MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

DAFTAR ISI. i iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KERANGKA ACUAN Dasar Peraturan Akademik

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor : 824/H4/P/2007 Tanggal : 30 Maret 2007 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER (S2)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3)

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18371/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1997/UM/01/39. Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK PROGRAM DOKTOR

Menimbang: Mengingat:

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor UGM/FA/1425/UM/01/39. Tentang PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA S2 (MAGISTER)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

IV. PERATURAN AKADEMIK

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Nomor 1 Tahun 2006 Tentang ADENDUM PERATURAN AKADEMIK

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 012A/SK/R/UI/2007

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

5. Keputusan Dirjen Dikti tentang Izin Pembukaan Program Studi.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 18372/H4/PP.25/2011 Tanggal : 07 Oktober 2011

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB III EVALUASI KEBERHASILAN

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM 45 (UNISMA) BEKASI NOMOR: 061/SK/UNISMA/RT/VIII/2010 TENTANG

BAB I PENGERTIAN UMUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 838A/SK/R/UI/2007 REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Lembaga Administrasi Neg

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

PROSEDUR BAKU Edisi/Revisi: 1/0

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

PROSEDUR PELAKSANAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM

Persyaratan Layanan JURUSAN BIOLOGI FMIPA UB PS S-1 BIOLOGI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN KELEBIHAN BEBAN MENGAJAR DOSEN DAN HONORARIUM MENGAJAR

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA No. : UGM/FA/115/UM/01/39. Tentang

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

GUGUS JAMINAN MUTU DR.IR.HARSUKO RINIWATI,MP

SENAT UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BEASISWA UNGGULAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

BAB 1 PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR

PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

BAB I UJIAN DAN PENILAIAN

PEDOMAN AKADEMIK MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JANABADRA - YOGYAKARTA

Manual Prosedur Tesis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

Ditetapkan di : Inderalaya Pada tanggal : 27 Agustus 2012 D e k a n, dto.

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 135/KA/IX/2007 TENTANG PERSYARATAN DAN SELEKSI PENGADAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

FINAL PROJECT SEKOLAH PASCASARJANA PERBANAS INSTITUTE

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Transkripsi:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Menimbang : a. b. c. bahwa untuk ketertiban, kelancaran dan kepastian serta penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman maka perlu ditetapkan peraturan. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas perlu dibuat pedoman umum dan akademik Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut di atas perlu ditetapkan peraturan rektor. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496); 5. Keputusan Presiden RI Nomor 195 Th 1963 jo. Surat Kept.Menteri PTIP Nomor 153 Th.1963 tentang Pendirian Universitas Jenderal Soedirman 6. Keputusan Presiden RI Nomor 170/M Tahun 2005 tgl.14 Oktober 2005, tentang Pengangkatan Rektor Universitas Jenderal Soedirman; 7. 8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0166/O/1995 tgl.18 Juli 1995 jo. No. 272/O/1999 tentang Organisasi Tata Kerja Universitas Jenderal Soedirman; Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 090/2004 tgl. 29 Juli 2004, tentang Statuta Universitas Jenderal Soedirman; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859); Pedoman Akademik 1 Pedoman Akademik 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja staf pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan. 2. Satuan kredit semester yang selanjutnya disebut SKS adalah satuan kredit yang dipakai untuk menyatakan jumlah kredit dari satu mata kuliah dalam satu semester. 3. Semester adalah kurun waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 18 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya berikut kegiatan iringannya, termasuk dua sampai empat minggu kegiatan penilaian. 4. Dosen adalah tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi tertentu yang khusus diangkat pada Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman, untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi. 5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman yang ditetapkan dengan SK. Rektor. 6. Masa studi adalah lama waktu yang ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan program Pascasarjana. 7. Konsentrasi adalah bidang kekhususan sebuah keilmuan dari program studi. 8. Matrikulasi adalah kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk mempersiapkan, dan memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa baru Program Pascasarjana. 9. Kartu rencana studi yang selanjutnya disebut KRS adalah formulir rencana mata kuliah yang akan diambil mahasiswa dalam suatu semester tertentu. 10. Kartu hasil studi yang selanjutnya diesbut KHS adalah kumpulan nilai yang diperoleh oleh seorang mahasiswa dalam satu semester tertentu. Pedoman Akademik 3 11. Ujian tertulis adalah evaluasi atas kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan materi suatu mata kuliah tertentu yang dilakukan secara tertulis. 12. Ujian lisan adalah evaluasi atas kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan materi suatu mata kuliah tertentu yang dilakukan secara lisan. 13. Tugas terstruktur adalah tugas yang diberikan oleh seorang dosen dalam satu mata kuliah tertentu, sebagai salah satu komponen penilaian atas kemampuan mahasiswa. 14. Seminar usul penelitian adalah kegiatan penyampaian rencana penelitian untuk penyusunan tesis. 15. Penelitian adalah kegiatan telaah ilmiah taat kaidah dalam upaya menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni. 16. Tesis adalah karya tulis akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru atas perkembangan ilmu pengetahuan atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah mapan atau megajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal yang dipandang mapan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang dilakukan oleh calon magister di bawah pengawasan para pembimbingnya. 17. Pembimbing tesis adalah orang atau sekelompok orang yang memiliki kualifikasi dan kewenangan tertentu untuk melakukan pembimbingan tesis. 18. Tim penguji adalah sekelompok orang yang memiliki kualifikasi keilmuan dan kewenangan tertentu untuk melakukan uji kemampuan mahasiswa. 19. Ujian tesis adalah evaluasi atas kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan tesis yang telah disusunnya yang dilakukan oleh tim penguji. 20. Transkrip akademik adalah kumpulan nilai dari mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran di program pascasarjana. 21. Indeks prestasi (IP) adalah rata-rata nilai yang dicapai untuk semua mata kuliah dengan memperhitungkan jumlah kredit masing-masing mata kuliah dalam satu semeter. Pedoman Akademik 4

22. Indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah rata-rata nilai yang dicapai untuk semua mata kuliah dengan memperhitungkan jumlah kredit masing-masing mata kuliah yang telah ditempuh di Program Pascasarjana. 23. Yudisium adalah kegiatan pemberian gelar kepada seorang mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk dinyatakan lulus oleh direktur program pascasarjana. 24. Gelar adalah sebutan akademik atau profesi yang diberikan kepada lulusan program pascasarjana dan dicantumkan dalam ijazah. 25. Pembimbing akademik adalah dosen yang diberi tugas membantu mahasiswa dalam menyusun rencana dan proses studi. BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU Pasal 2 (1) Pendaftaran mahasiswa baru program pascasarjana dilakukan dengan mengajukan lamaran disertai dokumen berikut. a. Lamaran tertulis untuk menjadi calon mahasiswa baru dengan menyebutkan program studi yang diminati; b. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dengan dilampiri: 1. fotokopi Ijazah dan transkrip yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang perguruan tinggi asal atau oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; 2. surat keterangan kesehatan dari dokter yang telah mendapatkan izin dari departemen kesehatan; 3. daftar riwayat hidup; 4. surat rekomendasi dari dua orang yang dapat dimintai keterangan tentang kelayakan akademik pelamar; 5. surat izin/persetujuan dari atasan pelamar (bagi yang sudah bekerja); 6. surat jaminan biaya pendidikan dan biaya hidup dari penyandang dana di atas meterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah); 7. bukti pembayaran pendaftaran ke rekening Rektor; 8. foto berwarna dengan latar belakang merah ukuran 4x6 Cm; 9. Akreditasi Program Studi asal Perguruan Tinggi bagi calon mahasiswa yang lulus sarjana mulai tahun 2000. (2) Dokumen dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam rangkap 2 (dua). (3) Formulir yang sudah diisi dan dilengkapi dengan persyaratan dikirimkan langsung atau melalui pos ke alamat direktur Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman. Pasal 3 Setiap calon mahasiswa baru harus memiliki ijazah sarjana atau ijazah dari pendidikan yang sederajat dan berasal dari program studi yang memiliki izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 4 (1) Seleksi calon mahasiswa baru didasarkan atas kriteria sebagai berikut: a. kelengkapan administrasi; b. indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,75; c. kemampuan lain yang menunjang; d. hasil tes tertulis dan/atau wawancara. (2) Tes tertulis dan/atau wawancara dilakukan di program studi dengan melibatkan komisi program studi. (3) Penentuan akhir seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui rapat yang terdiri dari rektor, pembantu rektor, penanggung jawab penerimaan mahasiswa baru,direktur program pascasarjana, asisten direktur, ketua komisi program studi dan ketua program studi. (4) Setiap mahasiswa harus terdaftar di Universitas (5) Program Pascasarjana melaksanakan registrasi mahasiswa baru berkoordinasi dengan BAAPSI, (6) Penerimaan mahasiswa baru pascasarjana ditetapkan dengan surat keputusan rektor. Pedoman Akademik 5 Pedoman Akademik 6

BAB III KEGIATAN AKADEMIK Pasal 5 (1) Selama masa studi setiap mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendidikan. (2) Apabila waktu penyelesaian studi melebihi empat semester, mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendidikan yang diatur dengan ketentuan tersendiri. (3) Biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk biaya penelitian. Pasal 6 (1) Kegiatan matrikulasi diselenggarakan setelah calon mahasiswa yang dinyatakan diterima menjadi mahasiswa. (2) Kegiatan matrikulasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan program studi dan diatur dengan keputusan direktur program pascasarjana atas usulan ketua program studi. (3) Jumlah dan jenis mata kuliah disesuaikan dengan kebutuhan program studi. (4) Besarnya biaya matrikulasi ditetapkan oleh program pascasarjana (atas usulan ketua program studi) dan ditanggung oleh mahasiswa. Pasal 7 Untuk memperoleh gelar magister mahasiswa diwajibkan menempuh minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS. Pasal 8 (1) Masa studi untuk mendapat gelar magister adalah tidak lebih dari 7 (tujuh) semester sejak terdaftar sebagai mahasiswa. (2) Apabila masa studi tersebut pada ayat (1) terlampaui mahasiswa tidak dapat mengajukan perpanjangan masa studi. (3) Apabila setelah selama 7 (tujuh) semester mahasiswa belum dapat menyelesaikan studinya maka mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan putus studi. (4) Putus studi ditetapkan dengan keputusan rektor atas usulan direktur pascasarjana. Pasal 9 (1) Pada awal semester setiap mahasiswa wajib mengisi KRS. (2) KRS harus mendapat persetujuan dari pembimbing akademik. (3) Dengan persetujuan pembimbing akademik, mahasiswa dapat melakukan perubahan KRS. (4) Perubahan KRS dilaksanakan paling lambat 2 (dua) minggu setelah perkuliahan berlangsung. Pasal 10 (1) Kegiatan perkuliahan dilakukan dengan tatap muka langsung di dalam suatu ruangan atau di tempat lain yang memenuhi syarat untuk proses pembelajaran. (2) Lama perkuliahan ditentukan oleh besaran SKS mata kuliah yang bersangkutan. (3) Jumlah tatap muka untuk satu mata kuliah dalam satu semester minimal 14 kali dan maksimal 16 kali termasuk kegiatan penilaian. (4) Setiap mata kuliah harus memiliki garis-garis besar program pembelajaran (GBPP) dan satuan acara perkuliahan (SAP). (5) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 75 % dari kehadiran dosen Pasal 11 (1) Dosen yang berhak mengajar pada program pascasarjana adalah dosen yang telah lulus pendidikan doktor dan memiliki kualifikasi keilmuan yang sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan. (2) Pengecualian atas ketentuan dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan rektor; (3) Pengangkatan dosen program pascasarjana ditetapkan dengan keputusan direktur program pascasarjana. Pedoman Akademik 7 Pedoman Akademik 8

Pasal 12 (1) Setiap mata kuliah yang diajarkan wajib dilakukan evaluasi keberhasilan. (2) Evaluasi keberhasilan dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui ujian tertulis/lisan, praktikum, tugas terstruktur atau bentuk lain yang dapat mengukur tingkat kemampuan mahasiswa. (3) Evaluasi keberhasilan minimal dilakukan 1 (satu) kali dalam satu semester untuk setiap mata kuliah. Pasal 13 (1) Evaluasi keberhasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) wajib diikuti setiap mahasiswa. (2) Mahasiswa yang tidak mengikuti evaluasi keberhasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan. (3) Evaluasi keberhasilan susulan dapat diselenggarakan paling lama satu bulan setelah selesainya ujian semester yang pelaksanaannya diatur oleh ketua program studi. Pasal 14 (1) Mahasiswa yang akan memperbaiki nilai mata kuliah tertentu dilakukan dengan cara mengulang pada semester berikutnya. (2) Mahasiswa yang mengulang suatu mata kuliah, nilai yang digunakan adalah nilai terakhir. Pasal 15 Penilaian untuk setiap mata kuliah menggunakan huruf mutu sebagai berikut. Nilai Nilai Angka Bobot A 80 Sangat Baik setara dengan 4,0 B 66 s.d 79,99 Baik setara dengan 3,0 C 56 s.d 65,99 Cukup setara dengan 2,0 D 46 s.d 55,99 Kurang setara dengan 1,0 E < 46 Gagal setara dengan 0 Pasal 16 Setiap akhir semester mahasiswa berhak mendapatkan kartu hasil studi (KHS) yang diterbitkan oleh program pascasarjana. Pasal 17 Evaluasi terhadap kemajuan mahasiswa dilakukan melalui dua mekanisme yaitu: a. evaluasi keberhasilan akhir semester; dan, b. evaluasi keberhasilan akhir studi. Pasal 18 (1) Evaluasi keberhasilan akhir semester dilakukan dengan menghitung indeks prestasi (IP) pada semester yang bersangkutan dan indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperoleh sampai akhir semester tersebut. (2) Evaluasi keberhasilan akhir studi dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan keseluruhan beban SKS yang diberlakukan di program studi. Pedoman Akademik 9 Pedoman Akademik 10

Pasal 19 (1) Mahasiswa diberi peringatan tertulis apabila pada akhir semester pertama memiliki IP < 2,75. (2) Mahasiswa dinyatakan putus studi apabila pada akhir semester kedua memiliki IPK < 2,75. (3) IPK tersebut pada ayat (1) dihitung dari mata kuliah dari minimal sembilan SKS. Pasal 20 Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan program magister apabila memenuhi persyaratan : a. telah lulus ujian tesis; b. memiliki IPK minimal 2,75, tanpa nilai D dan/atau E. BAB IV PENYUSUNAN TESIS Bagian Pertama Umum Pasal 21 Pada tahap akhir masa studi setiap mahasiswa diwajibkan untuk menulis tesis. Bagian Kedua Usul Penelitian dan Seminar Usul Penelitian Pasal 22 (1) Sebelum melakukan penulisan tesis sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 mahasiswa diwajibkan menyusun usul penelitian tesis. Pedoman Akademik 11 (2) Syarat dan tata cara untuk dapat mengajukan permohonan melakukan usul penelitian tesis ditetapkan oleh program studi. (3) Format usul penelitian tesis ditetapkan oleh program pascasarjana. Pasal 23 Setiap usul penelitian tesis harus disetujui dan ditandatangani pembimbing dan diketahui oleh ketua program studi. Pasal 24 (1) Penelitian tesis dapat dilakukan apabila mahasiswa sudah melaksanakan seminar usul penelitian. (2) Seminar usul penelitian dilakukan apabila usul penelitian sudah disetujui pembimbing. Pasal 25 Mahasiswa dapat melakukan seminar usul penelitian setelah mengikuti kegiatan seminar minimal 5 (lima) kali dan menyelesaikan seluruh kewajiban administrasi. Pasal 26 Mekanisme pelaksanaan dan penilaian seminar usul penelitian diatur oleh program studi. Bagian Ketiga Pembimbing Tesis Pasal 27 (1) Mahasiswa dalam melakukan penelitian dan menyelesaikan tesis dibimbing sekurang-kurangnya oleh 2 (dua) orang pembimbing. (2) Pembimbing tesis adalah dosen dan/atau praktisi yang lulus pendidikan doktor dan memiliki kualifikasi kepakaran sesuai dengan substansi tesis. Pedoman Akademik 12

(3) Pengecualian atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan rektor. (4) Pembimbing tesis ditetapkan dengan keputusan direktur program pascasarjana. Pasal 28 (1) Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk menyusun usul penelitian dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan pembimbing. (2) Pengajuan permohonan pembimbing ditujukan kepada ketua program studi dengan dilampiri tema dan/atau kerangka penelitian. (3) Ketua program studi setelah mendapat permohonan dari mahasiswa menunjuk pembimbing dengan terlebih dahulu mendengarkan pertimbangan dan/atau usulan komisi program studi. (4) Pembimbing tesis yang telah ditunjuk ditetapkan dengan keputusan direktur program pascasarjana. Pasal 29 (1) Pembimbing tesis dapat diganti apabila dipandang tidak dapat menjalankan tugas sebagai pembimbing karena alasan kesibukan, kesehatan, meninggal dunia, mengundurkan diri atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan. (2) Pergantian pembimbing ditetapkan oleh direktur program pascasarjana, atas usulan ketua program studi setelah meminta pertimbangan komisi program studi. Pasal 30 Pembimbing tesis bertugas: a. membimbing mahasiswa dalam menyusun usul penelitian sampai dengan penulisan tesis secara teratur dan bersinambung; b. melakukan verifikasi dan evaluasi kemajuan mahasiswa bimbingannya secara periodik. Pedoman Akademik 13 Bagian Keempat Penulisan Tesis Pasal 31 Format penulisan tesis sesuai dengan tatacara penulisan di dalam buku panduan penulisan tesis. Pasal 32 Tesis yang telah disetujui oleh pembimbing dan penguji dan telah ditandatangani ketua program studi harus diserahkan ke program pascasarjana paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan wisuda. BAB V UJIAN TESIS Bagian Kesatu Umum Pasal 33 (1) Setelah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan pembimbing, mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian tesis. (2) Permohonan ujian tesis diajukan kepada direktur program pascasarjana melalui ketua program studi. Pasal 34 (1) Untuk menempuh ujian tesis semua mata kuliah yang diambil harus sudah ditempuh dengan IPK minimal 2,75 tanpa nilai D dan/atau E. (2) Pendaftaran untuk menempuh ujian tesis dilakukan di program studi, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum ujian dilaksanakan. Pedoman Akademik 14

(3) Persyaratan yang disertakan dalam ujian tesis adalah nilai TOEFL-Like 450 serta persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh program pascasarjana. Pasal 35 Penyelenggaraan ujian tesis diatur program studi dengan memperhatikan kesediaan pembimbing dan penguji. Bagian Kedua Penguji dan Pelaksanaan Ujian Tesis Pasal 36 (1) Tim penguji tesis terdiri atas pembimbing dan nonpembimbing. (2) Jumlah penguji tesis nonpembimbing paling sedikit dua orang. Pasal 37 (1) Penunjukan penguji tesis nonpembimbing ditentukan oleh ketua program studi dengan memperhatikan pertimbangan dan/atau usulan komisi program studi. (2) Tim penguji tesis ditetapkan dengan keputusan direktur program pascasarjana. Pasal 38 (1) Ujian tesis dipimpin oleh ketua program studi atas nama direktur program pascasarjana. (2) Ketua program studi dapat mendelegasikan kewenangannya kepada pembimbing pertama apabila berhalangan hadir dalam ujian tesis. (3) Kolokium dilaksanakan langsung setelah mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian tesis Pasal 39 (1) Ujian tesis minimal dihadiri oleh empat orang anggota tim penguji dan pembimbing pertama harus hadir; (2) Pelaksanaan ujian tesis diatur oleh program studi. Bagian Ketiga Penilaian Pasal 40 (1) Penilaian ujian tesis mencakup aspek: a. isi dan bobot tesis; b. penyajian isi tesis secara lisan; c. kemampuan menjawab pertanyaan; (2) Penilaian isi tesis mencakup aspek: a. keaslian/orisinalitas isi tesis yang dikemukakan; b. bobot permasalahan yang diajukan; c. kerangka pemikiran/teori; d. metode penelitian; e. cara penyajian hasil penarikan kesimpulan dan penyusunan saran; f. keterkaitan tesis dengan bidang kajian/konsentrasi yang diambil mahasiswa; g. sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan/atau kemaslahatan manusia. (3) Setiap aspek memiliki bobot, jumlah bobot 100 persen, dan setiap bobot penilaian ditentukan oleh program studi. Pedoman Akademik 15 Pedoman Akademik 16

Pasal 41 (1) Penilaian tesis dinyatakan dalam bentuk angka dengan kisaran 1 sampai dengan 100. (2) Hasil akhir nilai ujian tesis merupakan rataan dari nilai keseluruhan penguji yang kemudian dikonversikan ke dalam bentuk huruf. (3) Konversi nilai akhir ujian tesis sebagai berikut. Nilai Nilai Angka Bobot A 80 Sangat Baik setara dengan 4,0 B 66 s.d 79,99 Baik setara dengan 3,0 C 56 s.d 65,99 Cukup setara dengan 2,0 D 46 s.d 55,99 Kurang setara dengan 1,0 E < 46 Gagal setara dengan 0 (4) Berdasarkan nilai yang diperoleh mahasiswa dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus ujian tesis. (5) Ujian tesis dinyatakan lulus jika mendapatkan nilai minimal C. Pasal 42 (1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian tesis dengan perbaikan, maka mahasiswa wajib memperbaiki tesis sesuai rekomendasi tim penguji. (2) Perbaikan tesis dianggap selesai apabila telah disetujui dan ditandatangani oleh seluruh tim penguji. (3) Jangka waktu untuk memperbaiki tesis paling lama 60 (enam puluh) hari sejak ujian dilaksanakan. (4) Apabila dalam jangka waktu yang ditetapkan, yang bersangkutan tidak mampu memperbaiki tesis maka harus dilakukan ujian ulang tesis, dengan biaya ditanggung oleh mahasiswa. Pasal 43 (1) Mahasiswa yang mendapat nilai C berhak untuk mengajukan ujian perbaikan. (2) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian tesis harus mengulang penyusunan tesis. (3) Waktu ujian perbaikan atau ujian ulang tesis ditentukan oleh keputusan tim penguji dengan mempertimbangkan kesiapan mahasiswa dan paling cepat 14 (empat belas ) hari setelah ujian sebelumnya. (4) Prosedur ujian perbaikan dan ujian ulang tesis dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada direktur program pascasarjana melalui ketua program studi. (5) Biaya untuk ujian perbaikan dan ujian ulang tesis dibebankan kepada mahasiswa, dan besarnya ditentukan oleh program studi. Bagian Keempat Pengesahan Tesis Pasal 44 (1) Tesis yang telah disetujui tim penguji, ditandatangani dan disahkan oleh ketua program studi dan direktur program pascasarjana. (2) Jumlah eksemplar tesis yang diserahkan ke program pascasarjana sebanyak dua eksemplar dengan tanda tangan asli. BAB VI YUDISIUM Pasal 45 (1) Yudisium dilaksanakan bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam ujian tesis. (2) Pernyataan yudisium dilakukan oleh direktur program pascasarjana. Pedoman Akademik 17 Pedoman Akademik 18

(3) Apabila direktur program pascasarjana berhalangan hadir, pernyataan yudisium dapat dilakukan oleh asisten direktur bidang akademik atau ketua program studi. (4) Yudisium dapat dilaksanakan secara perseorangan atau kelompok. (5) Yudisium dapat dilaksanakan bersamaan dengan akhir ujian tesis atau pada waktu yang lain. (6) Pelaksanaan yudisium disertai dengan berita acara yang ditanda tangani oleh direktur program pascasarjana atau yang mewakili. Pasal 46 (1) Gelar magister diberikan kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam yudisium. (2) Sebutan gelar magister sesuai dengan bidang ilmu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Gelar magister yang telah diperoleh dapat dicabut apabila di kemudian hari yang bersangkutan diketahui memperoleh gelar tersebut dengan cara yang tidak sah. (4) Sebutan untuk gelar magister adalah sebagai berikut. a. Program Studi Magister Manajemen: Magister Manajemen, disingkat M.M. b. Program Studi Ekonomi Manajemen: Magister Sains, disingkat M.Si. c. Program Studi Ilmu Administrasi: Magister Sains, disingkat M.Si. d. Program Studi Ekonomi Pembangunan: Magister Sains, disingkat M.Si. e. Program Studi Ilmu Tanaman: Magister Pertanian, disingkat M.P. f. Program Studi Ilmu Lingkungan: Magister Sains, disingkat M.Si. g. Program Studi Sumberdaya Ternak: Magister Pertanian, disingkat M.P. h. Program Studi Biologi: Magister Sains, disingkat M.Si. i. Program Studi Ilmu Hukum: Magister Hukum, disingkat M.H. BAB VII PREDIKAT KELULUSAN Pasal 47 (1) Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian yang dinyatakan dalam transkrip akademik. (2) Predikat kelulusan untuk program magister adalah: a. IPK 2,75 3,40 : memuaskan; b. IPK 3,41 3,70 : sangat memuaskan; c. IPK 3,71 4,00 : dengan pujian. (3) Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan dengan memperhatikan masa studi paling lama 5 (lima) semester. BAB VIII WISUDA Pasal 48 (1) Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus berhak mengikuti wisuda. (2) Syarat untuk mengikuti wisuda adalah: a. dinyatakan lulus dalam yudisium yang dibuktikan dengan salinan berita acara; b. menyerahkan bukti penyerahan tesis kepada program pascasarjana, program studi, pembimbing dan perpustakaan; c. menyerahkan surat bebas dari segala tanggungan administrasi di program pascasarjana dan program studi; d. menyerahkan bukti bebas peminjaman pustaka baik di perpustakaan tingkat program studi, fakultas maupun universitas. Pedoman Akademik 19 Pedoman Akademik 20

Pasal 49 (1) Pendaftaran wisuda di bagian administrasi akademik program pascasarjana, paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan wisuda. (2) Wisuda program pascasarjana ditetapkan oleh rektor. BAB IX IJAZAH DAN TRANSKRIP AKADEMIK Pasal 50 (1) Setiap mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam yudisium berhak memperoleh ijazah. (2) Ijazah hanya dikeluarkan satu kali. Pasal 51 (1) Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus berhak memperoleh transkrip akademik yang berisi kumpulan nilai mata kuliah yang telah ditempuh. (2) Transkrip akademik dikeluarkan oleh program pascasarjana. (3) Legalisasi fotokopi transkrip akademik, ditandatangani oleh asisten direktur bidang akademik. Pasal 52 (1) Semua kegiatan administratif dikoordinasi oleh bagian administrasi program pascasarjana. (2) Sekretariat pada masing-masing program studi dalam hal tertentu, bertugas memfasilitasi pelayanan administrasi baik bidang akademik maupun umum. Pedoman Akademik 21 BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 53 Semua ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pascasarjana sebelum berlakunya peraturan ini tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 54 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditentukan kemudian oleh program pascasarjana. Pasal 55 (1) Dengan berlakunya peraturan ini maka Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Nomor 007 tahun 2006, tanggal 31 Agustus 2006 tentang Pedoman Umum dan Akademik Program Magister Universitas Jenderal Soedirman dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : di Purwokerto Pada tanggal : 19 11-2007 Rektor, ttd Prof. Dr. Ir. Sudjarwo NIP. 130529551 Pedoman Akademik 22