Ya lam1, Nandar Cundara A2,Abdullah Merjani3 1 ABSTRAK. Kata kunci: valve cage, ergonomis, perancangan produk PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Ball Bearing merupakan komponen permesinan yang sering mengalami

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan rancangan produk perlu mengetahui karakteristik

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN ALAT

teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. kendaraan antara 220 cm dan 350 cm. (Regulasi IEMC 2014)

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

Gambar 4.1 Terminologi Baut.

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

IV. PENDEKATAN DESAIN

TEKNOLOGI PERTANIAN RANCANG BANGUN MESIN PENGEPRES SHEET DENGAN POMPA HIDROLIK PADA PENGOLAHAN KARET STUDI KASUS PT

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

SILINDER HEAD MOTOR DIESEL

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN PROSES 81

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN

MAKALAH TEKNIK PERAWATAN I PERAWATAN DAN PERBAIKAN DONGKRAK HIDROLIK

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. PENDEKATAN DESAIN

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

PETUNJUK PEMASANGAN & PENGGUNAAN. dilengkapi dengan. Edisi Januari 2004

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

BAB 3 METODE PENELITIAN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Tujuan dan Manfaat

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB II STUDI LITERATUR

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODE PEMBUATAN

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Maret 2013.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB III

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma Depok 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Ada beberapa jurusan di

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC

FOTO INSPEKSI LAPANGAN HIDROMEKANIKAL BENDUNGAN PRIJETAN

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PRINSIP KERJA SISTEM HIDROULIK PADA FORKLIFT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Uji Fungsi Dan Karakterisasi Pompa Roda Gigi

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

Transkripsi:

PERANCANGAN ALAT PENGANGKAT VALVE CAGE MESIN DIESEL MIRRLESS KV 12 MAJOR YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL TANJUNG SENGKUANG, BATAM) Ya lam1, Nandar Cundara A2,Abdullah Merjani3 1 2,3 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam Jl. Batu Aji Baru, Batam, Kepulauan Riau ABSTRAK Dalam dunia industri, dalam menunjang kelancaran operasional usaha tentunya suatu industri tersebut pasti selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, baik dari segi tenaga kerja atau sumber daya manusia, peralatan, mesin maupun biaya. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Sengkuang dalam setiap pemeliharaan mesin diesel khususnya pada saat pengangkatan Valve Cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major selalu mengalami kesulitan, dimana valve Cage tersebut pada saat pengangkatan, peralatan yang digunakan sangat berat dan cara kerja masih manual yaitu seperti tracker yang diputar dengan kunci pas 46 mm sehingga sangat menguras tenaga para teknisi mesin diesel tersebut. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah dapat menyelesaikan perancangan alat Pengangkat Valve Cage Mesin Diesel Mirrless KV 12 Major di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Sengkuang Batam yang ukurannya lebih kecil, lebih ringan yang sesuai dengan batas angkat normal pekerja Indonesia, dan lebih ergonomis Dengan adanya pemikiran yang mengarah pada kejadian diatas timbulah ide untuk membuat peralatan yang dapat mempermudah mengangkat valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Tanjung Sengkuang. Peralatan hasil karya tersebut dapat meringankan pengangkatan valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Tanjung Sengkuang. peralatan hasil rancangan tersebut dimensinya kecil, ringan dan cara kerjanya sangat mudah dan tenaga yang dikeluarkan sangat kecil dan sumber daya yang digunakan lebih sedikit. Kata kunci: valve cage, ergonomis, perancangan produk PENDAHULUAN tinggi (2 meter) dari lantai, untuk menaikkan peralatan tersebut satu pekerja dibawah mengangkat dan satu pekerja lagi diatas untuk menyambutnya. Kondisi tempat pada saat dipakai alat tersebut dengan kemiringan 30 serta kondisi licin karena adanya percikan minyak pelumas dari mesin tersebut, sehingga bisa terjadinya kecelakan kerja. Kemudian pada saat mengunakan peralatan tersebut sangat menguras tenaga dimana untuk mengangkat Valve cage menggunakan kunci pas 36 mm yang masih disambung lagi dengan pipa diameter 2 dan panjangnya sekitar 800 mm, karena apabila hanya dengan kunci pas 36 mm itu saja tidak kuat karena valve Cage tersebut terlalu lengket dengan cylinder headnya Salah satu peralatan yang digunakan untuk menggangkat valve cage termasuk peralatan yang dibawa dari Propinsi itu juga. Peralatan untuk mengangkat Valve Cage yang selama ini digunakan tidak ergonomis dalam penggunaannya, sehingga pemakai mengeluh akan alat tersebut dimana dimensinya, ukuran Panjang 400 mm, Tinggi 400 mm, lebar 300 mm, berat peralatan alat untuk menggangkat valve cage tersebut lebih dari 32 kg karena terbuat dari besi plat yang tebalnya 20 mm dan kerangkanya besi pelat 30 mm, sehingga untuk memasang alat tersebut harus dengan tenaga 2 orang, mengingat alat tersebut sewaktu digunakan posisi yang 149

1. LANDASAN TEORI Produk dari tahun ke tahun atau waktu tertentu selalu mengalami perkembangan, baik berdasarkan ide dari dalam ataupun masukan dari luar karena hal ini adalah tuntutan kebutuhan konsumen. Untuk mendesain suatu produk baru, terlebih dahulu harus memahami konsep dalam pengembangan suatu produk. Perancangan produk pada dasarnya merupakan sebuah langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk-produk industri yang secara komersial harus mampu dicapai, guna menghasilkan laju pengembalian modal (rate of investment). Ukuran sebuah perancangan produk tidak hanya dilihat dari aspek teknis semata, melainkan harus memenuhi kriteria sukses dalam hal nilai tambah ekonomisnya. Analisa dan evaluasi yang didasarkan pada metode pendekatan tekno-ekonomi tentu saja diperlukan untuk memberikan semacam jaminan agar sebuah perancangan produk mampu memenuhi harapan. Untuk merancang sesuatu terlebih dahulu kita harus mengetahui pemahaman konsep awal mengenai apa yang perlu dirancang atau perlu dilakukannya perbaikan terhadap perkembangan suatu produk, sehingga hasil yang akan diperoleh akan maksimal. 2. Data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari lokasi penelitian, dengan cara melakukan penglihatan secara fisik kemudian melakukan pencatatan data yang dibutuhkan, serta mengadakan wawancara langsung kepada supervisor pemeliharaan, dan manager unit PLTD Tanjung Sengkuang serta data yang berhubungan dengan perancangan produk. Data sekunder yaitu data yang diperoleh penulis dari catatan-catatan operasional atau buku- buku yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini diantaranya : Manual book pemeliharaan mesin Diesel Mirrless KV 12 Major. Buku laporan Tim pemeliharaan PLTD Tanjung Sengkuang Buku laporan operasional mesin PLTD Tanjung Sengkuang HASIL DAN PEMBAHASAN Pengangkat valve cage adalah seperangkat alat bantu yang digunakan untuk membantu mengeluarkan valve cage dari cylinder head, dimana untuk mengeluarkan valve cage dari cylinder head dengan tenaga manusia saja sangatlah tidak mungkin, karena bila valve cage tersebut telah lengket dengan cylinder head akibat kebocoran kompresi dari pembakaran maka tenaga untuk mengeluarkan valve cage tersebut bisa mencapai beban yang sangat berat (1ton / bahkan bisa lebih). METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan ini di butuhkan sejumlah data untuk dapat diolah dan di analisa secara teoritis yang meliputi : Tabel 1 Pengangkat Valve Cage model Lama Nama Ukuran Pengangkat Valve Cage mesin diesel Panjang 400 mm mirrlees kv 12 major Lebar 300 mm Tinggi 450 mm Berat 35 kg Bahan besi tuang 150

No 1 2 3 4 5 6 Tabel 2 Keterangan Pengangkat Valve Cage Lama Keterangan Mur 36 mm diam yang berfungsi untuk memegang stud bolt agar pada waktu Mur jalan diputar stud bolt tidak ikut berputar Stud bolt yang berfungsi untuk pemegang pengangkat bawah dan dudukan atas alat pengangkat Mur 36mm jalan, mur ini diputar searah jarum jam sehingga stud bolt akan bergerak keatas dan valve cage akan ikut bergerak ke atas Kaki tumpuan alat Komponen pemegang antara stud bolt atas dan pemegang stud bolt bawah Stud bolt bawah berfungsi untuk mengikat valve cage dan dihubungkan kekomponen alat pengangkat Pekerjaan mengangkat dan mengangkut jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Oleh sebab itu maka teknik mengangkat dan mengangkut yang benar serta alat mengangkat dan mengangkut yang ergonomis sangat diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja. Kegiatan mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : 1. Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan. 2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun, dan lain-lain. 3. Ketrampilan bekerja. 4. Peralatan kerja. 5. Ukuran beban yang akan diangkut. 6. Metode mengangkut yang benar. Disamping itu, jenis kelamin seseorang juga dapat mempengaruhi kegiatan mengangkat dan mengangkut. Cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis, yaitu : 1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang yang lemah dibebaskan dari pembebanan. 2. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan. Untuk menerapkan kedua prinsip kinetis itu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut harus dilakukan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pegangan harus tepat, memegang diusahakan dengan tangan penuh dan memegang dengan hanya beberapa jari dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut harus dihindarkan. Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan untuk mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan. Punggung harus diluruskan. Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan. Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan. Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkan ke arah jurusan gerakan yang dituju, kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong tubuh pada gerakan pertama. Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan dan perimbangan. Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat gravitasi tubuh. Penyebab Perancangan alat Penyebab perancangan alat pengangkat yang baru karena faktor tidak ergonomis dapat dilihat pada : 1. Penyelidikan tentang tampilan (display) 151

2. 3. 4. Pada tampilan alat yang lama terlalu besar, maka pemakai berfikir bahwa alat tersebut terlalu berat sehingga pemakai kurang bersemangat dalam pekerjaan Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia (fisiologi) Karena kekuatan fisik manusia mempunyai batasan-batasan dalam pengangkatan beban, alat pengangkat yang lama dengan berat 35 Kg jika diangkat dengan satu orang dapat menyebabkan sakit pada tulang belakang sehingga dapat menyebabkan kesalahan pada pekerjaan. Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja (antropometri) Ukuran tempat kerja pada mesin tersebut mempunyai ketinggian kurang lebih 2 Meter dari lantai, serta pada dinding atas cylinder head basah karena terkena percikan oli dari cylinder head tersebut yang mengakibatkan licin sehingga pada saat menggunakan alat tersebut harus lebih berhati-hati. Penyelidikan tentang lingkungan kerja Lingkungan pada saat pekerjaan pengangkatan dimesin tersebut agak licin, karena adanya percikan oli pada pembuangan yang melewati valve cage tersebut. berat 35 Kg, sehingga pada saat pengangkutan dari bengkel ke produksi harus dilakukan oleh 2 sampai 3 orang, sementara batas angkat aman pada pekerja Indonesia hanya 18 Kg. b. Dalam segi penggunaan tidak ergonomis memerlukan tenaga yang lebih kuat sehingga sangat menguras tenaga si pekerja. c. Dalam segi waktu penggunaan saat mengangkat valve cage membutuhkan waktu yang sangat lama rata-rata 48 menit sehingga tidak efisien. d. Dudukan kaki alat hanya bertumpu pada cylinder head dan tidak kuat sering goyang sehingga pemakai tidak nyaman dalam menggunakannya. Menentukan Ukuran Alat Perancangan 1. Menentukan ukuran komponen 1 (kaki) a. Pengukuran pada stud bolt yang ada pada cylinder head yaitu diameter ulir M24 tinggi ulir 70 mm, jarak antara stud bolt satu dengan yang lainnya 124 mm sebanyak 4 stud bolt. b. Diameter kaki kurang lebih OD 38 mm c. Tinggi kaki 85 mm d. Diameter slot untuk base plate OD 15 mm e. Kedalaman slot 15 mm Dari faktor yang lainnya : a. Alat pengangkat yang lama dari segi ukuran terlalu besar serta mempunyai Gambar 1 Komponen 1 (Kaki) pandangan atas 152 Gambar 2 Komponen 1 (Kaki) pandangan depan

2. Menentukan ukuran komponen 2 (base plate bawah) a. Pengukuran jarak stud bolt satu dengan yang lain pada cylinder head diatas 124 mm x 4 buah dengan diameter OD M24 maka ukuran base plate dibuat dengan panjang 170 mm persegi dengan ketebalan 20 mm. b. Pengukuran pada valve cage mempunyai 4 lubang dengan kedalaman 20 mm serta mempunyai ulir M12 yang digunakan untuk mengikan dan mengangkat valve cage. c. Jarak antara lubang yaitu 65 mm dan 106 mm. d. Dan untuk lubang centernya diberikan lubang dengan diameter OD 24 mm untuk dudukan / tumpuan pada komponen penumpu. Gambar 3 Komponen 2 (Base Plate Bawah) pandangan atas Gambar 5 Komponen 2 (Base Plate Bawah) pandangan samping kanan Gambar 4 Komponen 2 (Base Plate Bawah) pandangan depan 3. Komponen 3 (penumpu) Untuk komponen penumpu ini berfungsi untuk tumpuan stud bolt serta tumpuan pompa hidrolik dengan diameter luar OD 78 mm dengan tebal 20 mm, maka diameter dalam OD 71 mm dengan kedalaman 15 mm, dan diberikan lubang dengan radius R 20, dan slot untuk tumpuan pada base plate bawah dengan diameter OD 23 mm dengan ketebalan 15 mm. Gambar 6 Komponen 3 (Tumpuan stud bolt) pandangan atas Gambar 7 Komponen 3 (Tumpuan stud bolt) pandangan samping 4. Komponen 4 (base plate atas) Sebelumnya valve cage sudah diukur pada komponen 2 diatas, maka pengukuran panjang dan lebar base plate 155 x 115mm persegi dan jarak antara ke 4 lubang 106 mm dan 65 153

mm serta lubang center (tengah) dengan diameter OD 24 mmuntuk kedudukan nut dengan ukuran 36 mm dan M20 serta diberikan slot untuk kedudukan tabung hidrolik. Gambar 8 Komponen 4 (Base Plate Atas) pandangan atas Gambar 9 Komponen 4 (Base Plate Atas) pandangan depan Gambar 10 Komponen 4 (Base Plate Atas) pandangan samping kanan 5. Komponen 5 (stud bolt M12) Stud bolt yang digunakan ada 4 buah dengan ukuran diameter M20 dengan panjang 50 mm Gambar 11 Komponen 5 (stud bolt M12) 6. Komponen 6 (stud bolt M20) Stud bolt ini hanya satu buah dengan ukuran M20 dengan panjang 500 mm. Gambar 12 Komponen 6 (stud bolt M20) Keterangan : Satuan pengukuran adalah mm (mili meter) Analisa Hasil Penelitian Perbandingan Alat Perbandingan peralatan antara peralatan yang lama dengan hasil rancangan penulis. 154

Gambar 13 Pengangkat valve cage yang lama yang bekerja secara manual Gambar 14 Pengangkat valve cage hasil Perancangan dengan kerja secara manual Gambar 15 Pengangkat valve cage hasil penelitian dengan kerja secara manual (panah menunjukkan valve terangkat) Gambar 16 Pengangkat valve cage digunakan dengan bantuan hydraulic jack (panah menunjukkan valve terangkat) Pengujian Alat Pengujian dengan peralatan manual 155

Pada tanggal 12 April 2012 mesin diesel mirrlees kv 12 major unit 1 PLTD Tanjung Sengkuang mengalami pemeliharaan. Pada saat itu untuk mengangkat valve cage masih menggunakan peralatan yang lama. Dengan menggunakan peralatan yang ada pada saat itu untuk dapat mengangkat valve cage sebanyak 48 buah yang dikerjakan oleh 2 tenaga kerja didapatkan data sebagai berikut : Tabel 2 Pengangkatan Valve Cage mesin diesel Mirrless KV 12 major (alat lama) Tanggal 12 April 2012 Unit I PLTD Tanjung Sengkuang NO CYLINDER 1A POSISI WAKTU (menit) 45 40 60 90 45 45 50 60 30 25 45 45 2A 3A 4A 5A 6A KETERANGAN Rusak ulir Rusak ulir Rusak ulir Dibawah grafik alat lama pada unit I PLTD Tanjung Sengkuang Gambar 17 Alat lama tanggal 12 April 2012 Unit I PLTD Tanjung Sengkuang Tabel 3 Pengangkatan Valve Cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major (alat baru) Tanggal 3 Mei 2012 Unit I PLTD Tanjung Sengkuang NO CYLINDER POSISI BESAR BEBAN PENGANGKATAN (PSI) 156 WAKTU (MENIT) KETERANGAN

1A 2A 3A 4A 5A 6A 440 445 450 435 470 470 420 460 475 465 455 455 31 32 32 31 34 34 30 33 34 33 33 33 Gambar 18 Alat baru diuji tanggal 3 Mei 2012 Hasil Pengujian Dari hasil pengujian alat perancangan dengan bantuan hidrolik jack didapatkan data sebagai berikut : 1. Tenaga kerja yang digunakan 1 orang 2. Beban yang paling berat untuk mengangkat valve cage mesin diesel unit I PLTD Tanjung Sengkuang adalah 670 psi atau 48 menit pada cylinder 5B pada sisi kanan,kiri dan ulir valve cage rusak 3. Beban yang paling kecil untuk mengangkat valve cage mesin diesel unit I PLTD Tanjung Sengkuang adalah 420 psi atau 30 menit pada cylinder 4A pada sisi kanan dan 6B sebelah kanan 4. Beban yang paling berat untuk mengangkat valve cage mesin diesel unit II PLTD Tanjung Sengkuang adalah 670 psi atau 20 menit pada cylinder 5B pada sisi kiri ulir valve cage rusak 5. Beban yang paling kecil untuk mengangkat valve cage mesin diesel unit I PLTD Tanjung Sengkuang adalah 420 psi 30 menit pada cylinder 4A pada sisi kanan dan 4B sebelah kanan dan 6B sebelah kiri 6. Stud bold M12 mengalami pemanjangan 4 mm dan tidak terjadi patah, yang digunakan untuk mengangkat Valve Cage sebanyak 48 pcs. 7. Waktu yang digunakan untuk mengangkat valve cage mesin diesel mirrlees kv 12 major untuk mesin 1 dan mesin 2 rata-rata adalah 35 menit Berikut ini merupakan tabel efisiensi antara peralatan lama dan baru Tabel 4 Perbandingan efisiensi antara peralatan lama dengan peralatan baru hasil perancangan sebagai berikut : 157

No Uraian 1 2 3 Tampilan peralatan Tenaga kerja Waktu penggunaan 4 5 Kerusakan Ukuran Peralatan Tinggi Panjang Lebar Berat Kaki Peralatan lama Besar 2 atau 3 orang rata-rata 48 menit /Valve cage 5 Stud Bolt (dua tabel) 450 mm 400 mm 300 mm 35 Kg Tidak ada dudukan Analisa Resiko a. Analisa resiko penggunaan pengangkat valve cage dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Stud bolt M12 bisa memanjang bahkan bisa patah apabila valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 major tersebut terlalu lengket pada cylinder head akibat adanya kebocoran dari kompresi pada ruang bakar 2. Ulir 4 buah pada Valve cage bisa aus atau rusak b. Pengendalian Pengendalian untuk menanggulangi resiko diatas yaitu : 1. Apa bila stud bolt M12 mengalami pemanjangan atau patah, dapat diganti dengan dengan stud bolt yang baru akan tetapi kualitasnya yang lebih bagus. 2. Apabila ulir valve cage mengalami rusak atau aus maka langkah selanjutnya adalah melepas cylinder head dan untuk melepas valve cage tersebut harus digunakan hihrolik yang lebih besar kapasitasnya. 2 3 4 5 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data, setelah dilakukan perancangan dan pembuatan alat maka diperoleh perbandingan data sebagai berikut : 1 Hasil perancangan pengangkat valve cage mesin diesel Mirrless KV 12 Major pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD Tanjung Sengkuang dapat menghasilkan Peralatan baru Kecil 1 orang rata-rata 35 menit /Valve cage 5 Stud Bolt (empat tabel) 350 mm 170 mm 170 mm 10 Kg Ada dudukan peralatan yang ukurannya lebih kecil dan beratnya lebih kurang 10 Kg sehingga lebih aman dalam pengoperasionalnya. Dan dengan perbandingan alat lama panjang 400 mm, Lebar 300 mm, tinggi 450 mm, alat baru panjang 170 mm, lebar 170 mm dan tinggi 350 mm. Dengan menggunakan peralatan hasil perancangan, pengangkatan valve mesin diesel Mirrless KV 12 Major pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Sengkuang dengan perbandingan dua puluh lima persen (25%) dengan alat yang lama serta lebih mudah, ringan dan lebih efisien dalam pengerjaannya. Dengan perbandingan alat lama 35 Kg, alat baru 10 Kg. Dengan menggunakan peralatan hasil perancangan, pengangkatan valve mesin diesel Mirrless KV 12 Major dapat dikerjakan hanya dengan 1 tenaga kerja. Dari segi keamanan alat perancangan lebih ergonomis karena pada kaki langsung dipasangkan pada stud bolt yang ada di cylinder head. Berat alat pengangkat yang baru sudah sesuai dibawah batas angkat normal pekerja Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Assauri, S.1985, Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Pemerintah, Jakarta. Dokumentasi PLTD Tanjung Sengkuang ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) Mirrless blackstone (S E Asia ) PTE..LTD 158

Faried Pradhana 8 Mei 2012, Sistem Produksi, Operation Process Chart (OPC), Assembly Process Chart (APC), dan Bill Of Material (BOM) G Takeshi Sato, N. Sugiarto Hartono 2003 Menggambar Mesin Menurut standart iso Cet. 10- Jakarta.Pratya Paramita Manual book Diesel Engine Mirlless KV 12 MAJOR Sutalaksana, I. Z. 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, InstitutTeknologi Bandung Press, Bandung. Tim Assisten CAD/CAM, 2007, Buku panduan praktikum CAD/CAM, Ulrich-Eppinger dan Glen L. Urban, Pendahuluan Pengembangan Produk. Tahun 2004 Ulrich dan Eppingger proses pengembangan produk. Tahun 2004 Wignjosoebroto, S. 1995, Pengantar Teknik Industri, PT Guna Widya, Jakarta Zuhal. 2000. Dasar Gambar Teknik. PT Gramedia. Jakarta. 159