SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015
KETAHANAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN
Ketahanan Energi Usaha mengamankan energi masa depan suatu bangsa dengan cara mendapatkan sumber daya energi yang stabil dan berkecukupan dengan harga terjangkau. Permintaan dan Konsumsi energi yang cukup besar. Cadangan Bahan Bakar Minyak menurun.
Proyeksi Populasi Penduduk Dan Kebutuhan Energi / Kwh
Ketahanan Energi
Upaya Ketahanan Energi Mengurangi Ketergantungan pada Minyak Fokus pada Gas Alam dan Gas NonKonvensional Pengembangan Energi Nonkonvensional atau Energi Terbarukan Pengurangan Beban Subsidi Bahan bakar
Kebijakan Pemerintah dalam Ketahanan Energi Percepatan Realisasi Proyek Pembangkit listrik 35 Ribu mega watt (MW) yang diharapkan selesai dalam 5 (lima) tahun.
Pengembangan Pembangkit Listrik Secara Umum Pembangkit Listrik ada dua : 1. Pembangkit listrik Konvesional (Kapasitas Besar), PLTA, Termal, Nuklir 2. Pembangkit Non Konvensional, Tenaga Surya, Angin, Fuel Cell
Pembangkit Konvensional Pusat pembangkit berfungsi untuk mengkonversikan sumber daya energi primer menjadi energi listrik. Pusat pembangkit listrik konvensional mencangkup: 1. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU); minyak, gas alam, dan batubara. 2. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA). 3. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG). 4. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD). 5. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). 6. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Analisis Kebutuhan Energi Analisis Kebutuhan Energi dalam kurun waktu tertentu Analisis Kebutuhan daya dalam kurva beban harian Analisis tingkat kenadalan Peran Pusat Listrik
Survey, Masalah dan Studi Kelayakan Masalah pembebasan Tanah Sifat Tanah Masalah Lingkungan, berkaitan dengan kebisingan dan limbah Masalah transportasi alat alat berat
Survey, Masalah dan Studi Kelayakan Untuk PLTA Hidrologi, Curah hujan dan ketersediaan air dalam 10 tahun terakir Debit Sungai Keadaan Hutan, berkaiatan dengan ancaman kelestarian hutan Bila dijadikan kolam tando, harus dianalisis dampak penggenangan lahan
Survey, Masalah dan Studi Kelayakan Untuk PLTU, PLTD dan PLTG Penyediaan Bahan Bakar, utk masalah pengadaan, transdportasi, pembongkaran dan penyimpanan Penyediaan air Pendingin
Survey, Masalah dan Studi Kelayakan Untuk PLTP Banyaknya Kandungan Uap, berkaitan dengan besarnya unit yang akan dibangun Kualitas Uap, berkaitan dengan kandungan belerang yg digunakan pada spesifikasi turbin
Survey, Masalah dan Studi Kelayakan Berdasarkan survey diatas maka dilakukan studi kelayakan untuk membangun pusat listrik yang dipilih. Studi tersebut harus mempertimbangkan segi segi ekonomi, selain segi segi teknik.
Perencanaan Teknik Untuk PLTA Tinggi dan Lebar bendungan Letak PLTA dan konsktruksinya Tinggi air terjun Daya Terpasang dan jumlah pembangkit Jenis turbin Instalasi saluran air
Untuk PLTU Perencanaan Teknik Umumnya, berkapasitas diatas 20 MW Instalasi bahan bakar, meliputi transportasi, tempat pembongkaran dan penyimpanan Instalasi air pendingin, meliputi saluran dan pompanya Gedung PLTU, ruang ketel uap, ruang turbin dan kondensornya
Perencanaan Teknik Untuk PLTG Bahan bakar yg digunakan, gas atau minyak Instalasi penyimpanan bahan bakar Pondasi unit pembangkit
Untuk PLTD Perencanaan Teknik Jumlah putaran permenit dari pembangkit Bila utk pelayanan kontinu, maka dipilih dengan pembangkit putaran rendah (500 rpm) Jika digunakan beroperasi beberapa hari, (500 750 rpm) Jika sebagai cadangan, (1000 1500 rpm)
Untuk PLTP Perencanaan Teknik Kualitas uap, tekanan, suhu dan kandungan mineral (belerang) dari perut bumi Kondensor yang digunakan Penyuntikan kembali air kondensor ke perut bumi Penampungan limbah
Analisis Biaya Pembangkitan Biaya Pembangkitan per tahun dapat dihitung : 1. Pendapatan : a. Pendapatan Penjualan A1 b. Pendapatan Lain lain A2+ 2. Biaya Operasi Jumlah a. Biaya bahan bakar B1 b. Biaya Pemeliharaan B2 c. Biaya Pegawai B3 d. Biaya Administrasi B4 e. Biaya Bunga B5+ Jumlah Biaya Operasi 3. Penyusutan C 4. Laba sebelum pajak = A (B+C) 5. Pajak D 6. Laba Bersih = A ( B + C + D ) A B
Mutu Listrik dan Analisa Gangguan Mutu Listrik meliputi : Kontinuitas penyediaan, 24 jam sepanjang tahun Nilai tegangan dan frekuensi Nilai Harmonisa
Mutu Listrik dan Analisa Gangguan Gangguan secara garis besar : a. Untuk saluran Udara : Petir, pohon, layang layang, binatang, dan kelalaian manusia b. Untuk Kabel bawah tanah : Tekanan mekanis, pembongkaran, akar pohon, pemasangan tidak tertib c. Gangguan peralatan : Spesifikasi yg salah, Pemasangan yg keliru, Pembebanan lebih, kesalahan operasim pemeliharaan, kualitas alat yg buruk
Pembangkit Listrik Nonkonvensional Pembangkit listrik ini masih dalam tahap riset dan bukan merupakan pusat listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Surya, pemanfaatannya masih terbatas pada pemanas air di rumah2 mewah atau hotel.
Pembangkit Listrik Nonkonvensional Pembangkit Listrik Tenaga Angin Di Indonesia sudah dibangun kincir angin kapasitas 80 KW, pulau selayar, sulawesi utara, Nusa Penida, Bali serta Bangka Belitung Target dari pembangkit listrik ini 250 MW pada tahun 2025
Kesimpulan Ketahanan energi dapat di realisasikan dengan mengurangi ketergantungan terhadap minyak, diganti dengan pengembangan sektor gas Menciptakan sumber2 energi terbarukan Melakukan studi dan analisis dalam pengembangan pembangkit Menjaga kontinuitas dan kualitas energi dari pelbagai gangguan
Sekian Terima Kasih