Reaksi pasar terhadap pengumuman stock split dengan memperhatikan faktor kelompok industri dan ukuran perusahaan (firm size) Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Dalam pasar modal, ada banyak informasi yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari semakin beragamnya jenis sekuritas yang diperdagangkan.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

permintaan dan penawaran terhadap harga saham. Selain itu, informasi yang bere-

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin tingginya volume perdagangan saham.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saham pasar sekunder. Tetapi sejak adanya krisis moneter,

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB I PENDAHULUAN. akan menginvestasikan dananya pada tingkat pengembalian (return) sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal juga tempat investasi yang sangat penting bagi investor. Investor

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. akan datang dan mampu melakukan perencanaan investasi yang efektif. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

yang paling menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Stock split

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam menuju kedewasaannya mulai

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

Transkripsi:

Reaksi pasar terhadap pengumuman stock split dengan memperhatikan faktor kelompok industri dan ukuran perusahaan (firm size) Oleh: Devi Rosmalia Wulandari F.1303013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Suatu usaha dalam mengembangkan dunia usaha ternyata banyak menemui kendala terutama dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk mengembangkan usaha tersebut, Salah satu alternative untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah dengan mendaftarkan sahamnya dipasar modal, karena dengan mencatatkan sahamnya di bursa dan saham perusahaan telah mulai diperdagangkan dipasar sekunder, maka perusahaan tersebut akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan tujuan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan harga sahamnya di bursa efek. Keadaan demikian akan menuntut pasar modal sebagai salah satu sarana yang efektif dalam perekonomian nasional, yaitu dengan proses pengalokasian dana masyarakat. Karena pasar modal merupakan tempat untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat ke berbagai

sektor yang melaksanakan investasi sebagai sarana mobilitas dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi tersebut, maka pasar modal harus mampu menyediakan informasi yang diandalkan. Hal ini dikarenakan para investor membutuhkan perasaan aman dalam menyalurkan dananya melalui pasar modal. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh dengan mendapatkan informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam keputusan investasinya. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor untuk melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang paling menguntungkan dengan tingkat resiko tertentu. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Investasi di pasar modal tergolong rumit, karena memerlukan persiapan khusus yang meliputi pencermatan atas performance efek yang diminati, trend pasar yang sedang berlangsung, informasi pasar, dan lain-lain. Sebelum investor menentukan keputusannya untuk melakukan pembelian saham di pasar modal tentu akan melakukan proses penilaian saham. Tahapan ini merupakan langkah awal untuk menentukan harga saham. Nilai dalam kaitannya dengan jual beli saham adalah nilai intrinsic, yaitu nilai wajar sebuah saham yang didukung oleh fakta yang mengandung unsur kekayaan perusahaan pada saat sekarang dan potensi perusahaan untuk menghimpun laba di masa yang akan datang. Nilai intrinsic sebuah saham dapat dilihat dari aspek fundamental yang meliputi aktiva, laba, deviden, dan rasio-rasio lain

yang biasa digunakan dalam menganalisis laporan keuangan. Sedangkan harga seringkali diartikan sebagai harga jual suatu saham atau harga pasar (market price) (Weston dan Copeland, 1989:144) Beberapa tahun ini banyak emiten di BEJ yang melakukan pemecahan saham (stock split). Stock split menjadi salah satu alat popular yang digunakan perusahaan untuk menata kembali harga sahamnya. Hal ini mengindikasikan bahwa stock split merupakan alat yang penting dalam praktek pasar modal. Menurut Brigham dan Gapenski, 1994, stock split atau pemecahan saham merupakan salah satu bentuk informasi yang diberikan oleh emiten untuk menaikan jumlah saham yang beredar. Distribusi saham sebagai akibat dari stock split tersebut hanya mempengaruhi perusahaan secara kosmetik yakni hanya membagi corporate pie dalam jumlah yang lebih kecil (Barker dan Powell, 1993). Hal ini terjadi karena stock split dilakukan dengan memecah selembar saham menjadi dua atau lebih lembar saham dimana nilai totalnya sama. Ini artinya pengumuman stock split tidak mempunyai nilai ekonomis. Stock split yang dilakukan oleh emiten dapat berupa stock split atas dasar satu-jadi-dua (two one for stock), artinya setiap pemegang saham akan menerima dua lembar saham untuk setiap satu lembar saham yang dipegang sebelumnya, nilai nominal saham baru ialah setengah dari nilai nominal saham sebelumnya. Begitu juga jika dilakukan stock split atas dasar satu jadi tiga (three-for-one stock) pemegang saham akan menerima tiga lembar saham untuk setiap satu lembar saham yang dimiliki sebelumnya, nilai nominal

saham baru ialah sepertiga dari nilai nominal saham sebelumnya, dan seterusnya Pengamatan terhadap faktor fundamental, faktor teknikal suatu saham, serta faktor-faktor lainnya penting untuk dilakukan, karena dalam dunia investasi dikenal dua jenis resiko, yaitu resiko sistematik (systematic risk) dan resiko tidak sistematik (unsystematic). Jenis resiko tersebut terkait erat dengan teciptanya harga saham di pasar modal. Resiko sistematik mengacu pada resiko pasar, yaitu ketidakpastian hasil perolehan investasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi operasional perusahaan-perusahaan secara keseluruhan, seperti: faktor inflasi, pertumbuhan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, dan kondisi politik. Sedangkan resiko tidak sistematik (unsytematik risk) hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor unik yang ada pada masing-masing perusahaan, seperti pemogokan, kerusakan pabrik, dan lain-lain. Kedua resiko diatas penting untuk dicermati karena masing-masing berpotensi menimbulkan kerugian investasi atau capital loss (Hinn, 2001:18). Penelitan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yang diperdagangkan di bursa efek telah banyak dilakukan, baik di bursa dalam negeri maupun bursa luar negeri. Jhonshon (1977) dalam penelitiannya yang meneliti hubungan dan pengaruh dari faktor-faktor earning, dividen per saham, indeks harga saham industri dan kebijakan stock split terhadap fluktuasi harga saham menyatakan bahwa baik secara parsial maupun simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap fluktuasi harga saham.

Emita (dalam Rosyadi, 2002:25) melakukan penelitian pengaruh informasi laporan keuangan dalam penentuan harga saham di pasar modal di Indonesia. Analisa fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan: (1) mengukur nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, (2) menerapkan hubungan variabel yang ada sehingga diperoleh taksiran harga saham (Husnan, 2001:315). Dalam analisa fundamental, yang dianalisis adalah faktor-faktor yang memprediksi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang (Hin,2001). Selain itu perlu dilakukan pula analisa industri dan analisa perusahaan untuk mengestimasi harga saham. Analisa teknikal dilakukan untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga di waktu yang lalu. Terdapat beberapa indikator yang menunjukan apakah bursa efek begairah atau tidak. Indikatorindikator umum yang dipakai antara lain: (1) Indeks, meliputi indeks Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45, Indeks industri, dan sebagainya. (2) Volume, nilai dan frekuensi transaksi perdagangan saham, (3) Nilai kapitalisasi pasar, (4) Transaksi investor asing (jual dan beli), (5) Jumlah saham yang telah dimiliki asing, dan lainnya. Indikator ini dipakai sebagai alat analisis secara teknikal. Harga saham yang ingin diteliti adalah harga saham sebelum dan pasca stock split mulai tahun 2000-2004.Variabel yang diikutsertakan adalah ukuran perusahaan (firm size) dan kelompok industri. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Winarso (2003), yang menganalisis Perilaku Reaksi Harga Saham Terhadap

Pengumuman Stock Split di BEJ. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengumuman stock split memberikan sinyal positif terhadap informasi manajemen perusahaan karena biaya transaksi saham memiliki hubungan negatif dengan harga saham, sehingga hasil ini menunjukan bahwa hanya perusahaan yang memiliki kinerja manajemen yang bagus saja yang dapat melakukan stock split. Hasil ini juga menunjukan bahwa pasar memberikan reaksi secara signifikan terhadap pengumuman stock split. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Mahirun (2004) yang meneliti tentang Abnormal Return Saham Perusahaan yang Melakukan Stock Split. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split relatif sama (tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dengan rata-rata abnormal return sesudah stock split tersebut diumumkan. Selain kedua penelitian tersebut, peneliti juga mengacu pada penelitian Rio (2004), Rio meneliti tentang Pengaruh pengumuman Stock Split Terhadap harga Saham DI BEJ: Analisis Abnormal Return. Hasilnya menunjukan bahwa pengumuman pemecahan saham sebagian besar menimbulkan average abnormal return yang negatif yang berbeda secara signifikan dari nol. Tidak ada perbedaan yang signifikan reaksi pasar antara perusahaan kecil, sedang dan besar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: 1. Tahun pengamatan 5 tahun, (2000-2004), sedangkan penelitian Winarso dua tahun (1996-1997), penelitian oleh Rio dengan tahun pengamatan lima tahun (1998-2002), dan penelitian oleh Mahirun dua tahun (1996-1997).

2. Penelitian ini lebih memfokuskan pada sampel penelitian, yaitu perusahaan-perusahaan yang melakukan stock split dikelompokkan menurut klasifikasi kelompok Industri. Pengelompokan kelompok industri dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: kelompok industri manufaktur dan kelompok industri non manufaktur. Peneliti memilih menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ dengan populasi yang besar dibandingkan perusahaan lainnya, sehingga mudah untuk dilakukan pengambilan sampel. Sedangkan Rio (2004) hanya mengelompokan berdasarkan sampel perusahaan manufaktur. Mahirun (2004) mengelompokan sampel berdasarkan perusahaan perbankan dan jasa asuransi. Dan Kusumatutik mengelompokan perusahaan menjadi kelompok perusahaan keuangan dan kelompok perusahaan non keuangan. 3. Penelitian ini juga melakukan pengelompokan pada sampel penelitian berdasarkan ukuran perusahaan, yaitu perusahaan menengah atau kecil, dan perusahaan besar. Hal ini untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara masing-masing perusahaan tersebut. Pengelompokan ukuran perusahaan ini didasarkan pada: Keputusan Ketua Bapepam No: Kep-55/PM/1996 tanggal: 17 Januari 1996 yang kemudian diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam No: Kep-11/PM/1997 tanggal: 30 April 1997 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Oleh Perusahaan Menengah Atau Kecil. Salah satu isi keputusan tersebut, yaitu butir 1 menyatakan:

definisi dalam hubungannya dengan peraturan ini yaitu, sebagai berikut: Perusahaan menengah atau kecil adalah badan hukum yang didirikan di Indonesia yang memiliki jumlah kekayaan (total asset) tidak lebih dari Rp 100.000.000.00 (seratus miliar rupiah). Berarti dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut: a. Perusahaan menengah atau kecil, memiliki jumlah kekayaan (total asset): (kurang dari sama dengan) Rp 100.000.000.000,00. b. Perusahaan Besar, memiliki jumlah kekayaan (total asset): > Rp 100.000.000.000,00. Sedangkan Rio (2004) menggunakan teknik cluster untuk memisahkan perusahaan menurut ukuran perusahaan. B. PERUMUSAN MASALAH Dari hasil penelitian terhadap stock split, ada yang mendukung teori empiris stock split, ada pula yang menunjukan pelaksanaan aktivitas stock split tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel yang diteliti. Pihak yang mendukung stock split berkeyakinan bahwa harga saham yang lebih rendah akan meningkatkan investor kecil untuk melakukan investasi sehingga akan membuat pasar lebih likuid. Hal ini disebabkan investor kecil lebih menyukai saham berharga rendah meskipun kurang memiliki informasi mengenai saham tersebut. Dari uraian latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat reaksi pasar terhadap pengumuman stock split?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas reaksi pasar akibat pengumuman stock split antara perusahaan manufaktur dan perusahaan nonmanufaktur? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas reaksi pasar akibat pengumuman stock split dengan memperhatikan ukuran perusahaan (firm size), yaitu diantara perusahaan menengah atau kecil dan perusahaan besar? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan diatas, dimana company action yang dilakukan berupa stock split masih merupakan sebuah misteri yang cenderung masih mengandung kontroversi mengenai kandungan informasi, berkenaan seputar pengumuman stpck split. Maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mendapatkan bukti empirik mengenai kandungan informasi stock split dengan terlebih dahulu melakukan koreksi terhadap bias beta, dengan menggunakan metode koreksi beta saham Fowler dan Rorke (1983), 4 lead dan 4 lag yang telah terbukti secara empiris telah mampu untuk mengurangi bias beta di BEJ. 2. Untuk mengetahui secara empiris pengaruh pengumuman stock split, yang direspon perusahaan kecil/menengah, dan perusahaan besar. 3. Dapat mengetahui secara empiris pengaruh pengumuman stock split yang direspon oleh emiten berdasarkan Kelompok Industri, terutama kelompok perusahaan manufaktur dan kelompok perusahaan non manufaktur yang mempengaruhi secara signifikan.

D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1 Bagi investor, penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan informasi untuk menilai potensi perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menilai investasi, apakah saham yang diinvestasikan akan memberikan tingkat keuntungan yang memadai dengan tingkat resiko tertentu yang menyertainya. Dimana diharapkan penelitian ini memberikan informasi secara empiris reaksi pasar mengenai kandungan informasi diseputar tanggal stock split. 2 Bagi emiten, penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam menetapkan kebijakan yang harus diambil atas kepemilikan saham investor sehingga dapat memberikan tingkat keuntungan yang maksimal serta untuk menarik minat calon investor lain dalam berinvestasi. 3 Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai fenomena stock split yang masih dianggap sebagai puzzle phenomenon. Serta sebagai rujukan lebih lanjut karena banyak hasil dan penelitian kali ini memerlukan penelitian lebih lanjut. E. SISTEMATIKA PENULISAN Penelitian yang berjudul Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Stock Split Dengan Memperhatikan Faktor Kelompok Industri Dan Ukuran Perusahaan (firm size). Disajikan dalam lima bab.

Dengan Sistematika penulisan penelitian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan tentang latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini akan menguraikan tentang pengertian pasar modal, pasar modal indonesia, teori efisiensi pasar modal, teori yang relevan, pemecahan saham (Stock split), reaksi pasar terhadap pengumuman stock split, pengertian abnormal return, koreksi beta saham, Model indeks tunggal, pengaruh ukuran perusahaan, Even study, review penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai ruang lingkup penelitian, populasi sampel dan teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan desain penelitian. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai data yang digunakan, pengelolaan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data. BAB V : KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yangtelah dilakukan, keterbatasan yang melekat pada penelitian, dan saran-saran yang ditunjukan untuk penelitian selanjutnya.