Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur AHS. Laksono Trisnantoro dan Tim IKM Fakultas Kedokteran UGM

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hubungan RS Pendidikan dengan fakultas kedokteran mempunyai berbagai variasi, yaitu : Bagian IKA FK UGM. SMF IKA RS Suradji, Klaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HASIL KONSINYERING DENGAN PANJA KOMISI X DPR RI H. Century, Juni 2013

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Atribut Kepemimpinan Direktur RS Pendidikan dan Rujukan Nasional

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Visi pengembangan ilmu melalui sistem jarak jauh - Program Pengembangan Ilmu FK UGM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

RESUME OF PARALLEL DISCUSION

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

Tinjauan Umum Undang- Undang Pendidikan Kedokteran

Memperkuat Perlindungan Hukum bagi Residen Senior di RS Jejaring Pendidikan 1 : Sebagai Respon Keputusan MA terhadap Kasus dr.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

Langkah-langkah inovasi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Rumah Sakit Umum. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Kepemimpinan dan perubahan budaya organisasi menuju budaya keselamatan pasien

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

Sesi 4 Kebijakan di Sistem Kesehatan, BPJS, dan hubungan antara unit penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran.

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 28 Tahun 2015 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

Pembahasan kasus Dr A dkk dari perspektif manajemen Rumahsakit Pendidikan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Konsep Mutu RS Pendidikan

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.

Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya. Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

Professional Development

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

FK (AIPKI) SMF-DEPT-INST PASIEN TERAKREDITASI TEACHING HOSPITAL (ARSPI) KOLEGIUM 1. PEMILIK 2. DIREKSI 3. PROFESIONAL 4.KARYAWAN BAN-PT AKR-KOL KARS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

IMPLEMENTASI AHS DI RSUP DR.SARDJITO. Direktur Utama RSUP.Dr. Sardjito

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SINJAI BUPATI SINJAI,

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

PROFIL KSM ILMU KESEHATAN THT RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DI DAERAH TERPENCIL

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

Review Hasil Workshop hari 1. Devi Tandrasari FK UGM

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BAB II ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Struktur Organisasi & Tugas Pokok dan Fungsi. Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran

2. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

Arah dan Kebijakan Pengembangan RS Universitas

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Solok

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA PROBOLINGGO

Sinergi Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran di RSP

Yogyakarta, Juni 2013

HARAPAN DIREKTUR TERHADAP PERILAKU DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER DI RSPI DALAM KONTEKS SISTEM KONTRAK KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Oleh: Laksono Trisnantoro Dwi Handono PKMK FK UGM

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur AHS Laksono Trisnantoro dan Tim IKM Fakultas Kedokteran UGM

Isi: Pengantar: 1. Pemahaman Sistem untuk AHS 2. Bagaimana Struktur AHS? Di mana simpul penting untuk AHS: Apakah di Departemen-Departemen Klinik? 3. Bagaimana AHS untuk luar RS Diskusi 1 4. Sistem Informasi dan telematika untuk mencapai tujuan AHS Diskusi 2

Laksono Trisnantoro: Dosen Blok Sistem Kesehatan dan Disaster FKUGM, Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Pak Pratikno mengajak untuk berfikir sistem. System adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komponen sistem yang mempunyai sebuah tujuan AHS: Academic Health System, bukan Academic Medical System Tujuan: Terkait dengan indikator kesehatan masyarakat di daerah sekitar FK dan RS-RS+Wahana pendidikannya. Nilai Pemerataan: Disparitas antar daerah perlu diperhatikan Sinergi: Kinerja bersama antar anggota AHS, termasuk Dinkes dan Wahana Pendidikan pelayanan primer Digital: Peran teknologi informatika dan telematika Level of Action: Ada Level Region dan ada Level Nasional

Bagian 1: Pemahaman System dalam Academic Health System

System adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komponen sistem yang mempunyai sebuah tujuan Apa tujuan Academic Health System? Mutu Pendidikan Status Kesehatan Masyarakat

Apa saja Komponen AHS RS Jiwa Magelang Wahana-wahana penddikan primer dll RSD Banyumas RS Soeradji Tirtonegoro Fakultas Kedokteran UGM RS Universitas Gadjah Mada RS Dr. Sardjito Komponen RS: Hubungan antara RS Pendidikan dengan FK Komponen non- RS: Hubungan antara Sistem Kesehatan (di luar RS) dengan FK

Bagian 2. Bagaimana Struktur AHS

Hubungan antara FK dan RS Pendidikan di berbagai negara (1) Universitas yang mempunyai sendiri rumahsakit pendidikannya. Contoh adalah Johns Hopkins University Health System, University of California San Diego, University of Pensylvania Health System, dan lain-lain; (2) Universitas tidak mempunyai RS sendiri dan bekerja secara erat (partnership) dengan RS dan klinik yang berafiliasi, misalnya: Harvard Medical School, Columbia Medical School, Cornell Medical School. Kombinasi ke duanya Fakultas Kedokteran UGM pernah mengalami sebagai Kelompok (1). Kemudian menjadi Kelompok (2) Saat ini akan menjadi kelompok ke 3

Struktur Organisasi di University of Melbourne Faculty of Medicine, Dentistry, and Health Sciences School of Medicine: 75% School of Dentistry: 5% School of Nursing and Social Work, School of Physiotherapy: 10% School of Population Health: 10%.

Struktur di Harvard Medical School

Bagaimana di Indonesia: Mirip dengan University of Melbourne dan Harvard University Integrasi lebih ke arah fungsional, bukan struktural RS Pendidikan di atur oleh UU RS dan PP RS Pendidikan (2015) FK diatur oleh UU Pendidikan Kedokteran

Definisi berbasis PP RS Pendidikan 2015 Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.

Tugas: Pasal 5 (1)Dalam menjalankan fungsi pendidikan bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Rumah Sakit Pendidikan bertugas: menyediakan dosen yang melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap Mahasiswa dalam memberikan pelayanan klinis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; berperan serta dalam menghasilkan dokter, dokter gigi, dokter layanan primer, dokter spesialis- subspesialis, dan/atau dokter gigi spesialis- subspesialis, dan tenaga kesehatan lain; membina rumah sakit dan tempat pendidikan lain di dalam jejaring Rumah Sakit Pendidikan; dan menyediakan pasien/klien dengan variasi kasus dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan. (2)Tugas Rumah Sakit Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi tenaga kesehatan.

Jenis RS Pendidikan Pasal 9 Jenis Rumah Sakit Pendidikan terdiri atas: Rumah Sakit Pendidikan utama; Rumah Sakit Pendidikan afiliasi; dan Rumah Sakit Pendidikan satelit.

UU Pendidikan Kedokteran Fakultas yang mendidik residen tidak mungkin hanya bertumpu pada satu rumahsakit pendidikan saja. 2 RS Pendidikan utama + Berbagai RS Pendidikan Satelit dan Jaringan

RS Jiwa Magelang RSD Banyumas RS Soeradji Tirtonegoro Fakultas Kedokteran UGM Wahana-wahana penddikan primer dll RS Universitas Gadjah Mada RS Dr. Sardjito Struktur hubungan dengan RS Pendidikan: Kasus di AHS UGM

RS Jiwa Magelang dstnya RSD Banyumas Fakultas Kedokteran UGM RS Dr. Sardjito RS Soeradji Tirtonegoro RS Universitas Gadjah Mada Dalam kasus RS Pendidikan: Integrasi yang ada saat ini bersifat fungsional, bukan struktural

Pasal 21: Integrasi (5) Integrasi fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a merupakan koordinasi dan kolaborasi antara Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit Pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (6) Integrasi struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b merupakan penyatuan Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit Pendidikan menjadi satu kesatuan kerja dalam menjalankan fungsi pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (7)Ketentuan mengenai integrasi fungsional dan integrasi struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang bertanggung jawab di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. (8) Perjanjian kerja sama Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

RS Jiwa Magelang RSD Banyumas RS Soeradji Tirtonegoro Fakultas Kedokteran UGM Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll RS Universitas Gadjah Mada RS Dr. Sardjito Tantangan: Bagaimana melakukan dengan struktur yang tepat

Dimana letak integrasi fungsionalnya? Level Kebijakan Level Operasional Di sisi mana? RS pendidikan FK?

Di sisi RS Pendidikan: Komite Koordinasi Pendidikan Pasal 27 (1) Dalam rangka melaksanakan koordinasi terhadap seluruh proses pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan, dibentuk komite koordinasi pendidikan. (2) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan utama bersama pimpinan Institusi Pendidikan dan bertanggung jawab kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan. (3) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit fungsional dan berkedudukan di Rumah Sakit Pendidikan.

Pasal 28 (1) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 mempunyai tugas: memberikan dukungan administrasi proses pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan; menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja tahunan pembelajaran klinik sesuai kebutuhan; menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan Mahasiswa; membentuk sistem informasi terpadu untuk menunjang penyelenggaraan fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain;

melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi kepada seluruh Mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran klinik, serta dosen dan penyelia yang melakukan bimbingan dan supervisi proses pembelajaran klinik Mahasiswa di Rumah Sakit Pendidikan; melakukan supervisi dan koordinasi penilaian kinerja terhadap dosen atas seluruh proses pelayanan yang dilakukan, termasuk yang dilakukan di jejaring Rumah Sakit Pendidikan dan/atau yang terkait dengan sistem rujukan; melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan proses pembelajaran klinik Mahasiswa; dan melaporkan hasil kerja secara berkala kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan dan pimpinan Institusi Pendidikan. (2) Sistem informasi terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d merupakan wadah dan sarana komunikasi aktif antara Rumah Sakit Pendidikan dan Institusi Pendidikan.

Pasal 29 (1) Komite koordinasi pendidikan paling sedikit terdiri atas: ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Rumah Sakit Pendidikan; wakil ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Institusi Pendidikan; sekretaris merangkap sebagai anggota berasal dari unsur Rumah Sakit Pendidikan; dan anggota yang mewakili setiap unsur fasilitas pelayanan kesehatan jejaring Rumah Sakit Pendidikan. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh sekretariat.

RS Jiwa Magelang Komkordik kecil RSD Banyumas Komkordik kecil RS Soeradji Tirtonegoro Komkordik kecil Fakultas Kedokteran UGM Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll RS Universitas Gadjah Mada Komkordik kecil RS Dr. Sardjito Komkordik Tantangan: Bagaimana melakukan dengan struktur yang tepat? Penafsiran PP: Komkordik ada di semua RS Pendidikan. Komkordik di RS Pendidikan Utama menjadi semacam koordinator untuk kegiatan pendidikan di RS dalam konteks rujukan

Academic Health System Sebuah sistem yang dikelola oleh FK dengan sumber dana dari FK dan berbagai sumber lainnya Berada di bawah otoritas dekanat

RS Jiwa Magelang Komkordik kecil RSD Banyumas Komkordik kecil RS Soeradji Tirtonegoro Komkordik kecil Fakultas Kedokteran UGM Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll RS Universitas Gadjah Mada Komkordik kecil RS Dr. Sardjito Komkordik AHS berada di FK: Harapannya ada Wakil Dekan yang mengurusi hal ini atau di Wadek Pendidikan Manajemen AHS dilakukan di FK dengan bekerja bersama Komkordik Di RS Pendidikan

Manajemen Dana: yang berasal dari FK UGM RS Sardjito Dana dari FK UGM Dibahas di Komite Koordinasi Pendidikan RS UGM RS Soeradji RSD Banyumas RS..

Bukan seperti ini Dana dari FK UGM RS Sardjito RS UGM RS Soeradji RSD Banyumas RS..

Manajemen Dosen Pendidik Klinis Jenis dosen ditingkatkan melalui berbagai mekanisme: Full employment di UGM: NIDN Berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, termasuk swasta dll: NIDK Kontrak kerja jangka pendek. Berinduk di Departemen-Departemen di FK

Catatan penting untuk masa depan AHS di RS Peran Departemen-departemen dalam operasionalisasi AHS Mempunyai letak sentral, termasuk posisi sistem IT

KSM Anak RSD... dstnya KSM Anak RSD Banyumas KSM Anak RS Soeradji Departemen Ilmu Kesehatan Anak di FK KSM Anak RS UGM KSM Anak RS Sardjito Sumber tenaga dosen dari berbagai KSM Struktur Bagian Klinik FK Di masa depan

Struktur di Harvard Medical School

Model mendatang di FK UGM Departemen RS Sardjito RS UGM RS Soeradji RS Banyumas. Bedah PPDS Bedah Umum Kesehatan Anak Penyakit Dalam Penyakit Jiwa RS Jiwa Magelang.

Penanganan Residen

Kemajuan bertahap: Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2013 tentang Pendikan Kedokteran Indonesia yang menyatakan dalam Pasal 31 Paragraf 3 : tentang Hak dan Kewajiban Mahasiswa Setiap Mahasiswa berhak: memperoleh insentif di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran bagi Mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialissubspesialis,dan dokter gigi spesialis-subspesialis; + Jam kerja yang manusiawi Telah diturunkan di PP

PP RS Pendidikan 2015 Pasal 25 ayat 9 RS Pendidikan mempunyai kewajiban memberikan insentif Penjelasan Insentif sesuai dengan kompetensinya

Perlu integrasi lebih baik:

Prinsip-Prinsip yang akan diubah dalam integrasi ini. Sistem Pendidikan Kedokteran Sistem Pelayanan Kesehatan Prinsip 1: Residen dan Fellow bukan mahasiswa biasa

Saat ini: Perubahan yang diharapkan: Residen dan Fellow dianggap oleh pelaku di system pendidikan dokter dan pelayanan kesehatan sebagai mahasiswa bukan pekerja. Berdasarkan UU Pendidikan Kedokteran tahun 2013: Mahasiswa pendidikan spesialis dan sub-spesialis harus sebagai bukan mahasiswa biasa. Mereka berhak mempunyai hak termasuk insentif dan kewajiban-kewajiban sebagai seorang pekerja.

Pelaksanaan Pendidikan yang perlu lebih diintegrasikan Sistem Pendidikan Kedokteran Sistem Pelayanan Kesehatan Prinsip 2: Residen dan Fellow harus menjadi bagian tidak terpisahkan dari SDM kesehatan yang bekerja di RS

Saat ini: Residen masuk ke RS Pendidikan Utama tidak berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan

Di masa mendatang Residen masuk ke RS Pendidikan Utama dan Jaringan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan dan ketersediaan anggaran untuk membayar

Isu-isu lain Residen yang diterima di RS Pendidikan harus dicredential dan diberikan clinical priviledge sesuai dengan kompetensi mereka. Kompetensi ditetapkan oleh Pengelola Program Studi spesialis dan subspesialis sesuai dengan jenjang proses pendidikan. Residen diberi insentif dengan mekanisme gajian sesuai dengan kompetensinya. Ketika berada di RS Pendidikan, perlu ada kontrak perorangan sesuai dengan kompetensinya dan menyangkut profesionalisme. Kontrak ini diberikan bersamaan dengan proses credetialing dan diberikan clinical appointment. Status sebagai DPJP untuk mahasiswa pendidikan spesialis atau subspesialis

Diskusi (1): Bagaimana struktur AHS di tempat anda? Bagaimana mekanisme pembiayaannya? Dimana titik penting kegiatan/hubungan kerja: level kebijakan koordinasi, dan level operasional?

Bagian 3 Pendidikan di luar RS Pendidikan berupa Wahana Pendidikan (harus perlu pemikiran lebih banyak)

Definisi AHS AHS tidak hanya meliputi Medical (Pendidikan Klinis) namun juga Health, sehingga meliputi seluruh lini layanan dari primer sampai rujukan tertinggi. AHS tidak hanya di rumah sakit tapi dari pelayanan kesehatan terbawah sampai dengan pelayanan kesehatan rujukan Pemahaman mengenai AHS perlu diberikan pada mahasiswa dan pendidik

Siapa saja pengguna AHS di luar RS? Pendidikan Dokter Umum Pendidikan Dokter Layanan Primer Pendidikan S2 Kesmas dan yang lain Pendidikan Ners Pendidikan Gizi

RS Jiwa Magelang Pelayanan kesehatan di perusahaan RSD Banyumas Puskesmas RS Soeradji Tirtonegoro Fakultas Kedokteran UGM dstnya RS untuk pendidikan manajemen RS Universitas Gadjah Mada RS Dr. Sardjito Struktur hubungan dengan Wahana Pendidikan di luar RS

Secara konkret: dalam pendidikan S2 IKM perlu disediakan tempat magang atau laboratorium lapangan sebagai wahana pendidikan, dengan aturan atau sistem yang sama dengan pendidikan klinis Misalnya di sistem pendidikan S2 IKM, perlu dibuat sistem dengan dosen pembimbing lapangan di Puskesmas, Dinkes, RS Satelit yang mempunyai hak dan kewajiban seperti di sistem pendidikan klinis Perlu dibuat NIDK atau NUP bagi dosen-dosen tersebut

Contoh Konkrit: Untuk peningkatan kualitas pelayanan, peran IKM secara konkret antara lain: Mahasiswa program S2 manajemen dilibatkan untuk membuat quality improvement program untuk RS satelit (misalnya SIMKES untuk perbaikan manajemen data) Pembuatan hospital registry untuk data epidemiologi dan follow up pasien yang lebih baik Penyusunan grand design untuk sistem peningkatan kualitas dalam framework AHS

Contoh lain: Pendidikan di Puskesmas untuk Dokter Layanan Primer Perlu terus dikembangkan..

Bagian 4: Pengembangan Jaringan Kebijakan Telekomunikasi untuk mendukung Academic Health System UGM (masih terbatas di Komponen RS)

Telematika dari Sisi RS Pendidikan

Pasal 28 (1) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 mempunyai tugas: memberikan dukungan administrasi proses pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan; menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja tahunan pembelajaran klinik sesuai kebutuhan; menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan Mahasiswa; membentuk sistem informasi terpadu untuk menunjang penyelenggaraan fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain;

Pasal 33 (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pembentukan sistem informasi jejaring Rumah Sakit Pendidikan yang sekaligus berfungsi sebagai sistem rujukan.

Dari Sisi FK Mengembangkan Sistem Informasi untuk Pendidikan

Bagaimana bentuk riilnya? Pengembangan Jaringan RS Pendidikan FK UGM: - RS Pendidikan Utama: RS Sardjito dan RS UGM - RS Banyumas - RS Suradji Tirtonegoro - Berbagai RS lainnya Membutuhkan: Sistem Telekomunikasi berbasis web Pengembangan melalui tatap muka/konvensional saat ini dapat dikatakan tidak efektif

Visi yang ingin dicapai: Komunikasi untuk pendidikan dokter dan spesialis/subspesialis didukung oleh sistem telekomunikasi Adanya kerjasama yang lebih erat antara FK UGM, RSS dan seluruh anggota jaringan AHS Adanya layanan rujukan yang lebih baik, termasuk rujukan balik.

Sistem Jaringan Internet Dll RS Sardjito FK UGM Suradji RS Banyumas RS In t e r n e t RS UGM

Jaringan UGM VSAT-Internet Anggota dstnya RSS PT/RS di Luar Negeri RS Suradji Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Luar FKUGM Kemenkes Dinas Kesehatan Rumahsakit Puskesmas RS Banyuma s RS UGM Para Profesi..

Kebutuhan: Disetiap RS ada ruang telekonference yang terhubungan dengan Internet berpita lebar (minimal 2 MB) Lembaga yang sudah mempunyai infrastruktur: FK, RSS, RS Suradji Lembaga yang belum mempunyai: RS Banyumas, RS UGM

Penggunaan Jaringan: Diskusi Kasus Sulit bersama Kuliah-kuliah Tamu Akses ke Perpustakaan FK UGM dan RS-RS Rapat-rapat manajemen (Bakordik) Bimbingan Ko-As, Residen dan Fellow Ujian-ujian....

Pengalaman pemasangan: Dana dari FK UGM Dipasang di berbagai RS Pendidikan

Diskusi (2): Dimana peran sistem Informatika dan Telematika untuk mendukung tercapainya tujuan AHS? Di mana sistem Informatika diletakkan? Bagaimana sistem telematika?