SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003)

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003)

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB. Kompetensi

Ada 3 tahap kegiatan dlm survei tanah

3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS TERSTRUKTUR MINGGU KE-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

Ada 3 tahap kegiatan dlm survei tanah PELAKSANAAN SURVEI TANAH

TUGAS KELOMPOK SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE 5

TUGAS STELA MINGGU 5. Nama : Agung Wicaksono NIM : Kelas : B (Agroekoteknologi)

TUGAS DISKUSI SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KE-5

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-5 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI

TINJAUAN MANAJEMEN AGUSTUS 2014

TUGAS STELA MINGGU KE-5

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

A. Deskripsi B. Kompetensi C. Pustaka D. Tim Dosen E. Alokasi Waktu F. Evaluasi G. Kegiatan H. Kegiatan Tutorial Perkuliahan I. Kegiatan Praktikum

M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

METODE. Waktu dan Tempat

Mekanisme Persetujuan Peta untuk RDTR. Isfandiar M. Baihaqi Diastarini Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

RENCANA KEGIATAN PRAKTIKUM DAN TUTORIAL ANALISIS LANSEKAP TERPADU

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan dan Penggunaan Lahan Pengertian Lahan

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


III. BAHAN DAN METODE

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN SAMPEL TANAH INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM FISIKA JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN. UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

2.1. Tanah Sebagai Obyek Survei

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH. ACARA 2 Mozaik Foto Udara dan Pengamatan Sterioskop. Oleh : Muhamad Nurdinansa [ ]

Isfandiar M. Baihaqi

RENCANA PROGRAM SEMESTER MK. SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SEMESTER GANJIL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

BAB III. METODE PENELITIAN

PERAN REMOTE SENSING DALAM KEGIATAN EKSPLORASI GEOLOGI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

GAB ANALYSIS STAFF LAB PSISDL

PENGGUNAAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR SKALA 1:5.000 KECAMATAN NGADIROJO, KABUPATEN PACITAN

2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh

Gambar 4.15 Kenampakan Satuan Dataran Aluvial. Foto menghadap selatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1. Diskusi kelompok 2. Presentasi hasil diskusi 3. Rencana Program Kegiatan dan Pembelajaran Semester (RKPKS)

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Terhadap Citra Satelit yang digunakan 4.2 Analisis Terhadap Peta Rupabumi yang digunakan

RINGKASAN MATERI INTEPRETASI CITRA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016

Semester Genap 2012/2013. Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FPUB

Beberapa istilah dalam pertemuan minggu ketiga:

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi. sungai; kerapatan pengaliran; dan pola pengaliran.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANDUAN PRAKTIKUM MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA. Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan

Non-soil Areas. Kuliah ke-3. STEL : Peta Tanah dan Legenda Tanah Sebagai Obyek Survei. Where do soils come from?

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

Kualitas Data Spasial. Arif Basofi PENS 2017

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) FOTOGRAMETRI OLEH: DRS. ZUHARNEN, M.S.

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

Gambar 2. Peta Batas DAS Cimadur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 7. Lokasi Penelitian

Pertemuan 3. PSDA! Indradi Wijatmiko

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

TUGAS PENGAYAAN MATERI. 1.Berbagai macam-macam istilah dalam survey tanah:

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. geologi, seperti data kekar dan cermin sesar, untuk melukiskan karakteristik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta

APLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

TUGAS TERSTRUKTUR M-5 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Way Semangka

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Bahan dan Alat

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan Penyusunan Kajian Anomali Air Tanah di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003)

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Studi Longsoran Desa Sirnajaya dan Sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

PERBEDAAN INTERPRETASI CITRA RADAR DENGAN CITRA FOTO UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PEMETAAN EKOREGION PROVINSI

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

Survei Tanah dan Evaluasi Lahan. SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB

- Sumber dan Akuisisi Data - Global Positioning System (GPS) - Tahapan Kerja dalam SIG

Profil Keanekaragaman Hayati dan Perubahan Tutupan Lahan Gunung Aseupan Banten BAB II METODE

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN (PTT101003) M. LUTHFI RAYES dan SUDARTO Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah FP-UB

Pendahuluan Data, Peta, Foto udara dan Citra yang harus disiapkan Interpretasi foto udara Penyiapan Peta Kerja Pra Survei; validasi hasil interpretasi, pengurusan ijin survei, penyiapan logistik dan akomodasi

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu: Mengetahui apa-saja yang harus disiapkan sebelum melakukan survei di lapangan Menjelaskan bagaimana interpretasi foto udara dan citra satelit dilakukan Menyiapkan peta kerja di lapangan Memahami dan menjelaskan apa saja yangd ilakukan pada Pra survei lapangan

Bab 3. Pelaksanaan Survei Tanah: 1-pra Survei Tanah Peta Dasar Digitasi Peta Mosaik Foto Persiapan Peta Kerja Foto Udara Analisis Landform Peta Landform Poligon Satuan Peta Tanah Digital Pra survei dimulai dengan: Penyiapan peta, foto udara/citra satelit dan data yang diperlukan Analisis landform melalu interpretasi foto udara Plotting hasil interpretasi foto udara ke peta dasar Membuat rencana kerja di lapangan Pra survei, melalu kunjungan lapangan untuk mengecek hasi, interpretasi di studio

Tahap persiapan ini sangat menentukan akurasi dari hasil survei tanah, terkait dengan Hasil klasifikasi tanah, semakin lengkap informasi faktor pembentuk tanah akan semakin baik Satuan Tanah (ST) yang dihasilkan Sebaran tanah, semakin besar skala peta dasar (RBI) dan foto udara atau citra satelit, semakin detil Satuan Peta (SP) yang dihasilkan sehingga semakin akurat Satuan Peta Tanah (SPT) yang dihasilkan Semakin baik persiapan dilakukan, semakin akurat hasil survei tanah

Bab 3. Pelaksanaan Survei Tanah: 1-pra Survei Tanah Data Peta Citra Alat IFU GIS Peta Kerja Pra Survei

Laporan terkait daerah yang akan disurvei: Survei tanah yang pernah dilakukan Geologi dan bahan induk tanah Penggunaan lahan Topografi dan Relief Data Iklim dan hidrologi Buku BPS (Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dalam angka) RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Laporan-laporan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam memperkirakan Bentuklahan, tanah yang akan dijumpai, Kesesuaian lahan, dan Arahan penggunaan lahan

Peta yang diperlukan adalah: Peta Dasar: Peta Topografi atau Peta Rupa Bumi Indonesia, skala hendaknya 2 kali lebih besar dari peta yang akan dihasilkan (untuk P. Jawa tersedia 1:25.000, luar Jawa umumnya 1:50.000, bahkan ada yang masih berskala kecil 1:250.000). Sedapat mungkin berupa peta digital, jika tidak ada bisa berupa peta cetak Digunakan untuk plotting hasil interpretasi foto udara (IFU) Peta Geologi, skala terbesar yang telah dilakukan survei (untuk P. Jawa 1:100.000, untuk luar Jawa 1:250.000) Sebagai bahan pertimbangan proses pembentukan muka bumi, dalam IFU untuk bentuklahan (landform) Peta Tanah, skala terbesar yang telah dilakukan survei (sebagian besar wilayah Indonesia tersedia skala 1:250.000, beberapa lokasi tersedia skala 1:50.000) Sebagai bahan pertimbangan untuk memprediksi tanah yang akan ditemukan Peta Tata Guna Lahan, skala terbesar dari peta yang telah dilakukan survei (untuk P. Jawa tersedia 1:25.000, luar Jawa umumnya 1:50.000, bahkan ada yang masih berskala kecil 1:250.000).

RBI 1:25.000 (termasuk Penggunaan Lahan) PETA TANAH TINJAU 1:250.000 GEOLOGI 1:100.000 Catatan: Untuk mempercepat pekerjaan, sedapat mungkin diperoleh peta digital Jika tidak, perlu waktu untuk dijitasi

Foto Udara Foto permukaan bumi yang diperoleh dari hasil pemotretan dengan menggunakan pesawat terbang. Ketinggian bervariasi sesuai skala yang dikehendaki, semakin besar skala semakin rendah tinggi terbang pesawat Pada saat ini, untuk mendapatkan foto berskala besar, kadang menggunakan pesawat remote control Diupayakan untuk mendapat Foto udara dengan skala 2 kali lebih besar dari peta tanah yang akan dihasilkan Bisa diperoleh di Badan Informasi Geomatika (BIG), dulu BaKoSurTaNal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan nasional), Cibinong Diperlukan untuk analisis landform, karena keunggulannya menghasilkan gambaran 3D FU Kalikonto 1:20.000

Citra Satelit Pengganti foto udara jika tidak tersedia, Sayangnya, sebagian besar tidak bisa menampilkan gambaran 3D, kecuali beberapa satelit seperti Aster dan SPOT yang karena bisa menghasilkan pertampalan diantara lembar citranya, bisa digunakan untuk menampakkan gambaran 3D Gambaran 3D dibantu dengan Digital Elevation Model (DEM) dari Peta RBI yang ada. Disesuaikan dengan skala peta tanah yang dihasilkan: Skala tinjau Landsat (resolusi 30 m) Skala semi detil Aster (resolusi 15 m) Skala detil Ikonos (resolusi 4 m)/quickbird (0.68 m) Perekaman Data Cakupan Data Citra Landsat di Indonesia Citra Landsat Resolusi 30 m

1. Kartu deskripsi profil, Kartu minipit, Kartu pemboran 2. Meja dada, Buku catatan 3. Alat-alat tulis: ball-point, pensil, spidol permanen, karet penghapus 4. Buku Munsel 5. GPS, 6. Kompas 7. Klinometer atau Abney-hand Level 8. Stereoskop saku 9. Meteran (Roll meter) 2 meter 10. Lensa tangan pembesaran 10x 11. Pengukur ph 12. Sabuk profil 13. Pisau tanah 14. Palu geologi 15. Bor tanah 16. Skop 17. Cangkul 18. Ring sampel 19. Kantong plastik 20. Kartu label + tali 21. Karet glang dan tali kecil 22. Larutan : HCl 25%, H 2 O 2, NaF, aa - dipiridil 23. Kamera

Bab 3. Pelaksanaan Survei Tanah: 1-pra Survei Tanah Data Peta Citra IFU + GIS Peta Kerja Pra Survei

Stereoskop Delineasi Plotting

Interpretasi foto udara dilakukan untuk menghasilkan peta bentuk lahan (landform) Aktivitas: delineasi pada foto udara (pada daerah efektif) Plotting pada peta dasar [manual pada peta dasar analog (peta cetak), atau secara digital dengan Sistem Informasi Geografi(SIG)]

Delineasi: ada membuat garis batas diantara unit lahan (yang terlihat di foto udara dibawah stereoskiop) yang memiliki karakterisktik yang berbeda. Karakteristik berbeda yang dimaksud adalah: Batuan, yang diinterpretasi berdasarkan pola dan kerapatan drainase (sungai), rona/warna dalam foto udara, kenampakan struktur, dll Relief, beda tinggi antara lembah/dataram dengan punggung/puncak bukit/gunung Lereng, dalam survei tanah biasanya dinyatakan dalam satuan persen (setiap naik 100 m beda tinggi 10 m 10%) Ketiga informasi tersebut digunakan untuk menginterpretasi proses pembentukan lahan wilayah yang dikaji, misal: Pola drainase radial kerucut gununga api (proses vulkanisme) Pola drainase trellis batuan sedimen dan dijumpai struktur (fault, joint, fracture) yang sejajar Pola drianse internal batugamping topografi Karst.

Peta Topografi Gambar 3D Gambar 3D

Dataran Perbukitan Tubuh air

http://andimanwno.wordpress.com Ada 9 unsur interpretasi citra yang digunakan dalam interpretasi foto udara: 1. Rona/Warna 2. Ukuran 3. Bentuk 4. Tekstur 5. Pola 6. Tinggi 7. Bayangan 8. Situs 9. Asosiasi

Mosaik diproses dengan software PCI geomatica (yang tersedia di Lab PSISDL versi 9.1) Peta kerja diplot menggunakan software ArcGIS (yang tersedia di Lab PSISDL ArcGIS ver 9.3)

Key Area Transek M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB

daerah survei relatif sempit jika landskap nya telah diketahui dg baik jika seluruh daerah harus didatangi scr intensif (misalnya untuk survei irigasi) M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB

Bab 3. Pelaksanaan Survei Tanah: 1-pra Survei Tanah Data Peta Citra IFU GIS Peta Kerja Pra Survei

Menentukan lokasi titik observasi di lapangan Disesuaikan dengan: Pendekatan yang digunakan (sintetik atau analitik) Tujuan pemetaan (umum atau khusus) Ketersediaan peta/foto udara/citra satelit Pengalaman Tim Survei Skala pemetaan yang akan dihasilkan

Pendekatan sintetik Pengamatan dilakukan di lapangan lebih dulu, kemudian dikelompokkan berdasarkan kisaran sifat tertentu Pendekatan analitik Lansekap didelineasi berdasarkan pembeda alami berdasarkan karakteristik eksternal (bentuklahan: batuan, relief, dan lereng) baru dilakukan pengamatan di lapangan

Hasil kompilasi Hasil delineasi M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB

M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB

Tujuan: Umum untuk berbagai macam keperluan, termasuk non pertanian. Jumlah titik ideal sesuai dengan skala pemetaan (Tabel 1) Umumnya menggunakan pendekatan analitik Khusus untuk keperluan tertentu, misal evaluasi lahan untuk tanaman kelapa sawit Jumlah titik kadang dikurangi, sesuai biaya dan waktu yang tersedia Bisa menggunakan pendekatan analitik, kadang pendekatan sintetik jika lahan datar dan/atau tidak bisa membuat unit lahannya.

Tidak tersedia peta/foto udara menggunakan pendekatan sintetik Tersedia peta/foto udara pendekatan analitik

Pengalaman dan tersedia peta/foto udara pendekatan analitik Tidak/kurang pengalaman pendekatan sintetik

Sedikit Titik Observasi Banyak Skala besar Skala kecil Pada wilayah yang memiliki luasan yang sama (misalnya Kabupaten Malang) Skala besar titik observasi lebih banyak Skala kecil titik observasi lebih sedikit Lihat tabel 1

Dari peta landform rencana pengamatan sbb: rintisan utama, tegak-lurus pola landform (tidak boleh sejajar) manfaatkan aksesibilitas yg ada Titik observasi, harus diketahui secara pasti, kedudukannya di peta maupun di lapangan jumlah pengamatan, tergantung skala peta final

Kebutuhan alat dan tenaga bergantung pada: kerumitan daerah yang disurvei dan jumlah titik yang akan di amati Berdasarkan pengalaman, pengamatan minipit setiap regu rata-rata 5 titik obervasi Jika 200 titik 40 hari (satu regu), 20 hari (2 regu), 13-14 hari (3 regu), dst bergantung dari ketersediaan waktu dan tenaga surveyor

Menyusun jadwal kerja dimaksudkan agar pekerjaan berjalan dengan lancar, terkait dengan: Pra survei (termasuk pengurusan ijin dan observasi awal lokasi penelitian) Pemberangkatan tim besar Pelaksanaan di lapangan: Pengamatan minipit/pemboran Pengamatan profil Pengambilan contoh tanah: utuh/komposit Survei agronomi Survei iklim/hidrologi Survei Sosek Pindah base camp Input data Kompilasi data Penyusunan peta tanah sementara Kepulangan Tim

Bab 3. Pelaksanaan Survei Tanah: 1-pra Survei Tanah Data Peta Citra IFU + GIS Peta Kerja Pra Survei

Waktu: sebelum tim besar diberangkatkan Pelaksana: Koordinator/ketua tim survei dan anggota inti lainnya, yang bertanggung-jawab dalam pelaksanaan dan hasil survei. Tujuan: agar pelaksanaan survei utama dapat berjalan lancar dan efisien.

Ijin survei (dr tk propinsi, s/d desa) Overview seluruh daerah survei periksa/perbaiki hasil IFU/batas landform pd peta dasar, peta rencana rintisan, dan tanah-tanah utama yang dijumpai Siapkan base-camp, tenaga kerja + akomodasi lainnya utk pelaksanaan survei utama, Mantapkan rencana survei utama (kapan mulai, berapa kali pindah 'base-camp', biaya dll). M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB

Sampai ketemu minggu depan dengan topik PELAKSANAAN SURVEI TANAH: 2. Pelaksanaan Survei Tanah Terima Kasih