PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND MARSMELLOW DENGAN TEKNIK PENGGABUNGAN ANTARA STOP MOTION DAN LIVE SHOT BERJUDUL JANGAN BILANG I LOVE YOU Ken Retno Ajani DIV Komputer Multimedia, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, email: kentuwt@yahoo.com Abstract: Video klip adalah karya audio visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh sebuah grup musik. Video klip menampilkan isi sebuah lagu secara visual. Penulis membuat video klip dengan penggabungan teknik live shot dan animasi stop motion. Metode yang digunakan yaitu pemilihan lagu, wawancara dengan band Marsmellow, pengumupulan data pembuatan animasi stop motion dan live shot. Video klip Jangan Bilang I Love you menggambarkan lirik dari lagu tersebut. Menceritakan tentang seorang laki-laki yang rela melepaskan kekasihnya dengan laki-laki lain. Pesan moral yang ingin penulis sampaikan adalah keikhlasan. Proses pembuatan video klip Jangan Bilang I Love You dimulai dengan mementukan ide dan konsep. Penulis menggabungkan teknik animasi stop motion dan live shot. Dengan menggunakan warna-warna primer yang bertujuan untuk memberikan kesan dinamis. Proses pembuatan video klip menggunakan bantuan software editing video untuk mempermudah penulis dalam menyempurnakan Tugas Akhir. Video klip diharapakan dapat menjadi motivasi yang baik untuk masyarakat. Keywords: Video klip, live shot, stop motion, live shot, dinamis Musik adalah sekumpulan nada-nada yang dirangkai menjadi sebuah bunyi yang sangat indah dan harmoni. Musik memberikan warna yang berbeda dalam hidup ini, musik sendiri memiliki jiwa yang membuat setiap orang yang mendengarkannya dapat langsung menikmati dan dapat terbawa olehnya, terutama musik yang disenangi. Perkembangan musik khususnya musik pop tidak dapat dipisahkan dari kemunculan video klip. Video klip hadir melalui media televisi sekaligus merupakan bagiannya, penghibur, pembunuh rasa sakit,
ladang tandus yang sangat luas, white noise, dan pencuri waktu (Rusbiantoro, 2008). Video klip adalah suatu penambahan konsep visual yang dipertontonkan pada audience yang diharapkan mampu membentuk citra dengan penggabungan dua aspek indera yang dikemas menjadi satu kemasan yang menarik dalam bentuk pengekspresian musik yang dilantunkan oleh pemusik. Video klip menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari musik karena video klip tidak hanya menyuguhkan musik belaka, namun juga fashion dan bahkan struktur cerita yang dapat memperkuat musiknya sendiri. Video klip dapat diproduksi menggunakan beberapa macam teknik, antara lain menggunakan teknik live shot maupun animasi. Pengertian live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang-orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu atau lebih karakter yang diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan suatu adegan yang dramatik, yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada saat proses editing, semuanya bisa menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut (Prakoso, 2010). Pengertian animasi merupakan kegiatan menghidupkan atau menggerakkan benda mati. Benda mati tersebut diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup (Djalle, 2008). Marsmellow adalah sebuah grup band indie yang berasal dari Surabaya. Personil Marsmellow, yaitu Mochamad Nur Arifin (vocal), Kukuh Syafaat (guitar, drum, keys) dan Praditya Juncto Rizanjaya (guitar). Sama seperti grup-grup band yang lainnya, grup band Marsmellow juga membutuhkan media publikasi sehingga grup band ini dapat dikenal luas di seluruh Indonesia. Sebab hal tersebut dapat
membantu dalam proses pemasaran album dan penerimaan pasar musik terhadap grup musik Marsmellow. Salah satu media publikasi yang akan dibuat yaitu video klip yang akan dikemas dalam bentuk DVD. Pada perencanaan dan pembuatan video klip ini, akan menggunakan teknik penggabungan antara animasi stop motion dan live shot, dimana dengan teknik live shot untuk pembentukkan citra Marsmellow. Sedangkan penggunaan teknik stop motion untuk menggambarkan alur cerita yang ada pada lagu Jangan Bilang I Love You. Sehingga masyarakat dapat menangkap pesan dan cerita yang terkandung pada lagu Jangan Bilang I Love You. Selain itu juga dapat menjadi kemasan yang menarik untuk Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1976), video klip didefinisikan sebagai kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat televisi atau layar bioskop atau rekaman video atau film yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang. Jadi video klip dapat didefinikan sebagai karya audio visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh sebuah grup musik dalam rangka mempromosikan dan mempopulerkan grup musik tersebut beserta lagu yang mereka hasilkan. Dengan demikian, selain menampilkan isi sebuah lagu secara visual, video klip musik juga memiliki fungsi untuk memperkenalkan personel dari grup tersebut kepada target penonton. lagu Jangan Bilang I Love You oleh Pada dasarnya jenis video musik Marsmellow. dibagi dalam dua golongan besar, yaitu: performance clips dan conceptual clips. LANDASAN TEORI Definisi Video Klip Di mana jenis performance clips, menonjolkan artis yang berusaha menjadi idola atau icon budaya. Sedangkan jenis
conceptual clips, menampilkan sesuatu selain artis, lebih menekankan ekspresi dan aspek artistik (Fiske, 1986). Maksimalkan saja segala sesuatu yang bermanfaat di sekitar. Misalnya jika membutuhkan figuran yang banyak, salah satu cara adalah dengan Tips Pembuatan Video Klip 1. Melakukan Riset Lakukanlah riset sebanyak mungkin dengan mencari referensi dari situs-situs mengundang orang-orang lewat myspace dengan menulis berita di buletin board perihal mencari talent buat video klip. seperti youtube, google atau mvdbase.com. 2. Ide dan konsep yang matang Jika sudah memiliki referensi, coba sharing dengan sutradara untuk membuat ide dan konsep yang menarik. Selain itu, lihat juga fasilitas peralatan dan teknologi yang dipakai. 3. Pilih lokasi yang tepat Meskipun direkam hanya lewat kamera DV, tapi dengan lokasi yang bagus dan konsep yang baik bakal membuat video Unsur Teknis dalam Pembuatan Video Klip 1. Setting (Latar) Setting adalah seluruh latar bersama segala propertinya (Himawan Pratista, 2008). a. Indoor 1) Indoor n place (Kafe, Rumah, Gedung) Kebutuhan akan properti sedikit lebih simpel karena kebutuhan klip terlihat profesional. properti seperti meja, kursi, 4. Maksimalkan kemampuan yang ada lemari, lampu hias, buku, dan sebagainya sudah tersedia.
2) Indoor (Set Studio) Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga kebutuhan storyboard. Hal ini menjadikan 2. Storyboard Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari konsep adalah Storyboard, karena dari storyboard seorang sutradara video klip kemampuan pengembangan dapat mengungkapkan imajinasinya estetika seni mendapat peranan besar, karena tugas seorang penata artistik haruslah melalui gambar-gambar konsep visual yang bercerita. Dari storyboard lah seorang klipper akan lebih mudah menciptakan bukan berkonsentrasi dalam hal-hal yang memanfaatkan set yang sudah ada. b. Outdoor Produksi film dengan menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya (Himawan Pratista, 2008). Cenderung memanfaatkan segala properti dan nuansa alam yang sudah ada dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dan sebagainya). bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan artistik, camera angle, ataupun performance sang artis. 3. Peralatan syuting/produksi Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentukan oleh klip seperti apa yang akan dibuat, hanya saja pasti ada alat utama yang harus ada terutama: a. Kamera dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane. 4. Lighting dengan kelengkapan stang, filter dan sebagainya.
5. Pengambilan gambar Setiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan storyboard yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara teknis tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum. Misal: Close Up, Medium shot, Cut, Cue, Running, dan sebagainya. Hal ini tentunya adalah untuk memudahkan Animasi adalah seni dasar dalam mempelajari suatu gerakan objek, gerakan merupakan pondasi utama agar suatu karakter dalam animasi terlihat seperti nyata. Gerakan atau motion, memiliki hubungan yang erat dengan pengaturan waktu di dalam animasi. Animasi dengan pengaturan timing yang baik akan dapat menghasilkan suatu mood atau personality yang mudah dirasakan oleh audience (George Maestri, 2006). dalam hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan penyuntingan. Jenis-Jenis Film Animasi 1. Animasi 2D, jenis animasi ini lebih Pengertian Animasi Animasi dalam buku The Making Of 3D Animation Movie using 3DStudio Max (Djalle, 2008) dijelaskan bahwa: Kata animasi berasal dari kata animation atau to animate yang berarti menghidupkan (Wojowasito, 1997). Secara umum animasi merupakan kegiatan menghidupkan atau menggerakkan benda mati. Benda mati tersebut diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup. dikenal dengan sebutan film kartun, seperti Lion King, Doraemon, Crayon Sinchan, Naruto, dan lain sebagainya. Teknik penggarapannya dengan menggunakan teknik animasi sel (cel technique), penggambaran langsung pada film atau secara digital (Djalle, 2008).
2. Animasi 3D, pengembangan dari animasi 2D yang muncul akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kelebihan animasi 3D adalah dapat memperlihatkan kesan hidup dan nyata pada objeknya (Djalle, 2008). 3. Animasi tanah liat (clay animation), Gambar 1. Perancangan Karya animasi yang dibuat dengan menggunakan tanah liat khusus kemudian dianimasikan dengan teknik stop-motion picture (Djalle, 2008). Jenis-jenis film animasi tersebut di atas dalam perkembangannya dapat dikombinasikan antara satu sama lainnya tergantung kebutuhan dari sang animator. Penggabungan ini dapat menciptakan suatu karya animasi yang lebih unik. Dalam pembuatan video klip ini akan menggabungan kedua unsur performance clip dan juga conceptual clips. Dimana pada performance clips akan menampilkan performance pada band Marsmellow itu sendiri dengan menggunakan teknik live shot. Setting latar pada proses produksi nantinya akan dilakukan secara indoor menggunakan background kain warna hitam. Dan pada conceptual clip akan PERANCANGAN KARYA menggunakan teknik animasi stop motion yang menggambarkan lirik pada lagu Jangan Bilang I Love You. Dalam teknik stop motion ini akan menggunakan teknik fotografi dimana setiap pergerakkan akan
diambil secara frame per frame. Dalam proses produksi untuk stop motion nantinya akan menggunakan setting latar outdoor. Untuk proses editing, akan menggunakan warna-warna primer dalam teknik live shot. Dimana dengan menggunakan warna-warna primer bertujuan untuk memberikan kesan dinamis, kegembiraan, kesenangan dan keceriaan. laki-laki lain. Semua usahanya untuk membahagiakan kekasihnya untuk mempertahankan hubungan ini ternyata tidak pernah berhasil. Akhirnya dia mengikhlaskan kekasihnya pergi bersama laki-laki lain. Dia ingin melihat kekasihnya tersebut bahagia. Walaupun dalam hati dia merasa sangat sedih. Sedangkan untuk teknik stop motion akan menggunakan warna-warna natural dimana nantinya bertujuan untuk lebih mendramatisir dan menonjolkan setting latar yang digunakan. IMPLEMENTASI Video yang telah dirender menggunakan software editing video pada tahap produksi kemudian diedit untuk diatur kembali urutan-urutan scene-nya. Proses Sinopsis Menceritakan tentang seorang lakilaki yang sangat mencintai kekasihnya. lakilaki ini selalu berusaha untuk membuat kekasihnya bahagia dan nyaman dalam menjalani hubungan ini bersama dirinya. Namun sayangnya, kekasihnya ingin meninggalkan dirinya untuk bersama dengan editing ini dilakukan dengan tujuan memberikan suasana dan perasaan yang sesuai berdasarkan konsep cerita yang telah dibuat melalui pengaturan warna, pemberian title dan credit title, transisi, special effects serta penyesuaian audio. Tone warna yang telah dipilih sebelumnya diterapkan kedalam semua
scene dengan meng-copy kemudian di-paste. Hasilnya, semua scene akan memiliki tone yang sama. Selain itu akan ditambahkan dengan warna-warna primer dan kemudian akan menganimasikannya yang disesuaikan dengan konsep. Gambar 4. Hasil editing penambahan warna primer live shot KESIMPULAN 1. Video klip Jangan Bilang I Love You Gambar 2. Hasil editing tone warna live shot menggambarkan lirik pada lagu Jangan Bilang I Love You. Tahap awal yang dilakukan adalah membuat perancangan konsep dan ide. Lalu dituangkan oleh kedalam bentuk treatment dan storyboard. Gambar 3. Hasil editing tone warna stop motion 2. Pesan moral dari video klip Jangan Bilang I Love You yaitu keikhlasan. Dengan keikhlasan manusia lebih bisa menerima semua kenyataan baik maupun buruk yang telah terjadi.
3. Video klip Jangan Bilang I Love You menggabungkan teknik live shot dan animasi stop motion. Untuk memproduksi video klip dengan ketelitian sehingga sebuah video klip dapat memberikan kesan serta menyampaikan pesan yang diharapkan kepada penonton. menggunakan teknik animasi stop motion diperlukan beberapa observasi dari internet maupun buku tentang pembuatan animasi stop motion. 4. Waktu pembuatan Video Klip ini SARAN Video klip yang telah diproduksi adalah sebuah karya Tugas Akhir. Video klip ini menggunakan penggabungan teknik memakan waktu 4 bulan. Penulis animasi stop motion dan live shot. Dalam menuangkan seluruh ide dan konsep dalam pembuatan video klip Jangan Bilang I Love You. 5. Dalam tahap pasca produksi, pemberian warna-warna primer bertujuan untuk memberikan kesan dinamis, keceriaan dan kegembiraan. Sedangkan untuk tone warna animasi stop motion menggunakan warna natural bertujuan untuk memberikan kesan natural dan lebih mendramatisir. 6. Proses editing dalam penyatuan gambar pembuatan animasi stop motion diperlukan konsep yang kuat dan juga ketelitian. Sehingga nantinya dapat menghasilkan pergerakkan objek yang cukup halus. Bagi teman-teman sesama animator ataupun di bidang multimedia lain yang ingin berkarya, harus memiliki ide dan konsep yang kuat dalam pembuatan suatu karya seni. Selain itu harus memperhatikan teknis secara teliti, sehingga mampu menghasilkan karya yang lebih baik dari apa yang telah penulis buat. dan suara memerlukan ketepatan dan
DAFTAR PUSTAKA Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Indonesia: Jalan Sutra. Djalle, Z. G. (2008). The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio Max. Jakarta: Informatika. Fiske, J. (1986). MTV: Post-Structural Post- Modern. Journal of Communication Inquiry January, 74. Folkerts, J., & Lacy, S. (2004). The media in your life: an introduction to mass communication. Jakarta: Pustaka Jaya. Prakoso, G. (2010). Animasi Pengetahuan Dasar Film Animasi Indonesia. Jakarta: Yayasan Seni Visual Indonesia. Rusbiantoro, D. (2008). Generasi MTV. Yogyakarta: Jalasutra. Sam. (2009, april). Video Klip. Dipetik Maret 18, 2011, dari Ilmu Komunikasi: http://jurusankomunikasi.blogspot.co m/2009/04/video-klip.html.