5 KEBIJAKAN PERSEDIAAN 1. KEGUNAAN 1. Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani penjualan, baik pada saat-saat biasa maupun bilamana ada pesanan secara mendadak. 2. Untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang kontinyu dan seimbang. 2. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGAKAN DALAM KEBIJAKSANAAN PERSEDIAAN 1. Daya tahan dari barang yang akan disimpan 2. Sifat penawaran (Bahan mentah) 3. Biaya-biaya yang ditimbulkan seperti : Sewa Gudang Biaya pemeliharaan Biaya Asuransi Pajak atas barang digudang Modal yang diserap Bunga pinjaman, dan lain-lain. 4. Besarnya modal kerja yang tersedia 5. Resiko-resiko yang harus ditanggung, pada umumnya berasal dari 3 sumber, yaitu: Manusia Alam Sifat barang itu sendiri. Pengenalan Visual Basic Hal 1
3. PENENTUAN BESARNYA PERSEDIAAN 1. Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan a. Rata-rata sederhana Kebutuhan per Bulan = kebutuhan per tahun x 1 Unit 12 b. Rata-rata bulanan yang bergerak (apabila kebutuhan setiap bulannya tidak sama) Contoh : Pabrik rokok Kencana memutuskan kebijaksanaan persediaan setiap jenis rokok adalah : Rokok @ 12 batang = 6% Rokok @ 10 batang = 92% Rokok @ 3 batang = 2% Dimana : Tingkat persediaan tahun 2002 adalah : persediaan awal 2002 = 3.918 bal persediaan akhir 2002 = 5.879 bal Volume penjualan 2002 = 381.648 bal Volume penjualan berdasarkan budget penjualan tahun 2003 = 365.359 bal dan penjualan masing-masing jenis rokok setiap kuartal adalah : Kuartal 1 Isi 12 batang = 4.457 bal = 68.335 bal Isi 3 batang = 1.485 bal = 74.277 bal Kuartal 11 Isi 12 batang = 5.686 bal = 87.192 bal Isi 3 batang = 1.896 bal = 94.774 bal Kuartal 111 Isi 12 batang = 6.237 bal = 95.629 bal Isi 3 batang = 2.179 bal = 103.945 bal Pengenalan Visual Basic Hal 2
Kuartal 1V Isi 12 batang = 5.542 bal = 84.974 bal Isi 3 batang = 1.847 bal = 92.363 bal Pabrik Rokok Kencana menggunakan pendekatan stabilitas tingkat persediaan dalam penyusunan anggaran produksinya. Buatlah anggaran produksi per jenis rokok, per kuartal (I s/d IV) dan keseluruhan selama tahun 2003. Jawab Persediaan pokok akhir tahun 2003 dihitung dengan cara : Tingkat persediaan rata-rata 2002 = (3.918 + 5.879) : 2 = 4898,5 Tingkat perputaran barang tahun 2002 = 381.648 : 4.898,5 = 78 kali Diasumsikan tingkat perputaran barang tahun 2003 dianggap sama dengan tahun 2002 sebesar 78 kali, maka : Tingkat persediaan rata-rata tahun 2003 = 365.359 : 78 = 4.684 Persediaan akhir 2003 misal X maka : 5.879 + X = 4.684 2 X = 3.489 Rencana produksi tahun 2003 adalah : Rencana penjualan 365.359 Persediaan Akhir 3.489 + 368.848 Persediaan Awal 5.879 Tingkat Produksi 362.969 Maka besarnya persediaan awal dan akhir masing-masing jenis rokok adalah Persediaan awal Isi 12 batang = 6% x 5.879 = 353 bal = 92% x 5.879 = 5.409 bal Isi 3 batang = 2% x 5.879 = 117 bal Pengenalan Visual Basic Hal 3
Persediaan akhir Isi 12 batang = 6% x 3.489 = 209 bal = 92% x 3.489 = 3.210 bal Isi 3 batang = 2% x 3.489 = 70 bal Anggaran Produksi Per Jenis Rokok adalah : Isi 12 Isi 10 Isi 3 batang Batang Batang Rencana Penjualan 21,922 336,130 7,307 365,359 Persediaan Akhir 209 3,210 70 3,489 22,131 339,340 7,377 368,848 Persediaan Awal 353 5,409 117 5,879 Produksi 21,778 333,931 7,260 362,969 Anggaran Produksi per Kuartal adalah : Perhitungan tingkat persediaan setiap kuratal dapat dilakukan sebagai berikut : Persediaan Akhir 2003 = 3.489 bal Persediaan Awal 2003 = 5.879 bal Selisih = 2.390 bal Selisih tingkat persediaan setiap kuartal adalah 2.390 : 4 = 597,5 bal dibulatkan menjadi 597 bal. Karena (597 x 4) = 2.388, maka selisihnya (2.390-2388) = 2 bal dan dialokasikan ke kuartal yang penjualannya lebih tinggi menjadi 599 bal dan lainnya menjadi 597 bal Persediaan Awal Kuartal I Isi 12 batang = 6% x 5.879 = 353 bal = 92% x 5.879 = 5.409 bal Isi 3 batang = 2% x 5.879 = 117 bal 5.879 bal Kuartal II Isi 12 batang = 6% x 5.282 = 317 bal = 92% x 5.282 = 4.859 bal Isi 3 batang = 2% x 5.282 = 106 bal 5.282 bal Pengenalan Visual Basic Hal 4
Kuartal III Isi 12 batang = 6% x 4.685 = 281 bal = 92% x 4.685 = 4.310 bal Isi 3 batang = 2% x 4.685 = 94 bal 4.685 bal Kuartal IV Isi 12 batang = 6% x 4.086 = 245 bal = 92% x 4.086 = 3.759 bal Isi 3 batang = 2% x 4.086 = 82 bal 4.086 bal Persediaan Akhir Kuartal I (merupakan persediaan awal II) Isi 12 batang = 317 bal = 4.859 bal Isi 3 batang = 106 bal 5.282 bal Kuartal II (merupakan persediaan awal III) Isi 12 batang = 281 bal = 4.341 bal Isi 3 batang = 94 bal 4.685 bal Kuartal III (merupakan persediaan awal IV) Isi 12 batang = 245 bal = 3.759 bal Isi 3 batang = 82 bal 4.086 bal Kuartal IV (merupakan persediaan akhir 2003I) Isi 12 batang = 6% x 3.489 = 209 bal = 92% x 3.489 = 3.210 bal Isi 3 batang = 2% x 3.489 = 70 bal 3.489 bal Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal I II III IV Rencana Penjualan 74.277 94.774 103.945 92.363 365.359 Persediaan Akhir 5.282 4.685 4.086 3.489 3.489 79.559 99.459 108.031 95.852 368.848 Persediaan Awal 5.879 5.282 4.685 4.086 5.879 Produksi 73.680 94.177 103.346 91.766 362.969 Pengenalan Visual Basic Hal 5
Anggaran Produksi Rokok Kencana Secara Keseluruhan Penjualan Persediaan Akhir Persediaan Awal Produksi Isi 12 Batang Kuartal I 4.457 317 4.774 353 4.421 Kuartal II 5.686 281 5.967 317 5.650 Kuartal III 6.237 245 6.482 281 6.201 Kuartal IV 5.542 209 5.751 245 5.506 21.922 1052 22.131 1196 21.778 Isi 10Batang Kuartal I 68.335 4.859 73.194 5.409 67.785 Kuartal II 87.192 4.310 91.502 4.859 86.643 Kuartal III 95.629 3.759 99.388 4.310 95.078 Kuartal IV 84.974 3.210 88.184 3.759 84.425 336.130 16.138 352.268 18.337 333.931 Isi 3 Batang Kuartal I 1.485 106 1.591 117 1.474 Kuartal II 1.896 94 1.990 106 1.884 Kuartal III 2.079 82 2.161 94 2.067 Kuartal IV 1.847 70 1.917 82 1.835 7.307 352 7.659 399 7.260 Pengenalan Visual Basic Hal 6