SYAMSUDIN Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

HENIKE APRILAND GARINA NIM

Oleh : Yesika Wulandari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

Mutiara Kusumawardani Maghfiroh Universitas Slamet Riyadi, Jl. Sumpah Pemuda No. 18 Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, tahapan-tahapan

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Ambar Budi Suprihatin ( ) Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MOTODELOGI PENELITIAN. menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT TEKNOLOGI MEKANIK DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salah satu atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu dengan benar. 2 Dengan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

EFEKTIVITAS PENDEKATAN RATIONAL EMOTIF THERAPY UNTUK MENGATASI KECEMASAN DALAM KOMUNIKASI PADA ANAK TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif (deskriptif), disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER 2 SMA 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan "Pendekatan Kualitatif" sebagai. organisasi ke dalam variabel atau hipotesis.

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS X RPL A SMK NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SYAMSUDIN 11500039 Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 8 orang. Bentuk penelitian mengikuti paradigma penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara yaitu untuk memperoleh informasi yang lengkap. Teknik observasi untuk memperoleh data dengan mengamati sikap siswa pada saat mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling. Teknik dokumentasi untuk memperoleh data mengenai identitas anak secara lengkap. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling terbukti dapat meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. hal itu dapat dibuktikan bahwa seluruh anggota kelompok setelah mendapatkan bimbingan kelompok dengan teknik modeling mengalami perubahan sikap kearah yang lebih baik. Kata Kunci : Kualitas Komunikasi Antar Pribadi, Bimbingan Kelompok, Teknik Modeling 1

2 IMPROVING THE QUALITY OF INTERPERSONAL COMMUNICATION THROUGH GROUP GUIDANCE SERVICE USING MODELLING TECHNIQUE AT GRADE X RPL A OF SMK NEGERI 2 KARANGANYAR IN 2014/2015 ACADEMIC YEAR SYAMSUDIN 11500039 Dr. Hera Heru SS, S.Pd. M.Pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRACT The aim of this research is to improve the quality of interpersonal communication through group guidance service using modelling technique at grade X RPL A of SMK Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year. The subject of this research was the tenth grade RPL A students of SMK Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year with 8 numbers of students. The research method used in this research was qualitative method. Observation technique was used as the technique of collecting data to frind complete information. It was also used to frind data by observing students attitude when joining group guidance service using modelling technique. Documentation was used to frind students complete identity. To frind validity of the data, triangulation technique was used. This research used interactive model as the technique of analysis the data. The result of the research showed that group guidance service using modelling technique can improve interpersonal communication at the tenth grade RPL A of SMK Negeri 2 Karanganyar in 2014/2015 academic year. It could be seen when all subjects of groups experienced better changing attitude. Keywords : Interpersonal Communication, Group Guidance Service, Modelling Technique

3 PENDAHULUAN Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial, adalah komunikasi antar manusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain. Dari lahir sampai mati, cenderung memerlukan bantuan dari orang lain (tidak terbatas pada keluarga, saudara, dan teman). Kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain (Suranto, 2011: 1). Hubungan dengan manusia lain tidak lepas dari rasa ingin tahu tentang lingkungan sekitarnya. Dalam rangka mengetahui gejala di lingkungannya ini menuntut manusia untuk berkomunikasi. Tidak terkecuali saat berada dalam dunia pendidikan. Di lingkungan sekolah siswa dituntut mampu berkomunikasi dengan baik terhadap warga sekolah yakni guru, staf tata usaha dan teman-teman sebaya, maupun personil sekolah lainnya. Siswa yang memiliki kualitas komunikasi antar pribadi yang baik akan mudah bersosialisasi, lancar dalam memperoleh pemahaman dari guru dan sumber belajar di sekolah, mampu mengembangkan potensinya secara optimal dan mampu memelihara komunikasi yang akrab, hangat dan produktif. Berdasarkan pengamatan dan informasi dari guru pembimbing menunjukkan gejala bahwa: siswa memiliki kulitas komunikasi yang rendah ditandai dengan perilaku siswa yang cenderung pendiam, mentup diri, munculnya sikap minder, sulit bersosialisasi dan keengganan dalam melakukan interakasi komunikasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga mengakibatkan kurang optimalnya potensi siswa dibidang akademik. Indikasi kualitas komunikasi antar pribadi yang masih rendah terdapat pada banyak siswa. Sehingga untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi siswa tersebut dapat diupayakan dengan melaksanakan kegiatan yang mengarah pada peningkatan kualitas komunikasi antar pribadi siswa yang lebih baik. Upaya meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling.

4 Berdasarkan uraian di atas maka perlu diteliti tentang Upaya Meningkatkan Kualitas Komunikasi Antar Pribadi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Pada Siswa Kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan awal bulan Januari 2014 sampai dengan awal bulan Februari 2015. Bentuk dan Stategi Bentuk dan stategi penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Untuk lebih jelasnya, peneliti kemukakan pengertian penelitian kualitatif, menurut David Williams (dalam Lexy J. Moeleong, 2009:5) menyatakan bahwa Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah yang dikaji adalah tetang meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi siswa, maka sumber data yang digunakan adalah: Data Primer : siswa melalui wawancara dan observasi. Data Sekunder : dari catatan guru bimbingan dan konseling dan catatan guru mata pelajaran. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian menurut Tohirin (2008: 176) jumlah ideal anggota kelompok dalam layanan bimbingan kelompok antara 8-10 orang. Berdasarkan wawancara atau rekomendasi dari guru bimbingan dan konseling dan catatan guru mata pelajaran peneliti akan mengambil 8 siswa untuk menjadi anggota kelompok dan subjek penelitian yaitu : AT, AZ, AM, DK, FS, TY, UU dan YS siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar. Objek dalam penelitian ini adalah peran

5 layanan bimbingan kelompok dengan teknik Modeling dalam meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi. Teknik Pengumpulan Data Wawancara Sugiyono (2009: 194) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas komunikasi antar pribadi siswa dengan mengadakan wawancara dengan guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara tersturtur. Observasi Sugiyono (2009: 204) menyatakan dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjasi observasi terstuktur dan tidak tersruktur. Dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2006: 158) mengatakan dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang yang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif. Keabsahan Data Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Lexy J. Moleong (2004: 178) menjelaskan bahwa Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaafkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Sedangkan Nasution (dalam

6 Sugiyono, 2009: 335) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Verifikasi HASIL PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian ini di SMK Negeri 2 Karanganyar Jl Yos Sudarso, Bejen, Karanganyar. Berdiri tanggal 16 Mei tahun 1997 status kepemilikan pemerintah daerah dengan luas tanah 27720 m2. Deskripsi Permasalahan Penelitian Dalam penelitian ini masalah yang di teliti adalah meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi melalui bimbingan kelompok dengan teknik modeling pada siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori Kondisi realitas siswa di sekolah, dari hasil wawancara kepada guru bimbingan dan konseling maupun guru mata pelajaran diperoleh data bahwa siswa

7 memiliki kualitas komunikasi yang rendah terlihat dari sikap yang di tunjukan siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terdapat beberapa siswa yang cenderung diam, enggan bertanya apabila kurang paham terhadap materi yang diberikan guru dan bergurau atau bercanda berlebihan saat mengikuti pelajaran. Apabila hal ini dibiarkan akan berdampak pada kurang optimalnya perkembangan siswa karena secara akademis mereka memiliki prestasi yang baik dan cukup. Maka dari itu peneliti akan memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling agar siswa yang memiliki masalah-masalah tersebut bisa dientaskan sehingga siswa dapat di arahkan ke perkembangan yang lebih baik, khususnya dalam meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadinya. Indikator sikap-sikap dalam berkomunikasi yang akan ditingkatkan antara lain : Keterbukaan (openness), Empati (empathy), Sikap mendukung (supportiveness), Sikap positif (positiveness) dan Kesetaraan (equality). Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling dapat di lihat pada tabel berikut : No Hari/Tanggal Topik Bahasan Waktu Tempat 1 Senin, 19 Januari 2015 Sikap Keterbukaan dan Empati (Live model) 2 Selasa, 20 Januari 2015 Sikap Mendukung dan Positif (Live model) 3 Rabu, 21 Januari 2015 Sikap kesetaraan (Live model) 4 Senin, 2 Februari 2015 Sikap Keterbukaan dan Empati (Multiple model) 5 Selasa, 3 Februari 2015 Sikap Mendukung dan Positif (Multiple model) 6 Rabu, 4 Februari 2015 Sikap kesetaraan (Multiple model)

8 Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling akan dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 sampai tanggal 4 Februari 2015, dengan jumlah pertemuan sebanyak 6 kali. Setiap pertemuan diselenggarankan setelah anggota kelompok pulang sekolah dengan alokasi waktu 60 menit. Pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik modeling dibagi menjadi tiga bagian yaitu: konteks, rekaman fakta di setiap pertemuan dan hasil observasi untuk mengetahui perkembangan sikap berkomunikasi anggota kelompok. Pembahasan Upaya peningkatan kualitas komunikasi antar pribadi anggota kelompok siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling yang dilaksanakan selama 6 kali pertemuan menghasilkan beragam data mengenai kondisi nyata kualitas komunikasi antar pribadi anggota kelompok. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyumbangkan gagasan pada kemajuan bimbingan dan konseling khususnya pada layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang membosankan oleh anggota kelompok atau siswa. Sehingga secara tidak langsung akan membantu perkembangan kepribadian anggota kelompok secara optimal khususnya mengenai kualitas komunikasi antar pribadinya. karena semakin kuatnya antusias anggota kelompok dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling. Live model dan multiple model yang dihadirkan peneliti dirasa sangat baik dan membantu anggota kelompok untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadinya hal itu tidak terlepas dari faktor-faktor lainya seperti kondisi lingkungan keluarga dan pergaulan yang baik yang mendukung untuk meningkatkan kualitas komunikasi antar pribadi anggota kelompok siswa kelas X RPL A SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2014/2015.

9 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara maupun dokumentasi kemudian hasil penelitian tersebut di analisis, maka dapat disimpulkan bahwa sebelum layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling diberikan, siswa dapat berkomunikasi dengan baik tetapi masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, banyak siswa yang cenderung diam ketika diberi kesempatan bertanya pada saat proses pembelajaran, masih terdapat siswa yang bergurau atau bercanda berlebihan saat mengikuti pembelajaran di kelas dan masih terdapat kualitas komunikasi antar pribadi siswa yang kurang baik dengan teman di sekolah. Setelah layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling diberikan siswa mengalami perubahan sikap berkomunikasi kearah yang lebih baik. Saran Berdasarkan kesimpulan dari penelitian bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan serta demi terciptanya layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling yang semakin baik maka peneliti mengemukakan beberapa saran, diantaranya adalah: Bagi Guru : Guru pembimbing diharapkan dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini. Sehingga dalam memberikan layanan bimbingan kelompok kepada siswa dapat lebih menyenangkan. Guru pembimbing juga diharapkan mampu untuk terus menghasilkan metode yang lebih variatif sehingga siswa tidak bosan mengikuti layanan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan kelompok dengan teknik modeling.

10 Bagi Siswa : Siswa secara seharusnya aktif dan terbuka mau mengikuti atau memanfaafkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling sebagai salah satu media intervensi untuk meningkatkan kopetensi mereka, khususnya kualitas komunikasi antar pribadi. Bagi Peneliti Selanjutnya : Peneliti (lanjutan) diharapkan semakin variatif, inovatif, dan kreatif dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik-teknik yang ada dalam bimbingan kelompok agar tujuan dari layanan yang dilaksanakan lebih komprehensif.

11 DAFTAR PUSTAKA Meleong, L. J. 2004. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfhabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suranto. AW. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tohirin. 2012. Bimbingan dan Konseling di dan Madrasah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.