Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:11).

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. hasil. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:136) metode penelitian

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

PENGARUH KINERJA KEPALA DESA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PERANGKAT DESA. (Studi pada Desa Sumbergede Kec. Sekampung Kab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MANAJEMEN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG PINALTI. (Jurnal) Oleh EKA MULYANTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

KEMAMPUAN MENGELOLA KOPERASI DAN MOTIVASI PIMPINAN SEBAGAI UPAYA KEBERHASILAN USAHA PADA KOPERASI SEKAR KARTINI JEMBER

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

*ANALISIS KORELASI* { }

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada

ANALISIS KORELASI. Konsep. Konsep (lanjutan) Arah hubungan. Agus Susworo Dwi Marhaendro

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

IV. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LARI 200 METER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH

ρ mempunyai koefisien sebesar 0,789 dan nilai F sebesar 33,290. Pada

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mengenai pengaruh service

Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

98 Jurnal Fisika Edukasi (JFE) Vol.2 No.2 Oktober 2015

SMK NEGERI 3 PURWOREJO KOMPETENSI KEAHLUIAN JASA BOGA SILABUS. : Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. Kelas /Semeste : X/ 1 dan 2

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

Angga Setiawan 1, Saripin 2, Ni Putu Nita Wijayanti 3 No. HP.

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN ETOS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

ANALISIS KONTRIBUSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. ALFA SCORPII DI PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

BAB II KAJIAN TEORI. fakta-fakta yang sebelumnya telah dimiliki. Menurut Slameto(1998:2),

KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MI NURUL AMAL (Kecamatan Gedung Meneng Kabupaten Tulang Bawang)

Transkripsi:

Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki setiap oang, dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Layanan infomasi sebagai salah satu bentuk layanan dalam pogam BK memiliki pean yang stategis dalam mengembangkan keativitas belaja pada dii siswa. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. Penelitian ini meupakan jenis penelitian kuantitatif. Hubungan layanan infomasi belum diketahui secaa pasti dalam mengembangkan potensi siswa di SMK Pancasila Puwodadi, temasuk di dalamnya adalah keativitas belaja, kaena tidak penah dilaksanakan evaluasi/penilaian secaa bekala pada setiap pelaksanaan layanan. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikansi antaa layanan infomasi dan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi. Pehitungan dengan menggunakan umus koelasi poduct moment menunjukkan hasil bahwa atau hitung sebesa 0,3075. Apabila dikonsultasikan dengan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. Kata Kunci : layanan infomasi, keativitas belaja, siswa SMK PENDAHULUAN Lata Belakang Masalah Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki setiap oang, dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. Pengembangan keativitas menjadi sesuatu yang mutlak untuk dilakukan kaena dengan bekeativitas seseoang dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan diinya yang meupakan kebutuhan pokok tetinggi dalam hidup manusia. Salah satu bentuk keativitas yang penting dimiliki oleh seoang individu, khususnya yang sedang menempuh pendidikan adalah keativitas belaja. Keativitas belaja meupakan potensi yang mutlak dimiliki oleh setiap peseta didik untuk mencapai pestasi yang optimal dalam menempuh studi. Keativitas belaja adalah kemampuan siswa menciptakan hal-hal bau dalam belajanya baik beupa kemampuan mengembangkan infomasi yang dipeoleh dai guu dalam poses belaja mengaja yang beupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang bau dalam belajanya. Asumsi ini membei penegasan bahwasanya pengembangan keativitas belaja adalah suatu kehausan. Untuk melakukan hal tesebut, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab paling besa. Bimbingan dan konseling sebagai bagian integal dai sistem pendidikan juga memiliki pean stategis dalam angka pengembangan keativitas belaja siswa. Layanan bimbingan dan konseling yang seing dibeikan oleh konselo adalah layanan infomasi. Layanan infomasi beusaha memenuhi kekuangan individu akan infomasi yang meeka pelukan. Dalam layanan ini, kepada peseta layanan disampaikan bebagai infomasi. Infomasi itu kemudian diolah dan digunakan oleh individu untuk kepentingan hidup dan pekembangannya. Melalui layanan infomasi, siswa dihaapkan mampu membentuk pola belaja yang baik, mengenal 8 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

keteampilan, mengenal gaya belaja, menentukan dan mengambil caa belaja yang tepat seta betanggungjawab, sehingga mampu mewujudkan diinya secaa bemakna. Namun demikian tidak semua layanan infomasi dapat mempengauhi sikap. Layanan infomasi yang dapat mempengauhi sikap sangat tegantung pada isi, sumbe, dan media infomasi yang besangkutan. Dilihat dai segi infomasi, bahwa infomasi yang menumbuhkan dan mengembangkan sikap adalah layanan infomasi yang beisi pesan yang besifat pesuasif (Tamizi, 010:47). Fenomena yang banyak tejadi bahwa layanan infomasi efektivitasnya masih diagukan jika dibandingkan layanan dalam setting kelompok maupun individual. Asumsi ini bedasa dai hasil penelitian Tamizi (010:47) yang menyatakan bahwa layanan klasikal, misalkan dengan ceamah, efektivitas dalam menumbuhkan sikap pelu dipetanyakan. Guna mengetahui sejauh mana hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi pelu dilaksanakan suatu kajian ilmiah tekait hal tesebut. Atas dasa papaan ini maka penelitian dengan judul Hubungan Layanan Infomasi dengan Keativitas Belaja Siswa di SMK Pancasila Puwodadi penting untuk dilaksanakan. Tujuan Penelitian Bedasakan umusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan data empiis bekenaan dengan: a. Pelaksanaan layanan infomasi di SMK Pancasila Puwodadi. b. Tingkat keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. c. Hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa di SMK Pancasila Puwodadi. TINJAUAN PUSTAKA Layanan Infomasi a. Definisi Layanan Infomasi Mc. Daniel (dalam Payitno, 01:49) menambahkan bahwa yang dimaksud dengan layanan infomasi adalah aktivitas-aktivitas yang membantu individu mengintegasikan pengetahuan, pengalaman dan aspiasi yang bekaitan dengan pemahaman dii, pemahaman dunia keja, pemahaman kehidupan sosial dan pemahaman belaja. Sedangkan Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nuihsan (009:11) mendefinisikan layanan infomasi sebagai upaya membantu individu dalam peencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah pibadi, sosial, belaja dan kai seta meupakan suatu layanan pemenuhan kebutuhan pekembangan individu sebagai poses integal dai pogam pendidikan. b. Fungsi Layanan Infomasi Payitno (01:50) menjelaskan fungsi yang ingin dicapai dai layanan infomasi di sekolah adalah membei bantuan kepada siswa dalam menyusun encana pendidikannya secaa cemat dan tepat seta dapat dipetanggungjawabkan. Siswa pada tingkat SMK lebih condong pada peencanaan pemilihan pogam studi konsentasi, pemilihan tempat keja setelah lulus, maupun 9 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

peencanaan pendidikan lanjutan, sehingga tujuan dai layanan infomasi meupakan suatu usaha aga siswa mampu mengambil langkah-langkah yang elevan untuk mencapai keputusan tesebut. c. Teknik Penyampaian Layanan Infomasi Layanan infomasi dapat diselenggaakan secaa langsung dan tebuka oleh guu pembimbing kepada seluuh siswa di sekolah dan madasah. Bebagai teknik dan media yang bevaiasi seta fleksibel dapat digunakan melalui fomat klasikal dan kelompok. Fomat yang digunakan tentu tegantung jenis infomasi dan kaakteistik peseta layanan. Menuut Tohiin (008:149) menyebutkan bahwa teknik yang biasa digunakan untuk layanan infomasi adalah: Petama, ceamah, tanya jawab dan diskusi. Teknik ini paling umum digunakan dalam penyampaian infomasi dalam bebagai kegiatan temasuk layanan bimbingan dan konseling. Kedua, melalui media. Penyampaian infomasi bias dilakukan melalui media tetentu sepeti alat peaga, media tetulis, media gamba, poste, dan media elektonik sepeti tape ecode, film, televisi, intenet dan lain-lain. Ketiga, acaa khusus. Layanan infomasi melalui caa ini dilakukan bekenaan dengan caa khusus di sekolah atau madaasah; misalnya :hai tanpa asap okok, hai kebesihan lingkungan hidup dan lain sebagainya. Keempat, naa sumbe. Layanan infomasi juga bias dibeikan kepada peseta layanan dengan mengundang naa sumbe (manusia sumbe). Misalnya infomasi tentang obat-obatan telaang, psikotopika dan nakoba mengundang naa sumbe dai Dinas Kesehatan, Kepolisian atau dai instansi yang tekait. Keativitas Belaja a. Pengetian Keativitas Belaja Keativitas belaja diatikan sebagai kemampuan siswa menciptakan hal-hal bau dalam belajanya baik beupa kemampuan mengembangkan infomasi yang dipeoleh dai guu dalam poses belaja mengaja yang beupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang bau dalam belajanya. Secaa lebih inci dengan mengutip konsep tentang keativitas belaja oleh Raudsepp dalam Engineeing Education Development Poject (Teaching Impovement Wokshop) yang dimodifikasi Achmad Binadja (011) indikato keativitas belaja meliputi: (1) Mempunyai inisiatif; () Mempunyai minat luas; (3) Mandii dalam bepiki; (4) Beani tampil beda; (5) Penuh enegi dan pecaya dii; (6) Besedia mengambil isiko; (7) Beani dalam pendiian dan keyakinan; dan (8) Selalu ingin tahu. Dalam penelitian ini, kesembilan kaakte tesebut yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan instumen skala keativitas belaja siswa. b. Fakto-fakto yang Mempengauhi Keativitas Belaja Siswa Kesempatan untuk belaja keatif ditentukan oleh banyak fakto antaa lain sikap dan minat siswa, guu oang tua, lingkungan umah dan kelas atau sekolah, waktu, uang dan bahan-bahan (Conny Seniawan, dkk., 005:40). Menuut Amabile (dalam Utami Munanda, 004:113). Ada bebeapa fakto yang mempengauhi keativitas belaja siswa yakni sebagai beikut: 30 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1) Sikap oang tua tehadap keativitas anak Oang tua yang pecaya untuk membeikan kebebasan kepada anak cendeung mempunyai anak keatif. Meeka tidak otoite, tidak selalu mau mengawasi dan meeka tidak telalu membatasi kegiatan anak. Anak yang keatif biasanya mempunyai oang tua yang menghomati meeka sebagai individu, pecaya akan kemampuan meeka dan menghagai keunikan anak. Oang tua anak keatif menghagai pestasi anak, meeka mendoong anak untuk beusaha sebaik-baiknya dan menghasilkan kaya-kaya yang baik. Atau dengan kata lain anak yang keatif mempeoleh doongan dai oang tua untuk melakukan hal-hal yang keatif. ) Stategi mengaja guu Dalam kegiatan mengaja sehai-hai dapat digunakan sejumlah stategi khusus yang dapat meningkatkan keativitas: (a) penilaian; (b) hadiah; (c) pilihan. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian digunakan untuk mendapatkan gambaan yang jelas tentang penelitian yang akan dilaksanakan. Pendekatan penelitian atau ancang bangun adalah encana dan stuktu penyelidikan yang disusun sedemikian upa sehingga peneliti akan mempeoleh jawaban untuk petanyaan-petanyaan penelitiannya. Jika mempehatikan judul yang dipilih, maka penelitian ini tegolong penelitian kuantitatif. Penelitian ini meupakan penelitian yang besifat koelasi, kaena peneliti ingin menganalisis lebih jauh tentang hubungan antaa dua vaiabel. Dalam penelitian ini akan dicai koelasi antaa pelaksanaan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah genealisasi yang tedii atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kaakteistik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajai dan kemudian ditaik kesimpulannya (Sugiyono, 007:34). Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tahun pelajaan 013/014 yang bejumlah 16 siswa. Sampel Penelitian Suhasimi Aikunto (006:37) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang bisa diteliti. Dapat dikeucutkan bahwa sampel adalah sebagian dai jumlah dan kaakteistik yang dimiliki oleh populasi yang dipilih untuk sumbe data. Menuut Nomogam Hay King (Sugiyono, 007:19) ukuan populasi 16 dengan tingkat kesalahan 5% maka posentase populasi yang diambil sebagai sampel penelitian 65%. Ini beati jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 105 siswa. Vaiabel Penelitian a. Vaiabel independen/bebas (X): Vaiabel independen adalah unsu yang munculnya unsu yang lain. Dalam penelitian ini, vaiabel independennya adalah layanan infomasi. 31 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

b. Vaiabel dependen/teikat (Y): Vaiabel dependen/teikat adalah unsu yang munculnya dipengauhi oleh adanya atau munculnya unsu lain. Dalam penelitian ini yang menjadi vaiabel dependen/teikat yakni keativitas belaja. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Skala atau Kuosione Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni skala Liket. Asumsinya bahwa skala Liket dapat dimanfaatkan untuk menguku sikap, pendapat dan pesepsi seseoang dalam fenomena sosial. Skala ini digunakan untuk mengungkap data tentang hubungan layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa. b. Metode Dokumentasi Penggunaan metode dokumentasi ini adalah untuk mengungkap data tentang: jumlah siswa tiap kelas, nama-nama siswa tiap kelas yang akan dijadikan sampel penelitian dan data lainnya yang mendukung penelitian ini. Teknik Analisis Data a. Teknik Analisis Deskiptif Analisis deskiptif digunakan untuk mengetahui besanya sko masing-masing vaiabel sehingga bisa menjawab umusan masalah. Rumusnya adalah : P = Keteangan : P = Tingkat kebehasilan yang dicapai n = Nilai yang dipeoleh N = Sko maksimal b. Teknik Analisis Koelasi Poduct Moment Teknik analisis poduct moment digunakan untuk mengetahui besanya sko hubungan antaa vaiabel X dengan vaiabel Y, sehingga bisa menjawab hipotesis yang telah diajukan. Adapun umus poduct moment adalah sebagai beikut. = N XY X Y N X X NY Y 3 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HASIL PENELITIAN Kategoi Layanan Infomasi pada Siswa Kelas XI SMK Pancasila Puwodadi No Kategoi Inteval Inteval Fekuensi % Posentase Angka Siswa 1 Sangat Rendah 5 % - 40 % 40-64 15 14 % Rendah 40 % - 55 % 65-88 7 6 % 3 Sedang 55 % - 70 % 89-11 36 34 % 4 Tinggi 70 % - 85 % 113-136 3 % 5 Sangat Tinggi 85 % - 100 % 137-160 4 4 % Jumlah 105 100 % Dai tabel diatas menunjukkan bahwa pada vaiabel layanan infomasi siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tedapat 15 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase (14 %), 7 siswa pada kategoi endah dengan posentase (6 %), 36 siswa pada kategoi sedang dengan posentase (34 %), 3 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase ( %) dan 4 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase (4 %). Jika dilihat dai keseluuhan posentase yang ada maka layanan infomasi pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi sedang yaitu sebanyak 36 siswa dengan posentase (34 %). Kategoi Keativitas Belaja pada Siswa Kelas XI SMK Pancasila Puwodadi No Kategoi Inteval Inteval Fekuensi % Posentase Angka Siswa 1 Sangat Rendah 5 % - 40 % 3-50 3 3 % Rendah 40 % - 55 % 51-69 10 10 % 3 Sedang 55 % - 70 % 70-88 34 3 % 4 Tinggi 70 % - 85 % 89-107 43 41 % 5 Sangat Tinggi 85 % - 100 % 108-18 15 14 % Jumlah 105 100 % Tabel di atas menunjukkan bahwa keativitas belaja pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi tedapat 3 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase sebesa (3 %), 10 siswa pada kategoi endah dengan posentase sebesa (10), 34 siswa pada kategoi sedang dengan posentase sebesa (3 %), 43 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase sebesa (41 %), dan 15 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase sebesa (14 %). Jika dilihat dai posentase yang tetinggi maka pada siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi tinggi yaitu sebanyak 43 siswa dengan posentase (41%). 33 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Uji Hipotesis Adapun pehitungannya untuk mencai hubungan koelasinya antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa atau yaitu sebagai beikut: N XY X Y N X X N Y Y 105x159564 1866 105x1005513 10185 185830 1968764 1844640 185830 60500,973 0,3075 105x165648 1866x10185 Dai hasil pehitungan di atas, menunjukkan bahwa atau hitung sebesa 0,3075. Apabila dikonsultasikan dengan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi diteima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antaa layanan infomasi dan keativitas belaja siswa kelas XI Teknik Kendaaan Ringan SMK Pancasila Puwodadi. KESIMPULAN a. Layanan infomasi siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi sedang dengan sko 34 %, dengan incian 15 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase (14 %), 7 siswa pada kategoi endah dengan posentase (6 %), 36 siswa pada kategoi sedang dengan posentase (34 %), 3 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase ( %) dan 4 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase (4 %). b. Keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi beada pada kategoi tinggi dengan sko 41 %, dengan incian 3 siswa pada kategoi sangat endah dengan posentase sebesa (3 %), 10 siswa pada kategoi endah dengan posentase sebesa (10), 34 siswa pada kategoi sedang dengan posentase sebesa (3 %), 43 siswa pada kategoi tinggi dengan posentase sebesa (41 %), dan 15 siswa pada kategoi sangat tinggi dengan posentase sebesa (14 %). c. Ada hubungan yang signifikan antaa layanan infomasi dengan keativitas belaja siswa kelas XI SMK Pancasila Puwodadi. Hal ini dapat dilihat pada pehitungan koelasi poduct moment yang menunjukkan bahwa atau hitung sebesa 0,3075dan tabel pada taaf kepecayaan 5% yaitu 0,195 maka hitung > tabel. 34 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DAFTAR PUSTAKA Conny Semiawan, dkk. 005. Pespektif Pendidikan Anak Bebakat. Jakata: Gamedia Widyasaana Indonesia. Payitno. 01. Dasa-dasa Bimbingan dan Konseling. Jakata: Rineka Cipta. Sugiyono. 007. Statistik Nonpaametis Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhasimi Aikunto. 006. Posedu Penelitian Suatu Pendekatan Paktik (Edisi Revisi). Jakata: Rineka Cipta. Syamsu Yusuf dan Ahmad Juntika Nuihsan. 009. Stategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama. Tamizi. 010. Pogam Bimbingan Kai untuk Mengembangkan Sikap Wiausaha Siswa SMA. Junal Tesis Tahun 010: UPI Bandung. Utami Munanda. 004. Mengembangkan Bakat dan Keativitas Anak Sekolah. Jakata: Gamedia Widyasaana Indonesia. 35 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING