EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008)

dokumen-dokumen yang mirip
BENCANA GEMPABUMI DI INDONESIA TAHUN 2008

KEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

LAPORAN GEMPABUMI Mentawai, 25 Oktober 2010

KEJADIAN GEMPABUMI MERUSAK DI INDONESIA TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

Gempa Bumi Laut Maluku Tanggal 15 November Maluku Earthquakes on November 15th, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

ANALISIS SEISMISITAS DAN PERIODE ULANG GEMPA BUMI WILAYAH SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN B-VALUE METODE LEAST SQUARE OLEH :

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

Pemodelan Tinggi dan Waktu Tempuh Gelombang Tsunami Berdasarkan Data Historis Gempa Bumi Bengkulu 4 Juni 2000 di Pesisir Pantai Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANCAMAN GEMPABUMI DI SUMATERA TIDAK HANYA BERSUMBER DARI MENTAWAI MEGATHRUST

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

LAPORAN GEMPABUMI Sungai Penuh - Jambi, 1 Oktober 2009 BMKG

STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

GEMPABUMI DAN TSUNAMI GORONTALO, 17 NOPEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai selatan Pulau Jawa merupakan wilayah yang paling besar berpotensi gempa bumi sampai kekuatan 9 skala

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.

BENCANA GEOLOGI DI INDONESIA TAHUN Cecep SULAEMAN Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Sari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

PEMETAAN RAWAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang subduksi Gempabumi Bengkulu 12 September 2007 magnitud gempa utama 8.5

TEORI TEKTONIK LEMPENG

ANALISIS PERUBAHAN POLA DEKLINASI PADA GEMPA BUMI SIGNIFIKAN (M 7.0) WILAYAH SUMATERA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH GEMPA TEKTONIK TERHADAP AKTIVITAS GUNUNGAPI : STUDI KASUS G. TALANG DAN GEMPABUMI PADANG 30 SEPTEMBER 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari katalog gempa BMKG Bandung, tetapi dikarenakan data gempa yang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tembok bangunan maupun atap bangunan merupakan salah satu faktor yang dapat

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

KETENTUAN PERANCANGAN KAWASAN PESISIR SEBAGAI MITIGASI TSUNAMI (Studi Kasus: Kelurahan Weri-Kota Larantuka-Kab. Flotim-NTT) TUGAS AKHIR

ANALISA SESAR AKTIF MENGGUNAKAN METODE FOCAL MECHANISM (STUDI KASUS DATA GEMPA SEPANJANG CINCIN API ZONA SELATAN WILAYAH JAWA BARAT PADA TAHUN

TINJAUAN KEGEMPAAN DI SULAWESI TENGGARA PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN STASIUN GEOFISIKA KENDARI

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR

Deputi Bidang Koordinasi Insfratruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

KEGEMPAAN DI NUSA TENGGARA TIMUR PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN MONITORING REGIONAL SEISMIC CENTER (RSC) KUPANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 15 TAHUN 2011 TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2011 PEDOMAN MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI

Analisis Bahaya Kegempaan di Wilayah Malang Menggunakan Pendekatan Probabilistik

ANALISIS GEMPA NIAS DAN GEMPA SUMATERA BARAT DAN KESAMAANNYA YANG TIDAK MENIMBULKAN TSUNAMI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LOKASI POTENSI SUMBER TSUNAMI DI SUMATERA BARAT

ANALISIS PERIODE ULANG DAN AKTIVITAS KEGEMPAAN PADA DAERAH SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SEISMISITAS

I. INFORMASI METEOROLOGI

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

NEPAL MASIH PUNYA POTENSI GEMPA BESAR

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sabuk Gempa Pasifik, atau dikenal juga dengan Cincin Api (Ring

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. INFORMASI METEOROLOGI

Keywords: circle method, intensity scale, P wave velocity

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

Gempabumi Sumba 12 Februari 2016, Konsekuensi Subduksi Lempeng Indo-Australia di Bawah Busur Sunda Ataukah Busur Banda?

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Negara dibawah koordinasi Satkorlak Bencana Gempa dan Tsunami di Banda

BAB I PENDAHULUAN. tiga Lempeng bumi (Bellier et al. 2001), yaitu Lempeng Eurasia (bergerak

Bab II. Landasan Teori dan Data

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JL.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dzikri Wahdan Hakiki, 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008) GEDE SUANTIKA Sub Bidang Pengamatan Gempabumi Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng benua Eurasia bergerak ke tenggara, lempeng Samudera Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dan lempeng Pasifik bergerak ke arah barat. Kondisi ini menyebabkan Wilayah Indonesia mempunyai tingkat kegempaan yang sangat tinggi. Selama triwulan terakhir Oktober-Desember tahun 2008, telah terjadi 55 kali gempa tektonik yang bermagnituda 3,7-7,3 Mw dengan kedalaman antara 3-403km di bawah permukaan bumi. Pusat gempabumi tektonik selama Oktober-Desember 2008 sebagian terjadi di sepanjang segmen sesar Nias, Mentawai, selatan Jawa, Laut Flores, Pegunungan Jayawijaya, pantai utara Gorontalo, Punggungan Mayu (antara Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera), dan Kepulauan Sangir Talaud. Dari 55 kali gempabumi yang terjadi terdapat satu kejadian yang menimbulkan kerusakan cukup signifikan yaitu Gempa Gorontalo yang terjadi pada tanggal 17 Nopember 2008 pukul 00:02:32 WIB. Pendahuluan Wilayah Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama, yaitu Lempeng Indo- Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng benua Eurasia bergerak ke tenggara dengan kecepatan sekitar 0,4cm/tahun, Lempeng Samudera Indo-Australia bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 7cm/tahun dan Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 1cm/tahun (Minster & Yordan dalam Yeats dkk, 1997). Kondisi ini menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai tingkat kegempaan yang sangat tinggi di muka bumi (DeMets, et al., 1994). Selama tahun 2008 terjadi rata-rata 25 kali gempa tektonik setiap bulannya (Gambar 1), dan selama triwulan terakhir, Oktober- Desember tahun 2008 (Tabel 1) telah terjadi 55 kali gempabumi yang bermagnituda 3,7-7,3Mw di seluruh wilayah Indonesia. Gempa-gempa ini mempunyai kedalaman antara 3-403km di bawah permukaan bumi (USGS, 2008). Gambar 1. Jumlah bulanan gempabumi tektonik di Indonesia tahun 2008. Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :35-40 Hal :35

Tabel 1: Gempabumi tektonik Oktober-Desember 2008 No Tahun Bulan Tanggal Waktu Lintang Bujur Magnituda Kedalaman (UTC=WIB-7) (o) (o) (Mw) (km) 1 2008 10 03 140732.28 2.01 99.05 4.3 35 2 2008 10 04 151957.20-8.02 118.01 4.3 3 3 2008 10 04 155420.63-7.63 108.02 4.5 10 4 2008 10 06 001334.52 7.18 126.21 4.2 10 5 2008 10 06 124359.63 5.42 94.53 5.0 60 6 2008 10 07 033435.30 11.27 125.42 5.4 45 7 2008 10 09 232752.14 1.51 125.97 4.7 35 8 2008 10 10 212627.01-7.69 111.45 4.3 35 9 2008 10 11 042413.71-6.78 106.72 4.1 10 10 2008 10 12 155103.96-4.33 102.37 4.7 37 11 2008 10 12 170305.14-1.23 99.86 4.1 35 12 2008 10 19 232914.78-3.56 140.00 4.7 63 13 2008 10 20 045419.94 0.10 120.66 5.9 102 14 2008 10 21 130048.03-7.47 127.73 5.6 135 15 2008 10 23 092115.09 5.96 125.78 5.7 129 16 2008 10 25 131648.11 5.20 94.76 4.4 64 17 2008 10 26 090834.69-0.14 123.01 5.6 81 18 2008 10 26 211206.26-7.54 107.23 4.9 38 19 2008 10 31 175615.25 3.82 125.55 4.7 37 20 2008 11 02 093201.46-5.92 103.74 4.9 42 21 2008 11 03 192158.45 1.14 97.25 5.7 10 22 2008 11 03 195747.08 1.02 97.17 4.6 10 23 2008 11 04 025143.18-3.75 102.03 4.6 77 24 2008 11 10 085850.45-0.25 100.14 5.3 126 25 2008 11 11 014612.49-4.15 102.19 5.0 65 26 2008 11 11 203436.97-0.64 135.65 4.3 42 27 2008 11 12 020452.20 6.99 126.33 5.0 49 28 2008 11 15 090357.73-7.39 106.13 4.1 35 29 2008 11 15 130048.03-7.19 106.64 4.5 59 30 2008 11 16 133640.52-8.77 110.32 4.4 62 31 2008 11 16 170232.70 1.27 122.09 7.3 30 32 2008 11 16 173438.65 1.29 122.11 5.6 35 33 2008 11 16 182032.43 1.13 121.78 5.5 35 34 2008 11 17 070155.29-9.05 110.05 3.7 35 35 2008 11 18 001438.07 4.19 125.84 4.4 133 36 2008 11 22 160101.70-4.35 101.26 6.4 24 37 2008 11 22 161149.24-4.48 101.42 5.7 23 38 2008 11 23 051847.32 5.65 95.01 4.0 35 39 2008 12 03 122146.12 3.04 96.99 4.0 35 40 2008 12 06 105526.84-7.39 124.73 6.4 403 41 2008 12 09 053315.14 1.22 126.91 5.1 78 42 2008 12 09 153149.95-2.81 139.31 5.8 43 43 2008 12 09 164841.06 1.02 127.90 4.4 35 44 2008 12 10 024601.35-7.86 108.23 4.5 38 45 2008 12 11 145605.81-6.22 104.83 4.3 10 46 2008 12 11 170605.16-3.63 100.74 5.5 3 47 2008 12 15 211810.09-2.84 101.04 5.2 48 48 2008 12 17 160658.15-6.06 103.51 5.2 35 49 2008 12 19 012720.26-1.73 99.80 4.7 28 51 2008 12 20 174445.01-2.75 139.00 5.5 38 52 2008 12 21 134751.94 4.79 95.01 5.4 53 53 2008 12 25 032029.32 5.75 125.41 6.3 204 54 2008 12 30 032056.04 5.43 125.72 5.1 135 55 2008 12 30 180925.23-10.27 118.46 4.9 56 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :36-40 Hal :36

Gambar 2. Distribusi pusat gempabumi tektonik di Indonesia Oktober-Desember 2008. Episenter Gempa Tektonik Oktober- Desember 2008 Pusat gempabumi tektonik selama Oktober- Desember 2008 sebagian terjadi di sepanjang segmen sesar Nias, Mentawai, selatan Jawa, Laut Flores, Pegunungan Jayawijaya, pantai utara Gorontalo, Punggungan Mayu (antara Sulawesi Utara dan Pulau Halmahera), dan Kepulauan Sangir Talaud. Dari 55 kejadian hanya 28 kejadian yang layak dibuatkan analisa singkat tentang kekuatan, dampak yang ditimbulkan, dan rekomendasi mitigasinya. Analisa singkat ini dituangkan dalam bentuk surat tanggapan yang dikirimkan ke instansi terkait (Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Pemerintah Daerah). Tujuan dari pembuatan tanggapan ini adalah untuk meredam terjadinya kepanikan yang berkepanjangan di masyarakat serta meredam terjadinya isu-isu yang tidak bertanggung jawab tentang bencana gempabumi di daerah terjadinya bencana. Dari 28 kejadian gempabumi di atas terdapat satu kejadian yang menimbulkan kerusakan cukup signifikan yaitu Gempa Gorontalo yang terjadi pada tanggal 17 Nopember 2008 pukul 00:02:32 WIB (Tanggal 16 Nopember 2008 pukul 17:02:32 UTC). Gempabumi Gorontalo Tanggal 17 Nopember 2008 Kejadian gempabumi tersebut menimbulkan gempabumi utama yang terjadi pada hari Senin tanggal 17 November 2008 pada pukul 00:02:32 WIB. Berikut ini parameter gempabumi utama menurut BMG, USGS dan Pos PGA Lokon (Tabel 2). Episenter gempa terletak di laut (Gambar 3). Tabel 2. Parameter Gempabumi Gorontalo 17 November 2008 BMG USGS Pos PGA Lokon Koordinat 1.41oBT 1.275oBT 122.18oLU 122.103oLU - Magnitudo 7.7 SR 7.5 Mw - Kedalaman (km) 10.0 26.1 - Lama gempa - - 1500 (detik) Amplitudo (mm) - - 52 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :37-40 Hal :37

Gambar 3. Episenter Gempa Gorontalo dan gempa susulan terletak di laut. Distribusi goncangan gempa atau lebih dikenal sebagai intensitas gempa yang diukur dalam skala MMI (Modified Mercalli Intensity). Hasil pemeriksaan oleh Tim Tanggap Darurat Gempabumi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi menunjukkan bahwa Gempabumi Gorontalo Utara menimbulkan harga intensitas maksimum VII terdapat di pantai utara Gorontalo-Sulteng (Gambar 4) (Suantika, dkk, 2008). Pada intensitas VII dampak yang ditimbulkan adalah: Kerusakan bangunan (rumah rubuh, tembok retak-retak, dan jembatan besi permanen bergeser). Pelulukan tanah (likuifaksi) di daerah endapan sungai dan pantai. Tanah longsor. Tsunami kecil. Hal :38 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :38-40

Gambar 4. Peta intensitas Gempabumi Gorontalo dan kerusakan yang ditimbulkan. Kerusakan bangunan terparah dijumpai di Kabupaten Gorontalo Utara bagian barat dan Kabupaten Buol bagian timur yang termasuk kedalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Kejadian tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi tersebut tidak menimbulkan kerusakan. Ketinggian tsunami (run up) di pantai Gorontalo Utara kurang dari 1m, sehingga tidak mengakibatkan bencana. Kesimpulan Berdasarkan kejadian gempabumi tektonik pada triwulan terakhir tahun 2008 dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Terjadi gempa tektonik sebanyak 55 kejadian. 2. Sebanyak 28 kejadian gempa dibuatkan tanggapan dan rekomendasi mitigasi 3. Satu kejadian gempa menimbulkan kerusakan yang cukup parah yaitu Gempa Gorontalo tanggal 17 Nopember 2008. Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :39-40 Hal :39

Daftar Pustaka Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 2008, Katalog Gempa BMKG, www.bmg.go.id. United State Geological Survey, 2008, www.earthquake.gov. DeMets, dkk,, 1994, Effect of Recent Revision to the Geomagnetic Reversal Timescale on Estimate of Current Plate Motions, Geophys. Res. Lett., 21, 2191-2194. Suantika, dkk, Laporan Tanggap Darurat Gempabumi Gorontalo Tanggal 17 Nopember 2008, Pusat Vulkanlogi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, 2008. Yeats, R.sS., Sieh, K., and Allen, C.R., 1997, The geology of eartquakes, Oxford University Press : 567 pp. Hal :40 Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, Volume 3 Nomor 3, Desember 2008 :40-40