

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (4) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 5 Jalan (UIC: Kemen PUPERA) 1. Tercapainya kondisi Jalan Provinsi Mantap : 71,75% dan Jalan Kab/Kota Mantap: 60,76%. 2. Meningkatnya aksesibilitas menuju kawasan-kawasan strategis nasional termasuk kawasan perbatasan, kawasan pariwisata dan kawasan industri, serta daerah tertinggal dan terwujudnya konektivitas nasional melalui pengembangan jaringan jalan provinsi, Kab/Kota dan Jalan strategis daerah (non status. 1. Rehabilitasi dan Peningkatan; jalan. 2. Pembangunan Jalan. a. 33 Provinsi dengan prioritas pada 17 provinsi yg belum mencapai target jalan mantap 75%. b. 508 Kabupaten/Kota dengan prioritas pada 245 kab/kota yg belum mencapai target jalan mantap 65%. c. Provinsi/kabupaten yang mengusulkan konektivitas pada forum Musrenbangnas yang diprioritaskan pada 21 Provinsi. d. 122 Daerah Tertinggal, terutama difokuskan pada 88 Daerah Tertinggal (Target Daerah dientaskan pada tahun 2019). e. 10 Kawasan Pariwisata Nasional + 1, dengan memperhatikan ketersediaan pagu alokasi, terutama difokuskan pada 2 destinasi yang paling siap (Tanjung Kelayang dan Danau Toba). f. 14 Kawasan Industri (diprioritaskan di 6 kawasan industri) dan 9 KEK (termasuk kawasan industri dan destinasi prioritas nasional). g. 85 Kawasan Transmigrasi yang tersebar di 44 daerah tertinggal dan 4 daerah transmigrasi di daerah perbatasan, serta 150 Lokpri di 41 Kab/Kota Perbatasan Negara. h. Mendukung pengembangan 6 Kota Baru yang paling siap (dari target 10 Kota Baru dalam RPJMN 2015-2019). i. Mendukung aksesibilitas di daerah yang memiliki tingkat Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) rendah. Pagu (miliar) Rp19.690,1

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (5) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 6 Pasar (UIC: Kemendag) 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana perdagangan pendukung kelancaran distribusi pangan. 2. Peningkatan sarana perdagangan pendukung perlindungan konsumen. 3. Pengembangan sarana pelayanan tera/tera ulang dan sarana penunjang pasar tertib ukur sebanyak 150 Unit serta pembangunan UPTD Metrologi Legal sebanyak 50 unit. 1. Pembangunan/revitalisasi Pasar Rakyat. 2. Pembangunan/revitalisasi Pasar Rakyat Pasca Bencana yang mengalami kerusakan, terutama pasca kebakaran dan bencana alam. 3. Peningkatan kapasitas Gudang SRG yang telah beroperasi dengan tingkat utilisasi yang tinggi dan melebih kapasitas tampung, serta penyediaan fasilitas pendukung. 4. Pembangunan Gudang Non SRG pada daerah-daerah yang relatif kesulitan memperoleh bahan kebutuhan pokok masyarakat terutama diakibatkan oleh faktor gangguan iklim. 1. Lokasi pasar rakyat reguler dan diprioritaskan pada daerah pasca bencana. 2. Lokasi Pasar Tertib Ukur/Metrologi Legal. 3. Lokasi Prioritas pembangunan Sistem Resi Gudang (SRG). Pagu (miliar) Rp1.035,7

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (6) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 7 Irigasi (UIC: Kemen PUPERA) 1. Pembangunan Daerah Irigasi Baru di 81 Daerah Irigasi (DI) seluas 5.000 Ha. 2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi di 5.394 Daerah Irigasi (DI) seluas 755.200 Ha 3. Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi di 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas 1. Pembangunan jaringan irigasi 2. Rehabilitasi jaringan irigasi/rawa 3. Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi 4. Pembangunan DAM Pengendali dan Gully Plug a. Difokuskan kepada 14 provinsi yang memiliki produksi padi >1 juta ton/tahun berdasarkan angka tetap BPS tahun 2015. b. Difokuskan kepada 153 Kab/Kota sentra produksi beras yang memiliki produksi padi di atas rata-rata. c. 50 kabupaten (29 kab diantaranya termasuk sentra produksi beras) yang ditetapkan sebagai Pengembangan Kawasan Komoditas Padi 2015-2019. d. Untuk kegiatan pembangunan irigasi, lebih difokuskan Provinsi dan Kabupaten yang memiliki Daerah Irigasi kewenangan yang dilayani oleh Bandungan antara lain: Provinsi Jawa Timur yang memanfaatkan Bendungan Bajulmati. Kabupaten Pidie, Aceh yang memanfaatkan Bendungan Rajui dan Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang memanfaatkan Bendungan Nipah. Pagu (miliar) Rp4.005,1

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK PENUGASAN TA 2017 (7) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas 8 Energi Skala Kecil (UIC: Kemen ESDM) 1. Peningkatan rasio elektrifikasi sebesar 92,75% di tahun 2017 dan 96,6% di tahun 2019 melalui energi baru terbarukan yang berada di Daerah Tertinggal, Lokasi Prioritas di Kabupaten Perbatasan Negara, Daerah Kepulauan dan Daerah Transmigrasi. 2. Terbangunnya pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) 1,6 MW, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 9,9 MWp, dan Biogas 9330 m3. 1. Pembangunan PLTMH 2. Pembangunan PLTS 3. Pembangunan Biogas Daerah-daerah yang belum akan dibangun jaringan listrik PLN selama 3-5 tahun ke depan (offgrid), khususnya: Daerah Tertinggal, Lokasi Prioritas di Kabupaten Perbatasan Negara, Daerah Kepulauan dan Daerah Transmigrasi. Pagu (miliar) Rp502,3

BIDANG/SUBBIDANG, SASARAN/TARGET, MENU KEGIATAN, LOKASI PRIORITAS DAN PAGU ALOKASI DAK FISIK AFIRMASI TA 2017 (1) No Bidang Sasaran/Target Menu Kegiatan Lokasi Prioritas Pagu (miliar) C. DAK Afirmasi Rp3.479,2 1 Perumahan dan Permukiman (UIC: Kemen PUPERA) 2 Transportasi (UIC: Kemendes PDTT) 3 Kesehatan (UIC: Kemenkes) Mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman, meliputi penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau guna meningkatkan standar hidup, khususnya di wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi Meningkatkan konektivitas wilayah, khususnya wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. Meningkatkan akses pelayanan dasar bagi masyarakat di wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. 1. Pembangunan rumah baru 2. Peningkatan kualitas rumah swadaya bagi MBR 1. Transportasi Darat 2. Transportasi Air 3. Dermaga Rakyat 4. Tambatan Perahu Peningkatan 124 Puskesmas Perbatasan; dan Puskesmas terpencil/kepulauan (termasuk peralatan, sarana prasarana, dan Puskesmas keliling). Kab/Kota yang termasuk wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi yang memerlukan prasarana permukiman layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kab/Kota yang termasuk wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. Kab/Kota yang termasuk wilayah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi. Rp383,3 Rp844,1 Rp2.251,8

Perbandingan Alokasi DAK Fisik APBNP 2016 dan APBN 2017 Reguler Kab Banjar REGULER 2016 2017 Pendidikan SD & SMP 1.933.050.000 8.580.949.000 Kesehatan 14.357.690.661 6.953.082.000 Perumahan & Permukiman 0 8.706.230.000 Pertanian 1.695.701.985 3.539.144.000 Kelautan dan Perikanan 592.100.000 0 Sentra Industri Kecil & Menengah 369.660.000 850.000.000 Pariwisata 0 1.600.000.000 LHK* 834.350.000 - Prasarana Pemda* 0 - * DAK Fisik Bidang LHK dan Prasarana Pemda tidak ada di 2017 26

Perbandingan Alokasi DAK Fisik APBNP 2016 dan APBN 2017 Penugasan dan Afirmasi Kab Banjar PENUGASAN 2016 2017 Pendidikan SMK 0 0 Kesehatan (RS Rujukan dan Pratama) 0 10.607.862.000 Air Minum 1.890.598.000 3.445.880.147 Sanitasi 2.500.188.840.000 3.640.550.000 Jalan 99.310.971.907 23.117.014.000 Pasar 617.095.981 2.607.084.000 Irigasi 31.007.207.251 15.362.312.000 Energi Skala Kecil 0 0 AFIRMASI 2016 2017 Perumahan dan Permukiman 0 0 Transportasi (transportasi desa, dermaga kecil, dan tambatan perahu) 0 0 Kesehatan (Puskesmas). 0 0 TOTAL DAK FISIK 156.401.476.990 87.410.107.14727

TERIMA KASIH