PENGANTAR: APAKAH PENELITIAN ITU?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

DASAR-DASAR METPEN. Peran Ilmu Pengetahuan, Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

METODOLOGI PENELITIAN PWK 230 ( 2 SKS) DOSEN PENGAMPU : MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

BAB I ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN

Pendekatan Penelitian Pariwisata. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

IN062 -MetodePenelitianInformatika. Memulai Proyek Penelitian

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

METODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan

UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN

METODE RISET (TMK602)

Apa itu Research, Riset atau Penelitian?

Lecture 5 : LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

SUATU MODEL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

Bab II Perencanaan dan Perancangan Studi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Konsep Dasar Penelitian. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Ilmu, Pengetahuan, dan Teknologi

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

BAB I PENDAHULUAN. sarana dalam membangun watak bangsa. Tujuan pendidikan diarahkan pada

Pertemuan 6 PERUMUSAN MASALAH DAN JUDUL PENELITIAN

PERUMUSAN PERMASALAHAN

METODE PENELITIAN (ULASAN SINGKAT) Dr. rer.nat. Yunus Effendi

Contoh Penerapan Riset Desain Interior dalam Menghasilkan Konsep Desain

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA (FISIKA) II

PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

Modul Perkuliahan II. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Ilmiah. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Produksi Program Berita Lintas Siang (Mei - Juni 2012), penulis. (case study) yang bertujuan deskriptif (menggambarkan).

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

Insar Damopolii 36, Ani Hasan 37, Novri Kandowangko 38

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi ini, Peneliti mengambil lokasi penelitian Pusat Kajian Zakat dan Wakaf

PENGANTAR PR Teknik Menulis PR. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan

Konsep Business Inteligence. (Bag. 2) Ade Sarah H., M.Kom

PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan; merancang dan merakit

PENGERTIAN DAN WAWASAN DASAR TEORI PERENCANAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAGAIMANA MENCINTAI FISIKA?

KONTRAK PEMBELAJARAN (KP) MATA KULIAH TEKNIK DAN SURVEI DATA TATA RUANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Arikunto (2002) menyatakan,

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi efektivitas adalah

IN062 -MetodePenelitianInformatika. 2. Proposal Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu mengenai cara mencari tahu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PENELITIAN PENDIDIKAN DAN KARYA ILMIAH

INKUIRI DAN INVESTIGASI IPA

2010; Hussey 2003; Leedy & Ormrod 2005). Penggolongan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

Fakta empirik yang Terakumulasi melalui penelitian

MODUL MEMBACA EFEKTIF MENGGUNAKAN SQ3R

BAB I MENGENAL ARSITEKTUR KOTA, BENTUK DAN DINAMIKANYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Pendekatan yang dilakukan

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS PASCASARJANA

I. PENDAHULUAN. demi peningkatan kualitas maupun kuantitas prestasi belajar peserta didik,

My Learning Journal Membedah dan Menulis Bagian Pendaluan dari Sebuah Jurnal dan Makalah Ilmiah University of Manchester

Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vika Aprianti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan cabang dari IPA yang mempelajari struktur,susunan,sifat

Transkripsi:

PENGANTAR: APAKAH PENELITIAN ITU? Tulisan Asli: Babbie, Earl. 1989. The Practice of Social Research. Fifth Edition. Wadsworth Publishing Company, Belmont, California. Hal. 80-82. Dane, Francis C. 1990. Research Methods. Brooks/Cole Publishing Company, Belmont, California. Chapter 1: "Introduction", hal. 3-19. Leedy, Paul D. 1997. Practical Research: Planning and Design. Sixth Edition. Prectice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. Chapter 1: What Is Research?, hal. 3-15. Zeisel, John. 1981. Inquiry By Design: Tools for Environment-Behavior Research. Cambridge University Press, Cambridge. Chapters 1, 2, 3. Hal. 3-50 Digabung, diterjemahkan, disingkat dan dimodifikasi untuk kepentingan kuliah Metodologi Penelitian di tingkat program pascasarjana oleh: Achmad Djunaedi (2000). Daftar Isi Bab ini: Halaman: Pengertian yang salah tentang Penelitian 2 Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses Penelitian 4 Macam Tujuan Penelitian 5 Hubungan Penelitian dengan Perancangan 8 K ata penelitian atau riset dipergunakan dalam pembicaraan sehari-hari untuk melingkup spektrum arti yang luas, yang dapat membuat bingung mahasiswa terutama mahasiswa pascasarjana yang harus mempelajari arti kata tersebut dengan tanda-tanda atau petunjuk yang jelas untuk membedakan yang satu dengan yang lain. Dapat saja, sesuatu yang dulunya dikenali sebagai penelitian ternyata bukan, dan beberapa konsep yang salah tentunya harus dibuang dan diganti konsep yang benar. Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia untuk bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk mencari jawaban adalah dengan mengadakan penelitian. Cara lain yang lebih mudah, tentunya, adalah dengan bertanya pada seseorang atau bertanya pada buku tapi kita tidak selalu dapat mendapat jawaban, atau kita mungkin mendapatkan jawaban tapi tidak meyakinkan. Pengantar: Apakah Penelitian itu? 1

Pengertian penelitian sering dicampuradukkan dengan: pengumpulan data atau informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil pada suatu produk, dan sebagainya. Kata penelitian atau riset sering dikonotasikan dengan bekerja secara eksklusif menyendiri di laboratorium, di perpustakaan, dan lepas dari kehidupan sehari-hari. Menjadi tujuan bab ini untuk menjelaskan pengertian penelitian dan membedakannya dengan hal-hal yang bukan penelitian. Pengertian penelitian yang disarankan oleh Leedy (1997: 3) sebagai berikut: Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Mirip dengan pengertian di atas, Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut: Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab pertanyaan tentang fakta dunia. Seperti disebutkan di atas, mungkin di masa lalu, kita mendapatkan banyak konsep (pengertian) tentang penelitian, yang sebagian daripadanya merupakan konsep yang salah. Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini dikaji pengertian yang salah tentang penelitian (menurut kita kaum akademisi). Pengertian yang salah tentang Penelitian Secara umum, berdasar konsep-konsep yang salah tentang penelitian, maka perlu digarisbawahi empat pengertian sebagai berikut: (1) Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data) (2) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain (3) Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi (4) Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian. Lebih lanjut kesalahan pengertian tersebut dijelaskan di bawah ini. 1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data) Pernah suatu ketika, seorang mahasiswa mengajukan usul (proposal) penelitian untuk meneliti sudut kemiringan sebuah menara pemancar TV di kotanya. Ia mengusulkan untuk menggunakan peralatan canggih dari bidang keteknikan untuk mengukur kemiringan menara tersebut. Meskipun peralatannya canggih, tetapi yang ia lakukan sebenarnya 2 Pengantar: Apakah Penelitian itu?

hanyalah suatu survei (pengumpulan data/informasi) saja, yaitu mengukur kemiringan menara tersebut, dan survei itu bukan penelitian (tapi bagian dari suatu penelitian). Para siswa suatu SD kelas 4 diajak gurunya untuk melakukan penelitian di perpustakaan. Salah seorang siswa mempelajari tentang Columbus dari beberapa buku. Sewaktu pulang ke rumah, ia melapor kepada ibunya bahwa ia baru saja melakukan penelitian tentang Columbus. Sebenarnya, yang ia lakukan hanya sekedar mengumpulkan informasi, bukan penelitian. Mungkin gurunya bermaksud untuk mengajarkan keahlian mencari informasi dari pustaka (reference skills). 2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain Seorang mahasiswa telah menyelesaikan sebuah makalah tugas penelitian tentang teknik -teknik pembangunan bangunan tinggi di Jakarta. Ia telah berhasil mengumpulkan banyak artikel dari suatu majalah konstruksi bangunan dan secara sistematis melaporkannya dalam makalahnya, dengan disertai teknik acuan yang benar. Ia mengira telah melakukan suatu penelitian dan menyusun makalah penelitian. Sebenarnya, yang ia lakukan hanyalah: mengumpulkan informasi/data, merakit kutipan-kutipan pustaka dengan teknik pengacuan yang benar. Untuk disebut sebagai penelitian, yang dikerjakannya kurang satu hal, yaitu: interpretasi data. Hal ini dapat dilakukan dengan cara antara lain menambahkan misalnya: Fakta yang terkumpul menunjukkan indikasi bahwa faktor x dan y sangat mempengaruhi cara pembangunan bangunan tinggi di Jakarta. Dengan demikian, ia bukan hanya memindahkan informasi/data/fakta dari artikel majalah ke makalahnya, tapi juga menganalis informasi/data/fakta sehingga ia mampu untuk menyusun interpretasi terhadap informasi/data/fakta yang terkumpul tersebut. 3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi Seorang Menteri menyuruh stafnya untuk memilihkan empat buah kotamadya (di wilayah Indonesia bagian timur) yang memenuhi beberapa kriteria untuk diberi bantuan pembangunan prasarana dasar perkotaan. Stafnya tersebut berpikir bahwa ia harus melakukan penelitian. Ia kemudian pergi ke Kantor Statistik, membongkar arsip/dokumen statistik kotamadya-kotamadya yang ada di wilayah IBT tersebut. Dengan membandingkan data statistik yang terkumpul dengan kriteria yang diberi oleh Menteri, ia berhasil memilih empat kotamadya yang paling memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Staf tersebut melaporkan hasil penelitiannya ke Menteri. Sebenarnya yang dilakukan oleh staf tersebut hanyalah mencari data (data searching, rummaging) dan mencocokknnya (matching) dengan kriteria, dan itu bukan penelitian. 4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian Pengantar: Apakah Penelitian itu? 3

Kata penelitian sering dipakai oleh surat kabar, majalah populer, dan iklan untuk menarik perhatian ( mendramatisir ). Misalnya, berita di surat kabar: Presiden akan melakukan penelitian terhadap Pangdam yang ingin mreteli kekuasaan Presiden. Contoh lain: berita Semua anggota DPRD tidak perlu lagi menjalani penelitian khusus (litsus). Contoh lain lagi: Produk ini merupakan hasil penelitian bertahun-tahun (padahal hanya dirubah sedikit formulanya dan namanya diganti agar konsumen tidak bosan). Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses Penelitian Pengertian yang benar tentang penelitian sebagai berikut, menurut Leedy (1997: 5): Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena. Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunyai delapan macam karakteristik: 1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan. 2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan. 3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik. 4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih dapat dikelola. 5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik. 6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu. 7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian. 8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya, helikal seperti terlihat pada gambar di bawah ini. 4 Pengantar: Apakah Penelitian itu?

6 Penelitian menginterpretasikan arti data, yang mengarah pada pengatasan permasalahan, yaitu memberi konfirmasi atau menolak hipotesis dan/atau memberi jawaban terhadap permasalahan yang memulai penelitian itu. 1 Penelitian dimulai dengan sebuah permasalahan: sebuah pertanyaan yang belum terjawab di pikiran peneliti 5 Penelitian mencari data diarahkan oleh hipotesis dan dibimbing oleh permasalahan. Data dikumpulkan dan diorganisasikan. 4 Penelitian mengajukan solusi sementara terhadap permasalahan penelitian melalui hipotesis yang sesuai. Hipotesis tersebut mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian berbentuk proses siklis Penelitian melihat tujuan dalam suatu pernyataan permasalahan Penelitian membagi permasalahan menjadi sub-sub permasalahan yang lebih dapat dikelola. Setiap sub permasalahan mencari petunjuk melalui pertanyaan penelitian yang spesifik atau hipotesis yang sesuai. 3 2 Penelitian menahan sementara hipotesis atau pertanyaan sampai semua data terkumpul dan dinterpretasikan. Setelah itu, hipotesis didukung atau ditolak; pertanyaan secara memadai terjawab atau tidak. Gambar 1: Siklus penelitian (sumber: Leedy, 1997: 10, Fig. 1.1) Macam Tujuan Penelitian Seperti dijelaskan di atas, penelitian berkaitan dengan pertanyaan atau keinginan tahu manusia (yang tidak ada hentinya) dan upaya (terus menerus) untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian, tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan Pengantar: Apakah Penelitian itu? 5

demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu: 1) eksplorasi (exploration) 2) deskripsi (description) 3) prediksi (prediction) 4) eksplanasi (explanation) dan 5) aksi (action). Penjelasan untuk tiap macam tujuan diberikan di bawah ini. Tapi perlu kita ingat bahwa penentuan tujuan, salah satunya, dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengethaun yang terkait dengan permasalahan yang kita hadapi ( state of the art ). Misal, bila masih samarsamar, maka kita perlu bertujuan untuk menjelajahi (eksplorasi) dulu. Bila sudah pernah dijelajahi dengan cukup, maka kita coba terangkan (deskripsikan) lebih lanjut. 1. Eksplorasi Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topik (permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian eksplorasi. Penelitian esplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai untuk menjawab bentuk pertanyaan Apakah X ada/terjadi?. Contoh penelitian sederhana (dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan duduk di bagian depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya mempunyai kecenderungan itu, maka kita mendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian eksplorasi dapat juga sangat kompleks. Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu: (a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, (b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan (c) mengembangkan metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness) menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti pembukaan jalan, sehingga setelah pintu terbuka lebar-lebar maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari ruang di balik pintu yang telah terbuka tadi. 2. Deskripsi 6 Pengantar: Apakah Penelitian itu?

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai contoh, meneruskan contoh pada bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal: ternyata wanita lebih cenderung duduk di bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci: misalnya, apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang bagian depan kelas? Apakah duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek, seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan perubahan suatu fenomena dari masa ke masa. 3. Prediksi Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya). 4. Eksplanasi Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya, mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan mengapa (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi. Pengantar: Apakah Penelitian itu? 7

5. Aksi Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu, ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas. Hubungan Penelitian dengan Perancangan Hasil penelitian, antara lain berupa teori, disumbangkan ke khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu yang ada di khazanah tersebut dimanfaatkan oleh para perancang/perencana/pengembang untuk melakukan kegiatan dalam bidang keahliannya. Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge. Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain menggunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain. Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. 8 Pengantar: Apakah Penelitian itu?