3.1. KABUPATEN TEMANGGUNG Penatatan ruang daerah bertujuan mewujudkan ruang kabupaten berbasis pertanian yang didukung industri, perdagangan, pariwisata dan sosial budaya masyarakat dalam kesatuan sistem wilayah yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Program pengembangan kawasan perdesaan meliputi : 1. Pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif 2. Pengembangan industri berbahan baku lokal 3. Pengembangan pusat pelayanan 4. Pengembangan kepariwisataan 5. Peningkatan keterkaitan Kawasan Perkotaan-perdesaan 6. Pengembangan Kawasan Perkotaan yang mampu berfungsi sebagai pusat pemasaran hasil komoditas Daerah 7. Pengembangan prasarana wilayah Daerah 8. Peningkatan pengelolaan Kawasan Lindung Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 1
9. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup 10. Peningkatan fungsi Kawasan untuk pertahanan dan keamanan 11. Pengembangan Kawasan Strategis Daerah Beradasarkan RTRW Kabupaten Temanggung Tahun 2011 2031, pengembangan pusat pelayanan lingkungan (PPL) meliputi : 1. Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat 2. Desa Kebonsari Kecamatan Wonoboyo 3. Desa Tepusen Kecamatan Kaloran 4. Desa Gentan Kecamatan Kranggan 5. Desa Malebo Kecamatan Kandangan 6. Desa lain yang ditetapkan kemudian Pemanfaatan ruang wilayah dibagi menjadi 2, yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan yang berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Mengingat posisi geografis Kabupaten Temanggung berada di wilayah dataran tinggi, maka kawasan lindung meliputi hampir seluruh wilayah. Kawasan ini terdiri dari : 1. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahnya yaitu hutan lindung di kecamatan Tembarak, Temanggung, Bulu, Parakan, Ngadirejo, Candiroto dan Tretep 2. Kawasan perlindungan setempat kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk, kawasan sekitar mata air dan kawasan resapan di lereng gunung sindoro dan gunung sumbing Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 2
3. Kawasan rawan bencana alam 4. Kawasan cagar alam dan cagar budaya a. Cagar alam : Sumber mata air Sungai Progo di jumprit terletak di Kecamatan Ngadirejo Air Terjun Onje terletak di Kecamatan Candiroto Air Terjun Lawe terletak di Kecamatan Gemawang Air Terjun Trocoh terletak di Kecamatan Wonoboyo Telaga Kembangsari terletak di Kecamatan Kandangan b. Cagar budaya : Candi Pringapus terletak di Kecamatan Ngadirejo Candi Gondosuli terletak di Kecamatan Bulu Sedangkan kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya meliputi : 1. Kawasan pertanian a. Kawasan pertanian lahan basah dikembangkan di Kecamatan Kedu, Temanggung, Selopampang, Parakan, Bulu, Tembarak, Kranggan, Pringsurat, Kandangan, ngadirejo, dan Jumo b. Kawasan pertanian lahan kering dikembangkan pada daerah yang tidak terjangkau jaringan irigasi, bukan hutan lindung atau kemiringan lereng kurang dari 40%. Terdapat diseluruh kecamatan pada lahan yang sesuai Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 3
c. Kawasan perikanan diprioritaskan dikembangkan didaerah yang tersedia pasokan air yang cukup dan diarahkan di Kecamatan Temanggung, Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Parakan, Wonoboyo, dan Selopampang d. Kawasan peternakan diprioritaskan dikembangkan di Kecamatan Kaloran, Kandangan, Kranggan, Jumo, Kedu, Bejen, Pringsurat dan Gemawang 2. Kawasan agropolitan dikembangkan pada daerah perdesaan yang berbasis pertanian dan memiliki embrio system jaringan prasarana kawasan agropolitan, yaitu di Kecamatan Kledung, Pringsurat, Selopampang, dan Gemawang dengan ditunjang wilayah sekitarnya sebagai hinterlandnya 3. Kawasan permukiman sebagaimana dikembangkan di daerah yang datar, bukan lahan irigasi, bukan kawasan lindung,aksesbilitas baik dan tersedia air bersih 4. Kawasan hutan, dikembangkan di Kecamatan Temanggung di 7 lokasi, yaitu desa manding, SIdorejo, Walitelon Utara, Walitelon Selatan, Madureso, Kowangan dan Kertosari 5. Kawasan perdagangan dikembangkan di Kecamatan Temanggung, Parakan, Selopampang, Kranggan, Ngadirejo, Pringsurat, Kandangan, Kaloran dan Gemawang 6. Kawasan industri, dikembangkan pada daerah yang kurang subur, bukan sawah irigasi teknis, bukan hulu sungai dengan kemiringan Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 4
lereng kurang dari 40%. Kawasan ini diarahkan di Kecamatan Pringsurat dan Kranggan 7. Kawasan pergudangan, dikembangkan untuk mendukung pertanian dan perdagangan diarahkan di Kecamatan Bulu dan untuk mendung kawasan industry diarahkan di Kecamatan Kranggan dan Pringsurat 8. Kawasan pariwisata a. Pengembangan kawasan Pikatan sebagai taman rekreasi dengan obyek pendukung Taman Kartini dan monumen Bambang Sugeng b. Pengembangan kawasan pendakian gunung dan agrowisata/rest area kledung pass dengan obyek pendukung monumen Meteorit, candi dan prasasti Gondosuli, candi Pringapus dan mata air Jumprit c. Pengembangan kawasan rest area Ngipil dan pasar buah Pingit Kecamatan Pringsurat dengan obyek pendukung agrowisata Soropadan Selain ini juga ditetapkan kawasan strategis, yang terdiri dari : 1. Pengembangan kawasan wisata dan rest area di kawasan Kledung dan Pringsurat 2. Pengembangan kawasan industry di Kecamatan Kranggan dan Pringsurat Berdasarkan RPIJM Kabupaten Temanggung, pengembangan kawasan permukiman perdesaan telah merencanakan Desa Pusat Pengembangan (DPP) di beberapa lokasi. Penetapan DPP dengan memperhatikan banyak faktor, antara lain potensi ekonomi kawasan, jumlah penduduk, prasarana dan sarana dasar serta potensi-potensi lain yang belum tergali yang Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 5
diperkirakan akan mampu meningkatkan kawasan menjadi lebih mandiri dan berkembang. Keberadaan lingkungan permukiman yang telah berkembang sangat cepat dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi dan mengakibatkan lingkungan permukiman menjadi kumuh (slum area) serta terbatasnya sarana dan prasarana dasar. Pembangunan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan desa (KTP2D) merupakan salah satu pendekatan pembangunan kawasan perdesaan dengan cara mengembangkan potensi unggulannya, yaitu satu sumber daya dominan baik yang belum diolah maupu sumber daya yang tersembunyi berupa sumber daya alam, sumber daya buatan mauoun sumber daya manusia yang difokuskan pada kemandirian masyarakat sesuai dengan asa tridaya yang intinya adalah pemberdayaan prasarana dan sarana permukiman. Dengan keberadaan DPP-KTP2D diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan menjadi pusat pusat petumbuhan bagi kawasan sekitarnya dengan saling menunjang antara potensi-potensi desa pengembangan kawasan dengan konsep KTP2D di Kabupaten Temanggung, sangat tepat guna mempercepat pembangunan dan pengembanagn desa. Disamping itu aksesbilitas warga menjadi lebih dekat karena prasarana dan sarana kawasan tersedia, kalau belum tersedia dapat dikembangkan atau dibangun dengan memperhatikan potensi masing-masing desa yang ada. Keberadaan KTP2D diharapkan mampu melayani desa-desa yang berada di kawasan tersebut, sehingga kawasan menjadi lebih mandiri dan saling melengkapi kebutuhan prasarana dan sarana. Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 6
3.2. DESA MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG Visi Desa Muntung adalah Desaku Bersatu, Aman dan Sejahtera.Maksudnya adalah : 1. Bersatu Untuk mewujudkan Desa Muntung yang lebih baik, maka diperlukan adanya tekad semua komponen baik Pemerintah Desa, Lembaga Desa, tokoh masyarakat (pemuda, perempuan, tokoh agama) untuk bersatu. Hal ini mendukung makna bahwa dengan bersatu maka akan tercapai kondisi yang aman 2. Aman Kondisi desa yang aman merupakan jaminan terlaksananya semua pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Desa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera 3. Sejahtera Sejahtera artinya pelaksanaan pembangunan desa yang direncanakan dan dibiayai dari dana pemerintah maupun swadaya masyarakat sejauh mungkin diperuntukkan bagi kesejahteraan semua masyarakat, baik mengenai pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari maupun kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi Desa Muntung adalah : 1. Mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, mempunyai tujuan untuk Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 7
meningkatkan kualitas aparat pemerintah desa dan Badan Permusyawaran Desa sehingga mampu memahami tugas pokok dan fungsinya, menjalin kerjasama yang baik, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, tepat atau prosedural dan transparan serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) 2. Mewujudkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama, dan fasilitas kehidupan beragama, mempunyai tujuan kualitas kehidupan beragama yang didasarkan pada pemahaman dan pengamalan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing dalam nuansa kehidupan yang sejuk dan penuh toleransi 3. Meningkatkan kualitas lembaga kemasyarakatan desa serta menggerakkan dan menumbuh kembangkan swadaya dan gotong royong masyarakat dalam pembangunan desa, mempunyai tujuan meningkatkan kualitas anggota dan pengurus lembaga kemasyarakatan desa, mewujudkan harmonisasi dan sinkronisasi antar lembaga kemasyarakatan desa maupun unsur pemerintah desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan desa melalui swadaya serta gotong royong masyarakat 4. Mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa, dan lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian desa, mempunyai tujuan untuk menggerakkan seluruh Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 8
potensi ekonomi, kerakyatan, potensi unggulan desa dan lembaga ekonomi desa, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan pendapatan asli desa 5. Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup, mempunyai tujuan peningkatan upaya pelestarian lingkungan hidup serta pemanfaatan sumber daya alam secara seimbang 6. Mewujudkan ketersediaan dan peningkatan prasarana dan sarana pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, sosial budaya serta fasilitas umum, mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan serajat kesehatan yang berkualitas, serta kondisi social budaya masyarakat yang bermoral, beretika, berbudaya dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur dan adat istiadat serta budaya desa serta meningkatkan kelancaran perekonomian desa 7. Meningkatkan pelayanan penanganan masalah social serta meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat miskin, mempunyai tujuan untuk mengurangi kesenjangan masyarakat, penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan masyarakat miskin Arahan kebijakan pembangunan Desa Muntung adalah : 1. Dalam pelaksanaan pembangunan, arah kebijakan Desa Muntung adalah mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat 2. Dalam pelaksanaan urusan pembangunan, arah kebijakan Desa Muntung adalah Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 9
a. Mewujudkan ketersediaan serta peningkatan prasarana dan sarana pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, social budaya serta fasilitas umum b. Mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa dan lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian desa c. Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup 3. Dalam pelaksanaan urusan kemasyarakatan, arah kebijakan Desa Muntung adalah a. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan fasilitas kehidupan beragama b. Meningkatkan pelayanan penanganan masalah social serta meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat miskin Program-program pembangunan desa : 1. Melalui kebijakan mewujudkan pemerintah desa yang baik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, program yang akan dilaksanakan adalah : a. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme aparat pemerintah desa, serta meningkatkan kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -10
b. Peningkatan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintah desa dan kualitas pelayanan umum kepada masyarakat 2. Melalui kebijakan mewujudkan ketersediaan serta peningkatan prasarana dan sarana pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, sosial, budaya serta fasilitas umum. Program yang akan dilaksanakan adalah peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, pelestarian budaya dan adat istiadat desa serta peningkatan sarana olahraga dan kepemudaan 3. Melalui kebijakan mewujudkan perekonomian desa yang semakin kuat dengan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, potensi unggulan desa dan lembaga ekonomi desa dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian desa. Program yang akan dilaksanakan adalah peningkatan fasilitas dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan industry serta lembaga ekonomi desa yang mandiri dan tangguh untuk memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat 4. Melalui kebijakan mewujudkan meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup. Program yang akan dilaksanakan adalah penyelamatan kawasan resapan air dengan cara penghijauan 5. Melalui kebijakan mewujudkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama dan fasilitas kehidupan beragama. Program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III - 11
6. Melalui kebijakan meningkatkan kualitas lembaga kemasyarakatan desa dan peran serta dalam pembangunan desa. Program yang akan dilaksanakan adalah peningkatan kemampuan dan profesionalisme anggota dan pengurus lembaga kemasyarakatan desa dan pemberdayaan pengurusnya dalam perencanaan pembangunan yang terarah, terpadu, aspiratif, dan tanggap terhadap perubahan dengan mengutamakan skala prioritas desa dan manfaatnya dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan, serta mampu menggerakkan swadaya dan gotong-royong masyarakat dalam pembangunan 7. Melalui kebijakan meningkatkan pelayanan penanganan masalah social, serta meningkatkan kemajuan dan kemandirian masyarakat miskin. Program yang akan dilaksanakan adalah pemberian bantuan dan perlindungan social untuk pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -12
Studi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) III -13