BAB II LANDASAN TEORI. dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8).

dokumen-dokumen yang mirip
2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI

Rancangan Database. Database. File. Record. Data item atau field. Characters

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA RANCANGAN DATABASE

PERANCANGAN DATABASE 04/07/ :53

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

BAGIAN 02 : [SISTEM BASIS DATA] Membahas: 1. Normalisasi 2. Latihan Normalisasi

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk. menyampaikan suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi.

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Sutabri, 2012:6)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

B A B I I L A N D A S A N T E O R I

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

ANALISA RANCANGAN NORMALISASI & DATABASE

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Teknik Perancangan Basis Data

BAB III LANDASAN TEORI. elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. mahasiswa dan penempatan jurusan kepada setiap calon mahasiswa.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH

BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan kamus Bahasa Indonesia, absen adalah tidak bekerjanya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI

Selamat Ujian, Semoga sukses

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat.

BAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Apotik Vita Sari

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yaitu di BORASPATI BANDUNG, Jl. Sukamantri no. 109 Bandung, adapun

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KANTOR KEPALA DESA UJUNGRUSI KABUPATEN TEGAL

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

Transkripsi:

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Manajemen Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8). Sistem Informasi Manajemen secara umum adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi dan menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen yang mempengaruhi semua operasi organisasi. Kualitas informasi, kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.2 Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Menurut Mongid (1997:9) UPPKS adalah kelompok usaha ekonomi produktif yang beranggotakan ibu-ibu/wanita yang antara lain berasal dari keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III Plus baik yang belum, sedang, maupun purna peserta KB guna meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

8 Menurut Mongid (1994:13) BKKBN perlu melaksanakan strategi pengembangan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dalam Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera Nasional, sesuai dengan Instruksi Menteri Negara Kependudukan/Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor : 80/HK.011/E3/95 beserta dasar hukum Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. 2.3 Pengembangan Sistem Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 1995:35). Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru, yaitu : a. Kinerja, peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. b. Informasi, peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. Dalam pengembangan sistem ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Kebijakan dan perencanaan sistem, yang merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem atau awal terjadinya proyek sistem. Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem.

9 b. Analisis Sistem, adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Langkah-langkah Analisis Sistem, yang ditempuh adalah : b.1. Mengidentifikasi masalah Langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. b.2. Memahami kerja dari sistem Mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui suatu penelitian. b.3. Menganalisis hasil penelitian Menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu menganalisis kelemahan sistem kebutuhan informasi, baik bagi pemakai atau bagi manajemen. b.4. Membuat laporan hasil analisis Temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan akan dipelajari oleh pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem.

10 c. Desain (perancangan) Sistem, yaitu penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu : c.1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem. c.2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. d. Seleksi Sistem, adalah tahap untuk memilih komponen fisik sistem yaitu komponen teknologi yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. e. Implementasi Sistem, ini adalah tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. f. Perawatan Sistem, yang merupakan tahap terakhir yaitu tahapan setelah pengembangan sistem selesai dilakukan dan sistem telah dioperasikan. Menurut Jogiyanto (1995:51) proses pengembangan sistem yang utama adalah analisis sistem, desain sistem seleksi sistem dan implementasi sistem. Karena proses kebijakan dan perencanaan sistem sebenarnya merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem atau awal proyek sistem. Sedangkan perawatan sistem merupakan tahap manajemen sistem. 2.4 Database (Basis Data) Menurut Sjartuni (1996:303) database (Basis Data) merupakan kumpulan dari beberapa tabel/file, dan tabel-tabel ini diatur saling berhubungan satu sama lainnya. Selain tabel, pada database juga terdapat objek bahasa SQL yang disebut

11 dengan QueryDef. Objek ini jika dibuka akan memberikan informasi seperti tabel, hanya saja isinya merupakan suatu kelompok perintah-perintah yang ditulis dalam bahasa SQL (bukan tabel sebenarnya). Menurut Kristanto (1994:3) Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya. Database adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalam database. Tabel (file), mengelompokkan informasi yang saling berhubungan (Sjartuni, 1996:303). Sebagai contoh untuk data Anggota, maka nomor anggota, nama anggota, alamat adalah informasi-informasi yang saling berhubungan. Satu bagian informasi ini disebut dengan field, dan jika field-field yang saling berhubungan dikelompokkan, maka akan menjadi satu record. Field, setiap satu informasi diletakkan pada sebuah field. Ketika pembuatan tabel, harus ditetapkan tipe, panjang maksimum, dan atribut lainnya untuk sebuah field. Pada field-field dapat diletakkan karakter, angka, atau juga dapat diletakkan gambar (Sjartuni, 1996:304) Menurut Sjartuni (1996:304) record adalah field-field yang dikelompokkan dan memberikan suatu arti atau informasi yang bermanfaat. Sebagai contoh informasi seorang Anggota, seperti nomor anggota, nama anggota, alamat dan lainnya diletakkan pada sebuah record. Setiap record memiliki informasi yang spesifik, dengan demikian tidak terdapat dua record yang sama.

12 QueryDef, satu objek query (SQL) yang telah tersimpan pada database (telah dikompilasi) dan dapat dipanggil hanya dengan menuliskan nama objek ini. Objek query ini dapat dibuat, diubah untuk mendapatkan informasi yang berbeda. QueryDef ini dibuat menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language). Referential Integrity, merupakan suatu teknik yang digunakan dalam merancang sistem database relasional. Informasi data disimpan dalam tabel-tabel yang saling berhubungan, dan field yang merupakan kunci penghubung harus didapat dari tabel lainnya. Jika pemakai melakukan kesalahan pemilihan data, maka sistem akan menolaknya secara otomatis. Demikian juga halnya jika sebuah field yang menjadi kunci dihapus, maka semua record yang berhubungan dengan field tersebut akan dihapus secara otomatis oleh sistem. Hal yang sama jika field tersebut diubah, maka semua tabel yang berhubungan dengan field tersebut akan diubah secara otomatis. 2.5 Analisis dan Perancangan Sistem 2.5.1 Konsep Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data di dalam suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya) dengan terstruktur dan jelas. Beberapa simbol yang digunakan di DFD :

13 a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem); Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Simbol external entity : b. Data flow (arus data); Arus data ini mengalir di antara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Simbol arus data : c. Process (proses); Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses : P0 d. Data store (simpanan data); Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database di sistem komputer, suatu tabel, arsip/catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang atau suatu agenda/buku. Simbol simpanan data : D1

14 2.5.2 Konsep bagan berjenjang (hirarchy chart) Bagan berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi setelah context diagram. Bagan berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di DFD. 2.5.3 Perancangan Database A Teknik Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah/insert, menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrieve pada satu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi. A.1 Field/atribut kunci Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Ada beberapa macam field kunci : a. Candidate Key (Kunci Kandidat/Kunci Calon), adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dari entity. b. Primary Key (Kunci Primer), adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.

15 c. Alternate Key (Kunci Alternatif), adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Kerap kali kunci alternatif dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan misalnya. d. Foreign key (Kunci Tamu), adalah satu atribut (atau satu set atribut) yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primary induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak. A.2 Bentuk-bentuk normalisasi A.2.1 Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. A.2.2 Bentuk normal pertama (1NF/First Normal Form) Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar/rata. Data dibentuk dalam satu record demi satu record. Tidak ada set atribute yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). A.2.3 Bentuk normal kedua (2NF/Second Normal Form) Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

16 A.2.4 Bentuk normal ketiga (3NF/Third Normal Form) Relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh. A.2.5 Boyce-Codd Normal Form (BCNF) BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal pertama dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey. B Teknik Entity Relationship Database adalah kumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data relational hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key), yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. B.1 Konsep Entity Relationship Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula untuk membantu gambaran relasi secara lengkap terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file, yaitu : a. One to one relationship 2 file Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan ini bermanfaat jika jumlah field yang akan dibuat untuk satu tabel sangat banyak dan untuk efisiensi dibuatkan dua tabel. b. One to many relationship 2 file Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu.

17 Beberapa ketentuan dalam hubungan one to many, adalah : b.1. Field sebagai kunci pada tabel utama (primary key) harus memiliki sifat unik, dan tidak terdapat informasi ganda pada field tersebut. b.2. Field sebagai penghubung dengan tabel utama (foreign key) harus memiliki tipe field yang sama dengan field kunci pada tabel utama. c. Many to many relationship 2 file Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. d. Relasi One to one 2 atribut dalam 1 file Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam satu file yang sama mempunyai hubungan satu lawan satu. e. Relasi One to many 2 atribut dalam 1 file Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam satu file yang sama mempunyai hubungan satu lawan banyak. f. Relasi Many to many 2 atribute dalam 1 file Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam satu file yang sama mempunyai hubungan banyak lawan banyak. B.2 Memanfaatkan Referential Integrity Hubungan antar tabel dapat bersifat kaku, dan juga dapat bersifat fleksibel. Untuk mencegah kesalahan pemasukan data, maka perlu melakukan tindakan referential integrity, yaitu membatasi pemakai untuk menggunakan datadata baku. Tabel yang memanfaatkan referential integrity, dalam akses database akan terdapat beberapa ketentuan berikut :

18 a. Field foreign key pada tabel yang dihubungkan merupakan penghubung dengan tabel utama yang hanya dapat diisi dengan salah satu field yang terdapat pada field kunci tabel utama, kecuali jika dilakukan penambahan record baru pada tabel utama. b. Record field kunci pada tabel utama tidak dapat dihapus atau diubah jika record tersebut masih terdapat pada tabel yang dihubungkan. Penghapusan record pada tabel utama hanya dapat dilakukan jika semua record yang dihubungkan telah dihapus. c. Isi pada field kunci tidak dapat diubah jika field tersebut telah digunakan pada tabel yang dihubungkan. 2.6 Teori Perhitungan Dalam proses pembuatan program aplikasi sistem informasi unit simpan pinjam UPPKS, terdapat beberapa teori perhitungan : a. Simpanan/Simpanan Wajib (SW), yang meliputi : a.1. Rumus pembayaran SW dari angsuran pinjaman ke-2 : SW = PI x 10 % (2.1) SW = Besar Simpanan Wajib yang dibayarkan oleh anggota PI = Besar Pinjaman a.2. Rumus pengambilan SW tiap anggota pada akhir tahun : SWT = TSW x 50 % (2.2) SWT = Besar SW tahunan yang diberikan kepada anggota TSW = Total SW tiap anggota

19 a.3. Rumus pengambilan SW oleh anggota untuk keluar keanggotaan : SWK = TSW (2.3) SWK = Besar SW keluar keanggotaan yang diberikan kepada anggota TSW = Total SW tiap anggota a.4. Rumus pembayaran SW oleh anggota untuk masuk keanggotaan kembali : SWM = SWK x 50 % (2.4) SWM = Besar SW yang dibayarkan oleh anggota SWK = Besar SW saat keluar keanggotaan yang diberikan kepada anggota b. Pinjaman, yang meliputi : b.1. Rumus pembayaran angsuran pinjaman : AP = PI x 10 % (2.5) AP = Besar angsuran pokok yang dibayarkan oleh anggota PI = Besar Pinjaman b.2. Rumus pembayaran denda pinjaman yang lalu : TDN = (PI x 1 %) x KAP (2.6) TDN = Total denda yang dibayarkan oleh anggota saat pinjaman baru PI = Besar Pinjaman KAP = Banyaknya keterlambatan pembayaran angsuran pinjaman c. Biaya Pengelolaan (BP), yang meliputi :

20 c.1. Rumus pembayaran BP dari angsuran pinjaman pertama : BP = PI x 10 % (2.7) BP = Besar BP yang dibayarkan oleh anggota PI = Besar Pinjaman c.2. Rumus pengalokasian kas BP tahunan : c.2.1. OG = TBP x 50 % (2.8) OG = Ongkos/biaya Gizi/KB/Kesehatan TBP = Total BP seluruh anggota selama tahun tersebut c.2.2. OA = TBP x 20 % (2.9) OA = Ongkos/biaya Administrasi TBP = Total BP seluruh anggota selama tahun tersebut c.2.3. OI = TBP x 30 % (2.10) OI = Ongkos/biaya Insentif Pengurus UPPKS TBP = Total BP seluruh anggota selama tahun tersebut (Prosentase pengalokasian dana di atas dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku) d. Rumus menghitung alokasi dana pinjaman untuk minggu depan, meliputi : d.1. SMH = SML + SKH (2.11) SMH = Sisa Modal s/d hari ini

21 SML = Sisa Modal s/d minggu lalu SKH = Saldo Kas hari ini d.2. AD = (SMH + TAP) x 75 % (2.12) AD = Jumlah Alokasi Dana Pinjam SMH = Sisa Modal s/d hari ini TAP = Perkiraan Total Angsuran Pinjam minggu depan 2.7 Microsoft Access 97 Visual Basic telah menyediakan suatu fasilitas untuk pengelolaan database. Format Microsoft Access merupakan format standar untuk Visual Basic. Format ini juga digunakan oleh program paket database produk Microsoft yang bernama Microsoft Access. Microsoft Access sebagai DBMS dalam sistem ini dapat membantu untuk merancang database, karena dalam perancangan dengan menggunakan program ini semuanya dapat dilakukan dengan mudah secara visual, dan sangat sesuai dengan sistem operasi yang dipakai yaitu Microsoft Windows 98. 2.8 Microsoft Visual Basic 5.0 Microsoft Visual Basic 5.0 sebagai developer/bahasa pemrograman dalam sistem ini. Visual Basic memungkinkan pembuatan aplikasi Graphical User Interface (GUI), atau pemrograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya, yang dapat dilakukan dengan lebih mudah. Bahasa pemrograman ini dapat berinteraksi dengan baik dengan DBMS Microsoft Access.