BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. data atau informasi indikator-indikator perilaku dapat melalui beberapa

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Pengertian Kanker Leher Rahim

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

Lab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

KUESIONER. 1. Ayah : a. Tidak Pernah Sekolah d. Tamat SLTP/MTS. b. Tidak tamat SD/MI e. Tamat SMA/MA. c. Tamat SD/MI f.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono,2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang meliputi : inspeksi dan palpasi pada payudara. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mensekresi susu untuk makan bayi (Kumala, 1998). a. Struktur Makroskopis (Verralls, 1997)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. payudara, sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan sendiri.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa kehamilan (Prawirohardjo, 2000). Menurut Manuaba (2001), tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kanker payudara. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang sangat mudah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir memiliki hak untuk segera menyusu dini dengan membiarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Promosi kesehatan merupakan proses meningkatkan kesehatan dan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih dari 200 gram, saat hamil 600 gram, dan saat menyusui 800 gram (Lusa, 2009). Pada payudara terdapat tiga bagian utama : Gambar 2.1 Anatomi Payudara 7

8 1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar. Korpus terdiri dari jaringan kelenjar payudara,saluran susu (duktus laktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. 2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman ditengah. Areola merupakan bagian yang lebih berpigmen disekeliling puting. Kelenjar morgagni adalah kelenjar keringat besar yang salurannya bermuara pada areola, kelenjar ini mengeluarkan cairan yang berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui. 3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara. Puting mengandung ujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan. Puting susu dan areola merupakan bagian dari kulit payudara. Fungsi otot polos dalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola, menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui. Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki akil balik dimana sistem hormonal wanita mulai berfungsi. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhan sistem saluran, puting dan jaringan lemak. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu. Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum

9 diproduksi saat hamil. Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibat adanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan proses pengeluaran air susu dibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang oleh hormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksi rahim saat bersalin). B. Kanker Payudara Kanker payudara di awali ketika sejumlah sel-sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang secara berlebihan. Pertumbuhan sel-sel yang tidak normal itu membentuk gumpalan besar serupa benjolan yang disebut sebagai tumor. Apabila pertumbuhan sel-sel yang berlebihan itu tidak dapat dikendalikan oleh tubuh, terjadilah yang disebut dengan neoplasma. Neoplasma kemudian akan menyerang jaringan sekitar dan menyebar keseluruh tubuh. Keadaan seperti ini disebut neoplasma ganas. Neoplasma ganas pada payudara inilah yang akhirnya disebut kanker payudara (Ghofar, 2009, p26-27). Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1cm dalam waktu 8-12 tahun (Dyayadi, 2009). Dan setelah itu jika terus berkembang, baru akan memunculkan berbagai keluhan seperti nyeri, hilang nafsu makan, pusing dan sebagainya (Nurcahyo, 2010, p85) Pada tahap awal, gejala kanker payudara tak terlihat. Biasanya penderita tidak merasa sakit dan tidak ada tanda-tanda sama sekali. Inilah

10 sebabnya mengapa banyak orang yang terlambat menyadari kanker payudara (Ghofar,2009, p27-28). Terdapat kecenderungan gejala yang umum terjadi pada kanker payudara. Antara lain terdapat benjolan pada payudara yang dapat dikenali dengan melakukan perabaan dan sedikit tekanan. Bentuk dan ukuran payudara mengalami perubahan, biasanya menjadi sedikit lebih bengkak, bentuknya tidak lagi simetris dan menunjukan kelainan warna. Benjolan tersebut akan muncul dibawah ketiak. Gejala berikutnya adalah keluarnya cairan dari puting susu. Jika puting susu mengeluarkan cairan selain ASI, bisa dipastikan itu adalah tanda-tanda bahaya yang harus segera ditangani. Ciri fisik lainnya adalah perubahan kondisi kulit payudara, misalnya berubah menjadi tebal, kasar, dan bersisik (Nurcahyo, 2010, p104) Menurut (Ghofar, 2009, p29), Faktor resiko kanker payudara adalah : 1. Usia, wanita usia lanjut lebih beresiko. Kanker payudara sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 60 tahun. 2. Riwayat kanker payudara, wanita yang pernah menderita kanker payudara pada satu sisi payudaranya maka akan meningkatkan risiko terjadi kanker pada sisi payudara yang lain 3. Riwayat keluarga, tingginya risiko kanker pada wanita jika : a. Ibu, saudara perempuan, adik perempuan yang menderita kanker b. Ada keluarga yang menderita kanker payudara sebelum usia 50 tahun

11 c. Bila keluarga dari ibu atau keluarga dari bapak ada yang menderita kanker payudara 4. Kelebihan berat badan atau obesitas setelah mengalami menopouse, kemungkinan besar kanker payudara dialami oleh wanita yang telah menopouse, yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas 5. Aktifitas fisik yang rendah, wanita yang tidak pernah melakukan aktifitas setiap hari memiliki resiko tinggi mengalami kanker payudara 6. Minum alkohol, penelitian menemukan wanita peminum alkohol mengalami risiko lebih besar mengalami kanker payudara 7. Mengkonsumsi pil KB, ada sedikit peningkatan risiko, risiko ini bersifat sementara dan hilang setelah 10 tahun terakhir berhenti mengkonsumsi pil KB (Dixon dan Leonard, 2002, p57) Pembagian stadium ( Ramli,dkk 2000, p41) 1. Stadium I, tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi kekulit dan jaringan yang dibawahnya (otot). Besar tumor 1-2 cm. Kelenjar getah bening regional belum teraba. 2. Stadium II, sesuai stadium I, hanya besar 2,5-5 cm dan sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.

12 3. Stadium III, dibagi dalam : a. Stadium III A, tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain b. Stadium III B, tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm), fiksasi pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan oedeme (lebih dari 1/3 permukaan kulit payudara), kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastasis jauh. 4. Stadium IV, tumor seperti pada yang lain (stadium I, II, III). Tetapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya. Pencegahan kanker payudara Untuk mendapatkan secara dini adanya kelainan payudara perlu pemeriksaan yang tepat baik waktu maupun teknik pemeriksaanya. Sebagai pedoman dapat dipakai sebagai berikut : 1. Mulai umur 20 tahun : pemeriksaan Sarari setiap bulan 2. Umur 20-40 tahun : Saranis tiap 3 tahun dan mamografi awal (usia 35-40 tahun) 3. Usia 40-50 tahun : mamografi tiap 1-2 tahun, saranis tiap tahun (tentang riwayat kesehatan dan anjuran dokter) 4. Usia lebih 50 tahun : mamografi tahunan dan saranis tahunan

13 C. Periksa Payudara Sendiri (SADARI) 1. Definisi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Menurut Ghofar (2009) Periksa payudara sendiri adalah memeriksa payudara untuk mendeteksi kanker payudara stadium dini, yang sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri dirumah. Perlu diingat bahwa tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuklekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai 10 hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak. Pemeriksaan tidak tepat dilakukan pada menjelang atau sewaktu mentruasi. 2. Cara melakukan SADARI (Bustan, 2007) a. Amati Lakukan pemeriksaan didepan kaca, lengan terletak disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu dengan yang lain tidak sama. Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Lakukan hal yang sama dengan posisi tangan yang berbeda-beda (kedua tangan diangkat, tangan diletakkan dipinggang, atau badan sedikit membungkuk). Lakukan hal ini waktu mandi atau sedang bercermin sehingga seorang perempuan dapat mengenali bentuk payudara.

14 b. Rasakan Berbaring dengan bantal di bawah pundak kiri. Letakkan tangan kanan di belakang kepala membentuk sudut 90 derajat. Gunakan 3 jari tangan kiri untuk merasakan benjolan atau penebalan pada kulit payudara. Tekan dengan baik payudara anda. Jari dapat memilih beberapa arah jelajah, melingkar atau naik turun. Langkah ini memastikan anda telah menjelajahi seluruh area dan membantu untuk mengingatkan bagaimana keadaan payudara. Sekarang periksa payudara kiri dengan 3 jari tangan kanan anda. 3. Cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) a. Posisi berdiri Berdiri di depan cermin, relaks, tangan dipinggang, lihat keadaan umum payudara, dalam hal besar, kedudukan, bentuk, warna kulit, dan perubahan lain dari keadaan normal

15 b. Posisi berdiri Berdiri didepan cermin, angkat kedua lengan ke atas, perhatikan perubahan yang terjadi pada payudara, dibandingkan dengan keadaan tegak biasa atau adanya perubahan dari keadaan normal sebelumnya. Secara khusus perhatikan adanya kemungkinan tanda-tanda penarikan atau ketegangan kulit. c. Posisi berbaring Lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan, yaitu dengan perabaan memakai ujung-ujung jari tangan, dari batas luar payudara hingga kearah puting. Periksa secara seksama terhadap segala kemungkinan adanya benjolan kecil

16 d. Posisi berdiri Lakukan pemeriksaan fisik payudara dengan memakai tangan. Dibandingkan keadaannya dengan waktu berbaring sebelumnya, dengan segala kemungkinan benjolan yang ditemukan. D. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2008) Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo, 2003, p121)

17 2. Tingkat Pengetahuan di Dalam domain Kognitif Menurut (Notoadmodjo, 2010, p140-142) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: a) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b) Memahami (Comprehesion) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut sevara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalakan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). d) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

18 lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut (Wawan, 2010, p16-18), faktor-faktor yang mempengaruhi ketrampilan yaitu: a) Faktor Internal 1. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

19 yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. 2. Pekerjaan Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mancari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarganya. 3. Umur Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

20 sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. b) Faktor Eksternal 1. Faktor Lingkungan Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003) lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. 2. Sosial Budaya Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dan menerima informasi.

21 E. Kerangka Teori Praktik SADARI Predisposing Factors : - Pengetahuan tentang kanker payudara dan praktik SADARI Enabling Factors : - Pelayanan kesehatan Reinforcing Factors : - Pemberi Pelayanan contoh: Bidan, Perawat, Dokter, dll Gambar 2.2 Bagan Kerangka Teori Sumber: Notoadmodjo (2003) Kutipan Lawrence Green(1980) F. Kerangka Konsep Pelatihan SADARI Pengetahuan Ketrampilan Kontraindikasi SADARI Siswi dari Keluarga Kesehatan Gambar 2.3 Bagan Kerangka Konsep

22 G. Hipotesis Hipotesa penelitian adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan. Dalam penelitian ini ada dua hipotesa yaitu: Hipotesa Alternatif (Ha) Dalam penelitian ini yang merupakan Ha adalah : 1. Ada hubungan antara pelatihan SADARI terhadap pengetahuan remaja putri dalam deteksi dini kanker payudara. 2. Ada hubungan antara pelatihan SADARI terhadap ketrampilan remaja putri dalam deteksi dini kanker payudara