PETUNJUK LAPANGAN Oleh : M Mundir BP3K Nglegok PENYIAPAN BENIH TANAMAN PADI 1
PENYIAPAN BENIH UNTUK PERBENIHAN PADI I. LATAR BELAKANG Benih padi bermutu tinggi sangat penting dalam suatu usahatani, karena benih merupakan faktor utama dan penentu keberhasilan suatu budidaya. Benih bermutu adalah benih dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuh yang tinggi, berukuran penuh dan seragam, daya kecambah diatas 80 %. Bermutu yang bermutu tingi tersebut disiapkan dengan cara seleksi benih dan perlakuan benih (seed treatmen) Penggunaan seed treatment dengan pestisida sebelum tanam mempunyai 2 tujuan yaitu mengendalikan infeksi penyakit tular biji (seed borne) dan perlindungan awal terhadap penyakit tular biji saat perkecambahan dan saat tumbuh muda supaya tanaman tidak mati muda (damping off). II. TUJUAN Setelah mempelajari dan menerapkan petlap petani mampu dan terampil : 1. Menyiapkan benih yang bermutu tinggi dengan cara melakukan seleksi benih dan perlakuan benih (seed treatmen). 2. melakukan perlakuan seleksi benih dan perlakuan benih dengan baik dan benar III. METODE Praktek IV. ALAT DAN BAHAN - Peralatan seleksi dan perlakuan benih, Ember - Saringan - Calon benih - Air - Garam - Telur mentah, - Pestisida untuk benih. 2
V. TEMPAT Lapangan VI. WAKTU 3 JP @ 45 Menit 3
VII. LANGKAH KEGIATAN No Uraian kegiatan Alat dan bahan 1. Melakukan seleksi benih dengan larutan garam : 1. Sediakan ember berisi air. 2. Sediakan garam dan telur mentah 3. Masukkan garam sedikit demi sedikit kedalam air sambil terus diaduk 4. Pemberian garam pada air dihentikan ketika telur sudah mengapung dan keluarkan telur. 5. Masukkan benih dalam larutan garam. 6. Aduk beberapa kali dan buang benih yang terapung 7. Cuci benih yang tenggelam dengan air bersih dan peram 4
2. Melakukan perlakuan benih (seedtreatmen) dengan pestisida : - 1. Rendam benih yang telah terseleksi dalam larutan pestisida (cruiser) 4 ml untuk 1 kg benih selama 1 malam 2. Tiriskan dan peram benih selama 2 x 24 jam 3. Benih siap disebar di persemaian VIII. EVALUASI No 1. 2. Kegiatan Melakukan seleksi benih dengan larutan garam : Melakukan perlakuan benih (seedtreatmen) dengan pestisida : Skore Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IX. HASIL... 5
J. INFORMASI Persiapan benih adalah persiapan bahan tanam yang memenuhi persyaratan mutu geneti k, fisik dan fisiologis sebagai berikut : A. Mutu fisik Mutu fisik benih ini berkaitan dengan kondisi fisik benih secara visual, seperti warna, ukuran, bentuk, bobot dan tektur permukaan kulit benih. Tolak ukur yang dijadikan kriteria adalah keseragaman. Sifat-sifat lain yang diamati adalah tingkat keutuhan benih (tolak ukur; tingkat kerusakan benih), tingkat kelembaban benih (tolok ukur; kadar air benih), dan tingkat kontaminasi benda lain (tolok ukur; kemurnian mekanis benih). Kebernasan benih merupakan hal yang sangat penting, karena kebernasan menentukan banyak sedikitnya cadangan makanan selama persemaian dan Dari segi ukuran kebernasan benih dapat dilakukan dengan melakukan seleksi benih menggunakan air biasa atau larutan garam. Pemilihan benih dengan larutan garam hanya dianjurkan untuk jenis padi Inhibrida, sedangkan pemilahan untuk padi hibrida cukup dengan air bersih saja Kadar air benih padi sesuai dengan SNI adalah maximal 13%, kadar air ini sangat berhubungan erat dengan daya simpan. Untuk menguji kadar air benih biasanya dilakukan dengan alat pengukur air benih digital Alat moisture tester digital B. Mutu fisiologis Mutu fisiologis benih berkaitan dengan aktivitas perkecambahan benih, yang di dalamnya terdapat aktivitas enzim, reaksi-reaksi biokimia serta respirasi benih. Parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui mutu fisiologis benih ini adalah viabilitas benih serta vigor benih. 6
C. Mutu genetis Mutu benih secara genetik ini barkaitan dengan susunan kromosom dan DNA benih serta jenis protein yang ada dalam benih, dengan tolak ukur kemurnian genetis benih. Selain itu, tolak ukur lain adalah kemurnian mekanis benih yaitu persentase kontaminasi jenis atau varietas lain. Varietas padi di release berdasarkan SK Menteri Pertanian, yang didalamnya memuat asal silangan, semua ciri fisik, kemampuan produksi dan ketahanan penyakit. Di Indonesia kemurnian genetis ini sudah diatur dalam sistem sertifikasi benih, untuk menjamin konsumen mendapatkan varietas murni sesuai dengan keinginannya. Dalam system sertifikasi disebutkan bahwa batas minimal campuran varietas lain adalah 0.5% dan benih murni minimum adalah 98%, campuran biji tanaman lain 0% dan campuran biji gulma 0%. Dalam pemilihan varietas perlu diperhatikan adalah umur varietas dalam mempertimbangkan pola tanam. Ketahanan varietas terhadap OPT juga menjadi faktor pertimbangan untuk dapat bertahan di daerah endemik. Klasifikasi benih di Indonesia di sertifikasi dengan label sebagai berikut: 1. Benih Penjenis (Label Kuning) 2. Benih Dasar (Label Putih) 3. Benih Pokok (Label Ungu) 4. Benih sebar (Label Biru) 7
8