BAB I PENDAHULUAN. dalam menyerap tenaga kerja, menciptakan produk atau jasa baru, serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

EVALUASI SALURAN DISTRIBUSI DALAM USAHA PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN DAN LABA PADA CV. ITA DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade. Perdagangan Bebas ASEAN China (ASEAN China Free Trade

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat bergantung pada kinerja manajemen yaitu, perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga di bidang jasa. Zaman sekarang perusahaan-perusahaan harus bersaing. dapat bertahan di tengah persaingan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan bertambahnya luas areal untuk bangunan. Kejadian ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini menuntut agar setiap perusahaan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Kecil 50 Juta 500 Juta Maksimal 300 Juta

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa pelayanan pengiriman

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk untuk memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan cara memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut setiap perusahaan mewaspadai akan persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 merupakan momen yang

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kerja, sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk di. pasar, termasuk preferensi yang dikehendaki konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia bisnis di lingkungan global dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian dalam ruang lingkup pertanian. Oleh sebab itu sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. akan meningkatkan kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha, perusahaan tidak saja beroperasi di lingkungan. perusahaan, yaitu adanya cabang, agen, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM SISTEM PENDIDIKAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat. Perkebunan kelapa sawit merupakan alternatif bagi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perspektif. Banyak perusahaan lokal, nasional dan domestik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiataan wirausaha besar, menengah ataupun kecil sudah mampu mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi secara global. Wirausaha sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja, menciptakan produk atau jasa baru, serta penginovasian produk atau jasa yang sudah ada. Hal ini menunjukkan menjadi wirausaha merupakan cara strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan ekonomi dan teknologi secara global menciptakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen lebih kritis dan selektif dalam melakukan pembelian. Tidak hanya perilaku konsumen tetapi persaingan juga berubah lebih strategis dan dinamis. Oleh karena itu seorang wirausahawan atau produsen harus mampu menciptakan produk atau jasa dengan kualitas yang sesuai dengan harapan konsumen dan memiliki diferensiasi dari kualitas produk serta jasa itu sendiri. Perubahaan perilaku konsumen yang lebih kritis dan selektif membuat perusahaan atau wirausaha harus mampu menciptakan suatu produk dan jasa yang mampu melekat di hati konsumen. Semakin tingginya jumlah pesaing maka produk yang dihasilkan lebih berkualitas. Maka hal ini menciptakan adanya persaingan strategi antara perusahaan. Strategi dari setiap perusahaan atau wirausaha adalah bagaimana meningkatkan kualitas yang ada pada sebuah produk atau jasa yang dimiliki wirausaha tersebut. 1

Perubahan yang terjadi juga tidak hanya dilakukan dalam produk atau jasa yang dimiliki oleh wirausaha. Wirausaha juga harus menciptakan lingkungan yang lebih global dalam perusahaan. Perubahaan ini dilakukan karena adanya penyesuaian situasi yang sudah bersifat internasional, tidak hanya nasional saja. Wirausaha harus mampu dan tanggap dengan menghadapi situasi yang seperti ini. Sehingga seorang wirausaha tidak hanya menciptakan ataupun memperbaiki produk atau jasa yang ada, melainkan melakukan perubahaan di dalam struktur usaha ataupun sumber dayanya. Kualitas produk atau jasa dari fenomena di atas menjadi hal yang sangat penting dalam kegiatan wirausaha. Pentingnya kualitas itu sendiri dijelaskan dari pengertian kualitas sebagai suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen, pengetahuan, kompetensi inti, modal, teknologi, peralatan, material, sistem dan manusia perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa bernilai tambah bagi manfaat masyarakat serta memberikan keuntungan kepada para pemegang saham (Ibrahim, 2000:1). Dari sinilah muncul konsep Total Quality Management. Munculnya konsep Total Quality Management berawal Di Amerika yang dirgerakkan oleh Bapak Manajemen Ilmiah Frederick Taylor pada tahun 1920-an. Manajemen ilmiah yang dimiliki Taylor membuat perencanaan tugas manajemen dan tugas tenaga kerja. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan, juga dibentuk departemen kualitas yang berbeda. (Tjiptono&Diana, 2001:5). 2

Menurut Santosa (1992) Total Quality Management (TQM) merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Untuk memudahkan pemahaman mengenai Total Quality Management (TQM), Fandi (1995) mengatakan pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek. Aspek pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya. Oleh karena itu, Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Tjiptono, 2003:4). Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan TQM. Sistem TQM ditetapkan oleh CEO/Pemimpin puncak harus terlibat dan bertanggungjawab atas pelaksanaannya. Karena pemimpin puncak dalam organisasi perusahaan yang menentukan strategi usaha, produk/jasa apa yang akan diproduksi dan menentukan pasar konsumen yang akan memakai produk atau jasa tersebut. Artinya ialah bahwa kebijakan aplikasi sistem TQM secara mendasar ditentukan 3

dalam ruang rapat direksi (boardroom) dan bukan di tingkat lantai kerja (floor) karyawan (Ibrahim, 2000:23). Dari konsep dan pengertian Total Quality Management kita dapat melihat bahwa dalam menghasilkan produk dan jasa yang memiliki kualitas sesuai dengan harapan konsumen serta sesuai dengan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, perusahaan harus mampu melakukan perubahaan berkesinambungan dalam komponen produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Perubahan berkesinambungan ini dilakukan untuk mencapai kepuasan dari pelanggan. Dimana kepuasan pelanggan itu terdiri dari kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan. Perlimbatan dan pemberdayaan karyawan juga merupakan hal penting yang harus mampu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keterampilan teknis serta profesional yang dimiliki karyawan. Pendidikan dan pelatihan harus dapat dilakukan oleh perusahaan, karena merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh seorang karyawan. Tanpa adanya pemberdayaan dan perlibatan, karyawan hanyalah sebuah alat manajemen. Karena konsep TQM memanfaatkan setiap karyawan untuk ikut dalam membangun kualitas yang dimiliki oleh produk atau jasa. Dalam penilitian ini akan menyoroti tentang penerapan Total Quality Management pada wirausaha, khususnya wirausaha yang bergerak pada produk agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan dan jasa untuk kegiatan tersebut. Sektor pertanian adalah sektor utama dalam kegiatan ekonomi Indonesia yang bisa dilihat dari hasil pencatatan BPS (Badan Pusat Statistik) yang menunjukkan 4

bahwa kontribusi pertanian pada produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga mencapai 14,43%. Sektor pertanian juga mengalami peningkatan yang besar dalam kegiatan impor yang dihitung pada tahun 2003-2013 yang meningkat hingga US$ 14.90 miliar. CV. Tabitha Jaya merupakan perusahaan yang dikelola secara bersama oleh satu keluarga. Usaha ini menciptakan produk pupuk yang digunakan untuk para petani untuk menghasilkan hasil pertanian yang terbaik. Perusahaan ini di dirikan di Medan pada tanggal 5 Desember 1996, tepatnya di Jalan Menteng VII No. 91-A. Salah satu tujuan perusahaan ini adalah memproduksi dan memasarkan pupuk yang berkualitas yang diterima oleh petani dan masyarakat. Perusahaan ini juga bekerja sama dengan perusahaan distributor dan agen penyalur. CV. Tabitha Jaya menggunakan Total Quality ManagementI dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi, memasarkan dan menjualkan produkproduk perusahaan. Hal ini juga untuk meningkatkan kinerja keseluruhan dari sebuah perusahaan dalam setiap bagian manager yang terdiri dari pemasaran, keuangan, SDM (Sumber Daya Manusia), serta produksinya. Hal ini juga dapat dilihat pada hasil penjualan pupuk tahun 2011 sampai dengan 2015 yang ditunjukkan pada table di bawah ini. 5

Tahun Tabel 1.1 Penjualan Produk Pupuk Super Vit Pada Tahun 2011-2015 Target Penjualan (ton) Realisasi Pencapaian (%) 2011 1.243.000 1.389.610 112% 2012 1.385.000 599.985 43% 2013 1.243.000 1.221.562 98% 2014 1.468.000 1.773.398 121% 2015 1.683.000 1.655.770 98% Sumber : CV. Tabitha Jaya Medan Tabel diatas menunjukkan hasil penjualan CV. Tabitha Jaya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Dalam tabel di atas dapat dilihat penurunan yang terjadi pada tahun 2012 sebesar 789.625 ton yang merupakan selisih jumlah penjualan pada tahun 2011 dan 2012. Pada periode ini perusahaan tidak memaksimumkan kinerjanya dengan baik sehingga mengalami penurunan yang terjadi karena kurangnya kinerja dari bagian marketing perusahaan ini, yang biasanya marketing dapat memasarkan sampai ke luar kota tetapi pada tahun ini perusahaan ini hanya memasarkan sekitar wilayah sumatera utara saja yang mencapai jangkauan bagian marketing. Penurunan yang dialami oleh perusahaan ini, manajemen perusahaan mengambil keputusan untuk menggunakan konsep Total Quality Management. Alasan pengambilan keputusan manajemen untuk menggunakan konsep ini tidak hanya untuk meningkatkan penghasilan yang sudah menurun, tetapi meningkatkan produktivitas dari setiap karyawan perusahaan. Konsep ini juga mengharapkan bahwa 6

perusahaan mampu menciptakan inovasi baru dari produk ataupun proses produksinya dengan karyawan yang berani untuk memberikan pendapat uintuk melakukan perubahan dalam produk yang dihasilkan perusahaan. Dalam tabel di atas dapat dilihat pula bahwa terjadi perbaikan kinerja yang sekaligus pemberlakukan Total Quality management oleh perusahaan ini sehingga mengalami kenaikan yang pesat dari 599.985 ton menjadi 1.221.562 ton pada tahun 2013. Walaupun peningkatan terjadi dalam penjualan, peningkatan ini tidak terlalu pesat tetapi sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan. Walaupun perusahaan menggunakan Total Quality Management sebagai konsep untuk perbaikan penjualan dan produktivitas karyawan. Perusahaan juga mengalami permasalahan dalam menjalankan konsep baru Total Quality Management ini. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan tampak sangat jelas pada tahun 2015 dimana pihak manajemen menetapkan target bagi bagian pemasaran (marketing), tetapi bagian pemasaran tidak mencapai target itu. Hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi antara pihak manajemen dengan bagian pemasaran serta pengontrolan dari atas untuk penghasilan setiap bulannya. Penelitian mengenai pengaruh Total Quality Management terhadap kinerja manajerial sudah banyak dilakukan sebelumnya secara empiris. Pada penelitian yang dilakukan Hasanah (2013) melakukan penelitian pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial. Dengan penelitian ini diperoleh bahwa TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangan Utari (2013) melakukan penelitian pengaruh TQM dan pengendalian personal terhadap kinerja manajerial. Dari penelitian ini 7

dihasilkan bahwa TQM tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kinerja manajerial sedangkan pengendalian personal berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja manajerial. Meidiyana dkk (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial dengan sistem pengukuran kerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variable moderating pada PT Inka di Madinun. Dimana penerapan TQM berpengaruhi positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Tetapi TQM dimonderasikan dengan sistem pengukuran kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada objek penelitiannya. Penelitian terdahulu melakukan penelitian pada sebuah perusahaan sedangkan penilitian ini mengambil objek pada wirausaha. Sedangkan persamaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel dan metode analisis yang digunakan. Melihat fenomena-fenomena yang terjadi di atas dan pentingnya peran dari Total Quality Management dan adanya ketidaksamaan hasil dari penelitian sebelumnya, maka berdasarkan latar belakang diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Dimensi Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada Wirausaha (Objek penelitian pada CV. Tabitha Jaya). 8

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui untuk menciptakan keunggulan bersaing dan meningkatkan kinerja perusahaan maka perusahaan harus mampu dan bisa untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dengan menerapkan dimensi Total Quality Management. Dengan demikian maka rumusan permasalahan ini adalah : 1. Apakah fokus pada pelanggan dapat berpengaruh pada kinerja manajerial di CV. Thabita Jaya? 2. Apakah perbaikan berkesinambungan pada jasa yang dijalankan berpengaruh pada kinerja manajerial pada CV. Thabitha Jaya? 3. Apakah Pelibatan dan pemberdayaan karyawan berpengaruh pada kinerja manajerial pada CV. Thabitha Jaya? 4. Apakah pelatihan dan pendidikan berpengaruh pada kinerja manajerial pada CV. Thabitha Jaya? 5. Apakah fokus pada pelanggan, perbaikan berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pelatihan dan pendidikan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja manajerial pada CV. Thabita Jaya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penelitan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Pengaruh fokus pada pelanggan terhadap kinerja manajerial yang terjadi di CV. Thabita Jaya. 9

2. Pengaruh perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja manajerial di CV. Thabita Jaya. 3. Pengaruh pelibatan dan pemberdayaan karyawan terhadap kinerja manajerial pada CV. Thabita Jaya. 4. Pengaruh pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja manajerial pada CV. Thabita Jaya. 5. Pengaruh fokus pada pelanggan, perbaikan berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan, pelatihan dan pendidikan terhadap kinerja manajerial secara simultan pada CV. Thabita Jaya. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Untuk Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukkan kepada pihak perusahaan akan pentingnya penerapan TQM dan membantu menyusun strategi dalam membuat kualitas untuk manfaat yang lebih baik dalam kinerja perusahaan. 2. Untuk Akademis Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan ilmu manajemen di universitas dan berguna juga bagi referensi bagi mahasiswa yang melakukan kajian terhadap Total Quality Management terhadap kinerja manajerial pada usaha mikro dan makro. 3. Untuk Penulis Diharapkan dengan penelitian, penulis dapat menambah wawasa penulis dan dapat mengimplementasi ilmu yang didapatkan selama bangku kuliah. Serta 10

penulis dapat melakukan analisis secara nyata mengenai teori yang dipelajari selama bangku kuliah. 4. Untuk peneliti Selanjutnya Untuk menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan topic penelitian yang dilakukan peneliti. Sebagai bahan referensi, masukan dan bahan perbandingan. Sehinggan penelitian ini juga dapat mendukung penelitian selanjutnya. 11