PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2004

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPOR Perkembangan Ekspor Ekspor Migas dan Non Migas

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER 2005

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MEI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2011

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPRI JULI 2009

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2013

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Perkembangan Ekspor dan Impor

Perkembangan Ekspor dan Impor

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN NOVEMBER 2016

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN RIAU JUNI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN DESEMBER 2015

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU JUNI 2014

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MARET 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MARET 2017

Perdagangan Luar Negeri Ekspor-Impor Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2014

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

No. 31/06/94/Th.XVII, 15 Juni 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2016

PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR IMPOR SUMATERA SELATAN APRIL 2017

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

Transkripsi:

No. 56 / VII / 1 NOVEMBER PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA BULAN SEPTEMBER EKSPOR Nilai ekspor Indonesia bulan menembus angka US$ 7 milyar, yakni mencapai US$ 7,15 milyar, atau 13,33 persen lebih tinggi dibanding ekspor bulan lalu dan juga lebih tinggi 41,43 persen dibanding ekspor 2003. Secara kumulatif, ekspor Januari - mencapai US$ 50,74 milyar, lebih tinggi 10,77 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2003. Ekspor Non-Migas bulan mencapai US$ 5,68 milyar, meningkat 13,76 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya, sedangkan selama Januari mencapai US$ 39,29 milyar, meningkat 10,95 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2003. Peningkatan terbesar ekspor non-migas bulan terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar US$ 160,2 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan kimia organik sebesar US$ 68,5 juta. Ekspor non migas ke Jepang bulan mencapai angka terbesar yaitu US$ 831,0 juta, disusul Amerika Serikat US$ 789,8 juta, Singapura US$ 617,6 juta, dan Cina US$ 323,1 juta dengan kontribusi keempatnya mencapai 45,06 persen. Menurut sektor, ekspor produk industri pada Januari - meningkat 12,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2003, demikian juga ekspor produk pertanian meningkat 5,18 persen sedangkan ekspor produk pertambangan & lainnya turun 4,45 persen. 1. Perkembangan Ekspor 1.1 Ekspor Migas dan Non Migas Ekspor Indonesia pada bulan menembus angka US$ 7 milyar, tepatnya mencapai US$ 7.152,0 juta, yang berarti lebih tinggi 13,33 persen dibanding ekspor bulan, dan lebih tinggi 41,43 persen dibanding ekspor bulan yang sama tahun 2003. Peningkatan ekspor bulan ini disebabkan oleh meningkatnya ekspor migas sebesar 11,68 persen yaitu dari US$ 1.313,9 juta menjadi US$ Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 1

1.467,3 juta, demikian juga ekspor non migas meningkat 13,76 persen dari US$ 4.997,0 juta menjadi US$ 5.684,7 juta. Peningkatan ekspor migas bulan disebabkan oleh meningkatnya ekspor minyak mentah sebesar 19,55 persen menjadi US$ 609,0 juta, hasil minyak sebesar 24,38 persen menjadi US$ 186,2 juta, dan gas sebesar 2,64 persen menjadi US$ 672,1 juta. Peningkatan nilai ekspor minyak mentah, disebabkan karena naiknya harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia dari US$ 42,61 per barel pada menjadi US$ 44,31 pada atau naik 3,99 persen. URAIAN Tabel 1. Ringkasan Perkembangan Ekspor Indonesia, Januari - Nilai FOB ( Juta US$ ) 2003 % Perubahan thd % Peran thd total % Perubahan thd 2003 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Ekspor 6 310,9 7 152,0 45 804,6 50 735,7 13,33 100,00 10,77 Migas 1 313,9 1 467,3 10 391,0 11 445,0 11,68 22,56 10,14 Minyak Mentah 509,4 609,0 4 234,2 4 695,7 19,55 9,26 10,90 Hasil Minyak 149,7 186,2 1 287,6 1 290,9 24,38 2,54 0,26 Gas 654,8 672,1 4 869,2 5 458,4 2,64 10,76 12,10 Non Migas 4 997,0 5 684,7 35 413,6 39 290,7 13,76 77,44 10,95 Grafik 1 : Laju Pertumbuhan Ekspor Migas dan Non Migas Januari - terhadap Januari - tahun sebelumnya, 1992-70 60 50 40 30 20 10 0-10 -20-30 -40 Persentase Pertumbuhan (%) 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Tahun Migas Non Migas Total Secara kumulatif, nilai ekspor Januari - mengalami peningkatan 10,77 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2003, yang diperoleh dari kenaikan ekspor migas sebesar 10,14 persen, dan ekspor non-migas sebesar 10,95 persen. Lebih lanjut peningkatan ekspor migas (berdasarkan data dari Pertamina dan BP Migas) 2 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

diperoleh dari kenaikan ekspor minyak mentah 10,90 persen, ekspor hasil minyak 0,26 persen, dan gas alam 12,10 persen. 1.2 Perubahan Data Input Sejak data bulan Mei, terjadi perubahan data input yang disediakan oleh Bea dan Cukai. Sebelumnya BPS menerima data hardcopy berupa Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari seluruh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) di Indonesia yang diterima melalui Bank Indonesia. Kekurangan dari sistem lama adalah terjadinya carry over oleh karena keterlambatan data, tercecer dan atau tidak masuk. Saat ini data yang diterima sebagian besar sudah dalam bentuk data softcopy. Kelebihan dari sistem sekarang, data yang diterima lebih lengkap dan lebih cepat walaupun masih memerlukan perbaikan validitas datanya. Pada saat peralihan sistem, data yang lengkap terakumulasi dengan data carry over sehingga memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap level ekspor bulanan. Dibawah ini disajikan perkembangan ekspor non migas bulanan untuk tahun 2003 dan hingga bulan. Bulan 2003 Januari 3 799 890 448 3 837 415 532 Februari 3 721 330 829 3 763 346 563 Maret 3 865 556 360 3 871 210 149 April 3 931 227 389 4 023 650 199 Mei 3 956 230 564 4 152 237 264 Juni 4 202 008 866 4 330 902 828 Juli 4 271 952 091 4 445 135 707 3 769 177 057 4 997 036 076 3 896 272 171 5 684 736 664 TOTAL 35 413 645 775 39 290 672 103 Tabel 2. Perkembangan Bulanan Ekspor Nonmigas Indonesia Januari - 2003 dan (US$) 1.3 Ekspor Non-Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Nilai ekspor non-migas untuk 10 komoditi utama pada bulan meningkat 19,55 persen dibanding bulan. Persentase kenaikan ini juga lebih tinggi dibanding ekspor non migas keseluruhan yang meningkat 13,76 persen. Peningkatan terbesar terjadi pada mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$ 160,2 juta. Komoditi Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 3

lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$ 158,4 juta, kayu, barang dari kayu (HS 44) sebesar US$ 126,2 juta, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 123,5 juta, serta karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$ 119,7 juta. Penurunan ekspor non migas bulan terjadi pada bahan kimia organik (HS 29) sebesar US$ 68,5 juta, bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) sebesar US$ 57,0 juta, pakaian jadi bukan rajutan (HS 62) sebesar US$ 34,0 juta dan barang-barang rajutan (HS 61) sebesar US$ 19,1 juta serta ikan & udang (HS 03) sebesar US$ 12,4 juta. Tabel 3. Ekspor Non Migas Beberapa Golongan Barang HS 2 Dijit Januari - Golongan Barang (HS) Nilai FOB (Juta US$) Jan - Sept 2003 Jan - Sept Perubahan thd (Juta US$) % Peran thd Total Non Migas Jan - Sept (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Mesin/peralatan listrik (HS 85) 578,3 738,5 4 538,2 4 430,5 160,2 11,28 2. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 265,9 424,3 2 004,6 2463,1 158,4 6,27 3. Kayu, barang dari kayu (44) 211,8 338,1 2 392,5 2 428,8 126,2 6,18 4. Karet dan barang dari karet (40) 201,3 321,0 1 522,6 2 200,2 119,7 5,60 5. Pakaian jadi bukan rajutan (62) 293,1 259,1 2 060,1 2 184,9-34,0 5,56 6. Bahan bakar mineral (27) 256,5 380,0 1 500,1 1 975,5 123,5 5,03 7. Barang-barang rajutan (61) 170,5 151,4 1 061,7 1 119,6-19,1 2,85 8. Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS 26) 227,4 170,4 1 670,6 1 077,3-57,0 2,74 9. Ikan dan Udang (HS 03) 144,9 132,5 1 076,3 1 055,6-12,4 2,69 10. Bahan kimia organik (29) 193,2 124,7 887,2 1 047,8-68,5 2,67 Total 10 Golongan Barang 2 542,9 3 040,0 18 714,0 19 983,6 598,9 50,86 Lainnya 2 454,1 2 644,7 16 669,6 19 307,1 88,8 49,14 Total Ekspor Non-Migas 4 997,0 5 684,7 35 413,6 39 290,7 887,7 100,00 Selama Januari -, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) diatas memberikan kontribusi 50,86 persen dari total ekspor non-migas atau lebih rendah 1,98 poin dibanding kontribusinya pada periode yang sama tahun 2003. Sementara itu, peranan ekspor non-migas diluar 10 golongan barang pada Januari - sebesar 49,14 persen, sedangkan untuk Januari - 2003 sebesar 47,16 persen. 4 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

1.4 Ekspor Non-Migas Menurut Negara Tujuan Utama Ekspor non-migas Indonesia pada bulan ke Jepang, Amerika Serikat, Singapura dan Cina masing-masing mencapai US$ 831,0 juta, US$ 789,8 juta, US$ 617,6 dan US$ 323,1 juta dengan peranan keempatnya mencapai 45,06 persen. Negara Tujuan Tabel 4. Ekspor Non Migas Indonesia Menurut Negara Tujuan, Januari - Nilai FOB ( Juta US$ ) Jan - Sept 2003 Jan - Sept Perubahan thd (Juta US$) % Peran thd Total Non Migas Jan - Sept (1) (3) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Jepang 689,4 831,0 4 968,7 5 959,9 141,6 15,17 2. Amerika Serikat 775,6 789,8 5 418,2 6 037,2 14,2 15,37 3. Singapura 383,6 617,6 3 474,8 3 519,2 234,0 8,96 4. Cina 320,0 323,1 2 011,4 2 493,1 3,1 6,34 5. Malaysia 266,8 297,1 1 682,2 2 033,7 30,3 5,18 6. Korea Selatan 151,2 195,6 1 324,7 1 357,0 44,4 3,45 7. Jerman 169,3 159,0 1 076,1 1 179,1-10,3 3,00 8. Taiwan 135,0 168,6 916,0 1 070,8 33,6 2,72 9. Australia 130,8 121,7 845,6 861,3-9,1 2,19 Total 9 Negara Tujuan 3 021,7 3 503,5 21 717,6 24 511,4 481,8 62,38 Lainnya 1 975,3 2 181,2 13 696,0 14 779,3 205,9 37,62 TOTAL NON MIGAS 4 997,0 5 684,7 35 413,6 39 290,7 687,7 100,00 Ekspor non migas ke Singapura mengalami kenaikan terbesar yaitu US$ 234,0 juta diikuti Jepang sebesar US$ 141,6 juta. Sementara penurunan ekspor terbesar terjadi ke Jerman sebesar US$ 10,3 juta dan Australia sebesar US$ 9,1 juta. Secara keseluruhan, total ekspor nonmigas ke sembilan negara tujuan utama pada bulan naik 15,94 persen, demikian juga kumulatif Januari naik 12,86 persen. Sampai dengan bulan tahun, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar dengan nilai US$ 6.037,2 juta (15,37 persen), diikuti Jepang US$ 5.959,9 juta (15,17 persen), dan Singapura US$ 3.519,2 juta (8,96 persen). Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 5

6 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

1.5 Ekspor Menurut Sektor Peranan dan perkembangan ekspor non-migas Indonesia menurut sektor selama Januari - tahun dibanding periode yang sama tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 5 dan Grafik 2. Ekspor produk industri dan produk pertanian meningkat masing-masing 12,89 persen dan 5,18 persen, sedangkan produk pertambangan turun sebesar 4,45 persen. URAIAN Tabel 5. Nilai Ekspor Indonesia Menurut Sektor Januari - 2003 dan Nilai FOB ( Juta US$ ) Jan- Sept 2003 Jan Sept % Perubahan Jan - Sept thd 2003 % Peran thd Total Jan Sept (1) (2) (3) (4) (5) Total Ekspor 45 804,6 50 735,7 10,77 100,00 Migas 10 391,0 11 445,0 10,14 22,56 Non Migas 35 413,6 39 290,7 10,95 77,44 - Pertanian 1 861,0 1 957,4 5,18 3,86 - Industri 30 369,8 34 284,3 12,89 67,57 - Pertamb. & Lain 3 182,8 3 049,0-4,45 6,01 Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor keseluruhan, kontribusi ekspor produk industri pada Januari - naik tipis dari 66,30 persen menjadi 67,57 persen sementara kontribusi ekspor produk pertanian turun dari 4,06 persen menjadi 3,86 persen. Ekspor produk pertambangan turun tipis dari 6,95 persen menjadi 6,01 persen, demikian juga ekspor migas turun dari 22,69 persen menjadi 22,56 persen. Grafik 2. Struktur Nilai Ekspor Januari - 2003 dan Industri 66,30% Pertanian 4,06% Industri 67.57% Pertanian 3.86% Tambang 6,95% Migas 22,69% Tambang 6,01% Migas 22.56% Jan - Sept 2003 Jan - Sept Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 7

IMPOR Nilai impor Indonesia bulan mencapai US$ 4,23 milyar, atau meningkat 5,11 persen dibanding impor bulan sebesar US$ 4,02 milyar, sedangkan selama Januari- nilai impor mencapai US$ 33,41 milyar atau meningkat 38,82 persen dibanding impor periode yang sama tahun 2003 sebesar US$ 24,06 milyar. Impor non migas bulan mencapai US$ 3,09 milyar atau meningkat 3,51 persen dibanding bulan, sedangkan selama Januari- mencapai US$ 25,18 milyar atau meningkat 37,04 persen dibanding impor periode yang sama tahun 2003. Selama Januari-, impor non migas terbesar terjadi pada mesin dan pesawat mekanik dengan nilai US$ 4,35 milyar atau 17,28 persen dari total impor non migas, sedangkan negara pemasok barang impor terbesar ditempati oleh Jepang dengan nilai US$ 4,39 milyar dengan pangsa 17,44 persen, diikuti Amerika Serikat 9,35 persen dan Cina 9,26 persen. Menurut golongan penggunaan barang, impor barang konsumsi selama Januari- meningkat 32,64 persen, demikian juga impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing meningkat 40,04 persen dan 35,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. 2. Perkembangan Impor 2.1 Impor Migas dan Non Migas Nilai impor Indonesia selama bulan mengalami peningkatan 5,11 persen dibanding impor bulan yaitu dari US$ 4.024,7 juta menjadi US$ 4.230,5 juta. Impor migas tercatat sebesar US$ 1.139,9 juta atau meningkat 9,72 persen sedangkan impor non migas sebesar US$ 3.090,6 juta atau meningkat 3,51 persen. Selama Januari- nilai impor meningkat signifikan sebesar 38,82 persen dibanding impor pada periode yang sama tahun 2003 yaitu dari US$ 24.065,6 juta menjadi US$ 33.408,8 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar 44,58 persen dan impor non migas 37,04 persen. Lebih lanjut peningkatan nilai impor migas terjadi pada impor minyak mentah sebesar US$ 1.527,1 juta (53,51 persen) dan impor hasil minyak sebesar US$ 1.027,1 juta (36,44 persen). 8 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

Uraian Tabel 6. Ringkasan Perkembangan Impor Indonesia Januari- 2003 dan Nilai CIF ( Juta US$ ) 2003 % % Perubahan Perubahan 04 Thd Thd '04 2003 % Peran thd total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Total Impor 4 024,7 4 230,5 24 065,6 33 408,8 5,11 38,82 100,00 Migas 1 038,9 1 139,9 5 694,3 8 232,9 9,72 44,58 24,64 Minyak Mentah 462,1 536,1 2 853,9 4 381,0 16,01 53,51 13,11 Hasil Minyak 576,4 603,5 2 818,9 3 846,0 4,70 36,44 11,51 Gas 0,4 0,3 21,5 5,9-25,00-72,56 0,02 Non Migas 2 985,8 3 090,6 18 371,3 25 175,9 3,51 37,04 75,36 Perkembangan impor bulanan untuk 1994 sampai dengan (seperti terlihat pada Grafik 3) didominasi oleh impor non migas dengan pola perkembangan yang berfluktuasi dengan arah yang meningkat, sedangkan pola perkembangan impor migas cenderung agak landai dengan arah yang juga menaik. Grafik 3, Impor Migas dan Non Migas 1994-4.000,0 Nilai (juta US$) 3.000,0 2.000,0 1.000,0 0,0 Sep'94 Sep'95 Sep'96 Sep'97 Sep'98 Sep'99 Sep'00 Sep'01 Sep'02 Sep'03 Sept '04 Migas Nonmigas Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 9

2.2 Impor Non Migas Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Selama bulan, dua komoditi utama impor non migas mengalami peningkatan diatas US$ 30,0 juta yaitu besi dan baja meningkat sebesar US$ 44,0 juta (23,47 persen) dan gandum meningkat US$ 36,2 juta (38,55 persen). Dua kelompok barang mengalami peningkatan antara US$ 20,0 juta sampai US$ 30,0 juta yaitu mesin dan peralatan listrik dan bahan kimia organik yang masing-masing meningkat sebesar US$ 28,0 juta (11,30 persen) dan US$ 27,5 juta (10,00 persen). Tiga golongan barang lainnya meningkat kurang dari US$ 20,0 juta yaitu kendaraan dan bagiannya meningkat US$ 11,1 juta (5,48 persen), barang-barang dari besi dan baja meningkat US$ 10,7 juta (13,51 persen), dan plastik dan barang dari plastik meningkat US$ 7,7 juta (5,82 persen). Sementara itu tiga golongan barang lainnya mengalami penurunan yaitu kapas sebesar US$ 10,8 juta (12,78 persen), ampas/sisa industri makanan US$ 10,6 juta (11,92 persen), dan mesin dan pesawat mekanik US$ 5,2 juta (0,97 persen). Selama Januari -, nilai impor non migas mencapai US$ 25.175,9 juta atau meningkat 37,04 persen, sedangkan impor untuk sepuluh golongan barang utama diatas meningkat lebih tinggi mencapai 42,73 persen. Golongan Barang Tabel 7. Impor Non Migas Menurut Golongan Barang Januari-, 2003 dan Nilai CIF (Juta US$) 2003 % Peran thd Impor Non Migas % Peran thd Total Impor (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Mesin dan pesawat mekanik 533,4 528,2 3 129,0 4 349,9 17,28 13,02 2. Bahan kimia organik 275,0 302,5 1 509,3 2 318,8 9,21 6,94 3. Mesin dan peralatan listrik 247,8 275,8 1 275,0 1 941,0 7,71 5,81 4. Besi dan Baja 187,5 231,5 970,6 1 874,2 7,44 5,61 5. Kendaraan dan Bagiannya 202,7 213,8 1 418,2 1 752,9 6,96 5,25 6. Plastik dan barang dari plastik 132,4 140,1 847,6 1 169,4 4,64 3,50 7. Gandum 93,9 130,1 650,2 830,6 3,30 2,49 8. Ampas/sisa industri makanan 88,9 78,3 459,4 739,2 2,94 2,21 9. Barang-barang dari besi dan baja 79,2 89,9 523,2 697,1 2,77 2,09 10.Kapas 84,5 73,7 649,2 643,5 2,56 1,92 Total 10 Golongan Barang Utama 1 925,3 2 063,9 11 431,7 16 316,6 64,81 48,84 Lainnya 1 060,5 1 026,7 6 939,6 8 859,3 35,19 26,52 Total Impor Non Migas 2 985,8 3 090,6 18 371,3 25 175,9 100,00 75,36 10 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

Dilihat dari peranan terhadap total impor non migas selama Januari-, mesin dan pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 17,28 persen, diikuti bahan kimia organik sebesar 9,21 persen, mesin dan peralatan listrik sebesar 7,71 persen, besi dan baja sebesar 7,44 persen, dan kendaraan dan bagiannya sebesar 6,96 persen. Lima golongan barang berikutnya menyumbang antara 2 persen sampai 5 persen yaitu plastik dan barang dari plastik 4,64 persen, gandum sebesar 3,30 persen, ampas/sisa industri makanan sebesar 2,94 persen, barang dari besi dan baja 2,77 persen, dan kapas 2,56 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang di atas mencapai 64,81 persen dari total impor non migas dan 48,84 persen dari total impor keseluruhan. 2.3 Impor Non Migas Menurut Negara Asal Selama bulan, impor non migas dari Jepang menempati posisi pertama dengan nilai US$ 502,9 juta, sedangkan posisi kedua ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 298,0 juta. Amerika Serikat yang sebelumnya berada diurutan kedua turun menjadi urutan ketiga dengan nilai US$ 288,3 juta. Posisi keempat dan seterusnya ditempati oleh Singapura US$ 220,0 juta, Australia US$ 201,3 juta, Korea Selatan US$ 171,9 juta, Jerman US$ 163,9 juta, Taiwan US$ 101,5 juta dan Malaysia US$ 101,3 juta. Dari total nilai impor non migas Januari- sebesar US$ 25.175,9 juta, 67,29 persen berasal dari sembilan negara utama yaitu Jepang dengan nilai US$ 4.390,9 juta atau 17,44 persen, diikuti Amerika Serikat 9,35 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh Cina dengan peran sebesar 9,26 persen, Singapura 7,78 persen, Korea Selatan 5,74 persen, Australia 5,70 persen, Jerman 5,23 persen, Taiwan 3,45 persen, dan Malaysia 3,34 persen. Dilihat dari pertumbuhannya, impor non migas dari sembilan negara tersebut meningkat 35,65 persen, sedangkan impor non migas secara keseluruhan meningkat sebesar 37,04 persen. Selanjutnya impor non migas menurut negara asal selama Januari- 2003 dan dapat dilihat pada Tabel 8. Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 11

Tabel 8. Impor Non Migas Menurut Negara Asal Utama Januari-, 2003 dan Negara asal Nilai CIF (Juta US$) 2003 % Peran thd Total Impor Non Migas (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Jepang 527,4 502,9 3 205,8 4 390,9 17,44 2 Amerika Serikat 274,7 288,3 1 957,1 2 353,0 9,35 3 Cina 208,1 298,0 1 668,0 2 331,3 9,26 4 Singapura 242,2 220,0 1 376,3 1 958,9 7,78 5 Korea Selatan 190,2 171,9 1 123,9 1 444,0 5,74 6 Australia 173,7 201,3 1 057,8 1 435,2 5,70 7 Jerman 158,1 163,9 893,8 1 317,7 5,23 8 Taiwan 94,6 101,5 626,8 868,9 3,45 9 Malaysia 90,6 101,3 578,1 839,9 3,34 Total 9 Negara Asal Utama 1 959,6 2 049,1 12 487,6 16 939,8 67,29 Lainnya 1 026,2 1 041,5 5 883,7 8 236,1 32,71 Total Impor Non Migas 2 985,8 3 090,6 18 371,3 25 175,9 100,00 2.4 Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Perkembangan impor menurut golongan penggunaan barang untuk Januari- menunjukkan bahwa ketiga golongan barang impor mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Impor barang konsumsi mencapai US$ 2.727,0 juta atau meningkat 32,64 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Sementara impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing mencapai US$ 26.662,4 juta dan US$ 4.019,4 juta atau meningkat 40,04 persen dan 35,30 persen. Meningkatnya impor bahan baku dan barang modal dalam periode ini menunjukkan bahwa kegiatan produksi dalam negeri terutama yang menggunakan bahan baku impor tetap berlangsung dengan trend meningkat. Sementara itu kenaikan barang konsumsi yang relatif tinggi ini perlu diwaspadai karena disamping menambah arus devisa keluar kegiatan ini tidak menciptakan nilai tambah di dalam negeri. 12 Berita Resmi Statistik No.56 / VII / 1 November.

Tabel 9. Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-, 2003 dan Nilai CIF ( Juta US$ ) % Perubahan 2003 Thd 2003 (1) (2) (3) (4) (5) Golongan Penggunaan Barang % Peran thd Total Total Impor 24 065,6 33 408,8 38,82 100,00 Barang Konsumsi 2 056,0 2 727,0 32,64 8,16 Bahan Baku/Penolong 19 038,8 26 662,4 40,04 79,81 Barang Modal 2 970,8 4 019,4 35,30 12,03 Dilihat dari peranannya, impor barang konsumsi dan barang modal selama Januari- mengalami penurunan masing-masing dari 8,54 persen menjadi 8,16 persen dan dari 12,35 persen menjadi 12,03 persen. Sebaliknya peranan impor bahan baku/penolong mengalami peningkatan dari 79,11 persen menjadi 79,81 persen. Selanjutnya perbandingan impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari- 2003 dan dapat dilihat pada Grafik 4. Grafik 4. Persentase Nilai Impor Indonesia menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-, 2003 dan Bahan Baku / Penolong 79,11% Bahan Baku / Penolong 79,81% Barang Konsumsi 8,54% Barang Modal 12,35% Barang Konsumsi 8,16% Barang Modal 12,03% Januari- 2003 Januari- Berita Resmi Statistik No. 56 / VII / 1 November. 13